Awal kebencian Isao

Hari ini Isao kembali bangun lebih pagi dan memasak bubur untuk Nenek Asami.Dan seperti sebelumnya, ia lagi-lagi memperlihatkan ekspresi cerianya, seolah tak pernah terjadi apa-apa padanya di malam hari.

Meski begitu, ekspresi palsu Isao itu tak dapat menyembunyikan kondisi matanya yang sembab.

Karena itulah Alya semakin yakin untuk menjalankan rencana yang sudah ia persiapkan semalam.Dan malam ini ia bertekad untuk menjalankan rencana tersebut.

'Malam ini rencanaku harus berhasil!Apapun yang terjadi!', batin Alya seraya melirik jam tangannya.Ia benar-benar tak sabar menunggu waktu dimana Isao akan menangis seperti biasanya.

Tepat pukul sebelas malam, Alya kembali mendengar suara tangisan dari arah yang sama.Ia pun mengintip untuk memastikan jika pemilik suara itu masih orang yang sama.Dan sesuai dugaannya, Alya melihat Isao sedang menangis seraya menyandarkan kepalanya ke tepi ranjang.

Usai memastikan keadaan di dalam rumah aman, Alya pun mengendap-endap keluar agar langkahnya tak terdengar oleh penghuni rumah yang lain.Setibanya di luar rumah, ia berjalan menuju taman yang terletak diantara rumah dan villa.Ia memutar kran air yang terhubung ke selang irigasi yang digunakan untuk menyiram tanaman dan rumput di sekitar taman tersebut.

Dengan cepat air menyembur keluar dan membasahi seluruh taman.Setelah beberapa saat menunggu, Alya pun berpura-pura lari ke arah ujung selang dan mencoba menghentikan air yang membasahi seluruh taman

"Sepertinya kran air di taman rusak!", kata Alya dengan suara keras sambil menoleh kearah kamar Isao, membuat dirinya seolah-olah tak sengaja mengarahkan pandangannya kesana.

Mendengar suara Alya yang cukup keras, Isao sontak berbalik ke arah gadis itu.Ia nampak terkejut ketika melihat Alya melayangkan pandangan ke arahnya yang saat itu sedang menangis.

Alya pun berpura-pura terkejut dan memperlihatkan ekspresi paniknya melihat Isao.

"Ada apa, Watanabe san?Apa kau sakit?", tanya Alya sambil berlari kecil menghampiri Isao.

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Alya, Isao justru berdiri dan berjalan ke arah balkon.Ia berencana menutup pintu kaca kamarnya yang saat itu dalam kondisi terbuka.

Namun belum sempat Isao menarik gagang pintu kamarnya, Alya sudah lebih dulu merentangkan kedua tangan dan kakinya untuk menahan pintu agar tetap terbuka dan dengan gerakan cepat, ia menyelinap masuk ke dalam kamar Isao.

Tanpa sempat berbasa-basi, Alya segera melayangkan pandangannya ke arah kursi meja rias, mencari benda yang sudah membuatnya penasaran selama dua hari ini.Benda itu tak lain adalah benda yang selalu dipandangi Isao saat ia sedang menangis.

Sayangnya, setelah menemukan benda yang dimaksud, reaksi Alya justru diluar dugaan.Ia nampak tertegun dalam waktu yang cukup lama tanpa berkedip sekalipun.

Rasanya Alya tak percaya jika benda yang mampu membuat Isao meneteskan air mata ternyata sebuah bingkai foto.Di dalam bingkai tersebut, terpajang sebuah foto seorang wanita jepang.Wajahnya sangat cantik dengan senyum yang merekah, seolah sedang tersenyum pada orang yang memandangi foto tersebut.

"Jadi setiap malam kau menangisi seorang wanita?", tanya Alya, masih tak percaya.

Lagi-lagi Isao tak bersuara dan hanya memandang Alya dengan tatapan geram.Ia nampak kesal melihat tindakan Alya yang dengan lancang masuk ke dalam kamarnya dan memeriksa barang-barang miliknya.

Saking kesalnya, Isao menarik lengan Alya dengan kasar dan menyeretnya keluar dari kamar.

"Apa yang kau lakukan?!Bukankah tindakanmu barusan itu sangat tidak sopan?!", bentak Isao setelah berhasil membawa Alya keluar dari kamarnya, tanpa melepaskan cengkraman tangannya dari lengan Alya.

Alya yang merasa kesakitan akibat cengkraman tangan Isao, berusaha memberontak agar Isao melepaskan lengannya.Namun tenaganya yang tak sebanding dengan tenaga Isao, membuatnya tak bisa lepas dengan mudah dari cengkraman pemuda itu.

"Maaf, aku tidak bermaksud bertindak tidak sopan padamu!Aku hanya merasa terganggu tiap kali mendengarmu menangis", sesal Alya.

Namun bukannya memahami alasan Alya dan memakluminya, Isao justru semakin geram setelah mendengar jawaban dari Alya.Ia mempererat cengkraman tangannya dan menatap Alya penuh amarah.

"Kau bahkan berani menguping?berani sekali kau!", bentak Isao seraya mengangkat satu tangannya.

Khawatir Isao akan melayangkan pukulan padanya, Alya pun refleks menunduk dan menginjak kaki Isao dengan sekuat tenaga.

"Argh!!!"

Isao mengerang kesakitan, hingga tanpa sadar telah melonggarkan cengkeramannya dan membuat Alya bisa kabur darinya.

"Maafkan aku!!!", teriak Alya di tengah usahanya untuk lari meninggalkan Isao.

"Hei!Berhenti!Kau mau kemana?!", teriak Isao.

Namun teriakannya itu tak di indahkan oleh Alya yang terus saja berlari hingga masuk ke dalam rumah dan tak terlihat.

'Awas kau!Akan ku balas perbuatanmu!', batin Isao kesal.

Sesampainya di dalam kamar, Alya segera mengunci pintu dan bergegas naik ke atas kasur, lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Ia nampak ketakutan, membayangkan kejadian yang baru saja ia alami.

'Apa itu barusan?Apa memang sifat aslinya seperti itu?Apa sifatnya yang sebelumnya itu palsu?Wah, aku baru saja membangunkan monster yang sedang tertidur!!!', batin Alya

...****************...

Alarm ponsel Alya tiba-tiba berdering, menandakan jika sudah waktunya untuk ia bangun.Namun setelah beberapa menit berlalu, Alya belum juga menunjukkan tanda-tanda akan beranjak dari tempat tidurnya.

Bukan tanpa alasan ia bermalas-malasan.Alya masih trauma dengan kejadian semalam dan hal itu membuatnya sangat takut untuk keluar.Ia takut kalau-kalau Isao tiba-tiba muncul di dapur dan menangkapnya.

Lalu setelah setengah jam berlalu, Alya pun mulai terlihat gelisah karena belum juga menjalankan aktivitasnya seperti biasa.Ia dilanda rasa cemas, memikirkan tugasnya merawat Nenek Asami.Bagaimana jika beliau lapar, sementara Alya belum menyiapkan apapun untuknya.

Tak ingin rasa bersalahnya semakin besar, Alya pun memberanikan diri untuk keluar dari kamar.Ia membuka pintu dan berjalan pelan ke arah dapur, sambil melirik ke segala penjuru rumah.Beruntung sosok Isao tak nampak di mana pun dan membuatnya sedikit lega.

'Syukurlah dia tidak datang!', batinnya

Tanpa berlama-lama, Alya segera memasak bubur dan lauk untuk Nenek Asami tanpa memikirkan apapun lagi tentang Isao.

...****************...

Setelah selesai membuat sarapan, Alya bergegas menuju ke kamar Nenek Asami.Ia bermaksud membangunkan beliau dan mengajaknya berkeliling ladang.

Namun belum sempat membangunkan sang majikan, Alya tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran Isao yang saat itu sedang duduk sambil menyilangkan kakinya di sofa yang berada di dalam kamar Nenek Asami.

Saking terkejutnya, Alya sampai berteriak histeris, hingga terperanjat dari tempatnya berdiri.

"Aaaaa!!!!"

Nenek Asami yang sudah duduk di tepi ranjang pun ikut terkejut melihat reaksi Alya yang seolah baru saja melihat hantu.Sementara Isao hanya terdiam dengan posisi kedua tangannya yang terlipat di dada.Ia mengalihkan pandangannya pada Alya sambil menatapnya dengan tatapan sinis.

"Ada apa Alya chan?", tanya Nenek Asami cemas.

"Tidak nek!Alya hanya kaget melihat watanabe san duduk disitu", ucap Alya terbata-bata sambil mengusap kedua tangannya bergantian dengan cemas.

"Memangnya kenapa jika aku ada disini?Apa aku perlu izin darimu sebelum menemui Nenek?Lagipula kau ini siapa, sampai sibuk mengaturku harus berada dimana?", tanya Isao dengan nada kasar.

"Isao chan, kenapa kau berbicara seperti itu pada Alya chan?Kasihan dia!Wajahnya sampai pucat karena kaget!Harusnya kau membantu Nenek menenangkan dia, bukan malah berbicara kasar seperti itu!", tegur Nenek Asami

"Untuk apa aku berbicara lembut pada orang yang lancang seperti dia, Nek?Dia itu orang yang bekerja pada kita!Seharusnya dia tahu menempatkan posisinya sebagai seorang karyawan!", jawab Isao, masih dengan nada yang kasar.

Nenek Asami hanya terdiam mendengar perkataan Isao yang lagi-lagi terdengar kasar.Beliau tak ingin memperkeruh suasana dan bertengkar dengan cucunya.

Disisi lain, Alya hanya bisa menunduk pasrah.Ia merasa sangat menyesal atas perbuatannya semalam yang telah menyinggung perasaan Isao.

Terlebih lagi Alya lah yang lebih dulu menyakiti Isao dengan memasuki kamarnya tanpa izin, bahkan menginjak kakinya dengan keras.Padahal ia sendiri tidak dapat memastikan, apakah Isao memang bermaksud ingin menamparnya atau tidak.

"Sudahlah!Tidak usah diperpanjang!Nenek mau jalan-jalan pagi.Siapa diantara kalian yang mau menemani Nenek?", tanya Nenek Asami berusaha mencairkan suasana.

Tanpa menjawab permintaan Nenek Asami terlebih dahulu, Alya pun segera berjalan ke arah beliau, bermaksud untuk membantunya berdiri.

Namun dengan gerakan cepat, Isao menghalangi jalan Alya dan dengan sengaja menyenggolnya, hingga gadis itu terlempar ke sudut kamar.Beruntung Alya mampu menahan keseimbangan tubuhnya hingga ia tidak terjatuh ke lantai.

"Aku yang akan mengantar nenek", ucap Isao seraya tersenyum ke arah nenek Asami dan menggenggam tangan beliau.

Alya yang segera menepi di dinding kamar, hanya bisa pasrah menerima perlakuan kasar Isao padanya.Ia sudah menebak, Isao akan memperlakukannya seperti ini, mengingat yang ia lakukan semalam memang cukup keterlaluan.

...****************...

Setelah Nenek Asami beristirahat siang, Alya bergegas keluar dari kamar beliau.Ia berencana ke dapur untuk mencuci piring bekas makan siang mereka.

Namun baru saja Alya selesai menutup pintu kamar sang majikan, tiba-tiba saja seseorang menarik lengannya dengan kasar dan menyeretnya ke ruang laundry yang berada di ujung koridor.

Alya begitu terkejut saat melihat Isao menariknya ke ruangan tersebut dan menyandarkannya dengan kasar ke dinding.Ia membekap mulut Alya dengan telapak tangannya yang besar, agar gadis itu tidak membuat keributan.

"Jangan harap setelah kejadian semalam, aku akan bersikap baik padamu lagi!Aku benci wanita yang suka ikut campur urusan orang lain!Jika bukan karena Nenek Asami, aku tidak akan berbaik hati padamu!Jadi jaga sikapmu!Jangan urusi urusanku jika tidak ingin ku pulangkan ke kampung halamanmu, mengerti!", ancam Isao sedikit berbisik, namun mengintimidasi.

Sontak sekujur tubuh Alya merinding ketakutan.Tenggorokannya terasa tercekat, melihat ekspresi wajah Isao yang sangat berbeda dari yang biasa ia tunjukkan.Matanya memelototi Alya, hingga kedua bola mata birunya nampak bergetar menahan emosi.Sorot matanya yang biasanya lembut, kini terlihat menakutkan.

Bola mata biru indah milik Isao itu, kini tak lagi membuat Alya terpana.Ia justru gemetar ketakutan, seakan melihat vampir yang siap menghisap darahnya hingga habis.

Keringat dingin bahkan mengucur deras di wajah Alya, ketika menatap garis wajah Isao yang dengan jelas memperlihatkan kemarahannya.Dengan perasaan takut, Alya pun mencoba mengangguk, mengiyakan perintah Isao.

Melihat Alya yang hanya bisa mengangguk setuju, Isao pun segera melepaskan tangannya.Ia mengacungkan telunjuknya ke depan wajah Alya dan memperingatinya sekali lagi

"Kerjakan tugasmu dan bersikaplah seperti biasa tanpa mencoba mencari perhatianku!Jangan karena Nenek selalu bersikap baik padamu, lantas kau berbuat seenaknya padaku!Aku bukanlah Nenek yang bisa mentoleransi setiap perbuatan lancangmu padaku.Sekali lagi kau melakukan hal seperti semalam, maka aku tidak akan segan-segan menyiksamu!"

Alya bergidik ketakutan mendengar peringatan Isao.Ia memeluk tubuhnya sendiri dan terdiam cukup lama di tempatnya berdiri.Sementara Isao sudah pergi lebih dulu, meninggalkannya seorang diri di ruang laundry.

Begitu Isao tak terlihat lagi, kaki Alya sontak melemas dan ia tersungkur ke lantai.Ia masih tak menyangka jika di balik wajah tampan dan sikap ramah Isao, terdapat sisi gelap dan menyeramkan dari diri pemuda itu.

Memikirkan hal tersebut membuat pelupuk mata Alya berkaca-kaca.Untung saja air matanya tidak sampai menetes.Ia berusaha menguatkan hatinya untuk tidak memikirkan kejadian barusan.

Setelah berhasil menenangkan diri, Alya segera bangkit dan melanjutkan aktivitasnya sambil berusaha bersikap seperti biasanya.

Terpopuler

Comments

Devina Putri

Devina Putri

senjata ampuh bagi perempuan kalo mau kabur😂😂😂

2023-07-31

0

Adriana

Adriana

😂😂😂

2023-06-14

0

Reva

Reva

jangan-jangan si Isao tidak tidur semalaman karena perbuatan si Alya semalam🤔🤔

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Salam kenal
2 Dia menangis sepanjang malam
3 Awal kebencian Isao
4 Masing-masing dari kita punya rahasia
5 Kamu mulai mengusikku
6 Awal perjalanan cinta
7 Mimpi yang indah
8 Ciuman di bawah pohon sakura
9 Gugur sebelum merekah
10 Jangan terpengaruh
11 Aku bukan menangis, tapi tertawa
12 Kabar buruk ditengah kebahagiaan
13 Pesan terakhir ayah yang menyakitkan
14 Suara hati Alya
15 Dua kesedihan dalam satu waktu
16 Aku diantara mereka
17 Butuh waktu untuk menyembuhkan luka
18 Pria itu masih di pikirannya
19 Berbahagialah dengan dia
20 Selamat tinggal cinta pertamaku
21 Tanda-tanda
22 Tersadar dari mimpi
23 Putriku
24 Kembali ke Biei
25 Kesempatan kedua(tamat)
26 Pengumumuman season berikutnya
27 Dua tahun Isao
28 Aku selalu ada untukmu
29 Jika ditakdirkan bersama,aku akan menemukanmu
30 Ruang untuk Isao di hati Alya
31 Aku sudah menemukan jalanku
32 Awal hidup yang baru
33 Bangkit dari masa lalu
34 Reina dan Arata
35 Keraguan di hati Alya
36 Memang kenapa kalau aku janda?
37 Kecemburuan Alya
38 Rambut kepang yang membuat heboh
39 Terus terjadi padaku
40 Jika kau sedih,aku juga sedih
41 Hidup baru untuk Arata
42 Pertemuan Isao dan adiknya
43 Pesan cinta untuk Alya
44 Tumpukan surat Halil
45 Pesan Isao untuk Reina
46 Antara Isao dan Hyun bin?
47 Sehari sebelum berangkat
48 Pertemuan haru Isao dan keluarga Ayahnya
49 Jantung yang berdetak untukmu
50 Cinta Akira dan Halil
51 Jangan bersedih
52 Meluruskan segalanya
53 Wasiat dan sesuatu yang terungkap 1
54 Wasiat dan sesuatu yang terungkap 2
55 Wasiat dan sesuatu yang terungkap 3
56 Kepulangan Isao ke Tokyo
57 Kehadiran Ume
58 Kesalahpahaman Alya part 1
59 Kesalahpahaman Alya part 2
60 Batu sandungan part 1
61 Batu sandungan part 2
62 Melewati batu sandungan 1
63 Melewati batu sandungan 2
64 Malaikat tak bersayap
65 Tak ingin jauh darimu
66 Perekrutan tenaga medis
67 Insiden di kereta
68 Special Episode : Kehebohan di rumah sakit 1
69 Special Episode : Kehebohan di rumah sakit 2
70 Sambutan hangat Indonesia
71 Keputusan keluarga Alya
72 Insiden di rumah Ali
73 Jalan-jalan seharian
74 Kembali bertugas
75 Perasaan bersalah 1
76 Perasaan Bersalah 2
77 Menuju Kuyakusho 1
78 Menuju Kuyakusho 2
79 Bertemu pasien tak terduga
80 Berlibur ke pantai
81 Tanggal yang cantik
82 Kamar persembunyian
83 Selama Isao pergi 1
84 Selama Isao pergi 2
85 Aku ada untukmu
86 Kehadiran seseorang adalah obat terbaik
87 Menjemput Ume
88 Kehidupan rumah tangga
89 Belajar membuat keputusan
90 Bertemu wanita di masa lalu 1
91 Bertemu wanita di masa lalu 2
92 Percakapan antara lelaki
93 Acara makan malam
94 Hubungan giok dan Keiji
95 Fitting gaun dan tuxedo
96 Persiapan foto prewedding
97 Bersiap untuk kejutan
98 Kenangan di Biei
99 Biei sejuta kenangan
100 Makan malam dan api unggun
101 Sebelum meninggalkan Biei
102 Kamu yang pertama
103 Transplantasi rahim
104 Mari kita lakukan
105 Perjalanan dua minggu Isao yang sebenarnya 1
106 Perjalanan dua minggu Isao yang sebenarnya 2
107 Rahasia-rahasia Isao
108 Pertemuan tak terduga Arya dan Reina
109 Ajakan reuni
110 Malam Reuni dan Harumi 1
111 Malam Reuni dan Harumi 2
112 Menyambut kedatangan keluarga dari Turki
113 Menyusuri jejak giok tuan Hideaki 1
114 Menyusuri jejak giok Tuan Hideaki 2
115 Malam Henna yang panjang
116 Persiapan menuju klan
117 Bertemu Oyabun
118 Jebakan membawa petaka
119 Kondisi Isao menjelang pernikahan
120 Hari pernikahan
121 Malam pertama
122 Selamat datang dalam klan kudo kai
123 Bulan madu di kota kuwana
124 Memulai perjalanan dari Nagiso
125 Desa Tsumago-Juku 1
126 Desa Tsumago-juku 2
127 Desa Magome-Juku 1
128 Desa Magome-Juku 2
129 Liburan terakhir di Old Nakasendo
130 Persiapan menuju Kobe
131 Misi pertama
132 Misi kedua
133 Misi berakhir
134 Pesta perpisahan
135 Serangan tiba-tiba
136 Identitas pria misterius
137 Perpisahan klan kudo kai
138 Pertemuan dua keluarga
139 Perpecahan dalam klan
140 Pesta pernikahan di Biei (Tamat)
141 Extra Episode 1 : Pertemuan dengan tuan hamada
142 Extra Episode 2 : Penyelesaian masalah
143 Extra Episode 3 : Salam perpisahan
144 Extra Episode 4 : Selamat datang suamiku
145 Extra Episode 5 : Akhir penantian Ryota
146 Ending
147 Novel terbaru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Salam kenal
2
Dia menangis sepanjang malam
3
Awal kebencian Isao
4
Masing-masing dari kita punya rahasia
5
Kamu mulai mengusikku
6
Awal perjalanan cinta
7
Mimpi yang indah
8
Ciuman di bawah pohon sakura
9
Gugur sebelum merekah
10
Jangan terpengaruh
11
Aku bukan menangis, tapi tertawa
12
Kabar buruk ditengah kebahagiaan
13
Pesan terakhir ayah yang menyakitkan
14
Suara hati Alya
15
Dua kesedihan dalam satu waktu
16
Aku diantara mereka
17
Butuh waktu untuk menyembuhkan luka
18
Pria itu masih di pikirannya
19
Berbahagialah dengan dia
20
Selamat tinggal cinta pertamaku
21
Tanda-tanda
22
Tersadar dari mimpi
23
Putriku
24
Kembali ke Biei
25
Kesempatan kedua(tamat)
26
Pengumumuman season berikutnya
27
Dua tahun Isao
28
Aku selalu ada untukmu
29
Jika ditakdirkan bersama,aku akan menemukanmu
30
Ruang untuk Isao di hati Alya
31
Aku sudah menemukan jalanku
32
Awal hidup yang baru
33
Bangkit dari masa lalu
34
Reina dan Arata
35
Keraguan di hati Alya
36
Memang kenapa kalau aku janda?
37
Kecemburuan Alya
38
Rambut kepang yang membuat heboh
39
Terus terjadi padaku
40
Jika kau sedih,aku juga sedih
41
Hidup baru untuk Arata
42
Pertemuan Isao dan adiknya
43
Pesan cinta untuk Alya
44
Tumpukan surat Halil
45
Pesan Isao untuk Reina
46
Antara Isao dan Hyun bin?
47
Sehari sebelum berangkat
48
Pertemuan haru Isao dan keluarga Ayahnya
49
Jantung yang berdetak untukmu
50
Cinta Akira dan Halil
51
Jangan bersedih
52
Meluruskan segalanya
53
Wasiat dan sesuatu yang terungkap 1
54
Wasiat dan sesuatu yang terungkap 2
55
Wasiat dan sesuatu yang terungkap 3
56
Kepulangan Isao ke Tokyo
57
Kehadiran Ume
58
Kesalahpahaman Alya part 1
59
Kesalahpahaman Alya part 2
60
Batu sandungan part 1
61
Batu sandungan part 2
62
Melewati batu sandungan 1
63
Melewati batu sandungan 2
64
Malaikat tak bersayap
65
Tak ingin jauh darimu
66
Perekrutan tenaga medis
67
Insiden di kereta
68
Special Episode : Kehebohan di rumah sakit 1
69
Special Episode : Kehebohan di rumah sakit 2
70
Sambutan hangat Indonesia
71
Keputusan keluarga Alya
72
Insiden di rumah Ali
73
Jalan-jalan seharian
74
Kembali bertugas
75
Perasaan bersalah 1
76
Perasaan Bersalah 2
77
Menuju Kuyakusho 1
78
Menuju Kuyakusho 2
79
Bertemu pasien tak terduga
80
Berlibur ke pantai
81
Tanggal yang cantik
82
Kamar persembunyian
83
Selama Isao pergi 1
84
Selama Isao pergi 2
85
Aku ada untukmu
86
Kehadiran seseorang adalah obat terbaik
87
Menjemput Ume
88
Kehidupan rumah tangga
89
Belajar membuat keputusan
90
Bertemu wanita di masa lalu 1
91
Bertemu wanita di masa lalu 2
92
Percakapan antara lelaki
93
Acara makan malam
94
Hubungan giok dan Keiji
95
Fitting gaun dan tuxedo
96
Persiapan foto prewedding
97
Bersiap untuk kejutan
98
Kenangan di Biei
99
Biei sejuta kenangan
100
Makan malam dan api unggun
101
Sebelum meninggalkan Biei
102
Kamu yang pertama
103
Transplantasi rahim
104
Mari kita lakukan
105
Perjalanan dua minggu Isao yang sebenarnya 1
106
Perjalanan dua minggu Isao yang sebenarnya 2
107
Rahasia-rahasia Isao
108
Pertemuan tak terduga Arya dan Reina
109
Ajakan reuni
110
Malam Reuni dan Harumi 1
111
Malam Reuni dan Harumi 2
112
Menyambut kedatangan keluarga dari Turki
113
Menyusuri jejak giok tuan Hideaki 1
114
Menyusuri jejak giok Tuan Hideaki 2
115
Malam Henna yang panjang
116
Persiapan menuju klan
117
Bertemu Oyabun
118
Jebakan membawa petaka
119
Kondisi Isao menjelang pernikahan
120
Hari pernikahan
121
Malam pertama
122
Selamat datang dalam klan kudo kai
123
Bulan madu di kota kuwana
124
Memulai perjalanan dari Nagiso
125
Desa Tsumago-Juku 1
126
Desa Tsumago-juku 2
127
Desa Magome-Juku 1
128
Desa Magome-Juku 2
129
Liburan terakhir di Old Nakasendo
130
Persiapan menuju Kobe
131
Misi pertama
132
Misi kedua
133
Misi berakhir
134
Pesta perpisahan
135
Serangan tiba-tiba
136
Identitas pria misterius
137
Perpisahan klan kudo kai
138
Pertemuan dua keluarga
139
Perpecahan dalam klan
140
Pesta pernikahan di Biei (Tamat)
141
Extra Episode 1 : Pertemuan dengan tuan hamada
142
Extra Episode 2 : Penyelesaian masalah
143
Extra Episode 3 : Salam perpisahan
144
Extra Episode 4 : Selamat datang suamiku
145
Extra Episode 5 : Akhir penantian Ryota
146
Ending
147
Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!