Siang ini Kota Shamo terlihat ramai seperti hari-hari biasanya.
Di tengah-tengah keramaian kota, terlihat beberapa orang yang bukan penduduk asli Kota Shamo membaur dengan penduduk kota di tengah keramaian.
Orang-orang itu adalah penyusup, dan saat ini mereka menyebar di tengah keramaian, berusaha mencari seseorang yang menjadi target pekerjaan mereka.
Sementara itu, sosok bertudung terlihat mengikuti arah perginya salah satu penyusup.
Dengan gerakan tanpa suara dan kepintarannya menyembunyikan diri, sosok bertudung bisa terus mengikuti penyusup yang memasuki Kota Shamo tanpa ketahuan.
“Mereka sepertinya sedang mencari seseorang di kota ini!” gumam sosok bertudung yang mana dia adalah Su Tianjin.
Sengaja dia menyamarkan diri karena tidak ingin sosoknya diketahui oleh para penyusup, yang memiliki jiwa berwarna hitam.
Terus mengikuti penyusup yang belum menyadari keberadaannya, begitu sampai di tempat yang lumayan sepi, Su Tianjin langsung muncul di hadapan penyusup, yang tentu saja terkejut dengan kemunculannya.
Seorang penyusup dengan jiwa berwarna hitam, tanpa banyak bertanya karena yakin tidak akan ada jawaban untuk apa yang ditanyakan padanya, Su Tianjin segera menyerang sosok penyusup, yang kekuatannya berada satu tingkat di atas para Paman dan Bibinya.
Jika para penyusup mengincar para Paman dan Bibinya sedangkan dia belum sampai di Kota, dia tidak yakin para Paman dan Bibinya bisa melawan para penyusup, yang mengincar mereka.
Akan tetapi, dikarenakan dirinya saat ini sudah berada di Kota Shamo, dia tidak akan membiarkan para penyusup berhasil mencelakai siapapun yang ada di Kota Shamo.
Su Tianjin mengarahkan tinju biasa ke arah penyusup, dan dia tidak berharap tinjunya mengenai lawannya.
Benar saja, dengan sedikit usaha, penyusup yang menjadi lawannya berhasil menghindar.
Senyum terlihat di wajah Su Tianjin melihat itu, dikarenakan dia yakin semua itu bakalan terjadi.
“Diam-diam menyusup ke Kota Shamo, apa sebenarnya yang menjadi tujuan kalian?” Su Tianjin bertanya, meski tahu dia tidak akan mendapatkan jawaban yang diinginkan.
“Tujuanku tidak ada hubungannya denganmu, jadi sebaiknya kau mati karena sudah berani menyerangku!”
Swush...
Aura berwarna ungu menyelimuti penyusup yang menjadi lawan Su Tianjin.
Warna ungu yang merupakan aura kekuatannya terlihat tidak begitu pekat karena dia masih berada di tahap awal.
Begitu aura berwarna ungu menyelimuti tubuhnya, penyusup yang menjadi lawan Su Tianjin melesat maju menyerang lawannya.
“Apa dengan kekuatan lemahmu kau ingin membunuhku? Dalam mimpi sekalipun kau tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya!” kata Su Tianjin.
Tanpa menunjukkan aura kekuatannya kekuatannya, mudah baginya menghalau serangan lawannya.
Gerakan lawan yang cepat, Su Tianjin dapat mengimbanginya, begitu juga dengan kekuatan lawannya.
“Oh, sepertinya kau memiliki sedikit kemampuan untuk bersaing denganku! Baiklah, dengan begini aku bisa lebih serius menghadapimu!” kata pria penyusup, dan dia menyerang Su Tianjin jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Swush... Swush... Swush...
Plak... Plak... Plak...
Tinjunya dengan mudah ditahan Su Tianjin, begitu juga saat dia menyerang menggunakan kedua kakinya.
Kerutan terlihat di kening penyusup yang menjadi lawan Su Tianjin setelah dia terus saja gagal melukai lawannya.
‘Sial, dia ternyata jauh lebih kuat dari perkiraanku!’ batinnya.
Tidak ingin kalah, dia segera mengeluarkan senjata dari sebuah kantong. Sebuah pedang berada di tangannya, dan dia siap menyerang.
Slash... Slash...
Trang... Trang...
Dia mengayunkan cepat pedangnya menyerang lawan, tapi Su Tianjin tidak kalah cepat. Dia mengeluarkan pedangnya, dan menahan serangan lawannya.
“Karena kamu tidak datang seorang diri, aku akan menyelesaikan semua ini dengan cepat!” Su Tianjin mulai serius menghadapi lawannya.
Swush...
Aura berwarna ungu menyelimuti tubuh Su Tianjin. Warna aura jauh lebih pekat dari warna aura yang menyelimuti tubuh lawannya, dan itu menunjukkan jika dia lebih kuat dari penyusup yang menjadi lawannya.
Melihat warna aura yang menyelimuti tubuh lawannya, penyusup yang menjadi lawan Su Tianjin sadar mustahil dia menang melawan sosok yang jauh lebih kuat darinya.
Ingin rasanya dia pergi melarikan diri, tapi belum sempat melakukannya, sosok yang menjadi lawannya tiba-tiba sudah berada di belakangnya, dan jelas dia melihat pedang di tangan lawannya terdapat noda darah.
Tidak lama kemudian, dia melihat tubuhnya sendiri berdiri tanpa memiliki bagian kepalanya. Belum sadar apa yang telah terjadi, pandangannya sudah lebih dulu menggelap, dan kematian datang menghampirinya.
“Hah, ternyata tidak mudah mengalahkannya!” gumam Su Tianjin lalu dia segera membakar mayat penyusup menggunakan elemen apinya.
Setelah memastikan mayat itu berubah menjadi abu, Su Tianjin segera meninggalkan tempat yang benar-benar sepi, dan dia baru tahu jika di Kota Shamo masih ada tempat yang sangat sepi.
“Mereka yang memiliki jiwa berwarna hitam memiliki kekuatan yang sama. Ras-rasanya mereka semua tidak pantas menjadi teman berlatih untukku!” gumamnya.
Su Tianjin terus saja mencari keberadaan para penyusup pemilik jiwa berwarna hitam.
Setiap bertemu dengan salah satu dari mereka, dengan cepat dia membunuhnya, dikarenakan mereka semua adalah musuh yang datang untuk melakukan sesuatu yang buruk di Kota Shamo.
......................
Menghadapi banyaknya penyusup pemilik jiwa berwarna hitam bukanlah sebuah masalah bagi Su Tianjin.
Sekarang hanya menyisakan dua penyusup, yang lebih kuat dari para penyusup sebelumnya, dimana mereka semua telah berhasil dimusnahkan oleh Su Tianjin.
Menghadapi dua penyusup yang lebih kuat dari mereka yang sebelumnya menjadi lawannya, Su Tianjin sama sekali tidak gentar, dia berdiri tegak bagaikan karang di tepi laut yang tetap kokoh berdiri meski banyak gelombang kuat datang menghantam nya.
“Maju serang aku, dan aku akan mengirim kalian bertemu orang-orang yang sebelumnya sudah mati di tanganku!” Pada saat ini tubuh Su Tianjin sudah diselimuti aura yang menunjukkan kekuatannya.
Kedua lawannya yang tahu jika dirinya lebih kuat dari mereka, keduanya terlihat ragu menyerangnya.
“Sial! Kita tidak punya pilihan lain, selain melawannya!” kata salah satu penyusup yang tidak melihat celah untuknya bersama rekannya untuk melarikan diri.
“Kita cuma punya dua pilihan, dia yang mati lalu kita kembali melanjutkan tugas, atau kita yang mati dan semua berakhir sampai di sini!” kata penyusup lainnya.
Melihat kedua lawannya masih terus saling bicara, Su Tianjin terkekeh pelan karena dia jelas mendengar keseluruhan isi pembicaraan mereka.
“Apa yang kalian tunggu? Jika ingin menyerangku, cukup kalian maju dan aku berjanji semua akan berakhir sangat cepat!” kata Su Tianjin dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
Swush... Swush...
Mendengar perkataan sosok bertudung yang menjadi lawan mereka, keduanya segera mengeluarkan seluruh kekuatannya.
Kedua penyusup memiliki keinginan keras memusnahkan sosok bertudung yang menjadi lawan mereka.
“Satukan kekuatan kita, dan kita pasti bisa membunuh orang itu!” Dengan kekuatan dua orang kultivator tingkat aura warna Ungu tahap menengah, kekuatan mereka bukanlah sesuatu yang dapat dianggap remeh.
Swoosh...
Mereka melesat cepat maju menyerang Su Tianjin.
Sayangnya usaha yang mereka lakukan berakhir sia-sia, dikarenakan apapun serangan yang mereka lakukan, semua tidak ada yang mengenai Su Tianjin.
Dengan gerakan cepat dan lincah, Su Tianjin menghindari serangan mereka.
Tidak membiarkan musuh bergerak mundur mengumpulkan tenaga setelah menyerangnya, Su Tianjin dengan gerakan yang sangat cepat, dia berhasil memukul mereka.
Bugh... Bugh...
Baang... Baang...
Aaaargh... Aaaargh...
Tanpa kesulitan Su Tianjin mendaratkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh dua penyusup yang menjadi lawannya.
Tubuh kedua penyusup sudah dipenuhi berbagai jenis luka, dan dengan tinju yang diselimuti elemen pentir, Su Tianjin memukul kedia lawannya.
Bang... Bang...
Booomm... Booomm...
Su Tianjin merubah tubuh kedua lawannya menjadi serpihan kecil, dan bisa dipastikan keduanya telah mati.
Mencari apakah ada sosok pemilik jiwa berwarna hitam lainnya di sekitaran kota ataupun di dalam kota, setelah memastikan tidak adanya sosok pemilik jiwa hitam, Su Tianjin memutuskan pulang ke rumahnya.
Dia ingin bertemu dengan para Paman dan Bibinya, untuk membahas datangnya gelombang serangan siluman, yang setiap tahunnya akan terjadi di waktu yang sama, dan dalam setahun hal yang sama akan terus terulang sebanyak dua kali.
Jika gelombang serangan siluman beberapa bulan lalu membuat Kota Shamo kehilangan ratusan prajurit yang gugur saat melindungi kota, kali ini Su Tianjin bertekad tidak akan membiarkan korban jiwa lebih banyak dari apa yang terjadi beberapa bulan lalu.
“Melihat kekuatan siluman yang akhir-akhir ini menyerang Kota Shamo, aku yakin pada gelombang serangan yang akan segera datang, siluman yang muncul bakalan lebih kuat dan lebih banyak dari apa yang datang beberapa bulan lalu!” gumam Su Tianjin dengan penuh keyakinan.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
kenta jaya
silumannya ga ada manfaatnya sama sekali ya ? /Speechless//Doubt/
2025-01-21
0
Kag Lanek
kristal jiwa dan daging siluman, kenapa ga dimanfaatkan ? 🏹
2025-02-03
0
Iskandar Yunaeni
WAH..ADA YG ATUR KALIII
2024-11-12
1