Hari-hari berlalu, dan hari ini terlihat langit hitam membentang hampir menyelimuti seluruh wilayah tanah terbuang, termasuk langit di atas Kota Shamo.
Semua orang yang tinggal di wilayah tanah terbuang merasa gelisah, dikarenakan mereka semua tahu jika hari ini akan terjadi gelombang serangan siluman.
Kota Huangwu dan Kota Heise mendapatkan penjagaan dari ribuan prajurit Kekaisaran Jing, dan setiap tahun akan berlaku hal yang sama.
Sementara untuk Kota Shamo, tidak ada prajurit Kekaisaran yang datang untuk menjaga Kota Shamo.
Biasanya penduduk Kota Shamo akan pergi jauh meninggalkan kota selama terjadi gelombang serangan siluman, tapi itu semua terjadi sebelum kedatangan Su Tianjin.
Setelah Su Tianjin dan orang-orang yang bersamanya datang ke Kota Shamo, penduduk Kota Shamo tidak ada yang pergi meninggalkan kota selama terjadi gelombang serangan siluman.
Mereka semua bekerjasama melawan siluman yang menyerang kota.
Korban jiwa memang tidak bisa dielakkan, tapi selama beberapa tahun ini mereka senantiasa memenangkan pertarungan melawan para siluman.
Di tambah tahun ini mereka semua sudah menjadi seorang kultivator, mereka semakin yakin dapat mengalahkan siluman yang datang menyerang kota.
Di Kota Shamo.
“Aura hitam yang begitu pekat, sepertinya siluman yang datang bakalan jauh lebih banyak, dari siluman yang datang di tahun lalu! Bukan hanya lebih banyak, tapi juga lebih kuat!” kata Su Tianjin, merasakan aura hitam yang berasal dari arah jurang kecil.
Melihat sekelilingnya yang mana dia saat ini berada di atas gerbang Kota Shamo, Su Tianjin melihat semua orang sudah siap menghadapi gelombang serangan siluman.
Masing-masing pamannya memimpin lima ratus prajurit Kota Shamo, sedangkan ke-empat bibinya, mereka memimpin prajurit wanita, yang nantinya akan menjadi kekuatan bantuan.
Sementara untuk puluham kultivator yang dipimpin Lin Mo, mereka bergabung dengan prajurit Kota Shamo, yang berada di bawah pimpinan Su Tianjin.
Setelah menyerap keseluruhan manfaat rumput spiritual, seluruh paman dan bibi Su Tianjin, mereka akhirnya bisa menerobos tingkat aura berwarna Ungu tahap puncak, dan mereka jauh lebih siap menghadapi gelombang serangan siluman.
Peningkatan kekuatan mereka, memenuhi harapan Su Tianjin, yang berharap mereka dapat menerobos sebelum terjadinya gelombang serangan siluman.
Dengan kekuatan yang saat ini dimiliki Kota Shamo, Su Tianjin yakin semua kekuatan yang ada dapat melindungi Kota Shamo dari ancaman para siluman.
Hari seharusnya sudah siang, tapi karena awan gelap menutupi langit Kota Shamo, sedikitpun tidak ada sinar matahari yang mampu menembus gelapnya awan.
Dari tempatnya berdiri, Su Tianjin jelas mendengar banyak langkah kaki mendekati Kota Shamo, dan dari aura yang dirasakannya, dia yakin jika suara langkah kaki itu milik para siluman.
“Semua bersiap! Mereka tidak lama lagi datang!” teriak Su Tianjin, dan tidak lama dia bisa melihat puluhan bola api beterbangan mendekati Kota Shamo.
Bola-bola api adalah perwujudan siluman api, dan kemunculan mereka ditujukan untuk melemahkan mental lawan.
“Prajurit pemanah pemilik elemen air, segera padamkan siluman api!” perintah Su Tianjin terdengar, dan prajurit pemanah yang menguasai elemen air, mereka langsung saja menyerang siluman api.
Anak panah yang terbuat dari kekuatan elemen air segera dilepaskan menuju siluman api yang terbangnya tidak terlalu cepat.
Syut... Syut... Syut...
Ratusan anak panah melesat cepat, dan tepat mengenai sasaran.
Boom... Boom... Boom...
Bola api meledak saat terkena anak panah elemen air prajurit Kota Shamo. Bukan hanya satu bola api yang meledak, tapi keseluruhan bola api meledak, dan sekarang tidak ada bola api yang beterbangan.
Su Tianjin mengangguk puas melihat semua itu, dan sekarang dia berfokus pada kekuatan utama siluman, yang datang menyerang Kota Shamo.
“Kalian semua jangan dulu menyerang! Serang setelah mendapat perintah diriku!” kata Su Tianjin tegas, dan semua menuruti perkataannya.
Swuush... Swuush... Swuush...
Puluhan ribu siluman datang dari arah depan Kota Shamo. Melihat itu kedatangan mereka, jelas Su Tianjin merasakan aura jahat para siluman.
“Aura berwarna hitam pekat, keberadaan mereka benar-benar harus dimusnahkan!” gumam Su Tianjin, yang tidak ingin puluhan ribu siluman dengan aura berwarna hitam bebas berkeliaran di Dunia Fana.
Membiarkan mereka semua bebas berkeliaran, sama saja membiarkan mereka menghancurkan kehidupan di Dunia Fana, dan tentu saja Su Tianjin tidak ingin semua itu terjadi.
“Persiapkan senjata!” kata Su Tianjin, dan langsung saja semua orang menyiapkan senjata masing-masing.
Pedang, tombak, busur beserta anak panahnya, semua telah dipersiapkan, dan mereka sudah sangat siap menghadapi para siluman yang datang.
Puluhan ribu siluman semakin mendekati Kota Shamo, dan hal serupa juga terjadi di Kota Huangwu dan Kota Heise. Puluhan ribu siluman mendekati kedua kota, membuat terkejut prajurit Kekaisaran Jing yang berjaga di kedua Kota, dikarenakan jumlah siluman yang datang jauh dari perkiraan mereka.
Jumlah prajurit Kekaisaran Jing di masing-masing Kota tidak lebih dari lima ribu orang. Menghadapi puluhan ribu siluman, jelas saja itu adalah pertempuran yang tidak seimbang.
Segera saja dua Jenderal yang memimpin prajurit di Kota Huangwu maupun Kota Heise, mereka mengirim surat meminta bantuan, pada pihak Kekaisaran.
Sambil menunggu bala bantuan datang, mereka harus bisa menahan keberadaan puluhan ribu siluman, yang mencoba memasuki kota.
Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk melindungi kota yang harus dijaga, tapi semua itu di lakukan juga untuk melindungi diri mereka dari ancaman para siluman.
Di saat kedua kota lainnya kewalahan menghadapi gelombang serangan siluman, di Kota Shamo saat ini terjadi pertarungan antara puluhan ribu siluman, berhadapan dengan kekuatan Kota Shamo.
“Serang dan bunuh seluruh siluman yang datang menyerang!” perintah Su Tianjin yang segera dilakukan oleh seluruh kekuatan Kota Shamo.
Semua paman Su Tianjin maju memimpin prajurit mereka menyerang siluman yang hanya berjarak kurang dari lima ratus meter dari gerbang Kota Shamo.
Swush... Swush... Swush...
Slash... Slash... Slash...
“Kalian para siluman yang berani mendatangi Kota Shamo, kalian semua ditakdirkan mati di tangan kami!” kata Su Cen, salah satu paman Su Tianjin, yang saat ini sedang berhadapan dengan lima siluman harimau hitam.
Dia sama sekali tidak kewalahan menghadapi lawannya, dan dalam waktu singkat satu-persatu lawannya mulai tumbang.
“Jumlah mereka banyak dan mereka yang kali ini datang sedikit lebih kuat dari yang datang setahun lalu!” gumam Su Hou, pria paling muda diantara paman Su Tianjin.
Jumlah musuh lebih banyak, dan mereka tidak lemah.
Berhadapan dengan mereka seharusnya membuat mereka yang berasal dari Kota Shamo gentar, tapi nyatanya mereka tetap tenang dan tidak gentar menghadapi musuh.
“Kalian para manusia rendahan, jangan harap kalian bisa mengalahkan kami!” seru wanita berpakaian mewah, yang memiliki enam ekor di bagian belakang tubuhnya.
Wanita itu sangat mudah mengalahkan prajurit Kota Shamo, tapi tidak langsung membunuhnya.
Swuush... Booomm...
Wanita itu terdorong mundur, begitu juga Su Hou yang baru saja beradu pukulan dengannya.
Kekuatan siluman wanita itu terlihat seimbang dengan Su Hou, dan keduanya samas belum menggunakan senjata.
“Aku tidak menyangka di tanah terbuang ini ada manusia yang sedikit memiliki kekuatan!” kata wanita, yang mana dia adalah siluman rubah dengan enam ekor.
Enam ekor miliknya menunjukkan jika dia bukan siluman biasa.
Su Tianjin yang beberapa saat melihat keberadaan siluman rubah wanita dengan enam ekor, dia merasa aneh saat melihat warna ura yang dimiliki siluman itu.
“Aneh, warna aura nya putih, tapi kenapa dia berada di sisi siluman dengan aura berwarna hitam?” tanya Su Tianjin heran.
Bukan hanya satu siluman yang memiliki aura berwarna putih, tapi setelah melihat lebih banyak siluman, ada lebih dari seratus siluman yang memiliki aura berwarna putih.
Swush... Swush... Swush...
Su Tianjin pergi menghampiri siluman rubah wanita berekor enam, yang sebelumnya menjadi lawan Su Hou.
Dia tidak bermaksud menyerang siluman itu, tapi dia ingin sedikit berbicara dengannya.
Belum juga berbicara dengan siluman rubah, Su Tianjin melihat adanya benang hitam, yang mana benang itu terbuat dari elemen kegelapan yang dialiri energi spiritual.
Melihat keberadaan benang hitam, dan setelah menggali ingatan dua Kaisar yang dimilikinya, dalam waktu singkat Su Tianjin tahu alasan siluman dengan aura berwarna putih turut serta dalam gelombang serangan siluman.
“Ternyata ada sosok kuat yang menjadikan mereka sebagai boneka!” gumam Su Tianjin, dan dia sudah tahu apa yang harus dilakukan.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Ardi Provision
penjelasan awal serangan siluman sekali ni kok baru aja diserang sudah diserang lagi?
2025-01-13
0
kenta jaya
banzaayyy... /Scream//Determined//Determined/
2025-01-21
0
Udi Sanudin
Tumpas habis para siluman.
2024-09-02
1