''Kau yang harus keluar, Marko!!''
Seketika suasana menjadi hening. Tanpa perintah para pekerja itu menyingkir dari sana karena mengerti bos mereka sedang bermasalah.
Mata Anjani sangat tajam menatap Marko, mata yang semula hanya memandang dengan sayu, juga penuh cinta tapi sekarang seakan sedang menatap seorang musuh lama dan siap menghancurkannya.
Marko melangkah mendekat, ia benar-benar tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk mendapatkan maaf dari Anjani. Karena raut wajah Anjani pun tidak lagi bersahabat.
''Anjani, aku benar-benar menyesal. Aku memang bodoh! kalau saja dia tidak menggoda ku, ini semua tidak akan terjadi.'' Marko akan meraih tangan Anjani, tapi dengan cepat Anjani menghindarinya.
''Jangan salahkan Suci, karena kalian berdua sama saja. Kalian adalah orang-orang yang tidak tahu diuntung!''
Tajam memang, perkataan Anjani terucap benar-benar menyakitkan hati. Tapi Marko memaklumi itu karena memang benar adanya.
''Anjani, aku sudah mengakuinya. Jadi ku mohon berikan kesempatan untuk ku,'' ucap Marko memelas, berharap Anjani akan luluh padanya.
''Mengakuinya katamu. Kalau saja aku tidak melihat sendiri dan mengetahuinya sendiri, apa kau akan suka rela mengakui kesalahan mu? tentu tidak, Marko!''
Marko terdiam, ya benar apa yang dikatakan Anjani. Kalau saja Anjani tidak mengetahuinya mungkin saja perselingkuhan itu akan tetap terjadi dan terus terjadi.
Lantas, apa sikap Anjani sudah benar? tentu saja, Anjani perempuan yang penyayang tapi sangat anti dengan pengkhianatan. Jika sudah kepercayaan nya dirusak, jangan berharap dia akan memberikan kesempatan kedua.
Anjani menoleh kebelakang, kesebuah berkas yang tadi dia bawa. Ia ambil lalu ia lemparkan ke dada Marko yang langsung ditangkapnya.
''Jangan lupa hadiri persidangannya. Siapa tahu kau akan memberikan pembelaan,'' ketus Anjani sembari berlalu menuju pintu.
Sedang Marko membaca isi berkas itu, Anjani justru membuka pintu seraya berkata, ''Silahkan! aku masih banyak pekerjaan!'' Marko berbalik dengan cepat.
Dia benar-benar tidak menyangka kalau Anjani akan bersikap seperti itu. Scorpio, ya zodiak Anjani adalah scorpio. Seorang yang pendendam, dan tidak akan memaafkan walaupun kau memohon.
Marko sudah kehilangan cara, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat, ingin marah juga malu, karena memang sudah hak Anjani mengusirnya dari sana, karena itu semua miliknya. Surat perceraian pun sudah ditangannya.
Keluarnya Marko dari ruangan, membuat para staff merasa heran terkecuali Pia, ia hanya memandang kearah Anjani, merasa kagum dengan sosok tegas dan tegar seperti Anjani Rubella.
Mereka berbisik tentang keluarnya Marko dari sana dengan menggunakan pakaian biasa. Dan Anjani yang berdiri bersedekap dada membuat semua bergunjing.
''Apa pak Marko diusir bu Anjani? tapi 'kan ini milik pak Marko.''
''Mereka punya masalah apa ya kira-kira sepertinya sangat serius?''
''Apa lagi kalau bukan terpergok berselingkuh. Mungkin kemarin yang bu Anjani keluar dari ruangan pak Marko, melihat pak Marko sedang bersama Suci. Lihat, Suci saja tidak datang hari ini!''
Semua bergunjing. Seketika semua orang seperti peramal menebak-nebak permasalahan yang sebenarnya. Walaupun memang banyak benarnya.
Saat Marko akan pergi, seseorang datang membuat semua staf berbisik-bisik.
''Ada apa ini?'' tanyanya membuat Anjani tertawa kecil mendengarnya.
''Sahabat ku yang cantik ternyata sudah datang. Kalau kamu mau tau apa yang sebenarnya terjadi. Kita bisa bicarakan ini didalam, hmm?''
Suci semakin kebingungan. Menatap Marko ingin bertanya tapi percuma, Marko justru tidak sama sekali menatapnya, melainkan melangkah melewatinya begitu saja.
''Anjani? jelaskan padaku, ada apa ini?'' Suci bertanya begitu lantang, terlebih lagi memanggil Anjani hanya dengan namanya saja.
Sungguh! pertanyaan Suci sangat tidak masuk akal, dia bertanya padahal pokok permasalahan pun berasal darinya.
''Jadi kau mau tau apa yang sebenarnya terjadi? baik, Endy!!'' Anjani memanggil seseorang yang sejak tadi berdiri diantara semua orang. Orang kepercayaannya yang memegang semua aset miliknya, memantaunya tanpa sepengetahuan Marko.
''Baik Bu!'' Pria bernama Endy berdiri disamping Anjani.
''Perkenalkan semuanya, saya Endy Hasibuan. Bu Anjani mempercayakan saya memegang informasi aset dan berbagai saham milik beliau. Saya berdiri disini untuk menjelaskan kepada semuanya. Bahwa pemilik perusahaan ini sebenarnya adalah beliau, bukan pak Marko seperti yang kalian tahu. Pak Marko diberikan kekuasaan hanya semata-mata Bu Anjani menghormatinya, tapi ternyata Pak Marko tidak mampu memegang kepercayaan itu dengan baik, karena terdeteksi bahwa pak Marko melakukan penggelapan dana. Jadi sudah dipastikan kalau Bu Anjani akan mengambil kembali kekuasaan yang semula dipegang pak Marko. Terima kasih!''
Pria bernama Endy itu menjelaskannya dengan sangat detail walaupun memang pokok dari permasalahan pun tidak ia jelaskan karena permintaan Anjani sendiri. Baginya perselingkuhan adalah aib keluarga, dan sampai kapan pun ia akan tetap diam, biar menjadi sebuah kenangan buruk untuknya.
Semua staff tentu terkejut mendengarnya. Selama ini apa yang mereka tahu ternyata tidak seperti apa yang terjadi. Pemilik yang dia tahu adalah Marko ternyata bukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
guntur 1609
enak kali kau ngomongnya sampah
2025-02-16
0