“Dasar wanita sok alim, itulah yang selalu Nick katakan. meskipun tidak pernah terdengar oleh Calista kata hati calon suaminya itu, secara langsung.
Langkah kaki Calista terhenti tepat di pintu kamar mandi yang tidak terkunci rapat dari dalam, masih terdengar ******* yang saling bersahutan.
Ceklek!!!
Pasangan yang tengah melakukan adegan panas, terlonjak kaget melihat kemunculan Calista. terutama Nick wajahnya langsung terlihat pucat seperti kucing kecebur dalam got .
“Calista! sayang semua ini tidak seperti yang kamu lihat, Grace merayu dan memaksa ku, ini semua diluar kesadaran dan kendaliku." ucap Nick membela diri.
"Ooo..., begitu ya, tapi sepertinya kamu sangat menikmati sekali Nick." ucap Calista tersenyum sinis. sedangkan Grace tersenyum berlonjak kegirangan dan bahagia berhasil menghancurkan hubungan sahabatnya.
“Bagus, aku berharap pertunangan kalian berakhir malam ini. sehingga aku bisa memilikimu seutuhnya, Nick." gumam Grace tertawa merasa menang sambil melihat kelanjutan perdebatan mereka.
"Cukup Nick, tidak ada yang perlu dijelaskan lagi!"
“Calista, sayang tunggu.”
Dengan gerakan cepat Nick berhasil menarik sebelah tangan Calista yang berlari hendak menuju pintu keluar apartemen.
“Lepas Nick, aku tidak sudi disentuh oleh tanganmu yang kotor, apalagi melihat penampilan mu ini, cish....benar-benar menjijikkan. ”
“Sayang Please dengarkan aku dulu, semua ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku...aku tidak dalam kondisi sadar, Grace memanfaatkan aku dan menjebakku sayang.” Ucap Nick berusaha membujuk calon istrinya kembali.
“Sudah cukup, diantara kita sudah tidak ada ikatan apa-apa lagi.” Calista langsung membuka cincin pertunangan mereka dan melempar kan ketangan Nick. Dia benar-benar muak melihat tampang tidak bersalah yang ditunjukkan pria itu, sehingga untuk bersentuhan tangan pun dia tidak rela lagi.
“Tidak Calista, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau putus dari kamu, Please dengarkan penjelasan ku dulu, sayang.” Nick berusaha menarik tangan Calista.
Sekuat tenaga gadis itu menepisnya, lalu berlari meninggalkan apartemen Nick. yang masih berusaha untuk menahan langkahnya. sepanjang perjalanan, Calista terus menangis dan menyerah dengan keadaan.
"Kamu, memang tidak akan pernah bisa aku miliki Nick."
Semenjak putus dari Nick, Calista mencoba mencari kebahagiaan dengan caranya sendiri. tanpa berfikir panjang lagi tentang resiko yang mungkin bisa terjadi kedepannya. bahkan Calista merubah penampilannya menjadi lebih berani dan terbuka, dengan riasan mencolok tidak menunjukkan Calista yang sesungguhnya, yang penting hatinya bahagia dan mampu melupakan perasaan nya pada Nick.
"Aku ingin bersenang-senang malam ini, aku akan membalas mu, Nick." ucap Calista kembali meneguk minuman dalam gelas nya.
Calista yang tengah galau menghampiri pemilik club malam, meminta mereka menyediakan seorang gigolo berwajah tampan untuk menemani dan menghibur nya malam ini.
"Sesuai dengan permintaan Nona, pria bayaran itu sudah menunggu di ruangan kamar 406, dia adalah Cowok tampan yang merupakan Gigolo primadona dan no satu diclub kami ini, tidak sembarangan wanita yang dapat menidurinya, dan nona adalah salah satu wanita yang paling beruntung malam ini." ucap pemilik club tersenyum bangga.
"Oke, aku akan kesana sekarang." ucap Calista berjalan sempoyongan.
"Calista, apa kamu yakin untuk melakukannya?" ucap Agnes menarik tangan Calista, dia berharap temannya itu bisa mempertimbangkan kembali keputusan nya.
"Tentu, ini setimpal dengan perbuatan Grace dan Nick. kamu tenang saja." ucap Calista melambaikan tangannya meninggalkan Agnes.
Calista berjalan menaiki lift menuju lantai sebelas hotel, kondisi nya yang setengah mabuk membuat konsentrasi dan tatapan Calista tidak bisa fokus lagi dengan apa yang ada dihadapannya.
"Kamar ini atau itu?"
Calista memperhatikan No kamar sambil menyipit kan mata, dia bingung mencari posisi yang tepat dan melihat dengan jelas No yang tertera dikamar yang akan ditempati nya antara angka 409 atau 406.
Sialnya, Calista telah menentukan pilihan yang salah, dia masuk begitu saja karena kamar tersebut tidak terkunci dari dalam. seorang pria tampan yang baru saja selesai dari jamuan bisnis kaget begitu seorang wanita cantik masuk secara tiba-tiba kedalam kamar nya.
"Siapa kamu?"
"Ternyata kamu cukup tampan!"
Calista terhipnotis pada ketampanan dan bentuk tubuh pria yang kekar. dia maju sambil memperbaiki penampilan mendekati pria yang dikatakan gigolo oleh teman-temannya barusan.
"Hey aku sudah membayar mahal dirimu, malam ini puaskan aku." teriak Calista.
"Apa maksudmu nona?" jawab pria itu yang juga sudah dipengaruhi alkohol setelah perjamuan.
"Kamu tahu tidak, jika calon suamiku sudah berselingkuh dengan sahabat ku sendiri. sehingga malam ini aku memutuskan untuk membalas perbuatan mereka berdua ha...ha..." ucap Calista.
"Kamu pikir cuma kamu saja yang memiliki permasalahan, aku juga dipaksa orang tuaku untuk segera menikah dan memiki anak!" umpat pria tampan yang bernama Leonardo, seorang CEO perusahaan besar dan berpengaruh di negeri ini.
"Bagaimana jika malam ini kita bersenang-senang, untuk melupakan masalah kita berdua." ucap Calista melingkar kan tangannya dileher Leo dengan posisi yang begitu dekat.
"Apa yang membuatmu, begitu berani berkata seperti itu terhadap ku. bahkan kamu tidak mengenal siapa aku yang sesungguhnya." ucap Leo.
"Jangan khawatir, aku akan membayar fee lebih malam ini atas kerja keras mu."
Leo menyeringai, dia tidak membutuhkan cinta ataupun tidak kekurangan wanita cantik untuk ditidurinya. namun setelah melihat wajah gadis dengan rambut acak-acakan ini membuat Leo seakan menemukan sesuatu yang berbeda.
"Oke, karena kamu yang meminta. aku akan memuaskan mu malam ini. tapi jangan salahkan aku nantinya setelah kamu tersadar." ucap Leo yang sudah terpancing gairahnya begitu bibir merah Calista menyentuh bibirnya. permasalahan berat yang sama-sama mereka rasakan seakan hilang. kedua nya saling menghangatkan hingga mereka mulai melakukan hubungan terlarang.
Kondisi mereka yang setengah mabuk, benar-benar membuat Leo bergairah, perlahan Leo menatap wajah yang sangat cantik meskipun dilapisi make up yang tebal, kulitnya sangat putih mulus. hembusan nafas Calista yang lembut tepat mengenai kulit wajah Leo.
“Sangat cantik."
Leo mendekati bibir Calista dan mulai mengecupnya dengan perlahan, manis dan begitu memabukkan. Dia memperlakukan Calista dengan sangat lembut, karena merasa gadis itu sangat berbeda. tangannya terus menelusuri setiap lekuk tubuh padat berisi. Leo tidak ingin terlewatkan sedikit pun dari setiap lekuk yang membuat gairah nya semakin menggebu-gebu.
Calista mengeliat pelan, ketika merasakan rabaan lembut dan kecupan hangat bibir dan lehernya.
“Ini pasti cuma mimpi ku, tapi rasanya begitu indah dan nikmat. baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini?"
Calista yang masih merasakan pusing dikepala, memejamkan matanya. Dia seakan-akan tidak ingin terbangun dari mimpi indahnya itu. puas mengecup tidak ada sedikit pun lekukan tubuh Calista yang luput dari rabaan dan kecupan panas Leo. hingga akhirnya dia juga melepaskan semua yang masih melekat ditubuhnya dan mulai menuntaskan sesuatu yang terus mendesak dari dalam tubuhnya untuk segera disalurkan.
"Aauuuwh sakiiit...!!"
Calista sempat terpekik, air mata membasahi pipinya ketika merasakan sesuatu memaksa masuk dibagian tubuhnya, gadis itu tersadar jika dia tidak sedang bermimpi melainkan kenyataan. ingin dia berteriak dan mencakar-cakar pria itu, namun dia kembali teringat perbuatan Nick, mantan calon suaminya. tiba-tiba emosi kembali menguasai pikiran Calista.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments