"Leo, tolong kendalikan emosimu. saat ini yang terpenting adalah keselamatan Kenzie. aku tidak ingin kita terlambat menolongnya karena pertengkaran ini. kamu bisa melampiaskan kemarahan mu padaku setelah Kenzie sembuh." ucapan Calista membuat Kenzo tersadar karena kemarahannya telah membuang-buang waktu.
"Ayo cepat kita harus segera kerumah sakit. nyawa anak kita jauh lebih penting dari apapun." ucap Leo menarik tangan Calista menuju mobilnya.
Jason yang memperhatikan tuanya pergi bersama Calista dengan tergesa-gesa, menjadi penasaran dengan apa yang sudah terjadi. sehingga dia pun mengikuti arah mobil Leo dari belakang.
"Mereka menuju rumah sakit, apa yang sudah terjadi?" gumam Jason penasaran.
Tim rumah sakit menyambut hangat kedatangan Leo, yang merupakan pemegang saham terbesar di rumah sakit tersebut.
"Cepat beri penanganan terbaik untuk putra ku." perintah Leo.
"Baik tuan."
Malam itu, juga penerbangan khusus telah disediakan untuk Kenzie berangkat ke Amerika, Leo berharap disana Kenzie akan mendapatkan pengobatan terbaik. sebelum berangkat Leo memerintahkan asisten Jason menyelidiki mobil yang sudah menabrak Kenzie dengan memeriksa cctv di jalan.
"Anakku Kenzie, cepat sembuh sayang. mommy sangat merindukan gelak tawamu yang ceria, mommy sangat rindu semua tentang mu." menatap penuh kasih sayang kearah wajah tampan Kenzie yang masih terbaring setelah operasi dilakukan.
Hari kedua dirawat, kondisi Kenzie sudah menunjukkan perubahan. saat membuka matanya. bocah itu tersenyum senang karena melihat ke-dua orang tuanya yang menatap bahagia kearahnya.
"Mommy..."
"Syukurlah, kamu sadar anakku, mommy sangat takut kehilanganmu sayang." Calista memeluk tubuh Kenzie dengan penuh kasih.
"Daddy, kamu ada di sini juga?"
"Ya Kenzie, apa kamu sudah tahu jika aku adalah Daddy mu?" tanya Leo tersenyum senang.
"Sudah Daddy, mommy yang memberitahukan ku, jika aku mempunyai seorang Daddy yang sangat tampan." ucap Kenzie yang membuat wajah Calista bersemu merah.
"Apa? mommy mu mengatakan jika Daddy tampan?" ucap Leo memastikan.
"Ya, mommy juga bilang jika wajah kita sangat mirip."
"Tentu, karena kami dan Kenzo adalah Anak-anak Daddy." Leo mengusap wajah Kenzie.
"Mommy, Daddy. peluk aku." pinta Kenzie, Calista dan Leo memeluk Kenzie secara bersamaan penuh kasih sayang, ibarat sebuah keluarga kecil yang bahagia.
"Mana Kenzo, mi?"
"Kenzo ada dirumah, dia belum mengetahui kondisi mu yang sekarang."
"Kenzie, cepat sembuh dan rajin minum obat ya nak. biar bisa main dengan Kenzo dirumah Daddy."
"Iya Daddy."
"Kenzo pasti senang jika kamu bisa tinggal bersamanya. mulai sekarang Daddy akan melindungi kalian berdua, karena bahaya bisa saja datang mengancam mu dan Kenzo." ucap Leo, yang sudah empunya rencana besar untuk merebut Kenzie dari tangan Calista, sebagai hukuman karena sudah membohongi nya berkali-kali.
"Anda jangan membual lagi tuan, ingat anda sudah mempunyai calon istri. aku tidak ingin kehadiran anak-anak ku dirumah mu, akan membuat masalah dan merusak hubungan kalian. meskipun anda mengungkapkan betapa anda mencintai anak-anak." ucap Calista berusaha untuk bersikap tegas.
"Berulang kali aku mengatakan jika aku tidak. mencintai Bella, dan tidak akan pernah menikahinya." jawab Leo.
Dirumah Kenzo terlihat resah, seolah-olah dia ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan saudara kembarnya Kenzie.
"Ponsel mommy tidak bisa dihubungi, begitu juga dengan Kenzie? aku takut jika sudah terjadi sesuatu pada mereka." Kenzo mondar-mandir dikamar nya.
"Kenapa Daddy juga belum pulang? padahal sudah larut malam begini?" berbagai pertanyaan dan rasa gelisah, membuat Kenzo tidak bisa memejamkan matanya malam ini.
***
Dikediaman orang tua Leo yang asri, sepasang suami-istri terlibat obrolan hangat. Sarah tersenyum senang merasa sudah menemukan calon pendamping yang tepat untuk anaknya Leonardo.
"Pi, sepertinya suster Ellena adalah calon istri yang sempurna untuk Leo."
"Maksud mami?"
"Ellena gadis yang cantik dan juga sangat baik, tidak ada alasan bagi Leo menolaknya. apa dia mau menjadi perjaka tua seumur hidup." ucap Sarah kesal terhadap anak laki-lakinya.
"Apa dia mau menerima Leo, yang selalu bersikap dingin dan juga sudah mempunyai seorang anak yang tidak tahu keberadaan ibu kandungnya." jawab Papi.
"Ellena pasti mau menerima Kenzo, mami melihat dia sangat menyayangi cucu kita dengan tulus layaknya ibu kandung. bahkan Ellena berusaha keras untuk mendapatkan izin dari Leo, agar cucu kita bisa bersekolah diluar. sifat dan kepribadian Kenzo juga sudah banyak berubah penurut dan tidak semau nya lagi. karena Ellena mampu mengambil hati bocah nakal itu, bukan sesuatu yang langka dan tidak semua pengasuh bisa seperti Ellena. "
"Lalu bagaimana dengan Bella?"
"Batalkan saja, karena sudah sekian lama gadis itu belum juga berhasil merebut hati Leo, maupun anaknya Kenzo." jawab Sarah.
"Papi hanya bisa mendukung apapun keputusan mami, karena tidak mudah meluluhkan hati Leo yang keras. ujung-ujungnya pasti akan menolak seperti hal nya Bella." ucap papi tersirat keraguan jika rencana sang istri akan berjalan mulus.
"Pokoknya mami tidak akan menyerah, jika perlu mami akan bekerjasama dengan Kenzo untuk melancarkan rencana perjodohan ini. mami sangat yakin jika Leo sebenarnya menyukai suster Ellena, namun putera mu itu, masih mengedepankan ego dan rasa gengsinya untuk mengakui perasaannya yang sesungguhnya." ucap Sarah, karena dia pernah melihat pandangan mata Leo sangat dalam pada Ellena dan penuh cinta.
***
Beberapa hari dirawat, kondisi Kenzie sudah menunjukan perubahan besar. bahkan dia sudah diperbolehkan untuk pulang, hal yang sangat membahagiakan bagi mereka.
"Rasanya begitu nyaman, berada dalam pelukan Daddy."' ucap Kenzie tersenyum sumringah, Kenzie bahagia karena sekarang sudah memiliki seorang ayah seperti teman-temannya yang lain.
"Tidak akan ada lagi yang mengejekku, dan mengatakan jika aku anak tanpa ayah." ucap Kenzie.
"Memangnya teman-teman mu sering mengejek?"
"Iya Daddy, makanya aku sangat marah dan nakal pada mereka." jawab Kenzie.
"Oke, mulai sekarang kita akan menunjukan pada semua orang, jika kamu dan Kenzo adalah putra-putra dari seorang Leonardo, Daddy juga akan menuangkan waktu untuk mengantar jemput mu kesekolah. biar mereka tahu jika Kenzie memiliki seorang ayah yang sangat tampan." bujuk Leo.
"Terimakasih Daddy."
Calista terharu melihat kedekatan ayah dan anak yang begitu hangat dan manis. menunjukkan jika ikatan bathin antara keduanya sudah terjalin dengan sangat baik.
"Syukurlah, sekarang Kenzie sudah menemukan sosok ayah dalam hidup nya."
Dibalik kebagian Kenzie dan Leo, Calista tidak bisa menutupi kegelisahannya, rasa takut kehilangan mulai menghantui nya, dia yakin Leo akan mengunakan kekuasaan untuk merebut Kenzie, memisahkan seorang ibu dari kedua Anak-anak yang sangat disayanginya. Calista kembali menyimak obrolan seru Kenzie dan Leo.
"Daddy, aku boleh minta sesuatu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments