Saat ini Su Tianjin baru selesai membahas tentang datangnya gelombang serangan siluman, yang menjadi ancaman terdekat bagi Kota Shamo.
Dia membahas masalah itu dengan seluruh Paman dan Bibinya.
Mereka semua tentu saja telah menyiapkan diri untuk menghadapi gelombang serangan siluman, tapi jika masih ada kesempatan, mereka terlebih dahulu ingin meningkatkan kekuatan ke tingkat aura berwarna Ungu.
Gelombang serangan siluman kemungkinan akan datang dalam waktu satu sampai dua minggu lagi. Dalam kurun waktu yang tersisa, Su Tianjin yakin jika semua Paman dan Bibinya bisa menerobos seperti keinginan mereka.
Setelah melakukan pertemuan singkat dengan seluruh Paman dan Bibinya, Su Tianjin memutuskan pergi melihat persiapan prajurit Kota Shamo.
Saat ini Kota Shamo memiliki setidaknya lima ribuan prajurit kota, dan mereka semua sudah berhasil memiliki kekuatan di tingkat aura berwarna Biru.
Sementara jika diperlukan, seluruh penduduk Kota Shamo yang seluruhnya merupakan kultivator, mereka bisa menjadi kekuatan bantuan jika memang diperlukan.
“Apa aku perlu meningkatkan kekuatan sampai tingkat aura berwarna Putih sebelum datangnya gelombang serangan siluman?” Su Tianjin merasa dirinya saat ini sudah kuat, tapi dia merasa masih butuh tambahan kekuatan untuk memusnahkan seluruh siluman, yang menyerang saat terjadi gelombang serangan siluman.
Su Tianjin ingin kembali berkultivasi, tapi dia takut terlalu nyaman berkultivasi, dan tidak bisa mengakhiri kultivasi nya tepat waktu.
“Sebaiknya mulai malam ini aku berkultivasi di rumah, dan hanya berkultivasi saat malam hari! Setidaknya semua itu harus aku lakukan sampai berlalunya hari datangnya gelombang serangan siluman!” kata Su Tianjin lalu dia pergi ke kedai teh yang berada di pusat keramaian Kota Shamo.
Su Tianjin senantiasa menggunakan jubah bertudung saat keluar melihat keadaan Kota Shamo. Jadi, tidak ada yang tahu jika dibalik jubah bertudung nya, adalah sosok dirinya yang merupakan Penguasa Kota Shamo.
Penduduk Kota Shamo yang memang sudah terbiasa melihat keberadaan sosok berjubah, dan lagi sosok berjubah sama sekali tidak memiliki aura buruk.
Menyikapi keberadaan sosok berjubah, mereka bersikap seperti biasa, dan tidak menaruh curiga pada sosok berjubah.
Selesai menghabiskan dua cangkir teh kualitas terbaik yang dimiliki Kota Shamo, Su Tianjin berpikir untuk sesekali pergi ke kota lain yang ada di tanah terbuang.
Dia telah mengetahui letak dua kota lainnya, yang ada di tanah terbuang, tapi dia senantiasa tidak memiliki waktu yang tepat untuk mengunjungi kota lainnya.
“Mungkin saja aku bisa menemukan keberadaan sumberdaya berharga di kota lain!” gumam Su Tianjin, dan dia segera merencanakan kepergiannya ke kota lain yang ada di tanah terbuang.
Dari kedua kota yang ada, Kota Huangwu menjadi kota terdekat dari Kota Shamo. Jarak diantara kedua kota tidak lebih dari 2000 kilometer, tapi dengan kecepatan pergerakan Su Tianjin sebagai seorang kultivator, dalam setengah hari dia bisa sampai di Kota Huangwu.
Hari ini juga dia akan pergi ke Kota Huangwu, dan secepatnya bakalan kembali ke Kota Shamo.
Setidaknya dua hari akan dia habiskan untuk melihat keadaan Kota Huangwu. Sedangkan untuk Kota Heise, untuk saat ini dia tidak memiliki waktu berlebih untuk pergi kesana.
Setelah memutuskan untuk pergi ke Kota Huangwu, Su Tianjin langsung saja pergi tanpa melakukan persiapan.
Dia juga tidak lebih dulu meminta izin pada seluruh Paman maupun Bibinya, dikarenakan tahu jika meminta izin pada mereka, tentu dirinya tidak akan mendapatkan izin yang diinginkan.
Meninggalkan Kota Shamo tanpa ada yang mengetahui kepergiannya, Su Tianjin langsung saja berlari cepat menuju Kota Huangwu.
Jika saat ini adalah siang hari, kemungkinan dia akan sampai di Kota Huangwu saat datangnya malam.
Tanah terbuang adalah tanah tanpa pemilik, dalam artian tidak ada Kerajaan ataupun Kekaisaran yang memiliki wilayah tanah terbuang.
Tidak ada yang mencoba menjadikan tanah terbuang sebagai wilayah milik mereka. Bagaimanapun wilayah terbuang merupakan salah satu tempat tidak penting yang ada Dunia Fana, dan siapa juga yang ingin menjadikan wilayah tanah terbuang sebagai wilayahnya!
Seperti namanya, tanah terbuang benar-benar tanah terbuang tanpa ada yang ingin memilikinya.
......................
Swush... Swush... Swush...
Beberapa waktu berlalu, Su Tianjin sudah menempuh jarak pebih dari 1.500 kilometer, dan itu artinya tidak lama lagi dia akan sampai di tujuan.
Saat ini dia sudah berada di hutan yang mengelilingi Kota Huangwu. Hutan membentang luas mengelilingi Kota Huangwu, dan terlihat banyak binatang buas yang tinggal di tengah hutan.
“Hutan yang sangat luas, mungkin luasnya dua kali hutan yang mengelilingi Kota Shamo,” gumam Su Tianjin.
Di saat dia mengagumi luasnya hutan yang mengelilingi Kota Huangwu, sayup-sayup kedua telinga Su Tianjin mendengar suara pertarungan.
Jelas dia mendengar suara besi berbenturan, dan terkadang dia mendengar suara jerit kesakitan.
Suara itu sangat dekat darinya, membuat Su Tianjin penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Dengan pergerakan yang begitu cepat dan tanpa suara, Su Tianjin sampai di tempat tersembunyi, tapi bisa melihat jelas apa yang sedang terjadi tidak jauh darinya.
Saat ini Su Tianjin berada di ketinggian pohon, dan dia jelas melihat pertarungan yang terjadi antara dua kelompok.
“Tidak ada yang mengeluarkan aura kekuatan, dan aku tidak merasakan energi spiritual dari tubuh mereka. Sepertinya mereka dua kelompok yang berasal dari Kota Huangwu!” gumamnya, dan diwaktu yang sama kedua matanya terus saja menyaksikan pertarungan, yang masih berlanjut.
Pertarungan tanpa energi spiritual dan kekuatan aura sangatlah seru, dan Su Tianjin cukup terhibur saat melihat jalannya pertarungan.
Namun, pertarungan menjadi tidak seru saat muncul seorang kultivator dengan tubuh diselimuti aura berwarna hija, yang ternyata dia memberi bantuan pada salah satu kelompok.
Lima belas orang yang melihat adanya sosok kultivator yang berada di pihak lawan mereka, jelas mereka tidak memiliki harapan mengalahkan kultivator itu.
Jangankan melawan dan mengalahkan, melukainya saja jelas mereka tidak bisa melakukannya.
Melihat apa yang sedang terjadi di bawah sana, Su Tianjin masih diam di tempatnya, dikarenakan dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan dia belum tahu mana pihak yang salah dan mana pihak yang benar.
“Sebelum ikut campur, aku ingin tahu mana pihak yang salah dan mana yang benar!” gumam Su Tianjin, dan dia terus mengawasi apa yang sedang terjadi.
Mendengar pembicaraan orang-orang di bawah sana, Su Tianjin ingin mencari tahu pihak mana yang benar, dan yang salah.
“Serahkan empat wanita di kelompok kalian, maka aku akan membiarkan kalian pergi dari tempat ini!” kata kultivator, yang masih menunjukkan aura kekuatannya.
“Jangan harap kami menyerahkan adik-adik kami pada sekumpulan orang menjijikkan seperti kalian!” Meski takut pada keberadaan kultivator yang mereka ketahui sebagai sosok terkuat di Kota Huangwu, mereka tetap akan melindungi, apa yang sudah seharusnya mereka lindungi.
Berkorban nyawa akan mereka lakukan, asalkan itu bisa membuat mereka melindungi, apa yang ingin mereka lindungi.
“Hehehe... sepertinya kamu dan yang lainnya begitu menginginkan kematian! Baiklah, dengan senang hati aku akan memberikan kematian pada kalian semua!” katanya, dan dia langsung saja melesat maju menyerang pria yang baru saja bicara dengannya.
Namun, belum juga dia sampai dan melukai orang yang baru bicara dengannya, sesuatu yang kuat dan kerasa menghantam dadanya sebanyak dua kali.
Bugh... Bugh...
Booomm...
Kultivator yang sebelumnya terlihat arogan dikarenakan berhadapan dengan orang-orang yang tidak bisa berkultivasi, saat ini kondisinya sangat mengenaskan.
Tubuhnya terpental jauh menghantam pepohonan. Bukan hanya terpental, tapi dia juga kehilangan bagian kepalanya, dan bisa dipastikan jika kultivator itu telah bertemu dengan kematiannya.
Sementara itu, sosok berjubah dengan tudung yang telah memukul seorang kultivator sampai mati, saat ini dia mengarahkan sorot mata tajam ke arah sekelompok orang, yang mana mereka sebelumnya berada di dalam perlindungan kultivator, yang kini telah menjadi mayat tanpa kepala.
Melihat keberadaan mereka, sosok berjubah dengan tudung kepala yang tidak lain adalah Su Tianjin, dia mengarahkan pandangannya pada orang-orang yang jiwanya telah tercemari kekuatan jahat, lalu dia bicara, “Aku memberi kalian dua pilihan! Mati atau pergi dari tempat ini?”
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
kenta jaya
gunakan mata ajaib dong /Shame/
2025-01-21
1
Mia Sagitarius
up
2025-02-20
0
Kag Lanek
langsung bantai 🏹🚀
2025-02-03
0