Kilatan petir melesat dari langit, menyambar para siluman. Bukan hanya satu kilatan petir, melainkan ada ribuan dan seluruh kilatan petir tertuju pada keberadaan para siluman.
Ledakan demi ledakan terjadi saat petir menyambar, dan bisa dipastikan ribuan siluman telah mati, tapi sambaran kilatan petir belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Prajurit Kota Shamo menarik diri menjauhi para siluman yang seolah dikejar-kejar oleh kilatan petir. Mereka semua tidak ingin ikut mengalami nasib buruk seperti apa yang terjadi pada para siluman, oleh karena itu mereka memilih pergi menjauh.
Di tengah kilatan petir yang terus saja menyambar para siluman, Su Tianjin bergerak cepat di tengah-tengah ribuan siluman, membunuh para siluman di saat kilatan petir terus menyambar.
Siluman yang datang menyerang Kota Shamo, kebanyakan adalah siluman berusia muda, dengan kekuatan yang masih cukup lemah. Dengan kekuatan yang dimiliki Su Tianjin, mereka dipastikan sama sekali tidak memiliki kesempatan menang, saat berhada dengannya.
Para siluman yang lebih tua, mereka berdiri di bagian paling belakang, dan karena usia serta kekuatan yang mereka miliki, para siluman tua sudah bisa berbicara selayaknya manusia, sama halnya dengan apa yang sudah bisa dilakukan siluman rubah wanita.
“Apa sungguh di depan sana adalah Kota Shamo, tempat tinggal para pemboros?” salah satu siluman tua bertanya, dengan rasa penasarannya.
Siluman tua lainnya hanya diam karena mereka juga memiliki pertanyaan yang sama, dan masih belum tahu jawabannya. Melihat kekuatan penduduk Kota Shamo, dan seseorang yang dengan sangat mudah membunuh hampir sepuluh ribu siluman dalam sekali serang, mereka mulai tidak percaya jika Kota Shamo dihuni oleh para pemboros.
Dalam waktu singkat jumlah siluman berkurang, bahkan setelah siluman yang menyerang dua kota lainnya datang membantu, tetap saja para siluman tidak bisa berbuat banyak saat berhadapan dengan kekuatan Kota Shamo.
“Apa kita hanya diam melihat, dan tidak ikut bertarung?” tanya wanita tua, yang merupakan siluman lipan api.
Saat ini mereka para siluman tua belum menentukan apa akan ikut pertempuran, atau hanya melihat jalannya pertempuran yang sedang berlangsung.
“Hampir seratus ribu siluman menyerang Kota Shamo, tapi sudah lebih dari setengah jumlah mereka berhasil dikalahkan. Jika kita tidak membantu mereka, cepat atau lambat seluruh siluman yang menyerang Kota Shamo pasti berhasil dikalahkan!” Salah satu siluman menyampaikan hasil pengamatannya.
“Sialan! Kenapa juga tiba-tiba di tanah terbuang ini bisa terdapat begitu banyak kultivator kuat?” Seluruh siluman tua tidak menyangka jika di tanah terbuang, khususnya di Kota Shamo bisa terdapat begitu banyak kultivator kuat, bahkan tidak sedikit yang kekuatannya berada di atas mereka.
Saat hari mulai gelap, jumpah siluman yang berhasil dikalahkan semakin banyak, dan saat ini hanya menyisakan belasan ribu siluman yang masih melakukan pertempuran.
“Mereka semua dikalahkan dalam waktu yang begitu singkat! Meski tidak sedikit manusia yang mati, tapi jauh lebih banyak anggota suku siluman yang mati di tangan para manusia!” Dengan kedua tangan mengepal erat, dia sangat tidak sabar turun ke medan pertempuran.
Wajah-wajah tua para siluman tua semakin terlihat jelek, menghadapi situasi seperti ini, tidak ada pilihan lain bagi mereka selain turun ke medan pertempuran.
“Sudah saatnya kita turun ke medan pertempuran! Bunuh seluruh manusia yang menjadi lawan kita, dan kita balaskan dendam para siluman yang sudah lebih dulu mati di tangan mereka!” teriak salah satu siluman tua, dengan aura siluman yang mulai menyelimuti tubuhnya.
“Serang, bunuh mereka semua!” Seluruh siluman tua langsung saja melesat maju, memasuki medan pertempuran.
Swush... Swush... Swush...
Su Tianjin tersenyum melihat pergerakan siluman tua, yang seluruhnya memiliki kekuatan setara dengan kultivator tingkat aura berwarna Ungu tahap menengah.
Melihat puluhan siluman tua bergerak memasuki medan pertempuran, Su Tianjin yang melihat semua itu tentu saja tidak tinggal diam. Seorang diri dia langsung saja bergerak menyambut kedatangan mereka.
Swush...
Bang... Bang... Bang...
Boom... Boom... Boom...
Puluhan siluman tua datang setelah hujan petir berakhir, tapi tinju Su Tianjin menggantikan kilatan petir menyerang mereka.
“Sangat kuat!” Satu dari tiga siluman tua yang merasakan tinju Su Tianjin, dia terkejut karena tinju itu sangatlah kuat, meski dia tahu tinju itu hanya menggunakan kekuatan fisik.
Sedangkan dua siluman tua yang juga terkena tinju Su Tianjin, mereka tidak terselamatkan setelah kepala mereka meledak terkena tinju Su Tianjin.
Semua terjadi begitu cepat, dan tidak ada siluman tua yang sadar akan datangnya Su Tianjin yang melakukan serangan.
Sementara Su Tianjin yang melihat keterkejutan mereka, dengan santainya dia bicara, “Lawan kalian adalah aku!” Usai berkata Su Tianjin tersenyum, lalu dia melepaskan kekuatan tingkat aura berwarna Putih tahap menengah, yang tinggal sedikit lagi bisa menerobos tahapan puncak.
Bukan hanya satu atau dua siluman tua yang terkejut, tapi seluruh siluman tua terkejut begitu merasakan aura kekuatan manusia, yang datang untuk menjadi lawan mereka.
“Bagaimana bisa ada manusia sekuat ini di tanah terbuang? Kekuatan ini bahkan lebih kuat dari kekuatan seluruh Kaisar di Dunia Fana!” ujar salah satu siluman tua, sambil mati-matian bertahan dari tekanan aura kekuatan Su Tianjin.
Kekuatan mereka tentu tidak sebanding dengan kekuatan lawan, bahkan sekalipun mereka menyatukan seluruh kekuatan, tetap saja mereka tidak akan mampu mengalahkan lawan, yang sangat-sangat mustahil untuk mereka kalahkan.
Seluruh siluman tua yang sebelumnya ingin langsung menyerang Su Tianjin, segera mereka mengurungkan niatnya, dan saat ini mereka justru berpikir untuk secepatnya pergi melarikan diri.
“Kalian hanyalah bawahan dari sosok yang lebih kuat, yang saat ini masih tertahan di jurang kecil! Membunuh kalian sast ini, tidak akan membuat sosok itu datang meneri pertolongan pada kalian!” kata Su Tianjin yang sudah siap melakukan pertarungan dengan puluhan siluman tua.
Tidak menunggu balasan dari para siluman tua yang akan segera menjadi lawannya, Su Tianjin langsung saja melesat maju menyerang puluhan siluman tua.
Dia benar-benar melakukan serangan seorang diri, dan sama sekali tidak memiliki rasa takut meski dihadapkan pada puluhan lawan yang sama sekali tidak bisa dianggap lemah, meski nyatanya mereka memang lemah.
Su Tianjin ingin segera mengalahkan puluhan siluman tua, dan menyelesaikan pertempuran sebelum semakin banyak jatuh korban dari pihaknya.
Sambil bergerak maju, Su Tianjin sesaat menutup kedua matanya, dan begitu dia kembali membuka kedua matanya, kedua mata yang sebelumnya berwarna hitam, kini telah berganti warna.
Mata kanan berwarna putih kebiruan yang sangat indah, yang mana itu merupakan Mata Langit.
Sementara mata kirinya berwarna emas, yang mana itu merupakan perwujudan Mata Emas.
Swush...
Aura Su Tianjin terasa jauh lebih kuat dari sebelumnya, begitu dia mengaktifkan kekuatan kedua matanya secara nyata.
Saat kedua mata Su Tianjin berubah warna, saat itulah dia mengaktifkan kekuatan nyata kedua matanya.
Dengan kekuatan kedua matanya, Su Tianjin bisa sesuka hati mengendalikan waktu di sekitarnya.
Dengan Mata Langit, dia mempercepat waktu yang membuat pergerakannya jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Slash... Slash...
Crack...
Aaaargh...
Su Tianjin bergerak cepat ke berbagai arah, dan di setiap tempat yang dia lewati, bisa dipastikan ada siluman tua yang bertemu dengan kematiannya.
Melihat Su Tianjin maju melawan para siluman tua, seluruh paman dan bibinya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk mengalahkan sisa dari siluman yang menyerang Kota Shamo.
Di atas benteng Kota Shamo, siluman rubah wanita menatap apa yang dilakukan Su Tianjin dengan serius.
“Meski dia masih sangat muda, tapi kekuatannya jauh melampaui kekuatanku, dan dia hampir menyetarakan kekuatan dengan pemimpin suku siluman, yang masih terjebak di jurang kecil,” katanya pelan, dia terus saja mencoba memperhatikan setiap pergerakan yang dilakukan Su Tianjin.
Malam akhirnya datang, tapi pertempuran di dekat Kota Shamo belum juga berakhir. Kedua kekuatan masih saling beradu kekuatan, meski terlihat jelas jika kekuatan Kota Shamo saat ini mulai mendominasi makann pertempuran.
Para alkemis Kota Shamo yang bekerja dari pagi sampai sore, mereka telah berhasil membuat banyak pil pemulihan, untuk mengisi simpanan pil pemulihan yang sebelumnya telah habis terpakai.
Setelah mengkonsumsi pil pemulihan, kekuatan orang-orang yang berada di sisi Kota Shamo kembali pulih, dan mereka kembali ke medan pertempuran dengan semangat ingin memenangi pertempuran.
Jumlah siluman kini setara dengan jumlah orang-orang, yang berada di sisi Kota Shamo. Dengan jumlah sama banyak, kekuatan orang-orang Kota Shamo sangat mendominasi jalannya pertempuran, dan tinggal menunggu waktu untuk mengalahkan seluruh siluman yang menyerang Kota Shamo.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
kenta jaya
siluman ga da blass manfaatnya.. abisin jee /Drowsy//Right Bah!/
2025-01-21
0
Kag Lanek
tumpas sampe tuntas boooom 🏹✴🚀
2025-02-03
0
Jumadi 0707
thor kog mc gk perintahin ambil inti siluman buat sumber daya lupa yaa
2024-12-22
1