Setiap hari bu Nana selalu melakukan pekerjaannya, membimbing dan mengajar murid-muridnya di sekolah dan melakukan segala aktivitas untuk menyibukkan dirinya, Selalu berusaha bersikap normal seakan tak ada beban yang dihadapinya,Bu Nana harus bisa mengontrol emosinya dengan mengukir sebuah senyuman kepada siapapun yang berpapasan dengannya, kepada murid-muridnya bahkan orang-orang yang selalu menyakitinya. Di sekolah bu Nana akan selalu dapat merasakan kebahagiaan bila telah bersama dengan murid-muridnya karena anak-anak itu akan selalu dapat memberikan keceriaan untuk bu Nana dengan berbagai tingkah laku dari muridnya, bermanja dan bersikap sopan bahkan dapat menjadi teman atau sahabat yang dapat memberikan senyum yang dapat membuat hati wali kelasnya menjadi tentram.
Kini Bu Nana sadar dan tak lupa berdoa dalam hati,mengucap syukur karena masih ada yang dapat memberikan kebahagiaan padanya. Tak hentinya bu Nana mengucap Syukur pada Rabb nya karena telah menyadarkan dirinya dari kodratnya sebagai makhluk ciptaan Allah. Dulu dirinya selalu mengeluh dan berburuk sangka pada sang penciptaNya, ketika sedang terpuruk dirinya selalu larut dalam tangis dan menyalahkan takdirnya. Dirinya tak pernah menyadari bahwa segala hal yang dialaminya semua adalah kehendak dariNya, seburuk-buruk perjalan hidup yang ada semua adalah rencana yang telah tertulis di garis tangan setiap hamba dan tak ada satupun yang luput dari rencanaNya, Sadarnya dalam hati
Sekarang dia pun dapat memahami makna dari nilai setiap kehidupan, apa yang dialami setiap manusia takkan bisa dihindari sebesar apapun orang berusaha untuk menghindarinya, tetapi dengan selalu yakin pada Sang Pencipta, apapun jalan hidup yang dialami, sekejam atau seberat apapun itu jangan pernah mengeluh dan berburuk sangka karena Rabb mu akan selalu tahu bahwa hambanya akan sanggup untuk menghadapinya, seseorang takkan diberi beban diluar batas kemampuannya. Terlintas dalam pikirannya, seharusnya dia berbahagia jika cobaan yang dihadapinya tak henti-hentinya datang padanya, itu bukan berarti karna Allah tak sayang tapi justru Allah sangatlah peduli padanya, walau kenyataannya, kadang selalu ada rasa iri karena merasa tidak sama dengan makhluknya yang lain yang perbedaan jalan hidupnya sangat lancar, bahagia, Rezeki yang berlipat ganda, dan bu Nana sadar apa yang mereka alami itu karna mereka pun diuji oleh Allah dengan cara yang berbeda, tapi tak memiliki kesempatan yang sama dengan dirinya, mereka hanya dituntut untuk bersyukur padaNya tapi sebaliknya dirinya yang selalu dapat masalah atau beban hidup yang lebih sulit diberi banyak kesempatan untuk bermanja dengan menangis memohon PadaNya layaknya seorang anak yang merengek pada ibunya, Allah itu sayang pada hambanya yang selalu datang padaNya untuk mengadu.
Sekarang bu Nana akan berusaha untuk menerima dan menjalani segalanya, karena semua perjalan hidup akan ada akhirnya, dia yakin hanya akan membuang banyak waktunya dengan terus berkeluh kesah pada hal dia yakin semua yang terjadi pasti akan ada penyelesaiannya, mulai sekarang dia berjanji akan hidup dengan bahagia dan berpikir positif dalam segalah hal, dia hanya akan melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat dengan selalu berpikir negatif karena hanya akan meng zolimi diri sendiri, apalagi menyalahkan takdir karena hanya akan menambah luka yang telah ada, bu Nana akan berusaha untuk melupakan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti dendam, hasutan, prasangka dan sejenisnya karena itu semua hanya akan menjerumuskannya kepada kesesatan dan yang akan merasakan dampaknya adalah dirinya sendiri, itulah sedang dipikirkannya sekarang. Menurutnya hidup dalam sebuah luka hanya akan menambah banyak luka akan tapi jika dapat menghindar atau mengabaikan Luka maka akan sembuh seiring dengan berjalannya waktu.
Sekarang bu Nana akan selalu ingat dan berusaha agar selalu bersikap bijak dan berhati-hati dalam menjalani hidup serta tidak dengan mudah memilih teman untuk berbagi cerita, karena ada teman yang tidak bisa memberikan solusi pada masalah, dan ada teman yang hanya bisa menghasut sehingga tercipta dendam. Makanya dia tidak akan bercerita beban masalahnya pada orang lain karena dia tidak mau membiarkan lukanya disentuh oleh bakteri karena hasutan yang hanya akan membuatnya mendapat luka yang akan bertambah parah, dengan kata lain bu Nana tidak akan biarkan hal yang alaminya mendapat pengaruh oleh hal yang Negatif karena hanya akan membuatnya semakin terpuruk, dia akan terus berusaha mengobati luka itu walau harus menanggung sakit yang akan bertambah perih tetapi berangsur-angsur akan sembuh dan takkan meninggalkan bekas.
Ingatlah jangan pernah berbagi beban atau cerita hidupmu kepada makhluk karena hanya akan membuka banyak jalan untuk membuat orang lain menyakitimu. Tak satupun orang yang mau berbagi luka dengan kita meski ada tapi itu hal yang sulit karena hati makhluk mudah berubah mereka hanya akan menertawakan atau mengucilkan kita, lukamu hanya akan menjadi lelucon yang akan menghibur mereka dan kita akan jadi objek penghibur. Apakah niat kita bercerita untuk mendapat simpati? Tidak mau kan dan jangan sampai itu terjadi karena hidup dengan simpati orang lain hanya akan menjadi hinaan buat seseorang, jika kita ingin mendapatkan ketenangan maka sandarkan bebanmu hanya pada Robb mu. Dialah yang akan memberi jalan keluar terbaik dan akan membuat hati kita menjadi tentram.Berusahalah untuk terus bahagia karena bahagiamu tergantung bagaimana kamu menghargai dirimu sendiri. Ingatlah Kalimat itu dalam benak dan pikiran kita dan jangan pernah melupakannya karna apa yang terdapat pada setiap kata itu adalah amanah yang dapat dijalankan agar hidupnya dapat menjadi tentram dan bahagia
Bu Nana selalu sadar segala hal yang tengah dihadapinya sekarang dan yang lalu pasti ada hikma di balik semuanya, kelak akan ada hal yang lebih baik yang akan diterimanya dari Allah karena segala kesedihan yang telah dilalui serta cobaannya pasti akan ada hal yang lebih baik lagi yang akan diterimanya kelak karena dia yakin Allah memberikan ujian kepada makhluknya sebelum memberikannya kebahagiaan yang akan datang tak disangkah-sangkah. Sekarang yang harus dilakukannya adalah terus menjalankan kewajibannya sebagai hamba yang baik dan taat karena dia yakin bahwa janji Allah itu pasti, jika ingin hidup bahagia maka cukup perbaiki Sholatmu. Yang akan selalu diingat oleh bu Nana dari perkataan seorang ahli agama adalah”perbaikilah sholatmu maka Allah yang akan memperbaiki hidupmu” itulah yang akan terus diamalkannya dalam hidup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments