Dimeja makan sudah tersusun rapi beraneka macam makanan, yang membuat. Kenzie tersenyum begitu juga dengan Calista yang tidak menyangka jika semua yang tersaji adalah makanan kesukaannya dengan Anak-anak.
"Kenzie, apa kamu menyukai makanan ini, sayang?" tanya Sarah.
"Sangat Oma, ini makanan kesukaan kami." jawab Kenzie melanjutkan makanannya.
Tambah lagi ya." Sarah mengambil sendok dan menambah kan makanan ke piring Kenzie maupun Kenzo.
"Terimakasih Oma."
"Iya sayang." Sarah membelai rambut kedua cucu-cucunya, tanpa terasa air mata haru menetes di wajah nya. menikmati momen hangat kebersamaan keluarga besar yang selama ini dia impikan.
"Oma kenapa menangis?" tangan mungil Kenzie mengelus pipi Sarah.
"Ini tangisan bahagia sayang, Oma sangat menyayangi mu Kenzie, Kenzo." menekuk tubuh mungil Kenzo dan Kenzie.
"Kami juga sangat menyayangi Oma." suasana penuh haru seketika menyelimuti ruang keluarga, membuat semua orang tertawa suasana.
Leo menatap kearah Calista, seketika pandangan mereka bertemu. desiran aneh memacu jantungnya untuk berdetak lebih kencang dari biasanya, perasaan Leo mulai tidak menentu. tapi Leo masih enggan untuk menunjukkan perasaan nya yang sesungguhnya. Sarah yang melihat tatapan Leo, mengulum senyum, seakan mampu menyelami apa yang dirasakan oleh anaknya saat ini.
"Mmmmhh."
Suara deheman papi, menyadarkan Leo dan Calista, mereka terlihat salah tingkah.
"Kebahagiaan mami dan papi akan terasa semakin lengkap, jika seandainya kalian berdua menikah. Calista maukah kamu menikah dengan Leo, anggap saja acara makan malam kita ini sebagai acara lamaran resmi dari kami." ucap Sarah yang membuat Calista terdiam seribu basa, dia tidak menyangka hal ini sebelumnya.
"Aku setuju banget Oma, ayo terimalah lamaran ini mommy." ucap Kenzo dan Kenzie penuh harap.
"Mami, apa yang kamu katakan?" jawab Leo tidak suka.
"Leo, mami pikir Calista adalah wanita yang tepat untuk menjadi istri mu." bisik Sarah.
"Mam, berhentilah menjodoh-jodohkan aku dengan banyak wanita." sanggah Leo.
"Tapi yang ini beda, selain ada anak diantara kalian berdua, Calista adalah wanita yang baik, mandiri dan tentunya sangat cantik, mami sudah terlanjur menyukainya untuk menjadi menantu di kekuarga kita." puji Sarah.
"Tapi Aku belum ingin berumah tangga, mi." jawab Leo menarik nafas panjang.
"Mau sampai kapan Leo?" ucap Sarah putus asa.
"Maaf sebelumnya mi, saat ini aku juga belum ingin menikah." jawab Calista yang merasa tersinggung dengan penolakan Leo.
"Kamu pikir, aku juga mau menikah dengan mu, dasar tuan arogan." bathin Calista menatap kesal kearah Leo.
Setelah makan malam bersama keluarga Leo, Calista tidak sanggup menolak keinginan Sarah yang meminta Kenzo dan Kenzie untuk tinggal bersamanya.
Begitu juga dengan Kenzie, yang selama ini hidup dalam kesederhanaan, sangat menikmati kemewahan yang diberikan kekuarga Daddy nya. meskipun begitu Sarah dan kedua cucu-cucunya sudah berusaha untuk membujuk Calista, agar bersedia untuk ikut tinggal bersama mereka, namun Calista menolaknya dengan halus.
"Datanglah kerumah ini sesuka hatimu, Calista, pintu rumahku akan selalu terbuka untuk mu." ucap Sarah.
"Terimakasih mi."
Sampai dirumah nya, Calista merasa kesepian tidak ada lagi Kenzie yang bisa membuat nya tersenyum setiap saat.
"Mommy, ikhlas melepas kalian untuk tinggal bersama Oma dan Opa. kehidupan kalian jauh lebih baik dan terjamin bersama mereka, Anak-anakku. mommy janji akan sering-sering mengunjungi kalian kesana." gumam Calista.
"Aku harus mencari kesibukan baru, untuk mengusir kesepian ku tanpa ada Anak-anak." gumam Calista mulai mempersiapkan berkas-berkas lamarannya, yang akan ditujukan pada sebuah perusahaan.
Calista mempercepat langkah, ketika matanya menangkap sosok Nick. sang mantan tunangan yang sudah menorehkan luka mendalam, termasuk perubahan besar dalam kehidupan Calista.
"Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah melupakan penghianatan mu, Nick." umpat Calista, yang berusaha untuk menghindar dari pria itu, namun terlambat Nick terlanjur sudah melihat keberadaan nya.
"Calista, benarkah ini kamu?"
"Nick!"
Lirih Calista dengan bibir bergetar, sebesar apapun kebencian nya pada Nick. namun tidak dapat dipungkiri jika hati kecilnya masih menyimpan rasa.
"Aku sangat merindukanmu, berusaha mencari-cari mu selama ini. setelah sekian tahun kamu tiba-tiba menghilang akirnya kita dipertemukan kembali. aku benar-benar merasa bersalah, semua ini gara-gara kekilafan ku karena jebakan Grace." ucap Nick menundukkan kepalanya. ingin rasanya Nick menarik tubuh mungil Calista dalam pelukan nya, namun Nick masih ragu, takut tindakannya ini akan membuat Calista akan semakin menjauhi nya.
"Aku sudah melupakan kejadian itu, Nick. aku harap kedepannya kita sama-sama menjalani kehidupan masing-masing. aku harap kamu sudah bahagia hidup bersama Grace."
"Calista, posisi mu tidak akan pernah tergantikan dihatiku. sampai kapanpun aku akan tetap menunggu mu."
"Hubungan kita sudah lama berakhir, mulai sekarang jangan pernah muncul dan menemui ku lagi, sekarang kamu sudah menjadi suami dari mantan sahabat ku, Grace." ucap Calista menegaskan, pergi meninggalkan Nick yang masih mematung menatap punggungnya dengan penuh kesedihan.
Calista melanjutkan langkah kakinya, namun dia sudah tidak berminat lagi untuk mencari pekerjaan baru, sehingga dia memutuskan untuk menemui dua jagoan kecil kesayangannya.
Sepanjang perjalanan, Calista lebih banyak diam. pikirannya larut dalam ketidak beruntung dan perjalanan nasip nya sendiri.
Sesampainya di kediaman Sarah, Calista melihat suasana rumah besar yang sepi. karena semua termasuk anak-anak berkumpul di sebuah ruangan yang sudah disulap sebagai tempat arena bermain.
"Calista sayang, kamu baru sampai ya." sapa Sarah.
"I..iya mi."
"Anak-anak tengah bermain, yuk kesana." ajak Sarah.
"Mi, bolehkah aku memasak sesuatu untuk anak-anak?"
"Boleh sekali sayang."
Calista berjalan menuju dapur, namun dia malah melewati salah satu ruangan di mana Leo tengah bekerja dengan laptop, kehadiran Calista yang tiba-tiba menarik perhatian pria tampan itu, Leo mengikuti langkah Calista lalu langsung menarik tangannya.
"Aaaahh!" pekik Calista kaget, dalam hitungan detik dia sudah jatuh kedalam pelukan Leo.
"Kamu sengaja datang kesini, untuk menemui ku bukan? atau ingin menggodaku agar memaafkan dirimu?"
"Tidak... tidak, aku kesini demi Anak-anak ku. dan aku juga tidak mempunyai kesalahan padamu, sehingga tidak perlu maaf dari mu."
"Jangan berbohong, Anak-anak ada diruangan bermain. tapi kamu malah sengaja melewati ruang kerja pribadi ku." bisik Leo tanpa melepaskan pelukannya. Calista berusaha melepaskan diri, namun Leo semakin menguasai tubuhnya. debaran- debaran halus membuat keduanya terbawa suasana romantis.
"Aku ingin pergi ke dapur membuat kan makanan, namun malah kesasar kesini dan kamu sengaja memanfaatkan kesempatan." ucap Calista memalingkan wajahnya.
"Tatap aku jika sedang berbicara."
"Aku tidak mau, lepaskan aku, Leo."
"Tidak akan." Leo semakin mengeratkan pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
suharyantik
kutunggu karyamu selanjutnya Thor dan tetap semangat 💪
2023-05-06
1