Dikediaman bibi Ani yang sederhana, Kenzie tengah mencari-cari keberdaan sang mommy tercinta.
"Nanny, mana mommy ku?" Kenzie kecil berjalan kesana-kemari mencari namun tidak menemukan sosok mommy nya.
"Kenzie sayang, mommy sedang pergi bekerja. Kenzie mau susu coklat ya biar nanny yang bikin." ucap bibi Ani penuh kelembutan.
"Tidak! aku hanya ingin susu buatan mommy." anak itu mulai merajuk, dia masuk kedalam kamar. bocah jenius itupun mulai melacak keberadaan sang mommy melalui aplikasi GPS.
"Yes, aku menemukan titik lokasi keberadaan mommy." Kenzie tersenyum senang, tanpa sepengetahuan bibi pengasuh dia menyelinap keluar rumah, memesan taxi online menuju suatu tempat.
Kenzie turun disebuah rumah yang berdiri megah, dia menatap takjub kemewahan rumah tersebut sambil berkhayal suatu saat dapat menikmati tinggal di sana.
"Untuk apa mommy datang ke rumah ini?"
Kenzie terus mengawasi dari balik pintu gerbang utama yang menjulang tinggi, tangan mungilnya ingin menggapai ganggang pintu besi agar bisa masuk tapi selalu gagal.
Seorang petugas keamanan rumah besar Leo terlonjak kaget, begitu melihat tuan mudanya yang tiba-tiba sudah berada didepan pintu gerbang utama.
"Tuan muda Kenzo, apa yang kamu lakukan diluar sana. cepat masuk jika tidak, kami semua akan mendapatkan masalah dari tuan Leo." ucap petugas keamanan rumah dengan wajah panik dia segera membuka pintu pagar.
"Aku sedang mencari sesuatu, hingga sampai keluar pagar besi." jawab Kenzie mengikuti alur, dia yakin jika wajah nya memiliki kemiripan dengan salah satu penghuni rumah, sehingga dia bisa mengelabui petugas dan pengawal yang tiba-tiba bertambah jumlahnya.
Kenzie berlagak cuek dan berani, melangkah memasuki rumah yang begitu luas, dia mengedarkan pandangannya mencari sosok Calista, namun sudah hampir setengah jam berputar-putar Kenzie belum juga berhasil menemukan keberadaan mommy nya, sedangkan ponselnya juga sudah mati karena kehabisan daya.
"Kenzie?"
"Mommy!" ucap Kenzie dengan mata berbinar-binar bahagia.
"Kamu kenapa bisa sampai ketempat berbahaya ini, nak?" Calista segera menarik tangan Kenzie untuk bersembunyi.
"Aku mencari mommy." ucap nya polos.
"Sekarang mommy tidak tahu, bagaimana caranya kita berdua bisa keluar dengan selamat dari tempat ini." Calista mulai panik.
"Mommy tenang saja, para pengawal itu sangat hormat padaku. percayalah kita pasti bisa keluar dari tempat ini." ucap Kenzie meyakinkan lalu menarik tangan Calista menuju pintu gerbang utama.
"Ayo cepat jalan mommy, sebelum aku ketahuan jika aku bukanlah tuan muda mereka sebenarnya." ucap Kenzie.
"Iii...iya sayang." balas Calista yang menyadari wajah anak kembar nya benar-benar mirip.
"Tuan muda, anda mau kemana dengan suster ini?"
"Kami akan keluar berdua, tolong jangan halangi karena kami tidak akan lama." jawab Kenzie.
"Apakah sudah mendapat izin dari tuan Leo?" ucap pengawal ragu-ragu, karena Leo tidak pernah membiarkan Kenzo keluar tanpa pengawasan khusus.
"Sudah! buktinya aku berhasil sampai kesini, jika kalian berani melawanku, lihat apa hukumnya nanti."
"Baiklah, silahkan tuan muda."
Salah seorang pengawal membukakan pintu gerbang untuk Kenzie dan Calista, sebuah taxi melintas mereka segera mengentikan nya dan bergegas masuk, keduanya pun langsung pulang dengan perasaan was-was.
"Kenzie, lainya kali jangan pernah bertindak ceroboh dan membahayakan diri mu dan mommy seperti ini, nak."
"Aku mengkhawatirkan mommy, lagian untuk apa mommy mendatangi tempat itu?" tanya Kenzie dengan tatapan mata polos nya.
"Mulai sekarang mommy akan bekerja disana, nak."
"Baiklah mi, kedepanya Kenzie akan menjadi anak yang penurut dan patuh pada mommy."
"Nah gitu dong." mereka berpelukan hangat, dalam hati Calista ada kecemasan takut jika Leo. mengetahui tentang keberdaan Kenzie, sehingga akan menambah kadar kebencian pria itu terhadap diri nya, atau Leo juga akan merebut Kenzie dari sisinya.
"Mommy, kenapa mereka mengatakan jika aku adalah tuan muda. dan siapa Kenzo itu mi?"
"Kenzo adalah anak laki-laki seumuran dengan mu, wajah kalian berdua sangat mirip sehingga para pengawal percaya jika kamu adalah tuan muda mereka." ucap Calista membuat rasa penasaran dan keinginan tahuan Kenzie bertambah besar, namun dia berusaha untuk tidak memperlihatkan pada mommy nya, yang tentu saja akan melarang keras Kenzie untuk memasuki rumah besar dan mewah itu kembali.
"Nama anak laki-laki itu Kenzo, sedangkan aku Kenzie. nama yang hampir mirip begitu juga dengan wajah kami. apa aku mempunyai seorang kembaran? dan mommy sengaja merahasiakannya dariku? dan pria bernama Leo itu adalah ayah kandung ku sendiri." kecerdasan dan jiwa detektif Kenzie meronta-ronta ingin mencari tahu kebenarannya.
"Kenzie, apa yang sedang kamu pikirkan? please jangan bikin masalah lagi. jika tidak kita berdua akan celaka di negara ini." ucap Calista mulai curiga dengan tingkah aneh anaknya yang begitu berani.
"Tidak mommy, aku sudah berjanji pada mommy untuk menjadi anak yang penurut." ucap Kenzie sok imut.
"Baiklah, mommy percaya kata-kata mu. dan jangan kecewakan mommy ya sayang." memeluk Kenzie.
"Ya, mommy."
Seperti biasa, Calista akan bekerja pagi hingga sore dirumah Leo. namun kali ini dia merasa ada yang aneh dari tatapan mata Leo yang mengintimidasi, seakan ingin menguliti Calista.
"Pandangan dan bola mata itu? aku merasa seperti melihat Calista, hanya dia yang selalu berhasil membuat jantung ku berdegup kencang. dan perasaan aneh yang sulit diartikan." gumam Leo dibalik tatapan tajam nya.
"Apa Leo mulai curiga padaku?"
Calista mempercepat langkah kakinya meninggalkan kediaman Leo, tanpa dia sadari dari jarak yang tidak terlalu jauh Leo terus mengikuti pergerakannya dari belakang.
"Mati aku! ternyata Leo sudah membuntuti ku secara diam-diam." Calista ingin berlari sejauh mungkin, namun dia kalah cepat dari Leo yang sudah berhasil menarik sebelah tangan nya.
"Katakan, siapa kamu sebenarnya?"
"Aku suster Ellena, yang bekerja untuk anak anda tuan." jawab Calista masih berusaha untuk menyangkal dan menghindari kontak mata langsung dengan Leo.
"Kamu pikir aku mudah untuk dibodohi, jangan bersandiwara lagi. aku tahu jika kamu adalah Calista. wanita egois yang tega meninggalkan anaknya yang sedang tidak berdaya selama beberapa tahun ini, bahkan kamu dengan beraninya menghargai tubuhku yang berharga ini dengan Lima lembar uang seratus ribu." ucapan Leo itu membuat Calista tidak berkutik, bibirnya bergetar dengan wajah berubah pucat. Leo bisa menangkap semua perubahan wajah Calista.
"Siapa Calista? aku tidak mengenal perempuan itu, maaf tuan sepertinya Anda salah orang."
"Buka matamu, jangan coba-coba untuk mengelak dan mengatakan hal gila lagi. aku tahu kamu hanya berpura-pura tidak mengenaliku." ucap Leo.
Leo merengkuh pinggang Calista, sehingga posisi mereka sangat dekat, aroma farfum lembut yang tercium dari tubuh Calista mengingat kan Leo pada malam panjang mereka berdua.
"Ha...ha...Tuan lucu sekali, mana mungkin aku yang hanya wanita biasa dan dari golongan masyarakat rendah. bisa tidur dan membayar seorang penguasa dikota besar ini." elak Calista.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Indah Alifah
sampai sini serusih cerita ya
2023-07-01
0