Video

Ku ketuk pintu kamar Edgar dengan kuat, masih dengan menggunakan bathrobe dan rambut yang kubalut dengan handuk.

Koper, tas kecil dan ponsel milikku tidak ada di kamar. Dilemari pun juga tidak ada pakaianku. Siapa lagi kalau bukan kerjaan si pria kejam itu.

Terpaksa aku menemuinya di lantai dua dengan masih menggunakan bathrobe.

"Edgar!!" teriakku dengan emosi

Lama dia tidak membalas sahutanku, ku ketuk lagi pintu kamarnya dengan masih berteriak keras memanggilnya.

"Ed-," pria itu membuka pintunya sebelum aku menyelesaikan kalimatku

"Tingkahmu seperti orang kampungan. Apa kau tidak mempunyai tata krama hah?" ucap Edgar dengan santai dan dengan tubuh yang basah

Dia sudah mandi kan? Rambutnya saat menemuiku juga sudah kering. Lalu kenapa ini rambutnya basah lagi dan dia memakai bathrobe sama dengan ku.

"Mana koperku?" tanyaku pelan karena aku tidak ingin dikatakan kampungan.

Edgar menunjuk dengan dagunya, aku mengikuti arah dagunya yang melempar penunjuk.

Benar koperku ada di dekat ranjangnya, ku lihat kejauhan, lantas ku langkahkan kaki untuk masuk dan mengambilnya. Namun sebuah tangan menghalangi jalanku.

Tangannya memalang bersandar pada pintu, tidak memperbolehkan ku untuk masuk.

"Kalau kau masuk, kau tidur disini," ucapnya.

"Kalau begitu ambilkan," pintaku dengan berkacak pinggang

"Ambil sendiri, ku punya kaki dan tangan kan?" ucapnya

Itu artinya jika ku ambil sendiri maka aku akan tidur disini, sudah seharusnya aku tidur dengannya karena hubungan kita suami istri tapi sikapnya sangat tidak lembut.

"Kau mempermainkan ku hah? Cepat ambil koperku sekarang!" ucapku menyuruhnya seraya menunjuk koperku yang berada didalam

"Oh ya dan aku pinta, hapus videoku itu,"

"Aku tidak mau mengambilnya, dan aku tidak akan menghapus video itu. Ada video ku juga disana. Terserah jika kau tidak mau masuk," ucap Edgar yang ingin menutup pintunya lagi.

Aku pun mengalah, apa boleh buat dari pada aku kedinginan tidak memakai pakaian ku. Ku dorong pintu itu dan menahannya agar tidak tertutup.

"Tunggu, oke aku ambil," ucapku.

Dia membuka lebar pintunya dan mempersilahkan aku masuk. Aku masuk dengan langkah besar agar aku bisa keluar setelah itu. Tetapi yang terjadi Edgar malah menutup pintu dan menguncinya

Sial sudah, tak ada kesempatan untuk keluar.

"Edgar, Aku minta kau hapus videoku tadi," Aku mengatakannya sambil mencari pakaian di koperku

"Tidak akan,"

"Aku akan melakukan apapun, yang kau pinta. Kecuali berhubungan inntIm," ucap Ku

"Apapun?" tanya Edgar seraya berpikir

"Aku akan memikirkannya," timpalnya lagi membuka bathrobenya yang ternyata dia telah mengenakan bawahan. Dia berjalan menuju lemarinya dan memilih satu kaos untuk dipakai.

Sementara aku membawa pakaianku menuju kamar mandinya. Tapi dimana kamar mandinya?

"Dimana kamar mandi mu? Atau ruang ganti baju?" tanya ku

"Ada disini," ucap Edgar sambil mengenakan kaosnya

"Disini?" tanyaku lagi yang tidak melihat ruangan lain

"Kamar mandiku, Di dalam lemari," ucapnya lagi kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang temoat tidurnya.

Aku menghampiri lemari pakaiannya, menggeser nya dan ada pintu disana. Ada ruangan ganti sebelum menuju kamar mandi.

Cukup unik, jadi kita tak perlu keluar kamar mandi jika ingin berganti pakaian. Aku masuk dan memakai pakaian dengan cepat.

"Jadi bagaimana? Kau sudah menghapus videoku?" tanyaku setelah selesai memakai pakaian ku

Edgar menepuk ranjang di sebelahnya pertanda aku disuruh untuk berada di atasnya. Aku menurut saja karena ingin tahu apakah dia sudah menghapusnya atau belum

Lalu dia menengadahkan tangan, aku tak mengerti apa maksudnya

"Berikan tanganmu," Pinta Edgar

"Untuk apa?"

Edgar menggerakkan jemarinya membuka nya lebar meminta dengan isyarat yang sama tanpa bicara, lalu aku memberikan tanganku.

Dia mengoleskan pergelangan tanganku yang memerah dengan salep, aku pikir dia tidak sejahat yang ku kira, rupanya dia memiliki sisi baik juga.

Aku terus memandangi wajahnya, mungkin aku telah terpikat dengan sikapnya yang lembut.

Cetoook

Edgar menyentil jidatku

"Kau jangan pernah berpikir aku melakukan ini karena aku tak ingin kau terluka. Kau salah! Aku hanya tak ingin keluarga ku bertanya tentang dari mana kau mendapatkan luka itu, Apa kau cukup jelas. Nyonya Zoya Deana Aldrich," jelas Edgar.

Aku baru sadar, nama Beaufortku telah hilang sejak menikah dengan Edgar. Semua identitasku telah berganti nama dengan nama belakang keluarganya Aldrich.

"Thanks," ucapku menunduk malu karena sempat berpikir jika pria itu sudah berbaik hati.

Setelah kedua tanganku di oleskan salep luka, Dia memintaku tanda tangan di sebuah pernyataan lewat ponselnya. Begitu ku baca adalah pernyataan penghapusan videoku dengan perjanjian, jika aku akan menuruti semua perintahnya tanpa menolak. Sanksi pelanggaran tersebut adalah dimasukkan kedalam kandang tikus selama sebulan

"Mana keterangan dengan pengecualian melakukan hubungan dengan mu," ucapku

"Tanda tanganilah maka semuanya beres. Ku hitung sampai tiga, jika kau tidak menandatanganinya, maka tidak akan ada kesempatan untuk menghapusnya," ucap Edgar

Akhirnya akupun menandatangi pernyataan itu lewat ponselnya. Tak berapa lama ada ada suara dari sebuah printer. Printer itu ada di meja kerja Edgar yang berada di sisi lain. Di ruangan lain tanpa sekap pintu. Edgar menyuruhku mengambil kertas dari printer tersebut

Dengan malas aku beranjak dan melangkah menuju ruangan kerjanya yang tidak bersekat dengan kamar tidur.

Ku nyalakan lampu dan yang menjadi perhatianku adalah, foto pernikahanku dan dirinya terpajang di dinding ruangan itu. Berukuran sangat besar, Sangat bagus, tapi di foto itu hanya aku yang tersenyum.

Aku melihat isi kertas yang sudah tercetak itu. Ada tanda tanganku disana.

"Kau lama sekali," Edgar merebut kertas pernyataan itu kemudian menaruh stempel lilin yang berarti surat itu dibuat secara sah.

Kau sudah melihatnya kan? Jadi aku yang akn menyimpan ini," ucap Edgar

"Lalu mana video itu? Ala kau sudah menghapusnya?" tanya ku

Edgar memberikan ponselnya padaku dan menyuruhku untuk menghapusnya sendiri.

Oh tidak dia bilang banyak videonya disana lalu yang mana video yang ada diriku

Kubuka galerinya, dan hanya ada satu video disana. Saat ku putar, tidak ada videonya sama sekali. Yang ada hanyalah video kosong yang menyala.

"Mana videoku," tanyaku

"Lihatlah sampai habis," ucap Edgar yang sudah berada di kamarnya

Arghh aku pun mempercepat nya, duapuluh menit berlalu. Kemudian terlihat aku masuk, tanpa helaian kain lalu menyalakan keran dan aku terlihat mencari sabun. Lalu aku keluar dan masuk lagi setelah beberapa menit.

Hanya itu, tidak ada video miliknya. Dasar Edgar pembohong. Tapi itu berarti dia baru saja melihat isi videoku? Argg malunya aku....

Aku pun kembali ke kamarnya, memilih duduk di sofa dekat ranjang. Menyandarkan tubuhku disana sembari memainkan ponsel.

Sementara Edgar terlihat sudah tertidur di ranjangnya.

Terpopuler

Comments

ELIN HIAT

ELIN HIAT

dasar akal-akalan Edgar itu,

2024-09-03

0

Hanachi

Hanachi

cepet banget foto pernikahannya dah jadi.

2024-05-29

0

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

mau tanya dong itu mereka sedang bahas video apa?

2023-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!