5. Bercahayakan Lampu Flash

Aleeya masih tak bersuara ketika motor sudah menuju kosannya. Khairan sama sekali tak memberitahunya dari mana dia tahu alamat kosan Aleeya. Dokter cantik itupun sangat menjaga jarak ketika dibonceng oleh Khairan.

"Pegangan! Gua mau ngebut, udah mau hujan."

Aleeya malah berpegangan pada besi yang ada di belakangnya. Itu membuat motor terasa berat dan Khairan pun berdecak kesal. Dia Menghentikan motornya secara mendadak. Dia menoleh ke arah belakang dengan membuka kaca helm.

"Gua bukan tukang ojek!" Khairan mulai marah.

"Pegangan yang bener!"

"Ini gua udah pegangan." Aleeya masih bersikukuh. Hingga tangan Aleeya dia tarik paksa dan dia letakkan di dalam saku Hoodie yang dia gunakan.

"Gua mau ngebut biar gak kehujanan. Lu baru aja sembuh, Bodoh!"

Aleeya pun menurut saja. Apa yang dikatakan Khairan benar. Lelaki itu membawa motornya dengan begitu kencang. Tangan Aleeya dikeluarkan dari saku Hoodie dan memeluk perut Khairan. Khairan hanya menatap ke bawah di mana tangan Aleeya memeluknya dengan erat. Tepat sampai di rumah, hujan pun turun dengan begitu derasnya.

"Untungnya udah nyampe," ucap Aleeya penuh kelegaan.

Khairan hendak menuju motonya yang kehujanan, tapi Aleeya cekal. Mereka saling tatap.

"Hujan." Aleeya memberi peringatan.

"Gua mau ambil jas hujan. Mau langsung pulang."

Aleeya pun menggeleng seakan tak memperbolehkannya. Dia masih menahan tangan Khairan. Sedangkan tangan yang satunya sudah mengarahkan ponselnya ke arah telinga.

"Halo, Bu."

Khairan menatap ke arah Aleeya yang sedang berbicara melalui sambungan ponsel.

"Di sini hujan. Aku diantar sama saudara aku, tapi laki-laki. Boleh ya dia masuk ke kosan aku. Kasihan kalau pulang, Bu. Hujan angin dan ada petirnya juga."

Khairan terus menatap Aleeya yang berkata dengan begitu lembut pada orang yang ada di balik sambungan telepon..

"Makasih, Bu." Senyum manis pun terukir di wajah Aleeya.

Dokter cantik itu menoleh ke arah Khairan yang tengah menatapnya. Dia tersenyum dan terlihat sangat manis di mata Khairan.

"Lu boleh masuk ke kosan gua." Khairan terdiam. Dia malah menatap curiga ke arah Aleeya.

"Lu gak akan berbuat caboel 'kan."

Plak!

Aleeya dengan memakai tenaga dalam memukul lengan Khairan. Itu membuat Khairan mengaduh.

"Pulang aja Sono lah. Dibaikin malah ngeselin."

Aleeya membalikkan tubuhnya dan menjauhi Khairan. Namun, masih bisa Khairan cekal tangan Aleeya tersebut.

"Gua cuma bercanda."

Aleeya pun menoleh ke arah Khairan. Kemudian, dia menatap ke arah tangannya yang dicekal oleh Khairan. Perlahan Khairan pun melepaskan cekalannya. Mereka jalan beriringan menuju kamar kosan Aleeya.

Khairan menatap ke setiap sudut kamar kosan Aleeya. Rapi dan semuanya tertata.

"Lu mau kopi apa teh?"

"Teh panas aja."

Aleeya pun mengangguk. Dia menuju dapur kecil yang ada di kosannya. Khairan tidak menutup pintu kosan karena dia tidak ingin timbul fitnah. Dia pun duduk di samping pintu. Tak berselang lama, Aleeya membawa teh panas untuknya.

"Minum dulu. Gua mandi dulu, ya."

Khairan hanya mengangguk pelan. Ketika Aleeya menuju kamar tidurnya. Dia melihat foto tiga perempuan cantik dipajang di dinding. Matanya nanar ketika melihat wanita yang memiliki senyum begitu indah. Ya, dia Aleena.

"Hanya sebatas menginginkan, tanpa bisa memiliki." Khairan tersenyum tipis.

Tak lama berselang, Aleeya sudah segar dan menghampiri Khairan dengan membawa cemilan yang ada di lemari pendinginnya. Khairan pun berdecak kesal.

"Makanan lu gak sehat semua." Khairan malah mengomel. Baru saja Aleeya hendak membalas, tiba-tiba listrik mati. Aleeya pun berteriak keras.

"Bubu!"

Khairan menghidupkan lampu flash yang ada di ponselnya. Dia mengarahkannya pada Aleeya yang sudah menunduk ketakutan. Terlihat tubuhnya bergetar.

"Bodoh--"

Aleeya menoleh dan langsung memeluk tubuh Khaira dengan begitu erat. Khairan merasakan tubuh Aleeya bergetar.

"Jangan tinggalin gua. Gua takut gelap."

Perlahan tangan Khairan pun membalas pelukan Aleeya. Dia mencoba untuk menenangkan.

"Gua akan temani lu."

Mereka berdua di kamar Aleeya dengan bercahayakan lampu flash. Diluar hujan besar dan petir terus saling bersahutan. Aleeya sama sekali tak melepaskan pelukannya pada pinggang Khairan. Dia juga tak membuka mata sama sekali. Khairan dapat merasakan ketakutan yang luar biasa dari diri Aleeya. Setengah jam berlalu, listrik tak kunjung hidup. Khairan mendengar dengkuran halus dan itu membuat Khairan menggelengkan kepala.Dia menatap lekat wajah Aleeya yang begitu tenang ketika tidur.

"Cantik juga."

.

Radit dan Echa dikejutkan dengan kedatangan seorang pria yang mereka kenali. Pria itu memasang wajah serius. Tidak seperti biasanya.

"Ada apa?" Radit dan Echa mulai sedikit khawatir karena dia takut terjadi sesuatu kepada Rangga dan Aleena yang baru saja terbang ke Sydney.

"Saya ingin bicara serius sama Om dan Tante."

Radit dan Echa pun saling tatap. Mereka sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria tampan di depan mereka tersebut. Mereka seperti melihat diri lain dari pria itu.

"Saya ingin melamar putri ketiga Om dan Tante."

...***To Be Continue***...

Komen dong ....

Terpopuler

Comments

Ani Sumarni

Ani Sumarni

bang mirza datang melamar yaya

2023-05-19

2

Ani Sumarni

Ani Sumarni

aduh sapa tuch mirza yach berani juga main langsung lamar aja tanpa tahu perasaan aleeya

2023-05-14

1

Tuti

Tuti

up kak

2023-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rasa Yang Mati
2 2. Bayang Dirinya Di Masa Lalu
3 3. Dokter Jaga Baru
4 4. Bo Doh
5 5. Bercahayakan Lampu Flash
6 6. Bodoh dan Aneh
7 7. Ayah
8 8. Bandara
9 9. Makan Malam
10 10. Restu Orang Tua
11 11. Perempuan Bodoh
12 12. Bukan Anak Kecil
13 13. Lelaki Baik
14 14. Rumah Sakit
15 15. Perempuan Hebat Sesungguhnya
16 16. Bukit Bintang
17 17. Merasa Nyaman
18 18. Wanita Gampangan
19 19. Physical Love
20 20. Penjelasan
21 21. Toko Bunga
22 22. Kangen
23 23. Tembakan Peringatan
24 24. B E R E N G S E K
25 25. Membalaskan Dendam
26 26. Tiga Pria
27 27. Unit Apartment
28 28. Sangat Murka
29 29. Musuh Terbesar Yang Belum Bisa Dilawan
30 30. Luka Tak Kasat Mata
31 31. Jangan Pernah Menambah Luka
32 32. Titik Terlelah
33 33. Kembali Ke Singapura
34 34. Penjelasan
35 35. Sisi Terapuh
36 36. Pengakuan Menyakitkan
37 37. Diam Bukan Tak.Beegerak
38 38. Support System
39 39. Obat Tak Selalu Berbentuk Pil
40 40. Seluk-Beluknya
41 41. Anggukan Kecil
42 42. Bukan Orang Munafik
43 43. Lihat Lebih Dekat
44 44. Sisi Buruk
45 45. Nomor Tak Dikenal
46 46. Fakta Yang Terkuak
47 47. Mencemaskannya
48 48. Kecewa
49 49. Membuka Pikiran
50 50. Bodoh
51 51. Ketidaksempurnaan
52 52. Ingin Hilang Ingatan
53 53. Mengakui Kesalahan
54 54. Penasaran
55 55. Orang Berhoodie
56 56. Tak Henti Menangis
57 58. Ketulusan Besar
58 59. Pesan Duka
59 60. Dosa Yang Harus Ditebus
60 61. Masih Memiliki Hati
61 Iklan
62 62. Mati Dan Party
63 63. Hal Kecil Yang Membuat Bahagia
64 64. Tempat Yang Tak Layak
65 65. Merasa Iri
66 66. Menanti Hari Itu
67 67. Anak Singa
68 68. Gudang Pengap
69 69. Rasa Benci Yang Lebih Besar
70 70. Melepas Rindu Yang Menggebu
71 71. Berbaikan
72 72. Menghabiskan Malam Bersama
73 73. Rencana Tuhan Yang Indah
74 74. Kenyataan Yang Lian Hadir
75 75. Bonus Tak Terduga
76 76. Butuh Istirahat Sejenak
77 77. Lelah Dengan Cobaan
78 78. Dua Pengacara
79 79. Zombie
80 80. Gavin Agha Wiguna
81 81. mimpi indah
82 83
83 83
84 84.
85 85
86 86. Maafkan Ibu
87 87. Mimpi Yang Terwujud
88 88. Poetra Grup
89 89. Gak Malu!
90 90. Kata Spontan
91 91. Ijab Kabul
92 92. Sudah Sah
93 93. Satpam Gadungan
94 94. Ijin Bersmbunyi
95 95. Tidak Memihak
96 96. Tetaplah Manusia Dingin
97 97. Cicilan
98 98. Im PO Ten
99 99. Mengharamkan
100 100. Resepsi Yang Dihibahkan
101 101. Syahdu Merindu
102 102. Marah Tak Jelas
103 104. Pak CEO
104 105. Pawang
105 106. Merasa Nyaman
106 107. Satu Buah Tanya
107 108. Berbohong
108 109. (Bukan) Masuk Angin
109 110. Rasa Yang Sama (Seperti Semalam)
110 111. Kecebong
111 112. Kabar Bahagia (Menahan Air Mata)
112 113. Baru dan Bodoh
113 114. Menepati Janji
114 115. Suami Siaga
115 116. Tidak Mendewakan
116 117. Kongsi
117 118. Taman
118 Pengumuman
119 119. Panti Asuhan
120 Minta Maaf
121 120. Adil
122 121. Janji Adalah Hutang
123 122. Dirundung Sedih
124 123. Kesedihan Di Balik Kebahagiaan
125 124. Sedih Ditinggalkan
126 125. Kekeluargaan Yang Kuat
127 126. Ketakutan Sebelum Berperang
128 127. Citra Yang Berbeda
129 128. Persalinan
130 129. Hadiah Sebelum Perpisahan
131 130. Bahagianya Yang Membawa Kesedihan
132 131. Hadiah Perpisahan
133 132. Tak Seperti Mengurus Anak Kucing
134 133. Bak Pangeran
135 134. Menyembuhkan Trauma
136 135. Membujuk
137 136. Satu Ari-ari
138 137. Merindukan
139 138. Begitu Bahagia
140 139. Judes dan Beku
141 140. Ikhlas
142 141. Tak Biasa
143 142. Kurang Bahagia
144 143. Sisi Lain
145 144. Tanggal Keramat
146 145. Pesantren Kilat
147 Mas Kulkas
148 146. Tidak Dikabulkan
149 147. Banyak Yang Aneh
150 148. Semuanya Bahagia
Episodes

Updated 150 Episodes

1
1. Rasa Yang Mati
2
2. Bayang Dirinya Di Masa Lalu
3
3. Dokter Jaga Baru
4
4. Bo Doh
5
5. Bercahayakan Lampu Flash
6
6. Bodoh dan Aneh
7
7. Ayah
8
8. Bandara
9
9. Makan Malam
10
10. Restu Orang Tua
11
11. Perempuan Bodoh
12
12. Bukan Anak Kecil
13
13. Lelaki Baik
14
14. Rumah Sakit
15
15. Perempuan Hebat Sesungguhnya
16
16. Bukit Bintang
17
17. Merasa Nyaman
18
18. Wanita Gampangan
19
19. Physical Love
20
20. Penjelasan
21
21. Toko Bunga
22
22. Kangen
23
23. Tembakan Peringatan
24
24. B E R E N G S E K
25
25. Membalaskan Dendam
26
26. Tiga Pria
27
27. Unit Apartment
28
28. Sangat Murka
29
29. Musuh Terbesar Yang Belum Bisa Dilawan
30
30. Luka Tak Kasat Mata
31
31. Jangan Pernah Menambah Luka
32
32. Titik Terlelah
33
33. Kembali Ke Singapura
34
34. Penjelasan
35
35. Sisi Terapuh
36
36. Pengakuan Menyakitkan
37
37. Diam Bukan Tak.Beegerak
38
38. Support System
39
39. Obat Tak Selalu Berbentuk Pil
40
40. Seluk-Beluknya
41
41. Anggukan Kecil
42
42. Bukan Orang Munafik
43
43. Lihat Lebih Dekat
44
44. Sisi Buruk
45
45. Nomor Tak Dikenal
46
46. Fakta Yang Terkuak
47
47. Mencemaskannya
48
48. Kecewa
49
49. Membuka Pikiran
50
50. Bodoh
51
51. Ketidaksempurnaan
52
52. Ingin Hilang Ingatan
53
53. Mengakui Kesalahan
54
54. Penasaran
55
55. Orang Berhoodie
56
56. Tak Henti Menangis
57
58. Ketulusan Besar
58
59. Pesan Duka
59
60. Dosa Yang Harus Ditebus
60
61. Masih Memiliki Hati
61
Iklan
62
62. Mati Dan Party
63
63. Hal Kecil Yang Membuat Bahagia
64
64. Tempat Yang Tak Layak
65
65. Merasa Iri
66
66. Menanti Hari Itu
67
67. Anak Singa
68
68. Gudang Pengap
69
69. Rasa Benci Yang Lebih Besar
70
70. Melepas Rindu Yang Menggebu
71
71. Berbaikan
72
72. Menghabiskan Malam Bersama
73
73. Rencana Tuhan Yang Indah
74
74. Kenyataan Yang Lian Hadir
75
75. Bonus Tak Terduga
76
76. Butuh Istirahat Sejenak
77
77. Lelah Dengan Cobaan
78
78. Dua Pengacara
79
79. Zombie
80
80. Gavin Agha Wiguna
81
81. mimpi indah
82
83
83
83
84
84.
85
85
86
86. Maafkan Ibu
87
87. Mimpi Yang Terwujud
88
88. Poetra Grup
89
89. Gak Malu!
90
90. Kata Spontan
91
91. Ijab Kabul
92
92. Sudah Sah
93
93. Satpam Gadungan
94
94. Ijin Bersmbunyi
95
95. Tidak Memihak
96
96. Tetaplah Manusia Dingin
97
97. Cicilan
98
98. Im PO Ten
99
99. Mengharamkan
100
100. Resepsi Yang Dihibahkan
101
101. Syahdu Merindu
102
102. Marah Tak Jelas
103
104. Pak CEO
104
105. Pawang
105
106. Merasa Nyaman
106
107. Satu Buah Tanya
107
108. Berbohong
108
109. (Bukan) Masuk Angin
109
110. Rasa Yang Sama (Seperti Semalam)
110
111. Kecebong
111
112. Kabar Bahagia (Menahan Air Mata)
112
113. Baru dan Bodoh
113
114. Menepati Janji
114
115. Suami Siaga
115
116. Tidak Mendewakan
116
117. Kongsi
117
118. Taman
118
Pengumuman
119
119. Panti Asuhan
120
Minta Maaf
121
120. Adil
122
121. Janji Adalah Hutang
123
122. Dirundung Sedih
124
123. Kesedihan Di Balik Kebahagiaan
125
124. Sedih Ditinggalkan
126
125. Kekeluargaan Yang Kuat
127
126. Ketakutan Sebelum Berperang
128
127. Citra Yang Berbeda
129
128. Persalinan
130
129. Hadiah Sebelum Perpisahan
131
130. Bahagianya Yang Membawa Kesedihan
132
131. Hadiah Perpisahan
133
132. Tak Seperti Mengurus Anak Kucing
134
133. Bak Pangeran
135
134. Menyembuhkan Trauma
136
135. Membujuk
137
136. Satu Ari-ari
138
137. Merindukan
139
138. Begitu Bahagia
140
139. Judes dan Beku
141
140. Ikhlas
142
141. Tak Biasa
143
142. Kurang Bahagia
144
143. Sisi Lain
145
144. Tanggal Keramat
146
145. Pesantren Kilat
147
Mas Kulkas
148
146. Tidak Dikabulkan
149
147. Banyak Yang Aneh
150
148. Semuanya Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!