"Daddy, aku boleh minta sesuatu?"
"Katakan sayang, apapun yang kamu inginkan. seperti halnya barang-barang yang sama dengan kakakmu Kenzo. selagi bisa Daddy akan kabulkan."
"Aku tidak butuh barang-barang mewah Daddy."
"Lalu apa yang kamu inginkan?" tanya Leo penasaran.
"Aku hanya ingin selalu bersama Daddy, mommy dan juga kak Kenzo." ucap Kenzie sedikit ragu, takut Daddy nya akan marah dengan permintaannya.
"Belum saatnya sayang, yang penting sekarang kamu sembuh dulu." bujuk Leo.
"Dad, aku bosan dikamar beberapa hari ini. maukah kamu mengajak ku jalan-jalan di taman bersama mommy." Kenzie tidak kehabisan akal untuk menyatukan kedua orang tuanya.
"Baiklah, Daddy akan siapkan kursi rodanya dulu."'
Pagi hari yang cerah, menghangatkan semua penghuni bumi. begitu juga dengan suasana hati Kenzie. dia dorong menelusuri taman rumah sakit di apit oleh mommy dan Daddy nya.
"Rasanya sangat bahagia memiliki orang tua yang utuh, aku dan Kenzo akan bekerjasama untuk menyatukan Daddy dan mommy, aku yakin dibalik sikap dingin dan egoisnya, mereka berdua sebenarnya saling cinta." bathin Kenzie tersenyum, membayangkan rencana yang akan dia atur bersama Kenzo nantinya.
Dddrrr... dddrrr.... ponsel dalam saku celana Leo bergetar.
"Sebentar, Daddy angkat telpon dari Oma dan opa dulu." jawab Leo menjauh.
"Mommy, ternyata aku juga memiliki Oma dan oma?" jawab Kenzie dengan mata berbinar-binar.
"Ya sayang."
Leo menggeser ponselnya, yang tertera nama sang mami.
"Hallo ada apa mi?"
"Leo, kapan kamu pulang dari Amerika? dan bagaimana kondisi Kenzie?" tanya mami.
"Apa mami sudah tahu tentang keberadaan Kenzie?"
"Sudah, Kenzo dan Jason sudah memberitahukan pada mami jika Kenzo dan Kenzie adalah saudara kembar." ucap Sarah berapi-api dengan rasa bahagia yang tidak mampu dia lukiskan.
"Iya mami, aku juga bahagia setelah mengetahui ini semua. meskipun kadar kebencian dan kemarahan ku pada wanita yang telah melahirkan mereka semakin bertambah." ucap Leo melirik kearah Calista yang sedang memegangi kursi roda Kenzie.
"Kamu tidak boleh larut dalam kemarahan dan dendam, karena itu bisa membakar dirimu sendiri, Leo. aku yakin Calista mempunyai alasan kuat melakukan semua ini." bujuk Sarah.
"Apapun itu, aku masih belum bisa menerima mi, bahkan dia masuk kedalam kekuarga kita sebagai suster Ellena. apa maksudnya coba?"
"Calista menyamar seperti itu karena ingin dekat dengan anaknya, karena kamu tidak akan mengizinkan jika dia datang kerumahnya sebagai Calista ibu dari Kenzo dan Kenzie." bujuk Sarah.
"Sudahlah mi, yang jelas aku ingin Calista merasakan dulu rasa sakit seperti yang aku rasakan selama ini." ucap Leo yang masih bersikukuh dengan pendiriannya.
"Kapan kalian pulang, mami dengar kondisi Kenzie sudah jauh lebih baik."
"Siang ini mi, dengan penerbangan khusus."
"Mami akan menyiapkan pesta kecil nantinya, sebagai rasa syukur untuk menyambut kedatangan Kenzie dirumah kita." jawab Sarah.
"Terimakasih mami, Kenzie pasti senang mendengar nya."
"Ingat Leo, kamu harus mengajak Calista."
"Untuk apa mi?"
"Jika Calista tidak diajak datang ke rumah besar, maka dengan terpaksa mommy meminta Kenzo dan Kenzie untuk tinggal bersama mommy di rumah kita yang jauh di Belanda sana." ancam Sarah.
"Apa? ba... baiklah, aku akan ajak Calista sekalian." jawab Kenzo mengalah, karena mami Sarah tidak pernah main-main dengan ucapan nya.
"Nah gitu dong."
Setelah menutup panggilan, Leo kembali menghampiri Kenzie dan Calista yang kekasih berdiri menunggunya.
"Oma dan opa, sudah menyiapkan pesta untuk menyambut kepulangan mu, Kenzie."
"Yeeeeay...aku senang sekali Daddy, untuk bertemu dengan Oma dan opa." Kenzie sudah tidak sabar membayangkan sosok opa dan Oma nya, apakah mereka juga akan menyayangi nya seperti memperlakukan Kenzo.
Dikediamannya, Sarah mulai sibuk bahkan dia terjun langsung memasak menu kesukaan Leo dan kedua cucu-cucunya.
"Kenzo, apa kamu mengetahui makanan kesukaan Calista?"
"Tahu Oma?"
"Makanan apa itu sayang?"
"Makanan kesukaan mommy, sama persis dengan makanan kesukaan ku dan Kenzie."
"Wah kebetulan sekali, baiklah Oma akan meminta bantuan koki profesional untuk memasaknya." Ucap Sarah antusias, dia juga sudah mengatur rencana untuk menjodoh-jodohkan Leo dan Calista di acara makan malam nantinya.
***
Setelah menempuh perjalanan panjang dari Amerika yang memakan waktu lama, membuat rasa ngantuk dan lelah menjadi satu. Calista langsung memilih untuk istrahat dikamar nya. setelah beberapa jam terlewatkan, ponsel Calista bergetar.
Dddrrr... dddrrr... tertera nama Leonard, dikontak Calista.
"Hallo, dan apa Leo?"
"Jam tujuh malam, aku akan mengirimkan sopir untuk menjemput mu dan Kenzie, jadi bersiaplah." ucap Leo.
"Apa? aku juga diundang untuk datang ke acara makan malam keluarga mu?" ucap Calista memastikan.
"Bukan aku yang mengundang mu, tapi mami." jawab Leo berlagak cuek.
"Baiklah, aku akan usahakan untuk datang."
Calista menyeret langkah menuju kamar mandi, dua tidak enak menolak undangan nyonya Sarah yang begitu baik padanya. tubuh Calista jauh lebih segar setelah mandi dengan air yang terasa begitu sejuk menyentuh kulitnya.
"Aku tidak mempunyai gaun mahal, semoga penampilan ku tidak malu-maluin." bathin Calista mulai mempersiapkan diri, dengan mempoles tipis wajahnya dengan bedak. begitu juga dengan Kenzie, bibi Ani dengan telaten sudah membantu merapikan pakaian dan rambut Kenzie.
Tepat jam tujuh malam, Calista dan Kenzie dijemput. mobil mulai meluncur kekediaman Sarah, yang memakan waktu hampir setengah jam lamanya, selama perjalanan Kenzie terlihat bersemangat dan tidak sabaran untuk segera bertemu dengan Oma dan opa nya.
Tepat jam tujuh tiga puluh, Mobil yang membawa Kenzie sudah memasuki gerbang utama, bocah itu terkesima tidak menyangka jika kakek dan neneknya bukanlah orang sembarangan.
"Mom, lihatlah rumah ini sangat mewah." Kenzie memperhatikan sekeliling gaya bangunan modern dan megah dengan tatapan takjub.
"Silahkan turun tuan dan nona muda, semua sudah menunggu kedatangan kalian di dalam." ucap pelayan menundukkan kepalanya hormat.
"Terimakasih."
"Ayo mami, aku sudah tidak sabar untuk segera masuk kedalam." Kenzie menarik tangan Calista yang gugup.
Tidak lama Sarah dan suaminya langsung menghampiri mereka dengan senyuman sumringah.
"Kenzie, cucuku sayang. selamat datang di rumah Oma dan opa." memeluk Kenzie. sedangkan Kenzo yang melihat kedatangan sang mommy langsung mengajaknya ke pelukan Calista.
"Mommy, aku merindukanmu."
"Mommy juga sayang."
Malam ini, Calista terlihat sangat cantik dan mempesona, penampilannya menghipnotis semua mata, terutama Leo. gaun yang dikenakan Calista sangat pas dengan bentuk tubuh indahnya, meskipun sederhana namun terlihat begitu anggun.
"Calista, kamu Cantik sekali, sayang." puji Sarah.
"Terimakasih Tante."
"Jangan panggil Tante dong, kamu adalah ibunya dari Kenzo dan Kenzie cucuku. yang artinya kamu adalah menantu ku, panggil mami ya." ucap Sarah mengabaikan tatapan kesal Leo.
"I...iiya mi." jawab Calista serba salah.
"Rumah ini terasa ramai dengan kehadiran kedua cucu kembar ku, terimakasih ya Calista. kamu sudah melahirkan mereka untuk kami." ucap Sarah penuh haru menatap kelucuan Kenzo dan juga Kenzie.
"Kita langsung menuju ruang makan saja, nanti keburu makanannya dingin." ajak Sarah menggamit lengan Calista.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments