Pagi hari yang cerah, Kenzo membuka matanya ditempat dan suasana yang berbeda. dia yang biasa nya dilayani banyak pelayan kebingungan harus bagaimana untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan untuk buang air kecil pun dia kebingungan mencari posisi kamar mandi.
Di dapur, nanny sudah sibuk mengaduk-aduk nasi goreng telur dadar kesukaan Kenzie, lalu menyajikannya di meja makan. Kenzo yang tidak terbiasa dengan makanan itu menjadi bingung, karena dirumah nya yang mewah tersedia banyak makanan lezat dan makanan luar negeri.
"Kenzie, kenapa makanan nya ditatap terus. ayo habiskan sarapan mu karena sebentar lagi kamu harus berangkat sekolah." ucap Calista.
"Apa sekolah?"
'Ya, kenapa apa kamu ingin bolos lagi hari ini?" ucapan Calista melipat kedua tangannya.
"Tidak mi."
Kenzo tersenyum, mendengar nama sekolah matanya langsung berbinar-binar bahagia, karena selama ini dia hanya belajar dirumah saja, Leo sengaja mendatangkan guru-guru terbaik negeri ini untuk mengajarinya, sehingga Kenzo tidak mempunyai banyak teman dan merasakan bagaimana indahnya sekolah layaknya kebanyakan anak-anak seusianya.
Pagi ini, Calista terlihat sangat anggun dengan casual model kekinian. sehingga membuat penampilannya terlihat semakin mempesona dan elegan. gadis cantik itu akan mencari pekerjaan baru setelah Leo memecatnya, bahkan pria itu tidak memberikan Calista kesempatan lagi untuk menjadi pengasuh dan bertemu dengan anaknya Kenzo.
"Leo, aku benci kamu. dasar laki-laki egois dan tidak punya perasaan." umpat Calista mengepalkan tangannya setiap teringat sikap Leo yang semaunya sendiri.
"Mommy terlihat sangat rapi, apa mom akan pergi bekerja?"
"Tidak sayang, mommy akan mencoba mencari pekerjaan baru." jawab Calista sendu, karena hati kecilnya sangat merindukan Kenzo.
"Mommy, jangan pernah menyerah ya. aku akan selalu mendukung mu." ucap Kenzo memberi semangat.
"Terimakasih Sayang, bersiaplah sebentar lagi kamu harus berangkat ke sekolah."
"Mommy, maukah kamu memandikan aku? lalu membantu memasangkan seragam sekolah ku." ucap Kenzo dengan tatapan penuh harap, sehingga Calista tidak sanggup menolak permintaan anaknya. jika bocah itu sudah memasang wajah imut dan menggemaskan nya.
"Tentu sayang."
Kenzo tersenyum senang, sekarang dia sudah bisa merasakan kasih sayang dan perhatian tulus seorang ibu. karena selama ini, hidup Kenzo selalu di urus oleh pelayan ataupun pengasuh sedangkan Leo lebih sibuk dengan pekerjaannya sendiri, sehingga membuat sifat Kenzo sering berontak dan cenderung nakal sebagai bentuk dari rasa protes nya.
Setelah menghabiskan sarapan, Calista mengantarkan Kenzo kesekolah. meskipun hatinya bertanya-tanya dengan sikap Kenzie yang begitu manja dan berbeda dari biasanya.
"Mommy, apa disekolah itu menyenangkan?"
"Tentu, karena banyak teman bermain dan guru-guru yang baik yang akan mengajarimu banyak hal, bukankah kamu sudah terbiasa dengan semua ini?" tanya Calista mengerutkan keningnya bingung.
"I...iya mom." jawab Kenzo serba salah, sedangkan Calista belum juga menyadari jika kedua anak kembar nya tengah bertukar posisi.
"Mommy, aku masuk dulu ya, bay..." ucap Kenzo melambaikan tangannya kearah sang mommy.
"Ya sayang, belajar yang rajin ya... ingat jangan nakal dan buat masalah." pesan Calista sebelum meninggalkan sekolah Kenzo.
"Kenapa Kenzie terlihat berbeda dari biasanya?" gumam Calista namun dia juga senang melihat pancaran kebagian dari wajah anaknya yang begitu ceria dan menurut, jauh berbeda dari keseharian Kenzie.
Kenzo gugup begitu menginjakan kaki disekolah dengan teman-teman yang baru. meskipun pada awalnya Kenzo merasa asing dan kesulitan untuk menyesuaikan diri, karena dia tidak hafal nama teman-teman yang menyambut kedatangannya.
Sedangkan disebuah rumah mewah, Kenzie tengah menikmati sarapan dengan sang Daddy. beraneka macam makanan lezat tersaji dihadapannya, tanpa banyak bicara Kenzie makan dengan lahapnya mengabaikan tatapan mata Leo, Pria itu mengerutkan keningnya melihat perubahan selera makan anaknya yang tiba-tiba.
"Daddy senang, melihat nafsu makanmu yang meningkat dari biasanya." ucap Leo.
"Apa Daddy tidak ikutan makan?"
"Melihat mu makan seperti ini, sudah membuat Daddy merasa kenyang." jawab Leo tersenyum sambil mengusap sayang kepala anaknya.
"Kenzo, Daddy berangkat ke kantor dulu. ingat jangan nakal dirumah." pesan Leo.
"Aku akan bersikap manis dan patuh, tapi ada syaratnya Daddy."
"Katakan, apa syarat nya?" tanya Leo menatap Kenzo dengan intens.
"Bawa kembali suster Ellena, kerumah ini lagi. karena aku sudah mulai nyaman dengan nya." ucap Kenzie mencari alasan agar mommy nya bisa bertemu dengan Kenzo secara leluasa nantinya.
"Tidak!"
"Kenapa Daddy?"
"Dia bukan pengasuh yang baik, Daddy kawathir dia akan membawa pengaruh buruk terhadap mu." jawab Leo yang tidak ingin Calista memanfaatkan dan mempengaruhi pola pikir Kenzo, atau malah membawa pergi anaknya. Leo tidak memiki rasa percaya lagi terhadap Calista setelah dia berhasil membuka kebohongan yang dilakukan wanita itu. untuk masuk kerumahnya dengan menyamar sebagai suster Ellena.
"Dia sangat baik, dan memperlakukanku dengan penuh kasih sayang, aku seperti menemukan sosok ibuku dari sikap yang ditunjukkan suster Ellena." jawab Kenzie seolah-olah ingin menagis.
"Stop! jangan bahas tentang wanita itu lagi, jika tidak Daddy dengan terpaksa akan menghukum mu lagi." ucap Leo dengan penuh kemarahan, sehingga Kenzie langsung menundukkan kepalanya ketakutan.
Sebelum melanjutkan langkahnya, Leo kembali menatap Kenzo.
"Bersiaplah, sebentar lagi guru privat mu akan datang. belajarlah dengan giat agar kamu lebih pintar dan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah." Leo kembali berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di teras utama, Kenzie menatap punggung sang ayah dengan tatapan muram.
"Calista, aku tidak akan membiarkan mu dengan mudah untuk mendapatkan Kenzo. kamu harus merasakan bagaimana rasanya dicampakkan dan dibuang saat dibutuhkan." bathin Leo tersenyum sinis seiring dengan mobilnya yang melaju kencang menuju kantor perusahaan nya.
***
Disebuah hunian sederhana, Kenzo terlihat tengah melamun. bocah imut itu terlihat sedang berfikir keras.
"Kenapa aku merasa curiga dengan mommy nya, Kenzie. senyum dan tatapan matanya sangat mirip dengan suster Ellena?" berbagai pertanyaan berkecamuk dipikiran Kenzo.
"Aku harus menyelidiki nya secara diam-diam!" jiwa detektif yang dimiliki Kenzo membuat nya tidak mudah percaya begitu saja, sehingga bocah jenius itu menyelinap masuk kekamar sang mommy mencari bukti apapun yang mengarah pada suster Ellena.
"Wig dan kaca mata ini milik suster Ellena, kenapa ada sama mommy Kenzie. siapa dia sebenarnya?" Kenzo yang tidak suka dibohongi tiba-tiba merasa kesal dan sangat marah, sama persis dengan ekspresi yang ditujukan Leo pada saat penyamaran Calista terbongkar.
"Kenzie, apa yang kamu lakukan dikamar mommy?" tanya Calista kaget begitu melihat keberadaan Kenzo yang tengah memegangi wig dan kaca mata, dengan kondisi kamar yang berantakan.
"Katakan, siapa kamu sebenarnya?" tanya Kenzo dengan tatapan tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments