Cinta yang mulai memudar

Adam segera menutup pintu rumah, begitu Ethan pergi.Wajahnya terlihat sinis sejak pertama kali melihat Ethan

"Sejak kapan kamu akrab dengan tetangga baru itu?",tanya Adam pada Lily, sembari mengikutinya dari belakang

"Aku bertemu dengan dia di depan rumah kemarin.Semalam aku membawakannya makanan"

"Untuk apa?"

"Aku menyiapkan makanan itu untukmu.Tapi kamu tidak pulang dan malah ke kantor,jadi ku berikan saja pada tetangga kita, daripada mubazir tidak ada yang makan"

"Apa kamu tidak bisa memakannya sendiri?"tanya Adam dengan nada kesal

"Aku tidak mungkin menghabiskannya sendiri.Lagian tidak apa-apakan sesekali berbagi dengan tetangga?"

"Yaa...tidak apa-apa.Hanya saja aku merasa aneh melihatmu akrab dengan seorang pria!"

"Jangan terlalu sensitif.Aku hanya berusaha mengakrabkan diri dengan tetangga kita.Apalagi kamu jarang di rumah.Jika aku membutuhkan bantuan saat kamu tidak ada, aku tidak akan merasa canggung meminta tolong padanya"

Adam menghentikan percakapan mereka dan menunggu Lily menyiapkan makan malam diruang kerjanya.

...****************...

Keesokan harinya....

Lily sudah menyiapkan sarapan saat Adam turun dari kamar.Dia menikmati secangkir kopi dan sandwich buatan Lily

"Besok aku akan berangkat ke Tiongkok dan sepertinya akan cukup lama disana", ucap Adam.

Lily terdiam.Jika Adam berpamitan keluar negeri, itu artinya akan ada pertengkaran diantara mereka

"Berapa lama?"

"Paling cepat dua minggu, jika aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.Jika tidak, maka akan butuh waktu satu bulan atau lebih"

"Selama itu?"

"Kali ini aku pergi bukan untuk memenangkan tender atau tanda tangan kesepakatan.Aku kesana untuk mengerjakan proyek baru di kantor pusat"

"Tapi kamu harus sering-sering mengabariku.Aku cemas tiap kali kamu keluar negeri, karena kamu jarang mengabariku", protes Lily.

"Kamu kan tahu sendiri, aku pergi untuk perjalanan dinas.Aku kadang lupa mengabarimu, jika sudah fokus mengerjakan sesuatu"

"Apa kamu juga mulai lupa padaku?", tanya Lily mengkonfrontasi.

Pertanyaan Lily barusan, seolah menyudutkan Adam.Dia tak jadi menyeruput kopinya dan meletakkan gelasnya di atas meja.

"Apa kamu menuduhku melakukan sesuatu di belakang?", Adam balik bertanya

"Tidak!Aku hanya ingin tahu, seberapa penting diriku diantara jadwal pekerjaanmu"

"Kamu pikir aku melakukan semua ini untuk diriku sendiri?", perlahan suara Adam meninggi.

Sesuai dugaan Lily, mereka akhirnya akan meributkan hal sepele seperti ini, lagi!Lily akhirnya mengalah dan memilih tidak menjawab pertanyaan Adam.Dia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke dapur tanpa ekspresi.

Adam merasa kesal, Lily tak menggubrisnya.Dia menyusul Lily dari belakang dan menarik tangannya, agar Lily menoleh ke arahnya

"Kamu memulai pertengkaran ini, lalu pergi begitu saja tanpa menyelesaikannya?!"Bentak Adam memperkeruh suasana.Suaranya yang meninggi, membuat Lily sedikit takut, namun dia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Jawaban apa yang kamu harap dariku?!", Lily menatap tajam ke arah Adam yang sedang menatapnya dengan penuh amarah.

Adam menyadari tatapan ketakutan dalam mata Lily.Dia juga merasakan tangan Lily yang gemetar.Tak tega melihatnya bersedih, Adam pun menurunkan tensinya dan tatapan matanya perlahan melembut, "Maafkan aku.Aku tak ingin bertengkar denganmu.Aku hanya berusaha yang terbaik untuk kita", Adam memeluk Lily dengan erat.Dia tiba-tiba merasa bersalah dengan apa yang baru saja terjadi.Adam berusaha menenangkan dirinya sambil membelai rambut Lily dengan lembut.

"Aku akan berusaha mengabarimu tiap jam istirahat kantor", Adam mengecup kening Lily dan berpamitan untuk berangkat kerja.

Namun Lily hanya berdiri mematung di tempatnya dan baru tersadar begitu Adam telah pergi.Dia pun menangis tersedu-sedu, karena merasa sangat ketakutan.Dan kejadian itu berhasil membuat Lily lemas seharian, hingga tak bisa makan.Dia hanya memasukkan pakaian dan barang-barang keperluan Adam ke dalam koper, lalu kembali tidur di kamarnya.

Bi Darsih yang tak sengaja mendengar pertengkaran mereka berdua, merasa cemas melihat wajah sayu Lily.Dia sesekali masuk ke kamar, mengecek keadaannya dan membawakannya makanan.Namun tak ada satupun lauk yang dia sentuh.Nasinya pun tak berkurang secuil pun.

Saat Adam pulang, Bi Darsih langsung menceritakan kondisi Lily.Adam pun segera naik ke kamarnya dan memeriksa kondisi Lily.Suhu tubuhnya normal, namun dia berkeringat seakan habis berlari, padahal AC di kamarnya menyala sejak tadi.

"Lily, kamu baik-baik saja?",tanya Adam cemas

"Iya,aku baik-baik saja!Aku hanya kelelahan", jawab Lily tanpa membuka matanya

Adam menghela nafas lega.Dia segera segera bangkit dan membersihkan diri lalu tidur tanpa makan malam.Dia menarik tubuh Lily dan mendekapnya dalam pelukannya tanpa menyadari apa yang terjadi pada istrinya.Lily menutup matanya dan berpura-pura tidur, namun air matanya menetes dan diam-diam menangis dalam pelukan Adam.

...****************...

Paginya, Adam bersiap-siap untuk berangkat ke bandara.Dia menoleh ke arah Lily yang masih saja tertidur.Adam mendekati istrinya dan mencium kening serta pipinya,"Aku berangkat sekarang.Akan ku kabari begitu tiba Tiongkok",bisik Adam lalu pergi meninggalkan Lily.

Begitu Adam keluar dari kamar, Lily pun membuka matanya yang nampak merah dan sembab.Dia menatap ke arah jendela kamar dan air matanya kembali menetes

"Hati-hati di jalan",ucap Lily sambil sesenggukan.

Setibanya di ruang tunggu, Adam kembali cemas dengan kondisi Lily.Diapun menghubungi Bi Darsih dan menyuruhnya menjaga Lily selama dia pergi.Ada sedikit rasa penyesalan dalam hatinya, karena untuk pertama kalinya, dia melihat tatapan ketakutan dari mata Lily padahal dia wanita yang lembut dan merupakan anak tunggal di keluarganya.Tak sekalipun dia mendapatkan perlakuan kasar dari orang tuanya.

'Apa aku sudah keterlaluan kemarin?',tanya Adam dalam hati.

Perasaan gelisah menghantuinya sepanjang perjalanan.Namun dia berusaha melupakannya, demi kelancaran pekerjaannya dan dia benar-benar melupakan kejadian itu, begitu mulai mengerjakan tugasnya selama di Tiongkok.

...****************...

Ethan sedang bersiap ke kantor saat mobil Adam melewati rumahnya.Ethan menatap lama ke arah rumah Lily.Semalam, dia sudah memantapkan hati untuk mengubur perasaannya yang baru saja tumbuh.

Ethan kembali menyibukkan dirinya begitu tiba di kantor.Deni sedang memperlihatkan jadwal kegiatan mereka seminggu ini.

"Minggu depan, kita akan melakukan survei lapangan pada proyek pembangunan resort dan wahana bermain di Bogor", ucap Deni yang sedang duduk di sofa

"Lalu apa kegiatan kita hari ini?", tanya Ethan sambil menggerakkan kursinya ke kanan dan ke kiri.Satu tangannya sedang memegang dagunya sambil menatap ke arah Deni

"Kita memiliki agenda rapat beberapa hari kedepan untuk membahas persiapan pembukaan wahana.Masih banyak hal yang belum di sepakati bersama.Dari penentuan logo dan tema wahana permainan, barang dan peralatan penunjang yang akan kita di impor dari luar negeri, pembuatan iklan untuk promosi ke media sebelum pembukaan dan susunan acara grand opening"

Ethan mengangguk paham, "sampaikan pada tiap departemen yang terlibat dalam rapat untuk segera menyiapkan proposal mereka masing-masing.Jangan lupa, minta staff restoran hotel untuk menyiapkan makan malam para staff kantor yang akan lembur beberapa hari ke depan.Kita akan sibuk mulai hari ini"

"Baik pak", jawab Deni lalu bergegas meninggalkan kantor Ethan.

Ethan pun merapikan barang-barangnya dan berjalan menuju ruang rapat.

...****************...

Sudah empat hari berturut-turut, Ethan selalu pulang larut malam dan itu membuatnya sangat kelelahan.Di hari ke lima, ia memutuskan untuk tinggal sementara di kantor, karena tak sanggup mengendarai mobilnya sendiri dan tak ingin merepotkan sopir untuk mengantarnya pulang dini hari.

Selain itu, Ethan ingin merampungkan pekerjaannya, sebelum keberangkatannya dua hari lagi ke bogor.Ia jadi memaksa diri agar terjaga semalaman dan hanya meminum kopi untuk menahan kantuknya.Sesekali dia bersandar di kursi untuk melepaskan lelahnya.Jika sudah seperti ini, Ethan seringkali merindukan suasana diruang kerjanya.Entah karena tempatnya yang nyaman atau karena alunan musik piano yang ia dengarkan dari seberang.

Disaat rasa lelah menderanya, Ethan tiba-tiba teringat akan sesuatu.Dia mengambil headset bluetooth dari laci meja kantornya dan menyelipkan di kedua telinganya.Ethan menyambungkan headset bluetooth itu ke handphonenya dan memutar musik klasik yang sangat ingin dia dengar belakangan ini.Ia memejamkan matanya sesaat seraya menikmati alunan musik yang diputarnya.Seketika, rasa lelahnya menghilang berganti dengan semangat baru.Dia kembali memakai kacamatanya, menatap layar laptop masih aktif di atas meja dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

...****************...

Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaannya, Ethan melirik ke arah jam tangan yang masih melekat di pergelangan tangannya, tak terasa sudah pukul lima subuh.Ethan bergegas menyimpan file yang ia kerjakan dan merapikan barang-barangnya yang berserakan.Ia berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Ethan tak memberitahu Deni perihal ketidakpulangannya.Jika Deni sampai tahu, entah apa yang akan terjadi padanya.Usai mandi dan berganti pakaian, Ethan menelepon bagian HK untuk mengirim cleaning service dan membersihkan ruangannya secepatnya, sebelum Deni tiba di kantor.

Agar Deni tak menyadari jika dia tak pulang, Ethan menunggu di restoran Hotel hingga Deni tiba di kantor dan menyusul beberapa menit setelahnya.Ia sedang menyeruput kopi, saat Deni melintas di depan restoran Hotel menuju lift.Ethan segera membuang muka ke arah kaca jendela, agar Deni tak melihatnya.Dua puluh menit berlalu sejak kedatangannya, Ethan pun menyusul ke atas.Dia memperbaiki penampilannya, saat berada di dalam lift.Rambutnya dia rapikan dan jasnya pun dia kebas-kebaskan

Begitu pintu lift terbuka, para sekretaris kompak membungkuk, menyambut kedatangan Ethan, termasuk Deni yang berdiri di samping salah satu sekretaris Ethan.Mereka sudah tahu jika yang muncul dari lift tersebut adalah Ethan, karena lift yang ia gunakan, merupakan lift khusus bagi Komisaris Utama dan keluarganya.

"Selamat pagi pak", sapa mereka kompak

"Selamat pagi", sapa Ethan

Deni segera mengikuti Ethan dari belakang, begitu dia berjalan ke ruangannya.Ethan sedikit cemas saat ia akan membuka pintu, takut kalau-kalau Deni mencurigai sesuatu.Namun Deni tampak biasa saja ketika mereka memasuki ruangannya.Ethan sendiri cukup terkejut melihat ruangannya sudah sangat rapi, seolah tak ada yang menempatinya semalam.

"Ruang rapat sudah siap pak!"ucap Deni begitu Ethan duduk di kursinya

Dengan tenang,Ethan membuka laptop yang ada di depannya," sudah sejauh mana hasil rapat yang telah kita sepakati?"

"Hmm....sekitar tujuh puluh lima persen pak!Kita belum memilih model iklan yang akan kita pakai untuk promosi dan kita belum menentukan susunan acara grand opening.Dan ada satu hal penting yang harus kita bahas sebelum membahas grand opening", kata Deni dengan raut wajah serius.

"Apa itu?"

"Begitu seluruh wahana siap beroperasi, kita harus membuat janji temu dengan perwakilan pemerintah daerah yang akan meninjau kelayakan wahana dan resort kita sebelum grand opening, pak!Tanpa surat izin dari mereka, kita tidak bisa meresmikan wahana dan resort kita"

"Benar katamu!Aku hampir melupakan bagian terpenting dari persiapan kita.Kalau begitu, kita harus mengatur pertemuan dengan pihak mereka secepatnya setelah seluruh wahana telah siap.Pastikan jarak pertemuan kita dengan pihak pemerintah, tidak berdekatan dengan acara grand opening.Jika kita mendapati kendala, kita punya cukup waktu untuk mengurusnya sebelum grand opening"

"Baik pak"

"Apa sudah ada laporan dari pihak lapangan?"

"Sudah pak!Pihak kontraktor sudah mengonfirmasi proses pengerjaan mereka di lapangan.Proyek kita telah rampung sekitar enam puluh persen.Bila tidak ada halangan, besok kita akan meninjaunya secara langsung, apakah laporan yang kita terima sudah sesuai dengan keadaan di lapangan.Jika semua berjalan sesuai target, maka awal tahun depan kita sudah bisa beroperasi"

Ethan mengangguk paham."Kalau begitu kita mulai rapatnya sekarang"

...****************...

Sudah lewat pukul sepuluh malam, rapat mereka belum juga berakhir.Ethan meminta jeda untuk menghilangkan rasa lelah setelah duduk seharian.Namun melihat kondisi para staffnya yang kelelahan, Ethan pun meminta Deni menghentikan rapatnya untuk hari ini.

"Masih ada beberapa hal yang perlu di diskusikan!", Deni mengingatkan Ethan

"Tidak apa-apa.Sisanya akan ku kerjakan di rumah"

"Tapi..."

Belum sempat Deni melanjutkan, Ethan sudah lebih dulu memberi isyarat pada Deni.

Deni pun menoleh ke arah rekan-rekannya yang sudah nampak kelelahan.Walaupun sudah mengisi tenaga dengan makan malam,namun mereka tetap butuh istirahat.

Deni pun menghela nafas panjang, "Kalau begitu,biarkan yang lainnya pulang,aku akan membantumu menyelesaikannya"

"Tidak perlu.Kamu juga pulanglah istirahat!Besok kita akan berangkat ke Bogor"

"Lalu bapak sendiri?"

"Aku juga akan pulang, jadi tidak usah khawatir.Jika tak bisa selesai hari ini, kita akan lanjutkan sepulang dari Bogor",ucap Ethan

"Baiklah"

Namun nyatanya Ethan berbohong pada Deni.Dia tetap mengerjakan sisanya sendiri di kantor.Seperti sebelumnya, Ethan meminum banyak kopi untuk menghilangkan rasa kantuknya dan menyelesaikan tugasnya dalam semalam.

Episodes
1 Dia wanita yang semalam...
2 Tetangga baru ya??
3 Bekal cinta
4 Sahabatmu kembali,dia sudah bersuami
5 Cinta yang mulai memudar
6 Takdir yang berawal dari musibah
7 Aku yang akan menjaganya
8 Ada apa denganku?
9 Makan siang berujung kehebohan
10 Wanita berambut merah itu...
11 Pertengkaran dan cinta
12 Sampai jumpa lagi tetangga yang baik
13 Insiden sakit kepala Adam
14 Sesuatu yang terungkap
15 Aku ingin membayar hutangku
16 Antara Lily,Adam dan Ethan
17 Perjalanan ke Ngong Ping 360 dan Tai O Village yang menyenangkan
18 Kesalahpahaman
19 Aku mencintaimu...
20 Memutar balikkan fakta
21 Meluruskan tali yang kusut
22 Akhir yang buruk dan awal yang bahagia
23 Maukah menua bersama? (Tamat)
24 Extra 1 : Aku sudah memaafkanmu
25 Extra 2 : Penyesalan terbesar Adam
26 Tambahan Extra
27 Bonus : Jelang penikahan 1 Kenapa harus di pingit?
28 Bonus : Jelang pernikahan 2 Rindu setengah mati
29 Bonus : Jelang pernikahan 3 Pesta bujang yang kacau
30 Bonus : Jelang pernikahan 4 Deni jatuh cinta
31 Bonus : Pernikahan,Janji kita berdua
32 Malam pertama Ethan
33 Bulan madu di Halfeti
34 Hadiah untuk Ibu
35 Kehadiran buah hati kami
36 Hongkong we coming
37 Lily atau Ethan yang ngidam 1(Pakaian)
38 Lily atau Ethan yang ngidam 2(tahu dan durian)
39 Berita bayi kembar
40 Bermain aman
41 Menghabiskan waktu bersama
42 Bertemu Wanita di Masa Lalu 1
43 Bertemu wanita di Masa lalu 2
44 Kembali ke masa lalu 1
45 Kembali ke masa lalu 2
46 Lupakan masa lalu
47 Aku istrinya
48 Ikhlas itu lebih baik
49 Tahun baru yang berkesan
50 Selamat datang anakku....(Tamat)
51 Novel terbaru
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Dia wanita yang semalam...
2
Tetangga baru ya??
3
Bekal cinta
4
Sahabatmu kembali,dia sudah bersuami
5
Cinta yang mulai memudar
6
Takdir yang berawal dari musibah
7
Aku yang akan menjaganya
8
Ada apa denganku?
9
Makan siang berujung kehebohan
10
Wanita berambut merah itu...
11
Pertengkaran dan cinta
12
Sampai jumpa lagi tetangga yang baik
13
Insiden sakit kepala Adam
14
Sesuatu yang terungkap
15
Aku ingin membayar hutangku
16
Antara Lily,Adam dan Ethan
17
Perjalanan ke Ngong Ping 360 dan Tai O Village yang menyenangkan
18
Kesalahpahaman
19
Aku mencintaimu...
20
Memutar balikkan fakta
21
Meluruskan tali yang kusut
22
Akhir yang buruk dan awal yang bahagia
23
Maukah menua bersama? (Tamat)
24
Extra 1 : Aku sudah memaafkanmu
25
Extra 2 : Penyesalan terbesar Adam
26
Tambahan Extra
27
Bonus : Jelang penikahan 1 Kenapa harus di pingit?
28
Bonus : Jelang pernikahan 2 Rindu setengah mati
29
Bonus : Jelang pernikahan 3 Pesta bujang yang kacau
30
Bonus : Jelang pernikahan 4 Deni jatuh cinta
31
Bonus : Pernikahan,Janji kita berdua
32
Malam pertama Ethan
33
Bulan madu di Halfeti
34
Hadiah untuk Ibu
35
Kehadiran buah hati kami
36
Hongkong we coming
37
Lily atau Ethan yang ngidam 1(Pakaian)
38
Lily atau Ethan yang ngidam 2(tahu dan durian)
39
Berita bayi kembar
40
Bermain aman
41
Menghabiskan waktu bersama
42
Bertemu Wanita di Masa Lalu 1
43
Bertemu wanita di Masa lalu 2
44
Kembali ke masa lalu 1
45
Kembali ke masa lalu 2
46
Lupakan masa lalu
47
Aku istrinya
48
Ikhlas itu lebih baik
49
Tahun baru yang berkesan
50
Selamat datang anakku....(Tamat)
51
Novel terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!