My CEO Is Ketua Geng Motor
Malam itu Karinina atau yang akrab di panggil Nina,sudah bersiap untuk pulang setelah jam bekerjanya selesai,dia keluar dari ruang loker dan menuju gerbang pabrik spare part motor dan mobil.
Saat dirinya berjalan melintasi area parkir,langkahnya terhenti ketika seseorang menghentikan jalannya mencegatnya.
"Pulang bareng yuk"ajak seorang pria dia teman satu profesi dengannya.
"Eh...nggak usah rumah saya dekat sini"tolak Nina lembut dan sopan.
"Ck...ayolah aku antar"paksanya.
"Nggak usah terima kasih"tolaknya lagi.
"Ck...sok jual mahal luh"Pria itu memaksa dan manarik tangan Nina dengan paksa.
"Ish...apaan sih lepasin,aku nggak mau pulang sama kamu"Nina berontak.
Tapi pria itu terus memaksanya hingga Nina ketakutan.
Tapi tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari kegelapan di malam itu.
"Woi...orang nggak mau di paksa ajah"tegur orang tersebut yang muncul dari kegelapan.
Bak seorang super hero bagi Nina,dia mengenal orang tersebut yang seprofesi juga dengannya.
"Kak Aslan"gumam Nina saat melihat sosok Adji muncul dari kegelapan malam.
"Lepasin elu nggak usah maksa kalo orangnya nggak mau"Aslan menepis tangan pria yang memegang tangan Nina.
Tapi pria yang memegang tangan Nina tak terima Aslan memperlakukannya begitu,dia merasa terhina oleh Aslan.dan langsung melayangkan pukulan ke wajah Aslan.
Nina langsung berteriak karena terkejut saat melihat Aslan tersungkur ke tanah.
"Aaaaa kak Aslan"jeritnya.
Aslan langsung bangun dan membalas pukulan pria tersebut,terciuam aroma alkohol dari mulut pria tersebut.
"Anjir elu mabok ya...pantes ajah"Aslan kesal.
Karena bisa-bisanya temannya ini mabok di area kerja,meski sudah jam pulang.
Hingga terjadilah perkelahian antara keduanya,Nina yang melihat itu pun tidak tinggal diam dia berusaha membantu Aslan,dengan memukul pria yang menggangunya itu dengan tasnya.
Buk...buk...
Pukulan di layangkan Nina kepada temannya itu,hingga keributan yang mereka timbulkan menyebabkan keramain di pabrik,dan teman-teman mereka pun berusaha melerai dan ada yang asik menonton saja.
Hingga akhirnya ketiganya saat ini berada di pos keamanan,untuk di tanyai permasalahan sebenarnya.
Aslan menjelaskan kalau Bahar memaksa Nina ikut pulang bersamanya padahal Nina sudah menolaknya baik-baik di tambah lagi Bahar mabok saat menggangu Nina hingga membuat Nina ketakutan.
Sang kepala security memijat kepalanya karena pusing.
Derap langkah kaki terdengar memasuki pos keamanan dan munculah kepala bagian pabrik yang bertugas malam ini.
"Pak..."Kepala satpam memberi hormat.
Kepala bagian melihat wajah kedua pria yang lebam-lebam dan melihat seorang gadis dengan wajah pucat,dia pun menggeleng pelan,kepala bagian meminta penjelasan dia berfikir Aslan dan Bahar memperebutkan Nina.
"Bukan begitu kejadian sebenarnya pak...ngapain juga ribut cuma gara-gara cewe"ucap Aslan asal.
"Lah terus kenapa sampai baku hantam begini?"ucap Pak Rano kesal.
Nina akhirnya menjelaskan,kalau tadi Bahar memaksanya dan Aslan yang menolongnya.hingga akhirnya pak Rano mengambil keputusan untuk Bahar dengan terpaksa Bahar di pecat karena banyak melakukan kesalahan selain mencoba melecehkan Nina,Bahar juga mabok saat masih berada di dalam pabrik di tambah lagi berkelahi dengan teman.
Setelah Bahar di pecat oleh pak Rano,Bahar melirik sinis pada Nina karena gara-gara dia dirinya di pecat,Aslan melihat itu dan berbisik pada Nina.
"Jangan takut,lawan jangan cengeng yang ada ngelunjak itu orang"bisik Aslan.
Nina lalu mengangguk.
"Hem..."ucapnya singkat.
"Angkat dagu lu,jangan nunduk tunjukin kalo elu nggak takut sama dia"bisik Aslan lagi.
Dan gadis berambut coklat panjang sebahu itu pun menuruti semua yang Aslan katakan membuat Aslan jadi tergelak sendiri,Aslan fikir Nina lucu.
Melihat Aslan cekikikan sendiri Rano menegurnya juga.
"Aslan...sebaiknya kamu antar Nina pulang saya takut nanti dia masih di incar di jalan"ucap Rano.
"Lah...pak kok saya sih,dia bisa kok pulang sendirian,ya kan Nin?"Aslan menolak mengantar Nina.
"Apa kamu cuma nolongin dia setengah-setengah kalo nolong ya...harus full dong jangan setengah-setengah begitu,atau kamu takut nanti di jalan ketemu Bahar dan di hajar lagi?"Rano mencoba memancing Aslan.
"Siapa yang takut sama dia pak,nggak takut kok"Aslan gengsi.
"Ya sudah antarkan saja apa susahnya"Rano kesal dengan anak muda yang keras kepala ini.
"Tidak usah kak...saya ada barengan kok teman satu kost saya,lagi pula tempat kost saya nggak jauh kok dari sini"Nina menolak diantar oleh Aslan.
Dia sudah mendapatkan penolakan pertama dari Aslan dan tidak mau Aslan hanya karena terpaksa mengantarnya.
"Tuh kan dia sendiri juga nolak pak"ucap Aslan yang benar-benar menunjukan bahwa dirinya keberatan mengantar Nina pulang.
Setelah semua urusan selesai mereka pun bubar dari pos keamanan dan Nina tak lupa mengucapkan terima kasih pada Aslan.
" Kak Aslan terima kasih sudah nolongin saya tadi dan maaf wajah kakak jadi lebam karena nolongin saya"
"Ck kok jadi elu yang minta maaf orang yang mukul gue ajah nggak minta maaf"ucap Aslan ketus.
Ini pertama kalinya Nina berbicara dengan Aslan selama dua bulan dirinya bekerja di pabrik ini sebagai operator produksi.
Nina tak menyangaka Aslan sangat tidak ramah pada dirinya padahal wajahnya sangat tampan,mungkin orang tampan jadinya dia merasa dirinya tidak perlu berdekatan dengan gadis biasa seperti dirinya,begitulah fikiran Nina.
Nina pun permisi setelah berbicara dengan Aslan,dan berjalan menuju gerbang pabrik,Aslan melihat dari kejauhan gadis itu berjalan sendirian,entah kenapa langkah Aslan malah mengikuti Nina sampai ke tempat kostnya.
"Ck ngapain gue kesini sih"Aslan kesal sendiri karena mengikuti langkah gadis itu.
Dia sebenarnya khawatir juga,kalau tiba-tiba Bahar menngganggunya lagi di jalan nanti,hingga dia hanya mengikuti Nina dari kejauhan.
Dan ternyata tempat kost Nina juga tidak jauh dari tempat kostnya hanya berbeda dua gang saja.
Sesampainya di tempat kostnya,entah kenapa Nina tersenyum sendirian saat di dalam kamar kostnya.
Teman sekamarnya sampai heran melihat temannya ini senyum-senyum sendiiran.
"Woi...kenapa lu pulang kerja senyum-senyum sendiri?"tanyanya bingung.
"Eh...nggak apa-apa Wid,cuma lagi seneng ajah"ucap Nina yang masih senyum-senyum sendiri.
"Senang kenapa?"tanya Wiwid.
"Tadi gue habis di tolongin super hero tampan di pabrik hihi"ucap Nina.
"Astagfirullah elu kenapa?"Wiwid malah khawatir dengan temannya itu.
Dan akhirnya Nina bercerita dengan Wiwid yang juga bekerja di pabrik yang sama hanya saja tadi Wiwid pulang lebih awal darinya hingga Nina harus berjalan sendirian saat pulang.
Gadis 18 tahun itu menceritakan tentang Aslan dengan wajahnya yang merona saat mengingat Aslan menolongnya bak super hero.
"Aih...ternyata elu cinta pada pandangan pertama gitu ceritanya sama Aslan?"ledek Wiwid.
Nina malah tersipu malu.
"Nin...gue saranin ya sama elu,kalo bisa jangan jatuh cinta sama Aslan"ucap Wiwid.
"Kenapa?"tanya Nina polos.
"Aslan menang ganteng doang duitnya nggak ada hahaha"ledek Wiwid.
"Ck elu nggak boleh begitu,kita kerja di pabrik yang sama jangan saling hina"ucap Nina lembut.
"Ck...elu kalo ngomong udah kaya ustdzah hehe,tapi beneran Nin dari pada elu sakit hati nantinya,soalnya setahu gue,dia itu suka sama mbak Via itu anak grup senior yang cantik dan imut-imut itu elu kenal kan?"Wiwid bercerita.
Deg...
Baru juga jatuh cinta sudah patah hati saja Nina,mengingat seniornya yang bernama Via memang sangat cantik dan bodynya pun aduhai,gayanya pun modis,benar-benar Nina tidak ada apa-apanya bila di bandingkan dengan dirinya.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments