Diluar Dugaan

Zayn sudah menunggu pujaan hatinya di depan halaman kampus. Dia yakin sebentar lagi Flora akan tiba bersama Stefan seperti biasa.

Mario yang melihat Zayn duduk sambil melihat ke arah gerbang pun menghampiri sahabat baiknya itu.

"Ngapain?" tanya Mario terheran. Tidak biasanya Zayn berada di halaman parkir seperti ini.

"Nunggu siapa?" tanya Mario pula karena mata Zayn yang terus tertuju pada gerbang kampus.

Belum sempat menjawab pertanyaan Mario, Mobil merah milik Stefan sudah memasuki halaman kampus. Mata Zayn pun tak lepas dari mobil tersebut. Mario yang melihatnya hanya bisa tersenyum smirk.

"Oooohhh...rupanya kamu sedang menunggu sang pujaan hati" Mario sengaja menggoda Zayn yang kentara sekali sedang menunggu kedatangan Flora. Tapi Zayn tidak peduli, dia malah terang-terangan mendekati mobil Stefan.

Mario benar-benar tidak menyangka kalau Zayn yang awalnya benar-benar cuek pada Flora sekarang diluar dugaan malah terang terangan mendekati Flora.

"Wow wow wow..." Mario benar-benar tidak menyangka. Mulutnya bahkan mengaga lebar.

"What's wrong with him?".

Mario semakin membulatkan matanya ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Zayn tersenyum ke arah Flora. Entah apa yang Zayn dan Flora bicarakan yang jelas Flora nampak tertawa mendengar ucapan Zayn. Dari tempatnya berdiri, Mario masih saja membeku bahkan saat bayangan Zayn dan Flora sudah menghilang dia masih terbengong-bengong.

"Woe... Kenapa kamu?" tanya Stefan sambil menepuk pundak Mario cukup keras.

Mario terkesiap kemudian menggelengkan kepalanya.

"Sejak kapan Zayn dan Anya sedekat itu?" tanya Mario penasaran.

"Entahlah" jawab Stefan cuek lalu meninggalkan Mario yang masih dengan banyak pertanyaan dikepalanya.

Beberapa detik Mario terdiam hingga sebuah lengkungan senyum terlihat di bibirnya.

"Ternyata tidak sia-sia perjuangan Anya selama ini. Akhirnya Zayn luluh juga. Tapi sayang Anya malah tidak terlihat menginginkan Zayn lagi" gumam Mario.

Mario lalu berjalan menuju kelasnya membiarkan Zayn dengan segala upayanya untuk mendekati Flora.

...

"Anya, kemarin aku sudah minta ijin sama tante untuk mengajakmu ke toko buku. Kamu juga sudah janji kan membantuku?" ucap Zayn.

Setelah pertemuan mereka di mall waktu lalu, Zayn gencar mendekati Rina agar diberikan ijjn untuk sekedar mengajak jalan-jalan.

Flora yang tanpa sengaja saat berbincang dengan Zayn keceplosan tentang kemampuan yang dia miliki tentang bisnis membuat Zayn memintanya membantu mengerjakan tugas. Flora lupa kalau dia masih mahasiswa semester 1, sehingga sangat mustahil dia sudah memiliki pengetahuan tentang apa yang dia ucapkan. Flora benar-benar reflek menyangkal argumen Zayn yang berbicara tentang tugasnya. Hal itu pun membuat Zayn menggunakan kesempatan itu untuk dekat dengan Flora.

"By the way, kamu dapat ilmu ini dari mana?" tanya Zayn penasaran saat dirinya dan Flora masih menunggu Rina berbincang dengan temannya beberapa waktu lalu.

"Belakang aku sering membaca buku-buku yang Papa punya" jawab Flora beralasan.

Zayn pun mengangguk paham.

"Kapan-kapan kita belajar bersama ya, aku juga ingin tau banyak tentang bisnis sama sepertimu" ucap Zayn mencari kesempatan dalam kesempitan.

...

Di salah satu sudut yang ada di K University, Stefan dan teman-temannya sedang berkumpul seperti biasa Stefan lah yang jadi ketuanya. Teman-teman Stefan sendiri bukan hanya yang seangkatan dengannya tapi tak sedikit yang juga merupakan seniornya. Bahkan ada pula yang dari berbeda kampus. Mereka satu circle pertemanan yang sama-sama menyukai bola.

"Dimana kita kumpul sabtu ini?" tanya salah satu temannya.

"Di rumah ku saja." jawab Stefan.

"Sekalian kamu panggil Varo untuk ikut" ucap Stefan pula pada temannya itu.

"Iya, kamu tenang saja." balas temannya pula.

Dari tempat mereka berkumpul, Stefan bisa melihat adiknya, Vivi serta Zayn sedang mengobrol sambil berbicara seru.

"Zayn sekarang sering menempel dengan adikmu ya?" celetuk salah satu teman Stefan yang bisa melihat kemana arah mata Stefan memandang.

Stefan pun menganggukkan kepalanya.

"Ya wajar, harusnya dari dulu dia seperti itu. Dulu dia menyia-nyiakan berlian" sahut Stefan.

Teman-teman Stefan pun tertawa mendengar ucapan Stefan.

Dulu mereka memang sedikit kasihan karena Anya terus-terusan dicueki oleh Zayn. Tapi entah kenapa Anya malah bebal sekali karena terus-terusan saja mengikuti kemana Zayn pergi. Tak heran kalau Zayn merasa begitu risih. Tapi kini semua berbalik. Zayn lah yang mendekati Flora. Tapi untungnya Flora tidak ketus dan jutek seperti dulu Zayn berlaku pada Anya. Flora tetap ramah dan juga welcome.

"Zayn... Bukannya sebentar lagi kamu ada kelas?" tanya Vivi mengingatkan.

Zayn melirik jam di pergelangan tangannya.

"Iya kamu benar, Aku ke kelas dulu ya" pamit Zayn kemudian.

Flora dan Vivi pun kompak menganggukkan kepalanya.

Sebenarnya Zayn masih ingin mengobrol lama-lama dengan Flora, tapi dia tidak mungkin juga membolos di jam kuliah.

Rasanya bila Zayn mengobrol dengan Flora dia merasa berbicara dengan gadis yang berwawasan luas, baik dan lemah lembut. Zayn benar-benar tidak menyangka kalau Anya yang dia tau dulu yang sering menempel seperti perangko, yang manja dan sering merajuk tidak jelas sekarang bisa manjadi gadis yang seperti ini.

Zayn tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Dia akan berusaha mendapatkan hati Flora kembali.

Setelah bayangan Zayn sudah menghilang, Vivi mulai beraksi menggoda sahabat baiknya itu.

"Cieeee..........".

Entah sudah berapa kali semenjak Zayn terang-terangan mendekati Flora, Vivi menggodanya. Vivi masih tidak menyangka kalau akhirnya Zayn luluh pada pesona Flora.

"Aku ingat kamu dulu sering bercerita dan kadang menangis ketika Zayn mendiamimu. Bahkan salam mu kadang-kadang tidak dia balas. Tapi kini? Malah dia sendiri yang datang dan berbincang denganmu. Aku ikut bahagia" ucap Vivi mendadak terharu. Setulus itu dia berteman dengan Anya selama ini. Anya beruntung mendapatkan teman sebaik Vivi dan itu membuat Flora juga ikut bahagia. Jarang dia melihat ada teman sebaik Vivi karena dulu Flora tidak punya teman dekat seperti pertemanan Anya dengan Vivi. Hanya Liam teman Flora satu-satunya.

Flora ingat sekali teman-teman banyak yang mencemoohnya karena dia hanya anak panti. Apalagi semenjak dia bekerja, banyak yang iri padanya karena Liam begitu menyayangi dan melindunginyq padahal Flora hanya gadis kalangan kelas bawah, yatim piatu dan tidak populer.

Flora mendadak sendu ketika mengingat Liam.

"Kenapa?" tanya Vivi yang melihat wajah murung Flora.

Flora dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa kok" jawab Flora berbohong.

"Apa kamu sudah mulai mengingat perlakuan Zayn dulu?" tanya Vivi.

Flora kembali menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak memikirkan itu. Aku pun tidak ada niatan lain selain berteman dengan Kak Zayn. Mungkin dulu Anya memang menyukainya. Tapi untuk sekarang aku sama sekalu belum memikirkan ke arah sana" jawab Flora dengan tersenyum.

Bersambung...

Episodes
1 Pelabuhan Terakhir
2 Kabar Bahagia
3 Pindah
4 Kehilangan
5 Hambar
6 Mencari Tahu
7 Semakin Parah
8 Kehilangan
9 Bangkit Liam
10 Ikhlas
11 Lahir kembali
12 Dunia Baru
13 Shopping
14 Dia Bukan Anya
15 Bekal
16 Ada Yang Hilang
17 Ingin Dekat
18 Mendekati
19 Diluar Dugaan
20 Panti Asuhan
21 Tatapan Penuh Cinta
22 Gamang
23 Sejuta Cara
24 Menghindar
25 Bosan
26 Angel
27 Ikut
28 Curiga
29 Penasaran
30 Heran
31 Maya
32 Tidak Ada
33 Ancaman
34 Andai
35 Sampai Kapan?
36 Menyusun Rencana
37 Fitnah
38 Bukan Kami
39 Bersaing Sehat
40 Pergi
41 Munafik
42 Menyesal
43 Salah Didikan
44 Marvel
45 Dunia Kerja
46 Marah Besar
47 Lalu Siapa?
48 Di rumahkan
49 Bukti
50 Siapa dia?
51 Siapa ini Anya?
52 Berubah
53 Tak Lagi Sama
54 Asing
55 Alasan
56 Makanan Sampah
57 Itu Liam
58 Ternyata
59 Kembar
60 Aku Flo
61 Kamu Bukan Flo
62 Aku Mohon
63 Aku Kembali
64 Tidak Peduli
65 Kamu siapa ya?
66 Kenapa tidak asing?
67 Tidak Rela
68 Anugerah Terindah
69 Menyetujui
70 Senyum Penuh Arti
71 Aku Serius
72 Tak Saling Kenal
73 Tanda Tanya
74 Bingung
75 Cepatlah Lulus
76 Berburuk Sangka
77 Hanya Tersenyum
78 Harapan
79 Memendam Rasa Sakit
80 Bertemu
81 Sadar
82 Tunda
83 Tidak Ingin Egois
84 Ikhlas
85 Was Was
86 Pernikahan
87 Pindah
88 Lega
89 Pergi Bersama
90 Tega
91 Mungkin
92 Donatur
93 Penyesalan
94 Khawatir
95 Penyesalan
96 Stroke
97 Makan Malam
98 Sudah Terlalu Lama
99 Baru Ada Kesempatan
100 Kejutan
101 Penantian Panjang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pelabuhan Terakhir
2
Kabar Bahagia
3
Pindah
4
Kehilangan
5
Hambar
6
Mencari Tahu
7
Semakin Parah
8
Kehilangan
9
Bangkit Liam
10
Ikhlas
11
Lahir kembali
12
Dunia Baru
13
Shopping
14
Dia Bukan Anya
15
Bekal
16
Ada Yang Hilang
17
Ingin Dekat
18
Mendekati
19
Diluar Dugaan
20
Panti Asuhan
21
Tatapan Penuh Cinta
22
Gamang
23
Sejuta Cara
24
Menghindar
25
Bosan
26
Angel
27
Ikut
28
Curiga
29
Penasaran
30
Heran
31
Maya
32
Tidak Ada
33
Ancaman
34
Andai
35
Sampai Kapan?
36
Menyusun Rencana
37
Fitnah
38
Bukan Kami
39
Bersaing Sehat
40
Pergi
41
Munafik
42
Menyesal
43
Salah Didikan
44
Marvel
45
Dunia Kerja
46
Marah Besar
47
Lalu Siapa?
48
Di rumahkan
49
Bukti
50
Siapa dia?
51
Siapa ini Anya?
52
Berubah
53
Tak Lagi Sama
54
Asing
55
Alasan
56
Makanan Sampah
57
Itu Liam
58
Ternyata
59
Kembar
60
Aku Flo
61
Kamu Bukan Flo
62
Aku Mohon
63
Aku Kembali
64
Tidak Peduli
65
Kamu siapa ya?
66
Kenapa tidak asing?
67
Tidak Rela
68
Anugerah Terindah
69
Menyetujui
70
Senyum Penuh Arti
71
Aku Serius
72
Tak Saling Kenal
73
Tanda Tanya
74
Bingung
75
Cepatlah Lulus
76
Berburuk Sangka
77
Hanya Tersenyum
78
Harapan
79
Memendam Rasa Sakit
80
Bertemu
81
Sadar
82
Tunda
83
Tidak Ingin Egois
84
Ikhlas
85
Was Was
86
Pernikahan
87
Pindah
88
Lega
89
Pergi Bersama
90
Tega
91
Mungkin
92
Donatur
93
Penyesalan
94
Khawatir
95
Penyesalan
96
Stroke
97
Makan Malam
98
Sudah Terlalu Lama
99
Baru Ada Kesempatan
100
Kejutan
101
Penantian Panjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!