...●○●○●...
..." Lo bukan siapa-siapa gua, tapi hati ini udah diisi sama semua bayangan lo " ...
...~ Rafael Narendra ~...
...●○●○●...
"Sekali lagi gua tanya ke lo Bas, kalian saling kenal?" Tanya Alana kembali pada topik awal pembahasan mereka.
Bastian terlihat sedikit gelagapan.
"Ya nggak lah Lan, kalo dah kenal mah nggak mungkin lah kemarin kenalan lagi" Jawab Bastian dengan terbata-bata.
"Really?" Tanya Alana dengan tatapan fokus ke mata Bastian.
"Iya, masa gua bohong sih" Jawab Bastian kembali meyakinkan Alana.
Alana mengalihkan tatapannya dari Bastian.
"Gua yakin yang lo jawab barusan nggak sepenuhnya benar" Batin Alana.
"Semoga aja Alana nggak curiga sama jawaban gua tadi" Batin Bastian sambi sesekali menatap Alana.
Di Kediaman Subagja
Rafael terlihat sibuk membaca novel-novelnya dengan headphone di gunakannya.
"Alana sekarang lagi apa ya?" Rafael mengingat Alana yang dari tadi berkeliaran di kepalanya.
"Ini anak maunya apa sih, perasaan dari tadi cuman dia doang yang gua pikirin" Lanjut Rafael kesal sendiri sama pikirannya.
Rafael pun menghentikan aktifitasnya membacanya.
...●○●○●...
💬 Alana 💬
^^^Rafael : Lan^^^
^^^ : Lana^^^
^^^ : Alana^^^
...●○●○●...
Begitulah sekiranya Rafael ngespam Alana.
"Alana malah nggak online lagi, itu orang kemana sih?" Rafael tak henti-hentinya menggerutu perkara chat Alana.
"Jangan bilang Alana ketumuan sama Bastian" Tebak Rafael mulai kesal.
Skip keesokkan harinya.
"Woi Lan" Teriak Rafael melihat Alana yang baru datang.
"Kemarin lo kemana aja sih?" Tanya Rafael penasaran.
"Nggak kemana-mana" Jawab Alana simpel.
"Nggak kemana-mana kenapa chat gua diabaiin sih?" Tanya Rafael lagi.
"Ya gua malas aja buat balas" Jawab Alana lagi sesuka hati.
"Nggak punya perasaan bagat sih jadi cewek" Ucap Rafael memojokki Alana.
"Lah, apa hubungannya coba. Lagia kalo cowok cuman ngespam berarti lagi gabut. Ya gua nggak maulah jadi bahan gabut lo" Jawab Alana benar apa adanya.
"Capek gua ngomong sama lo" Ucap Rafael lalu langsung ke kelasnya.
"Cowok kok ngambekan" Ejek Alana setelah melihat tingkah Rafael yang kayak cewek.
Di Kelas XI IPA 1
"Itu tampang kenapa sih? Udah kayak kematian bini aja lo" Ejek Lucas melihat tampang kesal Rafael.
Rafael pun memberikan tatapan mematikan kepada Lucas.
"Gua becanda kali, serius amat bang" Ucap Lucas berusaha menyelamatkan nyawa dari amukan Rafael.
"Dia kenapa sih?" Tanya Revan juga penasaran sama tampang kesalnya Rafael.
"Biasa, bertengkar ama buninya" Jawab Nico tiba-tiba nimbrung.
"Lah, emang Rafael udah punya bini?" Tanya Revan dengan kepolosannya.
"Alana maksud si Nico" Ucap Lucas mewakili maksud Nico.
"Emang mereka kapan merriednya?" Tanya Revan lagi.
Terlihatlah ekspresi kekesalan dari Lucas dan juga Nico.
"Ini teman lo?" Tanya Lucas pada Nico kesal.
"Enggak tuh, gua nggak pernah punya teman modelan begini" Jawab Nico tak kalah kesal.
Revan yang polos pun hanya menyimak perbincangan kedua sahabatnya yang jelas-jelas membincangkannya.
"Kalian ngomongin siapa sih?" Tanya Revan mulai penasaran.
"Kayaknya lo kurang sehat deh, yuk gua anterin ke UKS!" Ajak Lucas mulai frustasi.
"Gua sehat kok, nggak ada yang sakit" Jawab Revan lagi.
Tanpa buang waktu lagi, Lucas dan Nico pun menyeret Revan keluar kelas.
"Mau kemana kalian?" Tanya Buk Eny yang sudah sampai depan pintu kelas.
"Ini buk si Revan mau di rukiah katanya" Ucap Licas ngasal yang diangguki juga oleh Nico.
"Di jam pelajaran kalian nggak boleh berkeliaran" Ucap Buk Eny mulai tegas.
"Nggak keliaran kok buk, paling cuman sampai kantin" Jawab Nico keceplosan.
"Nggak buk, si Nico emang hobi ngelawak anaknya" Ucap Lucas berusaha manipulasi Buk Eny.
"Yaudah see you Bu Eny yang cantik dan imit" Ucap Lucas menggoda Buk Eny.
Mereka bertiga pun langsung pergi meninggalkan Buk Eny.
"Mereka benar aku benar cantik dan imut, tambah sayang deh sama kalian" Ucap Buk Eny dengan percaya dirinya.
"Lah, kok aku ngebiarin mereka kabur sih?" Tanya Buk Eny setelah sadar bahwa dirinya telah di tipu murid-murid legendnya.
"Awas aja kalian nanti" Ancam Buk Eny.
Di Kantin
"Wah ada Keisha tu" Ucap Lucas setelah melihat penampakan Keisha yang sedang makan bersama kedua sahabatnya.
Lucas pun menghampiri meja Keisha diikuti kedua sahabatnya.
"Hai Kei" Sapa Lucas dengan senyum modusnya.
"Hai juga" Jawab Keisha dengan senyum manisnya.
Saking manisnya gula pun kalah, kata Lucas.
"Cuman Keisha aja nih yang disapa" Ucap Clarissa yang dari tadi di sebelah Keisha.
"Oh iya, hai Cla, hai Lan" Lucas pun menyapa satu per satu dari mereka.
"Kalian ngapain kesini di jam pelajaran?" Tanya Alana sedikit tersadar sama vibes jam pelajaran yang sudah di mulai.
"Biasa si Revan lapar katanya" Jawab Lucas mengkambing hitamkan Revan.
"Lah kok jadi gua" Revan tak terima sama ucapan Lucas.
"Diam aja kali" Lucas menutup mulut Revan.
"Kalian juga ngapain di jam pelajaran disini?" Tanya Nico tak mau kalah.
"Biasa jam kos" Jawab Alana singkat.
"Enak ya kelas biasa, sering jamkosnya" Ucap Nico kembali.
"Enak nggak enak" Tambah Alana.
"Oh ya mana teman kalian satunya lagi?" Tanya Keisha setelah melihat keberadaan Rafael yang nggak ada.
"Biasa, tuh anak lagi bertengkar sama bininya" Jawab Revan ceplas ceplos.
Lucas pun membekap mulut Revan.
"Mulut lo ember bangat sih" Ucap Lucas kesal.
" Bini? Siapa emangnya?" Tanya Keisha penasaran.
"Nggak ada, nih anak emang minta di tabok tuh mulutnya. Ngasal mulu" Ucap Nico memperbaiki keadaan.
"Ooh" Jawab ketiga cewek ini kompak.
Di Kelas XI IPA 1
"Nih curut bertiga kemana sih?" Gumam Rafael yang dari tadi di tinggal pergi ketiga sahabatnya.
"Woi" Panggil Vero.
Rafael pun menoleh.
"Apaan?" Tanya Rafael.
"Mana ketiga teman lo?" Tanya Vero yang juga ikutan penasaran.
"Mana gua tau" Balas Rafael cuek.
"Cuek amat sih, di tinggal teman lo baru tau rasa" Ucap Vero memperingati.
"Bodo" Jawab Rafael tambah cuek.
"Kesal gua lama-lama sama nih anak, tapi kok gua tetap hobi ya ngomong sama nih makhluk" Ucap Vero bingung sendiri sama dirinya.
Rafael pun tidak tersadar bahwa dari tadi Vania memperhatikannya.
"Nggak berubah ya, lo masih Rafael yang gua kenal. Lo cuek tapi gua tetap suka" Batin Vania masih memperhatikan Rafael.
Vero yang memperhatikan Vania pun kembali bingung di buatnya.
"Vania ngapain ya dari tadi perhatiin Rafael mulu, apa dia naksir ya sama Rafael" Tanya Vero kepada dirinya sendiri.
Akhirnya Vania pun tersadar Vero memperhatikannya.
"Apaan sih tengok-tengok" Bentak Vania kesal diperhatiin.
"Dih pede amat sih, gua lihat jendela kali" Balas Vero ngeles.
Vania pun sedikit malu sudah membentak Vero.
...●○●○●...
Jangan lupa like, comment and vote..
Follow juga ig @_irshghsti
Sampai jumpa di bab berikutnya..
Babayy👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments