Licik

Dalam malam aku membayangkan kisah bahagiaku setelah pernikahan. Nyatanya suara nafas mereka terlampau menggelora, membahana terdengar di ruangan ini.

Tak henti-hentinya mereka mencoba adegan per adegan, berdiri, tidur, khayang, terlentang, tengkurap dan lain sebagainya bagaikan menonton film blues dewasa.

Tidak Waras

Gila

Parah

Ingin sekali aku memejamkan mataku, tapi aku takut dengan ancamannya karena aku tidak mengenal dirinya. Pria ini berkuasa atas segalanya.

Darah biru mengalir di tubuhnya, namun sikapnya sangat tidak wajar dan tidak terpelajar.

Berapa jam ini? Apakah dia tidak lelah? Aku lelah mendengar suara berisik lenguhan dari wanitanya.

Aku tidak melihatnya, justru memalingkan pandangan ku ke samping tapi tetap saja mataku menangkapnya meski tidak jelas.

Lalu Dia tahu jika aku memandang ke arah lain, ke samping, dan Dia tidak memperbolehkan.

Jadi aku mengubah sudut pandangku, menatap kedepan tetapi tidak melihat dirinya yang sedang beraksi panas. Yang ku lihat dinding ada dinding jendela.

Tetapi malah mataku penasaran, sedikit nakal, sesekali mengintip lekuk tubuhnya yang berotot. Ahh tidak jangan!

Ku ambil napas panjang untuk menetralkan pikiranku yang terusik dengan aksi mereka.

Akhirnya perseteruan mereka di sofa selesai juga. Edgar duduk bersandar tanpa helai kain menutupi dirinya. Si wanita mengambil tisu, membersihkan cairan kental yang mengotori tubuhnya.

Pasti rasanya sangat lengket. Aku sendiri belum pernah melakukannya dengan pria lain, tapi aku bisa merasakannya saat melihat reaksi wajah wanita itu. Dia terlihat lelah dan ingin mandi.

Edgar memakai kembali celananya dan mengambil benda berbentuk silver berisi beberapa batang rokok. Menaruhnya didalam bibirnya kemudian menyulutkan api dari alat pemantik api.

"Edgar!! Aku mau ke toilet," teriakku karena aku tidak tahan berada di ruangan itu.

"Kau mau apa?" tanya Edgar sembari berjalan menuju jendela kamarnya.

Sementara wanita penggoda itu masuk kedalam kamar mandi.

"Aku mau kencing," alasanku

"Buang saja disitu," ucap Edgar menghembuskan asap rokoknya.

Aku salah beralasan harusnya aku bilang buang air besar.

"Aku juga ingin buang air besar," timpalku

"Aku tahu kau hanya beralasan. Kau akan ku lepaskan besok pagi," Edgar membuang batang rokoknya yang belum habis ke luar jendela. Kemudian dia masuk kedalam kamar mandi menyusul kekasihnya.

Astaga!! Ingin ku teriak minta tolong! Tapi percuma, pelayan itu hanya menuruti perkataan tuannya.

Pergelangan tanganku sudah terasa perih, tak hanya itu tanganku yang tergantung, terasa pegal. Hingga ku melihat ikatan yang tersimpul di tanganku dengan sedikit menggerakkan pergelangan tanganku.

Terlihat warna kemerahan disana. Pamtas saja terasa perih. Benar-benar penyiksaan untukku. Haruskah aku melayangkan gugatan cerai?

Tidak, aku masih kuat. Namaku Zoya yang artinya kehidupan. Jadi aku harus semangat untuk hidupku sendiri.

Aku sungguh mengantuk, menunggu Edgar yang sangat lama berada di dalam kamar mandi. Mungkin mereka melakukannya lagi.

Sial, kali ini aku benar-benar ingin buang air kecil. Akhirnya aku memilih menahannya. Toh dia sendiri yang bilang untuk buang saja di sini. Oke aku ikuti perintahnya. Jika aku tidak tahan, jangan salahkan aku jika mengompol nantinya.

Lebih baik aku tidur saja, begitu pikirku. Lama kelamaan mata letihku seakan berat terbuka. Setelah itu aku tidak ingat apapun dan terlelap tidur

Dalam mimpiku, aku melihat seseorang yang tidak ku inginkan hadir disana. Ya, Edgar hadir dalam mimpiku.

Namun dia menatapku dengan begitu lembut, parahnya lagi wajahnya sangat begitu dekat denganku, hingga aku bisa mencium aroma napasnya yang segar. Juga aroma tubuhnya, dengan sedikit sense parfum yang menggelitik gairah ku, ku pejamkan mata dan menikmati aromanya.

Tak berapa lama, terasa sesuatu yang kenyal dan lembut menyentuh bibirku, bulu janggutnya menggelitik pipi dan daguku.

Aku sedikit tersadar. Ini hanya mimpi kan? Kenapa aku bisa mimpi seperti ini? Terasa nyata, bahkan jantungku ikut berdetak kencang.

Aku pun dengan susah payah membuka mataku. Karena terasa berat, berharap ini memang mimpi.

Benar saja sekelilingku kosong, tak ada siapapun. Suara air keran dalam kamar mandi pun tidak ada. Dan tanganku terasa bebas digerakkan.

"Dia membuka ikatan tanganku, ku pikir dia tidak akan membukanya hingga pagi. Ahh aku tidak tahan lagi," gumamku.

Aku beranjak dan berlari kecil menuju toilet dengan mata masih mengantuk.

Fiuh lega rasanya.

Setelah itu, kuamati diriku dalam cermin. Berantakan, terlihat sangat kurus, tidak berisi dan apa yang menarik. Eits tunggu kenapa tiba-tiba aku memikirkan bentuk tubuhku.

Pasti terprovokasi oleh wanita itu. Tidak aku tidak ingin mengubahnya menjadi besar, biarlah apa adanya.

Aku sampai lupa, aku belum mandi. Masih memakai gaun pernikahan dan riasanku belum terhapus. Sudah pasti besok akan muncul jerawat karena aku tidak membersihkan make up ku.

Aku pun mencuci mukaku dan mulai membuka gaun yang teramat ribet bagiku. Aku melangkah dalam shower box yang berukuran 1,5m x1,5m. Lalu ku putar dengan setting air hangat.

Guyuran air hangat dari shower yang melekat tergantung diatas, membasahi diriku. Ahhh aku merindukan air, sungguh menyegarkan.

Mataku mencari keberadaan sabun yang biasanya berada di dekat kamar mandi. Tapi kenapa tidak ada disini? Aku pun melangkah keluar mencari keberadaan sabun juga shampoo meninggalkan keran, dengan air yang asih mengguyur deras.

Oh ada di samping bath up. Hemm airnya masih menggenang, mereka sangat jorok meninggalkan bath up yang masih berbusa.

Aku pun membuka tutup bath up dengan mencari letak penutupnya. Tapi yang ku temukan sebuah celana wanita. Kulemparkan saja celana itu ke dalam sampah!

Arghh menjijikan, pasti air itu juga sudah terdzolimi dengan racun kental yang arghhh kenapa aku membayangkan hal yang bukan-bukan.

Aku pun meraba lagi letak tutup bath up, setelah ku menemukannya, segera saja aku membukanya. Air kotor berbusa itu langsung keluar menuju tempat pembuangan.

Aku melanjutkan lagi mandiku. Membersihkan tubuhku dengan sabun yang wanginya aku suka.

Sabun apa ini? Wangi buah segar dan tidak pasaran.

Brak

Aku terkejut mendengar suara pintu terbuka,

"Hei siapa...jangan masuk!" teriakku, ketakutan karena shower box itu tidak memiliki penutup.

"Aku ingin mengambil ponselku, di dalam shower box," ucap seorang pria yang suara sangat ku kenal, Edgar.

Aku langsung menutup diriku, bagian terindahku dan membelakangi pintu. Suaranya terdengar dekat, pasti dia ada di depan shower box

"Ambil saja. Jangan lihat!"

Edgar masuk mematikan keran shower yang masih menyala, sementara diriku tak memakai apapun, busa sabunnya pun sudah kandas terkena air, hanya mampu melindungi bagian terindahku dengan kedua tanganku

"Hematlah air," ucap Edgar yang tiba-tiba ada di sampingku

Aku tahu dia sedang memandangi diriku, aku menunduk malu menutupi tubuhku.

"Hey," panggilnya

Pria itu tidak kunjung pergi

"Pergilah setelah mengambil ponselmu," ucap ku tanpa melihat dirinya

"Ponselku ada di sisi dinding yang kau tutupi, minggirlah," ucap Edgar

"Hah," Aku pun menyingkir dengan masih membelakangi dirinya.

Ku lihat sekilas, Edgar sudah mengambil ponselnya, dalam keadaan menyala. Eh tunggu menyala?

"Untuk apa kau membawa ponsel ke kamar mandi?" tanyaku

"Untuk merekam aktivitas, haha apa kau ingin melihatnya. Mungkin kau juga terekam disini," ucapnya dan langsung pergi

"Hah! Dasar me3suum, aku ingin kau menghapus videoku!!" teriakku seraya menangkap lengannya menghentikan dirinya.

Dengan nakal, Edgar memandangi tubuhku sekian detik baru ku tersadar kalau aku lupa menutupi diriku dan malah menghadap ke arahnya. Kau kembali menutupi lagi

"Tidak bisa, jika aku hapus otomatis video ku dengan kekasihku tadi juga terhapus dong," Edgar tersenyum licik penuh kenakalan.

Senyum yang sangat aku benci, sebelumnya aku selalu mengharap pria itu tersenyum. Tetapi bukan senyum devil yang penuh kelicikan.

"Aku membencimu Edgarr arrrggh!!! teriakku saat Edgar sudah pergi keluar kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Hanachi

Hanachi

emang bisa ya sambil kayang ? /Chuckle/

2024-05-29

1

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

gak apa apa benci aja dia zoya

2023-07-29

0

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

jgn" edgar malah sengaja merekam zoya 😀

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!