bab 7

Mesly kesal karena kecolongan, Raditya yang tiba-tiba menciumnya itu langsung buru-buru meninggalkannya membuat gadis itu terus memaki Radit hingga mobil yang di tumpangi pria itu sudah menghilang dari pandangannya.

"Dasar laki-laki gila, pengusaha mesum, kurang ajar sini loh jangan kaboor gua bejek-bejek sampai kaya perkedel biar tau rasa loh" caci makinya.

Pria yang di caci maki malah terus tertawa, Raditya membayangi wajah Mesly yang sedang marah sambil mencaci dirinya, kejadian itu membuat Radit lupa akan kesedihannya.

Mesly pulang kerumahnya, hatinya sangat kesal dan dia menangis di kamarnya, gadis yang belum pernah mengenal pacaran itu baru ngerasain di cium dengan lawan jenisnya merasa kecewa karena yang menciumnya bukan suaminya tetapi laki-laki yang baru di kenalnya bahkan di cap sangat menyebalkan menurut Mesly.

Selesai menangis gadis itu tertidur karena kelelahan dan bermimpi bertemu kembali dengan Raditya.

Di mimpinya sosok Raditya sangat tampan di matanya dan mereka berdua sedang berjalan-jalan di sebuah pantai sambil bermain air berdua.

Mereka bercanda bersama bahkan kejar-kejaran di pantai itu sampai Mesly merasa lelah dan Radit menggendongnya, gadis itu merasa nyaman berada di gendongan pria itu hingga tiba-tiba Radit tersandung dan Mesly jatuh dari gendongannya.

"BRUUUK... AAAUH.." tenyata gadis itu jatuh dari tempat tidurnya.

Mesly yang awalnya tertidur pulas mendadak sadar karena merasakan sakit di tubuhnya akibat terjatuh, gadis itu mengatur nafasnya karena kaget.

Di saat pikirannya sudah kembali normal gadis itu berteriak memaki Raditya,

"Radityaaaaa...., dasar brengsek di dalam mimpi pun masih nyebelin" katanya.

Radit yang sedang makan di rumahnya langsung tersedak bahkan sampai kegigit sendiri lidahnya,

"Siapa yang lagi ngomongin aku ya?" ucapnya lirih.

Di Markas Tigerlong

Anton menjalani berbagai macam siksaan dari anak buah Franz, laki-laki itu masih tidak mau bicara atau memberikan informasi apapun kepada Franz.

Merasa tawanannya pasang badan dan tetap tutup mulut Franz akhirnya menjalankan misi yang kedua yaitu menculik istri dan anak Anton.

Anton memiliki 2 anak yang 1 laki-laki dan yang 1 lagi perempuan, usia anaknya hampir sama dengan Mesly dan mereka sering bermain bersama dulu waktu orangtua Mesly masih ada.

Melisa Purwanti gadis cantik , putih dan tinggi itu pernah menjadi mahasiswi yang sama di kampusnya Raditya dan Tiara.

Gadis yang biasa di panggil Lisa itu sangat mengagumi sosok seorang Raditya tapi pria dambaan hatinya itu sangat mencintai kekasihnya Tiara.

Anton sangat memanjakan putrinya itu sehingga apa yang menjadi keinginan Lisa selalu di turutin papanya begitupun Andi Baskoro putra Anton sangat memanjakan adik cantiknya itu.

Andi Baskoro seorang model majalah dan aktor yang cukup banyak penggemarnya, sosok yang tampan dan memiliki tubuh yang bagus membuat dia selalu digandrungi banyak wanita cantik menjadikan Andi menjadi seorang playboy yang tidak puas dengan 1 wanita.

Banyak wanita yang bunuh diri karena di tinggalkan pria itu, sikapnya yang romantis dan murah senyum membuat dia digilai para wanita.

Andi sangat sayang dengan Mesly kecil bahkan dia tidak tau apabila papanya tega membunuh papa Mesly yang dia tau orangtua Mesly di bunuh perampok yang datang kerumah pamannya itu.

Selama bertahun-tahun Andi mencari keberadaan sepupunya itu tetapi tidak menemukan keberadaan Mesly.

Andi memutuskan menjadi seorang selebritis supaya suatu hari bisa berjumpa dengan adik sepupunya itu. begitupun dengan Lisa gadis itu juga sangat menyayangi sepupunya Mesly karena bagi Lisa sosok Mesly adalah seorang teman masa kecilnya yang selalu menemaninya sebelum tragedi pembantaian itu terjadi.

Melisa selalu merengek ke papanya untuk mencari keberadaan Mesly tapi sang papa hanya bisa janji saja supaya anak gadisnya berhenti merengek.

Franz menyuruh anak buahnya untuk menculik Melisa, gadis itu sedang bekerja di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal di negara itu karena Melisa adalah seorang dokter.

Gadis itu tidak menduga kalau dia bakal menjadi target penculikan, pas pulang kerja Melisa di ikuti 2 mobil berwarna hitam dan menghadangnya di jalan sepi.

Begitupun dengan Andi dia di culik di luar kota, pria itu baru selesai pemotretan untuk sebuah iklan, Andi tidak menyangka kalau dirinya di culik karena tidak memiliki firasat apapun.

Setelah kedua target berhasil di dapatkan, anak buah Tigerlong segera melaporkan tugasnya ke Franz dan membawa tawanannya ke markas dimana papanya berada.

Anton yang melihat kedua anaknya ikut di tawan merasa kaget, pria itu tidak menyangka kalau Franz menjadikan keluarganya target untuk mengorek semua informasi yang ada pada dirinya.

Begitupun Melisa dan Andi begitu terkejut melihat sang papa yang terluka parah karena penyiksaan yang di alaminya, Mereka tidak tau apa kesalahan papanya dan hanya bisa menangis karena mereka di ikat dengan jarak yang lumayan jauh walaupun dalam 1 ruangan.

"Apa kau masih tidak mau buka mulut Anton? apa kau ingin melihat seberapa kejamnya anak buahku menyiksa kedua anakmu haa?" kata Franz sambil menarik kerah baju Anton.

Anton masih terdiam, hatinya masih ragu mau jujur apa tidak karena yang bakal dia bongkar kebenarannya berkaitan dengan sebuah agen mafia yang juga sama terkenalnya.

Apabila dia buka mulut bukan hanya keluarganya yang bakal jadi korban bahkan mafia itu juga akan membantai semua sanak saudaranya.

Franz jadi emosi karena lama menunggu pria itu buka mulut, laki-laki itu segera menghampiri Andi dan menanyakan apa pemuda itu tau dengan siapa papanya bekerja sama.

Andi begitu terkejut pas tau kebenaran yang menimpah keluarga Mesly, pemuda itu tidak menyangka kalau papanya lah yang tega membunuh kakaknya sendiri hal yang sama di rasakan Melisa. gadis cantik itu tidak menyangka sang papa tega melakukan itu.

"Saya tidak tau apa-apa om!, bahkan saya baru tau kalau papa saya ternyata seorang pembunuh" kata pemuda itu sambil menatap tajam kepada papanya.

"Kenapa papa tega melakukan itu pah? apa kesalahan paman?" kata Andi kepada papanya.

"Karena pamanmu merebut semuanya dari kasih sayang kakek dan nenekmu, harta dan perusahaan yang sudah papa rintis bersama kakekmu dan juga wanita yang sangat papa cintai" kata Anton dengan suara terbata-bata karena menahan sakit.

"Astaga papa keluarga om Bambang sudah sangat baik sama papa selama ini papa di angkat menjadi anaknya, di sekolahkan hingga keperguruan tinggi bahkan om Bambang sendiri menganggap aku dan Lisa seperti anaknya, seharusnya papa merasa bersyukur atas semua itu bukan menjadikan papa serakah" kata Andi penuh kekecewaan kepada papanya.

Begitupun juga Melisa, gadis itu juga merasa kecewa namun hanya bisa menangis tanpa bisa mengeluarkan pendapatnya seperti kakaknya Andi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***