bab 14

"Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan...?" kata merawat itu.

Dina Astuti bekerja sebagai seorang perawat di RS GENERAL MEDICAL atas rekomendasi Dr Melisa, Dina lahir dari keluarga sangat sederhana dan memiliki cita-cita menjadi seorang perawat.

Karena kecerdasannya dia dapat menempuh semua pendidikan hanya mengandalkan bea siswa prestasi, Dina pernah magang di rumah sakit kecil pas kebetulan Melisa menjadi mentor di rumah sakit itu.

Melihat Koas yang cerdas, cekatan juga cantik membuat Melisa menawarkan Dina berkerja di rumah sakit tempat Melisa kerja hal itu membuat Dina berasa mimpinya menjadi nyata karena banyak perawat muda yang bermimpi ingin bekerja di rumah sakit besar itu otomatis gajinya juga pasti besar.

Dina langsung menyampaikan berita bahagia itu kepada keluarganya,

"Bapak...Ibu aku di terima kerja di rumah sakit besar," katanya dengan semangat.

Semenjak Dina bekerja di rumah sakit itu kehidupan keluarganya otomatis terangkat perekonomiannya bahkan Dina bisa membangun rumah kecilnya menjadi lebih besar.

"Dokter Melisa orang baik, kenapa ada yang ingin membunuhnya?" ucapnya dalam hati.

Dina segera memakai pakaiannya dan keluar dari gudang itu takut ada yang masuk dan dan melihat dirinya tanpa busana.

Gadis itu segera menuju ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya.

"Darimana aja kamu Din? tadi di cariin dr Marwan di suruh siap-siap karena ada pasien yang mau di operasi setengah jam lagi" kata rekan kerjanya.

"Iya saya akan segerah bersiap" kata Dina.

"Kenapa Dina murung? biasanya kalau dapat tugas semangat" ucap temannya dalam hati.

Sikap periang yang biasa di lakukan Dina membuat teman-temannya berpikir apa gadis itu sakit atau lagi ada masalah, dr Marwan yang melihat wajah pucat Dina menyarankan untuk pulang mungkin gadis itu sedang tidak enak badan dan sementara pekerjaannya di ganti perawatan lain.

Dina pulang kerumahnya dengan perlahan melajukan motornya, gadis itu di ikuti pria yang tadi mengancamnya sampai di depan rumahnya.

Keadaan rumah kontrakan yang sepi Dina tinggal sendiri, gadis itu memilih tinggal di rumah kontrakan karena jarak tempuh rumah sakit ke rumah orangtuanya sangat jauh.

Saat Dina ingin menutup pintu pria yang mengikutinya segera mendorong masuk dan menguncinya dari dalam membuat gadis itu takut dan gemetaran.

"Jangan mencoba melawan cantik, karena saya tidak akan berbelas kasih pada siapapun yang tidak menurut" kata pria itu.

Dina hanya diam dan menangis, rasa takutnya membuat bibirnya beku tidak bisa berbicara, pria itu menghampiri gadis itu dan Dina mundur ketakutan.

Pria itu mengiring Dina masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamar tersebut membuat Dina tambah panik.

Tanpa gadis itu sadari handphone di tangannya menekan nomor seseorang dan menelponnya dan orang yang di telponnya tidak mendengar suara gadis itu tetapi mendengar suara laki-laki yang mencoba mengancam Dina juga suara pintu yang tertutup kencang.

Tanpa banyak bicara Richo menelpon pihak rumah sakit menanyakan keberadaan suster Dina dan mendapat kabar kalau suster Dina pulang karena sakit.

Richo menanyakan alamat gadis itu dan langsung menuju tempat tinggal Dina, melihat Richo pergi dengan tergesa-gesa membuat Raditya heran dan bertanya-tanya.

Radit memanggil asistennya itu tetapi rasa panik Richo membuat pria itu tidak mendengar panggilan Bossnya hal itu membuat Raditya mengikuti kemana Richo pergi.

Di dalam kamar pria itu menarik Dina dan mendorongnya ketempat tidur dan menindihnya, tubuh kecil Dina tidak mampu melawan tenaga pria itu dengan seluruh tenaganya.

Pria itu tersenyum lirih melihat kepanikan gadis itu, tangannya mengelus-elus pipi mulus yang penuh air mata itu.

"Jadilah wanita penurut kalau masih ingin melihat orangtuamu hidup" kata pria itu dan langsung merobek pakaian yang dipakai gadis itu.

Dalam sekali tarikan semua kancing kemeja Dina putus dan robek terlihatlah kulit mulus yang hanya mengunakan pakaian dalam itu semakin membuat pria itu di penuhi hawa nafsu.

tangannya terus beraksi ingin merobek pakaian dalam itu disaat tangannya berhasil merobek tiba-tiba pintu kamar di tendang dengan kencang oleh Richo dan langsung menghajar pria yang ingin melecehkan Dina.

Richo yang pergi mengunakan motor tiba dengan cepat kerumah Dina, berbeda dengan Radit yang mengunakan mobil yang tidak bisa masuk kedalam gang kecil harus berjalan kaki mencari kemana Richo berada.

Melihat motor asistennya itu parkir sembarangan di depan rumah kecil dan penuh dengan warga membuat Radit ikut masuk kerumah itu.

Pria itu hampir mati di tangan Richo kalau Radit tidak mencegahnya, setelah puas menghajar pria mesum itu Richo segera menghampiri Dina yang menangis sambil menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya itu dan langsung memeluknya.

Dina yang merasa aman di pelukan Richo itu akhirnya bisa berbicara walau terbata-bata dan hanya dapat di dengar Richo.

"Tadi laki-laki itu datang kerumah sakit dan menjebak saya supaya saya membunuh dr Melisa dengan racun yang dia beri, laki-laki itu memiliki Vidio saya tanpa busana di handphone dia" kata Dina sambil menangis.

Richo langsung bangun mengambil handphone pria itu dan membuka isinya juga menghapusnya, Radit yang melihat itu meminta handphone itu dan melacaknya dan Pria mesum itu di bawa kekantor polisi dengan berbagai tuduhan berat bahkan warga yang tadinya berkumpul satu persatu pergi meninggalkan rumah kontrakan itu hanya pak RT yang masih ada di rumah itu mencari tau apa yang telah terjadi.

Setelah Dina tenang dan berganti pakaian gadis itu duduk bersama pak RT dan Boss pemilik rumah sakit itu untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi.

Dina menceritakan semua yang terjadi kepada dirinya, Richo merasa geram setelah mendengar semua cerita itu.

"Richo selidiki lebih menyeluruh siapa pria itu! dan apa tujuannya ingin membunuh Melisa? perintah Raditya.

Richo segera melajukan motornya melaksanakan perintah Bossnya itu sebelumnya Richo menitipkan Dina kepada bapak RT setempat sampai dia balik ke rumah itu lagi.

"Kemasin semua barang-barangmu saya pergi dulu nanti saya akan jemput kamu karena saya yakin walau pria itu mendekam di penjara pasti akan datang orang lain menjalankan misinya" kata Richo kepada Dina sebelum berangkat ke kantornya.

Dina menuruti semua perkataan Richo, gadis itu segera berkemas karena dia takut kejadian hari ini datang kembali dengan pelaku yang berbeda. pak RT tetap berjaga-jaga di luar rumah di temani para warga.

Raditya menelpon Melisa, berniat ingin memberitahu temannya itu kalau ada sekelompok orang yang ingin membunuhnya.

☎️ :"Hallo pak Radit"

📞 :"Melisa kamu dimana?"

☎️ :"Di rumah sakit pa!"

📞 "Saya kesana sekarang, kamu gak usah kemana-mana

Radit pamit pada semua orang dan segera pergi menemui Melisa di rumah sakit.

Terpopuler

Comments

☠ ᵗⓂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣꪶꫝ 𝐀⃝🥀🍟

☠ ᵗⓂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣꪶꫝ 𝐀⃝🥀🍟

siapa yg suruh dan apa motif nya ya kok jahat bangett

2023-07-02

0

🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞ᴳ᯳ᷢ👻ᴸᴷhiat

🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞ᴳ᯳ᷢ👻ᴸᴷhiat

apa motifnya ya membunuh dokter Melisa siapa dalangnya kenapa jadi Dina yang jadi korban pelecehannya

2023-06-19

0

💝🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie MSFR🥀⃞Cinta 🦂

💝🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie MSFR🥀⃞Cinta 🦂

ayooo radit cepetan

2023-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!