Masih belum move on sama Aya yang menabrak tembok, karena berjalan menutup mata. Masih terngiang-ngiang ekspresi Aya yang kaget jidatnya mencium tembok yang keras hahaha...
Kita lanjut lagi ya..
****************
Hari-H sudah dekat, kedua keluarga mulai menyiapkan segala persiapan untuk hari-H.
"Aya, hari besok kamu akan fitting baju untuk acara nanti ya! Nanti Mikha yang akan menjemput mu..!! " ucap sang Ayah.
"Baik Ayah..!! " Jawab Aya.
Keesokan harinya..
Tiddd.. Tiddd... Tidd...
Terdengar suara mobil dari halaman rumah.
Ayah langsung memanggil Aya.
"Ayaaaa..!! Kemari nak..!! Mikha sudah datang..! " Panggil Ayah dipagi itu..
"Iya sebentar Yah..!! " Jawab Aya dari dalam kamar.
Mikha yang baru sampai, langsung diajak masuk oleh Ayah, "Mari nak, masuk dulu, Aya sedang beraiap-siap sebentar lagi selesai..!! " Ajak Ayah pada Mikha. Mikha pun langsung masuk kedalam rumah dan duduk dikursi sambil mengopi menunggu Aya.
Beberapa menit berlalu, Aya datang menghampiri Ayah dan Mikha yang sedang asik mengobrol di ruang tamu.
"Ayah, aku sudah siap..!"
Suara Aya terdengar jelas kini bukan dari dalam kamar tapi langsung didepan mata. Penampilan Aya kali ini terlihat sangat memukau, membuat Mikha tercengang keheranan melihat bidadari secantik ini ada dibumi. Mikha sangat kagum dengan kecantikan calon istrinya itu, matapun tak mau berkedip karena terlalu asyik memandangi Aya.
Rambut hitam panjang digerai dengan indah, baju tangan pendek yang pas dipakai Aya, membuat kulit putih bersihnya itu terlihat jelas, rok 7/8 yang dipakainya membuat serasi pakaian yang dikenakan sa'at ini. Sederhana tapi sangat berkelas.
"Ehhem..!!" Goda Ayah sambil mesem tersenyum melihat putrinya yang sedang dipandangi oleh calon suaminya itu. Mikha yang mendengar kode batuk sang mertua, langsung kembali sadar dan bertingkah salting, gelagapan mengajak Aya untuk fitting baju.
"Ee.. Eemm.. Hemm.. Yuukk, ki.. Kita.. berangkat sekarang nanti takutnya kesiangan..!! " Ajak Mikha pada Aya.
Melihat tingkah menantunya yang salting itu Ayah malah melirik Aya dan tersenyum tipis..
"Iya nak, betul apa yang di ucapkan Mikha, buruan kalian berangkat nanti kesiangan, waktu untuk berduanya malah terpotong..!" Goda Ayah pada mereka.. Mikha hanya tersenyum malu.
"Ayah... Apa'an sih Ayah ini..! " Jawab Aya sambil membuang wajahnya dan tersenyum karena merasa malu.
Mereka pun bergegas masuk kedalam mobil dan berangkat menuju tempat fitting baju.
Didalam mobil terasa hening, ya bagaimana tidak? Toh Mikha dan Aya kan sama-sama memiliki ego yang tinggi. Tidak ada satupun yang mau mengalah mengawali topik pembicara'an.
"Bagaimana ini, gue harus nanya apa sama Aya..? Mampus gue, kalau gini terus kan kesannya gue kayak supir si Aya..! " Gumam Mikha.
"Emm.. Salam kenal ya Aya!!" Ucap Mikha spontan karena bingung mau nanya apa?
"Iya, Mikha ma'af sebelumnya aku mau nanya..! Itupun kalau kamu dan tidak keberatan. " Tanya Aya pada Mikha, disini Aya juga mencoba mencairkan suasana.
"Santai aja, mau nanya apa? " Jawab Mikha
"Mikha, apa kamu setuju dengan perjodohan ini? " tanya Aya.
Mikha pun langsung terdiam beku, mendengar pertanyaan Aya.
"Eeemmm.. Jujur Mikha sebenarnya, tidak setuju dengan perjodohan ini. Tapi Mikha sudah berjanji tidak akan mengecewakan Mama lagi. Mikha takut Mama akan sakit lagi kalau Mikha mengecewakan Mama. " Jawab Mikha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Mendengar jawaban itu, Aya bertanya-tanya soal Mama Mikha yang sakit karena Mikha.
"Memang Mama mu sakit apa? " Tanya Aya.
"Mama syok, mendengar aku sama Papa bertengkar soal perjodohan ini. Papa mengusirku dan mengancam akan semua fasilitas yang Papa berikan untuk ku. Aku pun menyetujuinya dan berrncana akan pergi dari rumah, sa'at itu juga Mama malah kejang kesakitan sesak nafas, bikin aku khawatir, nah dari situ aku sadar, aku tidak mau membuat Mama kecewa. " Jelas Mikha panjang lebar.
Aya hanya mengangguk-anggukan kepala saja, tanpa ada sepatah dua patah kata yang terlontarkan. Mikha pun menanyakan kembali pertanyaan yang sempat ditanyakan oleh Aya.
"Lantas bagaimana dengan mu? kenapa kamu mau menerima perjodohan ini? "
"Iya mau bagaimana lagi, kalau kata Ayah dan Ibu ini yang terbaik, sebagai anak ya nurut-nurut aja. Walaupun itu bukan keputusan yang kita mau. Sama kayak kamu juga, aku ngga mau ngecewain kedua orang tuaku. " Jawab Aya.
"Oh, lalu bagaimana kedepannya..? " Tanya Mikha.
"Kedepannya gimna maksudnya ya? " Sambil menggaruk-garuk kepala, seolah ia merasa kebingungan.
"Iya, nanti kedepannya gimana? Kan kita nikah tidak berlandaskan cinta. Lantas mau bagaimana kita menjalaninya nanti? " Jelas Mikha.
"Ya, kalau aku sih mau menjalankan saja apa yang sudah menjadi kewajiban aku sebagai seorang istri!! " Jawab Aya.
"Tapi, sebenarnya aku punya kekasih Aya sa'at ini! Dia tidak tau aku akan segera menikah denganmu. Aku bingung menyikapi hal ini..! " Ucap Mikha.
"Jangan bingung, kamu tinggal kasih tahu kekasihmu itu, jangan berbohong, nanti ia akan sakit jika mengetahui yang sesungguhnya dari orang lain!! " Saran Aya.
"Tapi Aya, aku sangat mencintai perempuan itu. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja..! " Jelas Mikha yang tak mau lepas dari kekasihnya.
Aya yang sedikit merasa kecewa dengan hal ini, menjawab semua pertanyaan yang Mikha lontarkan.
"Baik kalau begitu, begini saja, nanti jika kita sudah menikah, kamu boleh bertemu dengan kekasihmu, asal dengan syarat tidak boleh di rumah, kamu bisa bertemu dengannya diluar saja..! " Tawar Aya.
"Baiklah, ide yang bagus Aya..! " Mikha setuju dengan tawaran Aya itu.
Aya hanya tersenyum tipis, sedikit merasa kecewa. Melihat Aya yang awalnya terlihat bahagia, tiba-tiba menjadi raut yang sangat kusut, entah karena apa? mungkin karena masalah yang tadi. Mikha tak tega melihat Aya yang seperti ini. Ia merasa bersalah karena ulahnya itu Aya menjadi sedih.
"Aya..? Apa kamu baik-baik saja? Atau kamu sebenarnya merasa keberatan? dengan apa yang barusan kamu ucapkan? " Mikha merasa sangat bersalah.
"Tidak Mikha, aku hanya sedikit merasa tidak enak badan saja kok..! " Ucap Aya menutupi keada'an yang sebenarnya sedang terjadi.
"Kamu bohong ya? Yaudah gini aja, aku juga akan memberi kebebasan untukmu. Kamu boleh dengan siapa saja asalkan kamu harus menjaga semua ini dari keluarga kita. Bagaimana? Apa kamu setuju? " Tawar Mikha mencoba membujuk Aya agar tidak sedih lagi.
"Baiklah..! " Jawab Aya pasrah.
"Aku juga tidak akan menuntutmu sebagai seorang istri, kamu bebas melakukan hal apapun yang membuatmu bahagia. Asalkan itu masih dalam kategori wajar!! " Tegas Mikha.
"Baiklah, jadi kita deal ya? Kamu setuju begitupun aku menyetujui semua ini..!" Ucap Mikha sambil mengulurkan tangannya, sebagai tanda bahwa mereka saling menyetujui dengan keputusan itu.
Mereka pun saling berjabat tangan menyetujui perjanjian yang mereka buat.
Jadi begitulah mereka membuat perjanjian pra nikah, yang bersifat sangat rahasia, karena hanya mereka berdua yang tau soal ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rosee
next Thor
2023-05-05
1