Keesokan harinya.
🌺🌺🌺
Bryan duduk di belakang meja kerjanya dengan memikirkan kejadian kemarin.
kejadian itu begitu cepat..
" Airin maafkan aku.." desahnya sambil memejamkan matanya menandakan penyesalan yang sangat besar..
Tapi apa mau dikata semua sudah terjadi..
Bryan lemas terduduk di kursinya..
Dia cari cari Airin tapi tidak menemukannya.
" kae , Lo lihat Airin, hari ini dari pagi aku tidak melihatnya" gumam Bryan sambil mengacak rambutnya dengan kasar.
" semua ini salah lo Bry" gertak kaesang sinis.
" kok gue.." jawab Bryan membela diri.
" kalau lo bisa mengontrol nafsu lo dan tidak menidurinya dia tidak seperti ini masih mau menyangkal lo..." ketus kaesang.
bruaks...
Nadya menyenggol vas bunga hingga jatuh .
Sontak Bryan dan kaesang menoleh ke arah Nadya.
mereka saling menatap.
" ke sini lo " panggil Bryan.
Nadya yang sudah ketakutan pun menurutinya dan melangkah ke arah dua pria itu( yang saat ini menjadi dua pria menakutkan di mata Nadya)
" i i iya pak.."
" apa yang lo dengar"
" eng enggak pak, sa saya gak "
" jawabbb...!!" teriak Bryan dengan keras hingga Nadya kaget dan menunduk dengan mata berkaca-kaca..
" Bry, sudah... hentikan!!!" gertak kaesang.
" Nadya, lo sudah tau semua nya , tentang Airin dan Bryan..dan jangan sampai masalah ini tersebar ke luar..ini tanggung jawab lo, kalau sampai ada yang tau, lo akan tau akibatnya.." ucap kaesang tegas.
" baik pak, Nadya akan melupakan semuanya.." jawab Nadya gemetar.
" bagus.. tetaplah bersikap seperti biasa, dan kamu tetap menjadi sekertarisku yang kupercaya.. mengerti kamu " kata Bryan.
Nadya mengangguk dan kembali ke meja kerjanya.
Bryan dan kaesang tampak berpikir, mereka saling diam dan membuat ruangan itu menjadi sunyi dan menyeramkan.
🌺🌺🌺
Sudah seminggu sejak kejadian itu .
Bryan nampak semakin stress tak juga melihat Airin di kantornya.
" lebih baik aku menemuinya di kosannya sekarang" gumam Bryan kemudian berjalan menuju parkiran dan segera melajukan mobilnya menuju alamat kosan Airin yang dia dapat dari temannya Airin.
Tok tok tok....
Ceklekkk
Airin terbelalak melihat sosok menakutkan yang berada tepat di hadapannya.
" elo , ngapain lu ke sini , gue gak butuh Lo ,pergi !!!" gertak Airin kemudian menutup pintunya namun tangan Bryan lebih dulu menghalanginya dan mendorong tubuh Airin untuk masuk ke kamar kosannya.
" Airin, maafkan aku , aku akan menikahimu Airin, aku tidak akan meninggalkanmu setelah apa yang aku lakukan padamu " ucap Bryan dengan memelas .
Airin tetap sinis dan tak mau membuka hatinya " aku terlanjur membencimu , mana bisa aku menikah denganmu " jawab Airin yang membuat hati Bryan hancur berkeping-keping
" tapi Ai, aku sudah mengambil keperawanamu, aku yang berhak atas dirimu , biarkan aku menebus kesalahanku, dan bagaimana kalau kamu hamil anak aku Airin " ucap Bryan yang membuat Airin tersentak.
Bagaimana seorang Airin Pradita yang cerdas sampai lupa kalau sampai dia hamil apa yang harus dilakukannya.
Airin terdiam dan terus berpikir" tidak tidak tidak, aku tidak boleh hamil " gumam Airin
Bryan sungguh tak tega melihat keadaan Airin yang lusuh dan berantakan, dia mencoba menyentuh tangan Airin tapi Airin menepisnya
untuk sejenak Bryan dan Airin saling diam membisu tak ada kata sepatah pun keluar dari bibir mereka
" setidaknya kamu masuklah kerja Airin, aku janji tidak akan mengganggumu lagi " ucap Bryan memulai pembicaraan
Airin masih tetap diam dia hanya menatap ke arah Bryan.
Bryan sungguh tak tega melihat keadaan Airin.
Airin mencoba tegar dan tersenyum di dalam kegetiran hidupnya .
"tuan Mahendra aku memang bukan siapa siapa jadi seenaknya saja kau perlakukan diriku , sekarang kau mau menikahiku dan aku yakin itu hanya karena kamu kasihan padaku , cihhh , simpan rasa kasihan mu itu, aku tak butuh itu" gertak Airin sambil melotot tajam.
Bryan terdiam dengan semua ucapan pedas Airin, dia tahu mungkin itu bentuk kekesalannya karena kejadian kemarin .
kemudian Airin mencoba berdiri dan hendak berjalan mengambil minum untuk meredam emosinya ,tapi tiba tiba Airin terjatuh .
Bryan langsung menangkap tubuh Airin yang tergolek menahan sakit di bagian perutnya dan suhu badannya pun tinggi.
" Airin, kamu kenapa" ucap Bryan sambil mendekap tubuh Airin
Deg deg deg
Degup jantung Bryan berdenyut cepat merasakan hangatnya tubuh Airin di dalam pelukannya, dan sialnya hasratnya muncul kembali, tapi kali ini dia sadar dan tak mungkin berbuat lebih
Airin masih meringis menahan sakitnya.
"kamu memang brengsek Bray, ini karena ulahmu, kamu membuatku hampir mati , sialan kamu " ucap Airin sambil menepuk nepuk dada Bryan
Bryan hanya terdiam dan masih belum mengerti dengan apa yang dimaksud Airin
" lepaskan aku aku gak sudi kamu sentuh lagi , menyingkirlah aku bisa sendiri" gertak Airin yang membuat Bryan melepaskan dekapannya dan saat Airin mencoba berjalan tiba-tiba dia kembali terjatuh tak sadarkan diri.
" Ai , Airin kita ke rumah sakit saja ya ,bangun Airin jangan membuatku takut " ucap Bryan
Bryan mengusap kasar wajahnya dan segera membawa tubuh Airin yang tergolek lemahdi dalam dekapannya.
Bryan sungguh tidak tega melihat gadis yang sebenarnya sudah membuatnya tertarik itu tergolek tak berdaya karena ulahnya.
Sesampainya di klinik Airin segera mendapatkan perawatan oleh para tim medis.
Bryan yang bertanggung jawab dan harus menjawab semua pertanyaan dokter.
" o jadi kalian ini pengantin baru " ucap dokter cantik yang menangani masalah Airin
Airin mulai sadar dan menatap Bryan karena mendengar semua pertanyaan dari dokter, Bryan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" begini ya pak, ini sebenarnya bukan masalah serius tapi akan menjadi serius kalau terlambat , ibu kelihatannya masih sangat muda jadi belum terlalu siap jadi harus perlahan-lahan dan hati hati , masalah demamnya mungkin terlalu capek jadi ibu perlu istirahat dan perbaiki moodnya ya " ucap bu dokter yang membuat Airin memerah karena menahan malu.
Setelah semua selesai mereka pun segera pulang
Bryan menggendong Airin dan semua penghuni kos pun memandangi dengan heran dan bertanya-tanya " wah pacarnya Airin ganteng banget , kelihatannya orang kaya lagi, wah beruntung banget ya Airin" ucap beberapa teman kos Airin.
Sesampainya di kamar Bryan merebahkan tubuh Airin di atas kasur.
Dengan lembut Bryan membelai pucuk kepala Airin dan mengecupnya
" Airin, beristirahatlah besok aku ke sini lagi akan aku pastikan kamu dalam keadaan baik baik saja sayang " bisik Bryan kemudian meninggalkan Airin yang sudah terlelap sejak dalam mobil tadi mungkin karena lelah
Dan begitulah selama seminggu terakhir ini Bryan selalu menyempatkan datang menemui Airin dan lambat Laun hati Airin yang keras meleleh juga , tapi karena terlanjur gengsi Airin memilih pergi tanpa memberitahu Bryan.
Mendengar kabar kepergian Airin Bryan menjadi syok
" hahhh, Airin kenapa kamu pergi sayang , aduhh kemana aku akdn mencarimu " gumam Bryan yang luruh tertunduk di meja kerjanya
Tiba tiba sebuah tangan memegangi bahunya
" Bray, Lo kenapa sih" tanya kaesang
" Airin pergi dari kota ini kae, padahal aku sudah menaruh harapan besar dan akan segera menikahinya untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah ku perbuat, tapi kenapa dia memilih pergi Kae " ucap Bryan dengan mata berkaca-kaca
" sudah lah bro , mungkin memang takdir Lo dan dia begini , serahkan semua kepada Tuhan, biarkan dia memberi jalan yang terbaik baik untuk Lo dan Airin bisa kembali bersama" ucap kaesang
Bryan hanya menunduk lemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments