Jing Ping yang baru saja sampai di Ibukota Kekaisaran Jing, dia segera menemui kedua saudaranya, untuk menceritakan apa yang telah terjadi padanya saat berada di Kota Huangwu.
Dia menceritakan pada kedua saudaranya tentang sosok kultivator misterius, yang kekuatannya jauh lebih kuat dari prajurit elite Kekaisaran, yang mengawal kepergiannya ke Kota Huangwu.
Jing Wei dan Jing Dou yang mendengar ke seluruh cerita Jing Ping, mereka tentu saja terkejut karena di luar sana masih ada kultivator yang lebih kuat dari prajurit elite Kekaisaran.
“Bukannya seluruh kultivator berbakat telah ditarik pihak Kekaisaran, untuk dijadikan sosok penting di Kekaisaran? Namun ini, kenapa masih ada yang bebas berkeliaran di luaran sana?” tanya Jing Dou bingung.
Selama ini pihak Kekaisaran Jing senantiasa menarik kultivator berbakat untuk menjadi bagian dari Kekaisaran Jing.
Itu semua dilakukan untuk menghindari adanya pemberontakan di masa depan, dikarenakan orang-orang seperti itu tidak sejalan dengan pemikiran Kaisar Kekaisaran Jing.
“Kakak, sepertinya sosok itu bukanlah kultivator berbakat, yang mau tunduk pada pihak Kekaisaran! Seharusnya dia tahu jika prajurit yang dilawan nya adalah prajurit Kekaisaran, tapi dia tetap melawan. Dari situ terlihat jelas jika dia sama sekali tidak takut pada Kekaisaran, dan terlalu berbahaya jika kita membiarkan orang itu bebas berkeliaran di wilayah Kekaisaran Jing!” kata Jing Ping.
“Tanah terbuang bukanlah bagian dari Kekaisaran manapun di Dunia Fana ini, jadi kita tidak bisa mengerahkan banyak prajurit Kekaisaran untuk mencari keberadaannya di tanah terbuang! Jika kita memaksakan diri mencari keberadaannya dengan mengerahkan banyak prajurit Kekaisaran, yang ada Kekaisaran Jing akan dituduh ingin menguasai tanah terbuang, dan itu bisa memancing peperangan dengan Kekaisaran lain,” ungkap Jing Wei, sang Putra Mahkota Kekaisaran Jing.
“Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk melenyapkan orang itu? Membiarkannya hidup, entah kenapa aku merasa keberadaannya akan membawa hal buruk pada Kekaisaran Jing!” ujar Jing Ping, dan dia masih saja ketakutan jika mengingat sosok berjubah, yang sama sekali tidak takut padanya.
Jing Wei dan Jing Dou sama-sama diam setelah mendengar semua itu. Mereka juga tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan, pada kultivator kuat, yang bukan bagian dari orang-orang Kekaisaran Jing. Keduanya juga tidak tahu apa nantinya orang itu menjadi ancaman, atau apa yang terjadi pada adik mereka, itu semata hanya karena rasa takutnya.
“Karena tidak mungkin bagi kita mengirim prajurit Kekaisaran untuk mencari keberadaan orang itu, aku akan mengirim para pembunuh bayaran,yang berasal dari kelompok pembunuh bayaran Tengkorak Hitam!” ungkap Jing Wei.
Jing Wei memiliki hubungan baik dan saling menguntungkan dengan ketua kelompok pembunuh bayaran Tengkorak Hitam. Jadi, kapanpun dia ingin, dia bisa menggunakan jasa anggota kelompok Tengkorak Hita.
Namun, sampai saat ini Jing Wei terus saja dibuat penasaran dengan misi terakhir, yang dia berikan pada anggota kelompok Tengkorak Hitam.
Dia penasaran, apa misi itu ternyata berhasil, atau justru gagal. Namun, kegagalan sangatlah mustahil dikarenakan orang yang ingin dia bunuh hanyalah seorang pemboros.
Sepakat mereka akan mengirim anggota kelompok pembunuh bayaran Tenlngkorak Hitam, dan nantinya mereka akan dipimpin langsung oleh Jing Ping, satu-satunya orang yang tahu tentang ciri-ciri sosok pria berjubah.
Rencananya dalam waktu dekat Jing Ping akan pergi ke wilayah tanah terbuang bersama para pembunuh bayaran, untuk mencari keberadaan pria berjubah.
Tujuan pertama di tanah terbuang adalah Kota Huangwu, jika di kota itu dia tidak menemukan apa yang di cari, dia akan pergi ke dua kota lainnya, termasuk Kota Shamo.
......................
Pagi hari di Kota Shamo.
Su Tianjin baru saja membagi pada seluruh Paman dan Bibinya, masing-masing satu rumput spiritual. Dia juga telah menjelaskan kegunaan rumput spiritual pada mereka, tapi belum juga menggunakan rumput spiritual untuk meningkatkan kekuatannya, Su Tianjin terlebih dahulu mendapatkan laporan munculnya siluman di gerbang kota, dan jumlahnya lebih dari seribu siluman.
Mendengar jumlah siluman yang datang, Su Tianjin mengerutkan keningnya, karena menurutnya hari ini bukan hari datangnya gelombang serangan siluman.
Seluruh Paman dan Bibinya sudah pergi menuju gerbang kota bersama prajurit Kota Shamo. Selain mereka, Su Tianjin yakin puluhan kultivator yang kemarin datang ke kotanya, saat ini mereka pasti sudah ada di gerbang kota.
“Dengan kekuatan mereka, seharusnya cukup untuk melawan siluman yang datang menyerang, tapi untuk lebih memastikannya, sebaiknya aku pergi melihatnya secara langsung!” gumamnya, dan setelahnya dia bergegas pergi menuju gerbang kota.
Sementara itu, di gerbang kota saat ini telah terjadi pertempuran antara prajurit Kota Shamo, dan ribuan siluman.
Puluhan kultivator dari Sekte Teratai Hijau juga sudah terlihat dalam pertempuran, dan mereka bekerjasama dengan prajurit kota, untuk mengalahkan sebanyak-banyaknya siluman yang datang menyerang.
Su Tianjin yang tiba di atas benteng Kota Shamo, untuk saat ini dia hanya melihat jalannya pertempuran.
Awalnya prajurit Kota Shamo yang dibantu puluhan anggota sekte Teratai Hijau sedikit kewalahan menghadapi ribuan siluman yang tidak kenal rasa sakit.
Namun, saat seluruh Paman dan Bibi Su Tianjin bergabung dalam pertempuran, keadaan menjadi terbalik. Ribuan siluman mulai kewalahan, dan akhirnya banyak dari mereka yang pergi melarikan diri kembali ke jurang kecil, yang merupakan tempat tinggal para siluman.
Meski banyak yang berhasil pergi melarikan diri, tapi tidak sedikit siluman yang mati saat terjadi pertempuran.
Di sisi prajurit Kota Shamo, ada puluhan prajurit yang menjadi korban kejamnya pertempuran, dan ada ratusan prajurit yang terluka.
Sementara untuk anggota sekte Teratai Hijau, mereka semua selamat, meski lima orang terluka cukup parah. Mereka yang terluka segera mendapatkan perawatan, sehingga jumlah korban jiwa tidak bertambah.
Sosok Su Tianjin yang sebelumnya berada di atas benteng Kota Shamo, sosoknya sejak beberapa saat yang lalu sudah menghilang.
Tanpa ada yang mengetahuinya, Su Tianjin pergi mengikuti para siluman yang kabur melarikan diri menuju jurang kecil.
Ada segel yang seharusnya membuat para siluman tidak bisa meninggalkan jurang kecil, tapi kenyataannya tetap saja ada siluman yang berhasil pergi meninggalkan jurang kecil, meski mereka semua hanyalah siluman muda yang belum memiliki kecerdasan mumpuni, dan tentunya sangat lemah.
Alasan Su Tianjin mengikuti para siluman kembali ke jurang kecil, dia ingin melihat bagaimana para siluman itu bebas keluar masuk jurang kecil.
Setelah beberapa waktu mengikuti para siluman yang kembali ke jurang kecil, Su Tianjin melihat keberadaan segel, yang mengurung para siluman di jurang kecil. Namun, anehnya para siluman muda dapat melewati segel itu dengan sangat mudah.
“Hah, sepertinya segel itu tidak berfungsi pada siluman muda!” gumam Su Tianjin, dan dia terus saja melihat para siluman yang kembali ke jurang kecil.
“Kekuatanku masih terlalu lemah untuk menyempurnakan segel jurang kecil!” gumam Su Tianjin. ‘Secepatnya aku harus segera bertambah kuat!’ batinnya.
Untuk saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa pada segel jurang kecil. Dia hanya bisa berusaha tumbuh semakin kuat, dan setelah terjadinya gelombang serangan siluman, barulah dia akan memikirkan cara memperkuat segel jurang kecil.
“Daripada memperkuat segel di tempat itu, entah kenapa aku justru ingin memusnahkan seluruh siluman yang ada disana!” gumamnya, dan segera saja dia berbalik arah, kembali ke Kota Shamo.
Dengan kecepatannya, hanya membutuhkan sedikit waktu untuknya kembali ke Kota Shamo, yang jaraknya tidak terlampau jauh dari jurang kecil, tempat tinggal seluruh siluman yang ada di Dunia Fana.
Meski dinamakan jurang kecil, tempat itu sebenarnya sangat luas, bahkan luas jurang kecil mencapai seperempat luas keseluruhan daratan di Dunia Fana. Dengan tempat hidup yang begitu luas, setidaknya ada ratusan juta siluman, yang tinggal di jurang kecil, dan betapa bahayanya mereka seandainya segel jurang kecil berhasil dihancurkan.
Keberadaan mereka akan menjadi mimpi buruk bagi makhluk hidup lainnya, terutama bagi makhluk hidup lain yang tinggal berdekatan dengan perbatasan wilayah jurang kecil.
‘Barusan setidaknya ada tiga ribuan siluman, dan sama sekali tidak mudah menghadapi mereka!’ batin Su Tianjin.
‘Aku tidak bisa membayangkan, seberapa banyak siluman yang akan datang, saat terjadinya gelombang serangan siluman beberap hari ke depan!’ kembali Su Tianjin membatin, dan tidak lama kemudian akhirnya dia sampai di Kota Shamo.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Mia Sagitarius
huh..ternyata hanya ngintip doang gak bisa berbuat apa".....payah!!!kirain mau musnahin semua siluman......ternyata q salah
2025-02-20
0
kenta jaya
hmmm. /Shame//Hey/
2025-01-21
0
Entis Sutisna
Lanjjuuutkan Thor..💪💪😍😍🤪🤪
2024-07-03
2