Malam belum berakhir, tapi pertempuran tidak lama lagi akan berakhir, dengan dimenangkan oleh kekuatan Kota Shamo.
Saat ini hanya tersisa ribuan siluman, dan mereka bukanlah lawan sepadan untuk prajurit Kota Shamo.
Siluman muda terkuat hanya memiliki kekuatan setara dengan tingkat aura berwarna Hijau, sampai dengan warna Biru. Sedangkan prajurit Kota Shamo yang menjadi lawan mereka, seluruhnya memiliki kekuatan di tingkat aura berwarna Nila, bahkan ada yang berada di tahap puncak.
Ditambah dengan kemampuan seluruh paman dan bibi Su Tianjin, yang jauh lebih kuat dari keseluruhan kekuatan prajurit Kota Shamo, jelas mustahil bagi para siluman memenangkan pertempuran, yang ada mereka semua bakalan mati di tangan prajurit Kota Shamo.
Jumlah sebelumnya cukup bisa menutupi lemahnya kekuatan mereka, tapi saat ini mereka sama sekali tidak memiliki keunggulan, baik itu keunggulan jumlah maupun keunggulan kekuatan.
Setelah pertempuran yang berlangsung dari pagi sampai malam hari, akhirnya mereka yang berada di sisi Kota Shamo memenangkan pertempuran, meski tidak sedikit jatuh korban dari rekan mereka.
Mereka yang gugur dalam pertempuran akan dikenang sebagai pahlawan, dan nama mereka akan terukir di monumen yang terdapat di pusat Kota Shamo, bersanding dengan nama-nama orang yang menjadi korban gelombang serangan siluman di tahun-tahun sebelumnya.
Su Tianjin yang sebelumnya melawa puluhan siluman tua, dia bahkan lebih dulu menyelesaikan pertempurannya, dibandingkan berakhirnya pertempuran di tempat lain. Meski pertempuran telah berakhir, Su Tianjin sama sekali tidak menurunkan kewaspadaannya.
Saat orang-orang dari Kota Shamo ingin merayakan kemenangan, tiba-tiba mereka semua merasakan tekanan aura kekuatan, yang membuat mereka sedikit kesulitan bergerak.
“Jangan pikir kalian telah menang sebelum berhasil mengalahkanku!” teriak seseorang dari kejauhan, dan dari aura siluman yang begitu kuat dari arah suara itu, semua orang yakin seseorang itu adalah siluman.
Cahaya merah kehitaman melesat dari kejauhan, dan arah lesatan cahaya itu mengarah ke Kota Shamo. Bersamaan dengan itu, semua orang bisa merasakan tekanan aura kekuatan, sedikit lebih kuat dari sebelumnya.
“Akhirnya ada juga siluman yang cukup kuat!” kata Su Tianjin dengan perasaan senang.
Disaat orang-orang khawatir dengan kekuatan siluman yang baru datang, sebaliknya, Su Tianjin justru senang dengan kedatangan siluman itu.
Melihat cahaya itu bergerak langs menuju Kota Shamo, Su Tianjin melesat cepat dan sebisa mungkin dia harus menghentikan siluman itu, sebelum memasuki Kota Shamo.
Booomm...
Su Tianjin langsung saja memukul siluman yang mencoba memasuki Kota Shamo, dan siluman itupun jatuh menghantam tanah, membuat lubang yang cukup dalam di tanah tempatnya jatuh.
“Bocah sialan, beraninya kau memukulku! Kau akan menjadi yang pertama mati di tanganku!” Siluman dengan rupa seperti manusia tapi memiliki kulit berwarna merah, serta dua tanduk besar di kepalanya, dia sangat marah dengan apa yang baru dilakukan Su Tianjin.
Tanpa menunggu lama, siluman kuat yang merupakan siluman kerbau, begitu bangkit berdiri dia langsung saja menyerang lawan.
Seluruh paman dan bibi Su Tianjin ingin datang membantu, tapi melihat Su Tianjin menggelengkan pelan kepalanya, mereka tahu jika sangat keponakan tidak ingin dibantu karena yakin dapat mengalahkan musuhnya.
Mengadu kekuatan fisik dengan siluman kerbau yang sedang marah, Su Tianjin merasa jika kekuatan fisiknya jauh lebih unggul dibandingkan kekuatan fisik musuhnya, sekalipun musuhnya memiliki postur tubuh jauh lebih besar.
Siluman kerbau memang terkenal akan kekuatan fisiknya, tapi kekuatan fisik itu sama sekali bukan masalah untuk Su Tianjin yang fisiknya jauh lebih kuat, dibandingkan kekuatan fisik siluman kerbau.
“Bocah, aku tidak menyangka jika keluar fisikmu jauh lebih kuat dariku,” kata siluman kerbau sambil terus menyerang Su Tianjin menggunakan tinju dan juga tendangan.
Mendengarnya Su Tianjin hanya tersenyum, tapi dia sama sekali tidak terlena akan pujian musuhnya.
Terlena saat mendapat pujian dari musuh, itu hanya akan membuat dirinya lengah, dan memberi kesempatan pada musuh untuk mencelakainya.
“Hahahaha... ternyata memberi pujian sama sekali tidak membuatmu lengah. Kalau sudah begini, tidak ada salahnya mengerahkan semua yang aku miliki untuk mengalahkanmu!” Siluman kerbau cepat melompat mundur, dan dalam waktu singkat tubuhnya semakin membesar.
Tubuh siluman kerbau membesar dengan sangat cepat, dan kini ukurannya tiga kali lebih besar dari sebelumnya, dan terasa kekuatannya juga meningkat.
Namun, satu hal yang Su Tianjin ketahui, kekuatan siluman kerbau tidak akan bertahan lama, dikarenakan semua itu hanya sementara, sebelum keliatannya kembali seperti semula.
Tidak membiarkan musuh begitu saja meningkatkan kekuatan tanpa hambatan, Su Tianjin dengan cepat melepaskan tinju ke arah dada siluman kerbau. Tinju datang dengan sangat cepat, membuat siluman kerbau tidak sempat menghindar.
Booomm...
Siluman kerbau dengan tubuh besarnya terdorong ke belakang beberapa langkah, membuatnya terkejut karena kekuatan musuhnya masih lebih kuat darinya.
Marah karena tidak terima dengan apa yang dilakukan musuhnya, dengan sorot mata tajam dia menatap Su Tianjin.
Sedangkan Su Tianjin yang tahu jika siluman kerbau sangat marah padanya, dia masih saja menunjuk sikap tenang tanpa ada rasa takut.
“Aku kira setelah bertambah besar kau bakalan lebih kuat dari sebelumnya, nyatanya sama saja, masih lemah!” kata Su Tianjin, dan selanjutnya dia tersenyum sinis.
Mendengar perkataan Su Tianjin, terlihat asap muncul dari kepala siluman kerbau yang dalam keadaan sangat marah.
Selama ini tidak ada yang mengatakan dirinya lemah, tapi saat ini ada manusia yang dengan begitu berani mengatakan dirinya lemah, sekalipun sudah dalam wujud sempurnanya.
“Berani kau menghinaku? Aku akan membunuhmu!” teriak penuh amarah siluman kerbau.
Su Tianjin tertawa lantang, saat siluman kerbau marah-marah. Dia sama sekali tidak takut dengan sosok siluman kerbau, dikarenakan kekuatannya lebih unggul dari siluman itu.
“Kemari serang aku, jika kau ingin membunuhku!” kata Su Tianjin dengan tenang, dan kapanpun musuh datang dia siap menghadapinya, dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya.
“Hmm, bocah, aku tidak akan segan untuk membunuhmu dan setelahnya aku akan membunuh seluruh orang yang ada di Kota Shamo!” Siluman kerbau kemudian bergerak, melesat maju menyerang Su Tianjin.
“Lemah dan bodoh, sungguh kombinasi yang sempurna!” gumam Su Tianjin, lalu dia bergerak menyambut serangan musuhnya.
Swush...
Booomm... Duaar...
Tinju siluman kerbau dengan mudah di tahan Su Tianjin, begitu juga dengan tendangannya, bahkan kembali siluman kerbau dibuat terdorong mundur oleh tinju Su Tianjin yang tepat sasaran.
Siluman kerbau serius menghadapi Su Tianjin, dikarenakan dia tahu jika kekuatan musuhnya lebih kuat dibandingkan kekuatannya.
“Aku ingin segera merayakan kemenangan dengan yang lainnya, jadi mari secepatnya kita selesaikan pertarungan ini!” Su Tianjin mengerahkan seluruh kekuatannya, dan dari auranya, tinggal sedikit lagi dia bisa menerobos tingkat aura berwarna Putih tahap puncak.
Swush...
Aura di sekitar Su Tianjin menjadi sangat mencekam untuk siapapun yang menjadi musuhnya. Siluman kerbau yang tidak mau kalah, dia melepaskan aura kekuatan puncaknya, dan dia beraiap menghadapi musuhnya.
Orang-orang Kota Shamo, mereka segera kenjauhi lokasi pertarungan Su Tianjin dan siluman kerbau. Berada di tekat lokasi pertarungan mereka, itu hanya akan membuat diri mereka celaka.
Selanjutnya, hanya dalam satu tarikan napas, Su Tianjin dan siluman kerbau bergerak sangat cepat, dan saling bertukar serangan.
Booomm... Booomm... Booomm...
Duar... Duar... Bang...
Su Tianjin dan siluman kerbau saling bertukar serangan.
Saat setangan siluman kerbau senantiasa mengenai angin, berbeda dengan serangan Su Tianjin yang senantiasa tepat sasaran.
Pertarungan keduanya baru berlang beberapa saat, tapi keadaan siluman kerbau sudah jauh dari kata baik-baik saja.
Tubuhnya sudah dipenuhi luka, dan dia semakin kesulitan menggerakkan tubuh untuk menyerang lawan.
“Sudah saatnya aku mengakhiri hidupmu!” kata Su Tianjin, dan dia menyelimuti tinjunya dengan elemen cahaya, yang merupakan kelemahan ras siluman dengan aura penuh energi jahat.
Begitu tinjunya diselimuti elemen cahaya, dia langsung saja bergerak melepaskan tinju terkuatnya ke arah siluman kerbau, yang sudah tidak berdaya.
Booomm... Duar...
Tubuh besar siluman kerbau langsung saja terlempar jauh, dengan bagian dada memiliki lubang lebar, yang tembus ke bagian punggungnya.
Siluman kerbau dipastikan mati, dan itu pertanda jika pertempuran melawan siluman untuk saat ini telah berakhir.
“Akhirnya semua ini berakhir! Kalau saja masih ada siluman yang lebih kuat darinya, bisa dipastikan aku tidak akan mampu mengalahkannya!” Su Tianjin terduduk lemas.
Dia kehabisan sebagian besar energi spiritual dalam tubuhnya, dan dia membutuhkan beberapa waktu untuk memulihkan keadaannya. Beruntung tidak lagi ada siluman yang datang menyerang, dan ini juga merupakan pertanda jika gelombang serangan siluman telah berakhir.
“Setelah ini aku ingin istirahat sampai puas!” kata Su Tianjin yang benar-benar merasa lelah.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Kag Lanek
/CoolGuy//Toasted/
2025-02-03
0
kenta jaya
hufffff ... lungkrahhh.. /Sweat/
2025-01-21
0
Iskandar Yunaeni
CAPEK NI YEEE
2024-11-12
1