Setelah tersadar, Calista menangis kembali memeluk Kenzie, tiba-tiba dia teringat kembali tawaran Leo.
"Aku tidak mempunyai pilihan lain, biarlah aku menjual tubuhku pada laki-laki yang pernah memberikan aku dua orang nyawa tidak berdosa. ini semua demi Kenzie, dengan jumlah uang dua milyar itu aku bisa keluar dari pekerjaaan, setelah Kenzie sembuh aku akan membawa ke-dua anak-anak ku pergi dan tidak akan pernah muncul lagi dihadapan Leo." Calista sudah membulatkan tekadnya.
Calista menghubungi ponsel Leo, namun asisten Jason yang mengangkat panggilan nya.
"Hallo Nona Calista, jika ada pesan saya akan sampaikan pada tuan Leo nanti, karena dia tengah memimpin rapat besar." jawab Jason.
"Asisten Jason, sampaikan pada Tuan Leo. jika aku bersedia menerima tawarannya." Calista mengigit bibir bawahnya seakan tidak percaya dengan apa yang barusan terucap dari bibirnya.
"Baik, saya akan sampaikan pada beliau." Ucap Jason.
Tidak lama Jason kembali menghubungi Calista.
"Nona Calista, Anda diminta datang kekamar 409, karena tuan Leo sudah membooking kamar tersebut dan menunggu kedatangan Anda malam ini." Ucap Jason. yang membuat Calista merasa tidak mempunyai harga diri lagi dan sangat malu. karena Jason sudah mengetahui tentang kencan buta yang ditawarkan Leo malam ini padanya.
"Baik, saya akan datang."
"Nona bersiaplah, nanti saya akan utus sopir untuk menjemputmu." Ucap Jason.
Malam nya, Calista dijemput seorang sopir suruhan Leo, dia diantar menuju kamar dimana Leo sudah menunggu kehadiran nya sambil meletakkan koper besar berisi uang dua milyar untuk harga tubuh seorang Calista. benar-benar harga yang sangat fantastis.
Calista meremas jemari, tatapan mata yang kosong dan pesaan berkecamuk tidak bisa dia sembunyikan, sepanjang perjalanan dia lebih memilih mengatup kedua bibir nya yang mungil. yang telah diolesi lipstik yang terlihat lebih menyala. sesuai permintaan Leo yang ingin Calista tampil cantik dan segar seperti malam beberapa tahun silam.
"Malam ini aku akan mengulangi lagi kejadian yang susah payah untuk aku kubur dan hilang kan, aku harus bisa melewatinya demi puteraku Kenzie."
Cekklek.... pintu terbuka, sambil menunduk dalam-dalam Calista melangkah masuk. nampak Leo tengah menghisap rokok sambil menghembuskan nya ke udara, gembulan asap mengelilingi sebagian tubuh dan wajahnya.
"Tutup pintu nya!"
Jason mengunci pintu dari luar, dia pergi meninggalkan ruangan Leo sambil mengulum senyum. dia sudah dapat membahayakan apa yang akan dilakukan oleh pasangan muda itu.
"Selama ini tuan Leo tidak pernah dekat dengan wanita manapun, namun pesona Calista benar-benar telah menarik perhatian nya. semoga saja selepas ini mereka berdua bisa menjalani hubungan yang sesungguhnya." gumam Jason.
Sementara dikamar Leo mematikan rokoknya. berdiri melangkah mendekati Calista yang terlihat gugup dan terus menunduk, mencoba untuk menghindari tatapan mata elang nya yang tajam seakan ingin menguliti tubuh mungil Calista.
"Akhirnya kamu datang juga." Ucap Leo berjalan memutari tubuh wanita itu.
"Ya, aku butuh uang itu secepatnya." Calista sengaja memberanikan dirinya untuk bersuara.
"Ooooo, jadi yang kamu pikirkan hanya uang? angkat wajahmu jika sedang berbicara dengan ku." Leo meninggikan nada suaranya.
Perlahan Calista mengangkat kepala, pandangannya bertemu dengan wajah Leo yang datar serta kedua bola mata yang terlihat memerah. Calista segera mengalihkan tatapannya, dia tidak berani menatap lebih lama wajah tampan dihadapannya itu.
"Ini kan yang Kamu butuhkan?"
Leo membuka sebuah koper besar yang berisikan tumpukan uang pecahan seratus, Calista seakan tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya itu.
"Calista, aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku. bahkan seribu gadis seperti mu bisa aku dapatkan dengan mudah. kamu tahu alasan apa yang membuat ku lebih memilih dirimu?"
"A_aku tidak tahu."
"Cepat layani aku, sesuai dengan imbalan yang telah aku berikan, jika tidak aku tidak akan membayarmu." terdengar suara Leo yang berat sambil membuka pakaian nya sendiri, sehingga tubuh putih dan dada bidang terlihat jelas oleh kedua bola mata Calista. dia ingin memalingkan wajahnya untuk menghindari pemandangan itu, namun tidak mungkin, karena Leo sudah membayar mahal untuk ukuran wanita seperti dirinya.
"Malam ini, mommy akan menjatuhkan harga diri mommy dihadapan Daddy kalian. semoga saja tidak tumbuh calon adik kalian setelah hubungan malam ini." gumam Calista, karena Leo menolak untuk mengunakan pengaman.
"Mendekat lah, kenapa kamu masih mematung berdiri di sana." Ucap Leo yang mulai duduk disisi ranjang sambil menunggu Calista memuaskannya.
Calista semakin gugup, langkahnya bergetar dengan senyum yang terlihat dipaksakan karena konsentrasi nya sudah terpecah. antara cemas dengan kondisi Kenzie dan melayani Leo. hal itu membuat Leo geram.
"Kenapa kamu bersikap kaku seperti ini! sehingga aku tidak akan puas, melainkan seperti ingin memerkosa mu secara paksa dan penuh tekanan." bentak Leo, dengan wajah kesal Pria itu bangkit lalu kembali mengenakan pakaian nya.
"Maafkan aku tuan, kita bisa mencobanya lagi."
"Aku sudah tidak mood, dengan sangat terpaksa uang dua miliar ini aku batalkan."
"Jangan tuan aku mohon!"
Leo kembali menutup koper berisi uang, dia sudah bersiap meninggalkan kamar. kecewa dengan pelayanan Calista yang dipaksakan dan setengah hati.
"Leo, tolonglah aku. jika tidak kamu juga akan menyesal semur hidup mu Hick... Hick..."
Langkah Leo terhenti, dia menatap kearah Calista.
"Apa maksudmu, kenapa aku harus menyesal dan terlibat dalam permasalahan mu?" tanya Leo.
"Sebenarnya, aku membutuhkan uang mu untuk mengobati anakku, Kenzie. yang terbaring sekarat dirumah sakit, dia korban tabrak lari dan harus segera dioperasi!" ucap Calista yang akirnya berterus-terang.
"Kenzie?"
"Ya, Kenzie adalah saudara kembar identik Kenzo. mereka sama persis bahkan sangat sulit untuk membedakan nya." jawab Calista membuat koper yang dipegang Kenzo jatuh dilantai. pria itu terlihat syok mendapati kenyataan yang begitu tiba-tiba. bahkan dia memegangi kepalanya yang sakit, kemudian beralih menatap tajam kearah Calista yang masih menagis bersimpuh dilantai.
"Dasar perempuan pembohong, apa lagi yang kamu sembunyikan dariku?" ucap Leo menarik kasar dagu Calista agar membalas tatapan tajam nya.
"Tidak... tidak ada lagi Leo."
"Aku paling benci dibohongi, dan sialnya kamu telah berhasil membohongi ku hingga berkali-kali." Leo mendorong kasar tubuh Calista, dia tidak mampu mengendalikan emosi nya, Leo melayangkan pukulan keras pada kaca dihadapannya, tidak peduli tangan nya yang sakit dan mengeluarkan banyak darah.
"Leo, apa yang kamu lakukan?"
Calista bertambah panik melihat darah yang mengalir dari tangan Leo, dia mengambil apapun untuk menghentikan darah tersebut.
"Ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang telah kamu torehkan dihatiku, Calista."
"Leo, tolong kendalikan emosimu. saat ini yang terpenting adalah keselamatan Kenzie. aku tidak ingin kita terlambat menolongnya karena pertengkaran ini. kamu bisa melampiaskan kemarahan mu padaku setelah Kenzie sembuh." ucapan Calista membuat Kenzo tersadar karena kemarahannya telah membuang-buang waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
...
tambah seru nih.
2023-07-05
0
Indah Alifah
bagus sih ceritanya
2023-07-01
0