Su Tianjin langsung saja melapisi tinjunya dengan kekuatan elemen cahaya, lalu dia kembali menyerang para siluman yang menjadi lawannya.
“Sepertinya kekuatan elemen cahaya memang kelemahan utama para siluman!” Su Tianjin dengan sangat mudah membunuh siluman dengan tinju yang dilapisi kekuatan elemen cahaya.
Dalam waktu singkat puluhan siluman mati di tangannya, dan seiring waktu semakin banyak siluman yang mati karenanya.
Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya seluruh siluman berhasil dimusnahkan, dan Kota Shamo selamat dari ancaman para siluman.
“Ini kali pertama aku membunuh siluman, tapi aku merasa semua ini terlalu biasa, seolah sebelumnya aku sudah membunuh banyak siluman seperti mereka!” gumam Su Tianjin.
Memiliki ingatan Kaisar Dewa dan Kaisar Iblis, membuat Su Tianjin merasa membunuh merupakan sesuatu yang sudah biasa, dan tidak ada keanehan pada dirinya meski barusan merupakan pengalamannya bertarung dan membunuh lawan.
‘Mungkinkah semua ini karena ingatan dari kedua Kaisar?’ batin Su Tianjin.
......................
Di tempat lainnya.
Dua pria yang merupakan pemimpin orang-orang yang sebelumnya ditolak Su Tianjin saat ingin memasuki Kota Shamo, keduanya saat ini pergi menemui seseorang di kedai makan, yang terletak si sebuah kota, tidak jauh dari tanah terbuang.
Pergi ke lantai dua kedai makan, keduanya pergi ke ruangan khusus, menemui seseorang yang sedang menunggu kedatangan mereka.
“Yang Mulia!” kata keduanya sambil berlutut, begitu mereka dipertemukan dengan seorang pria yang menggunakan topeng perak, untuk menutupi sebagian wajahnya.
Pria yang dipanggil Yang Mulia, dia menatap dua pria yang berlutut di hadapannya.
Meski hanya ditatap, dua pria yang tahu seberapa kuat sosok di hadapan mereka, keduanya merasakan tekanan kuat, yang membuat mereka kesulitan bergerak.
“Ya-Yang Mulia, kami gagal memasuki Kota Shamo, dikarenakan ada orang-orang kuat yang membuat kita tidak bisa memasuki kota itu! Akan tetapi, meski kami tidak berhasil memasuki Kota Shamo, kami berhasil mengumpulkan banyak informasi penting tentang kota itu!” kata salah satu pria masih dalam keadaan berlutut.
“Katakan padaku, informasi apa yang kalian dapatkan?” kata Pria bertopeng.
“Yang Mulia, informasi tentang keadaan Kota Shamo yang selama ini kita dengar dan ketahui dari mulut ke mulut, ternyata itu benar-benar salah!”
“Tidak ada yang namanya Kota Shamo berada di tengah-tengah gurun pasir, dan memiliki tanah tandus sehingga membuat penduduk kota itu hidup serba kekurangan.”
“Apa yang kami lihat, Kota Shamo berada di tempat yang dikelilingi tumbuhan hijau, bahkan ada hutan luas sebelum kami sampai di kota itu. Untuk keadaan tanah di kota itu sama sekali tidak tandus, melainkan sangat subur dengan tumbuhnya berbagai jenis tanaman.”
Kedua prajurit mengatakan pada pria bertopeng apa yang mereka ketahui tentang Kota Shamo.
“Apa kalian mengatakan yang sesungguhnya padaku, atau itu hanya karangan kalian?” tanya pria bertopeng belum sepenuhnya percaya pada perkataan kedua pria di hadapannya.
Tahu jika sosok yang mereka panggil Yang Mulia belum sepenuhnya percaya terhadap perkataan mereka, salah satu pria mengeluarkan sebuah artefak, yang dapat digunakan untuk merekam sebuah kejadian.
Meski hanya sedikit yang bisa direkam oleh artefak itu, setidaknya itu dapat membuktikan perkataan mereka.
Dari apa yang direkam oleh artefak yang keberadaannya cukup berharga, pria bertopeng percaya akan keadaan Kota Shamo yang tidak seperti apa yang selama ini dia ketahui.
Namun, dia tidak peduli pada keadaan Kota Shamo, melainkan dia lebih peduli pada pemuda yang memukuli orang-orangnya, yang seharusnya menjadi penguasa di Kota Shamo.
Hanya sekilas melihat, dia tahu jika pemuda itu adalah seorang kultivator.
Melihat wajah pemuda itu, dia merasa tidak begitu asing dengan wajahnya, sampai beberapa saat kemudian dia tiba-tiba tersenyum setelah mengingat identitas pemuda yang dia lihat.
‘Ternyata dia masih hidup, dan sepeetinya di sudah berhasil menjadi seorang kultivator!’ batin pria bertopeng.
“Yang Mulia, hanya itu bukti yang bisa kami berikan!” kata pria pemilik artefak.
Pria bertopeng yang dipanggil Yang Mulia menganggukkan kepalanya. “Pergilah, aku sudah tidak lagi memerlukan keberadaan sampah sepeti kalian!” kata pria bertopeng.
Dua pria yang sebelumnya berlutut, mereka buru-buru pergi setelah mendengar perkataan pria bertopeng, yang menyuruh mereka pergi.
“Bunuh mereka, dan semua yang berhubungan dengan mereka!” perintah pria bertopeng, begitu dia tinggal seorang diri dalam ruangannya.
Tidak lama setelah perintah diberikan, dua siluet bayangan bergerak cepat meninggalkan ruangan pria bertopeng.
“Ramalan itu sepertinya benar, dan keberadaanku adalah untuk mencegah ramalan itu menjadi kenyataan!” kata pria bertopeng, dengan niat membunuh yang meluap keluar dari tubuhnya.
Niat membunuh miliknya sangatlah kuat, menunjukkan jika seumur hidupnya dia telah banyak melakukan pembunuhan.
......................
Di Kota Shamo.
Su Tianjin sedang melihat tumpukan mayat para siluman yang sedang dibakar. Tidak ingin mengubur mereka, Su Tianjin dan yang lainnya memutuskan membakar seluruh mayat siluman, daripada dibiarkan dan menjadi sumber penyakit mematikan.
Tidak ada kejadian aneh selama proses pembakaran, sampai akhirnya seluruh mayat siluman berubah menjadi abu.
Setelah memastikan seluruh mayat siluman berubah menjadi abu, Su Tianjin pergi ke aula Kota Shamo, bersama dengan ke-enam Pamannya.
Dia ingin membicarakan masalah serius tentang rencana menghancurkan segel, yang selama ini membuat penduduk Kota Shamo tidak bisa berkultivasi.
Nantinya setelah mereka semua dapat berkultivasi, untuk melatih mereka berkultivasi, Su Tianjin akan mempercayakan semua itu pada seluruh Paman dan Bibinya.
Su Tianjin sendiri, dia akan fokus meningkatkan kekuatannya, sekaligus mencari sumberdaya berharga untuk meningkatkan kekuatan seluruh penduduk Kota Shamo.
Selain ancaman dari orang-orang Kekaisaran, ada juga ancaman yang lebih nyata, yaitu ancaman para siluman.
Oleh karena itu wajib bagi Su Tianjin meningkatkan kekuatannya, jika dia ingin melindungi apa yang ingin dilindunginya.
‘Secepatnya aku harus kembali meningkatkan kekuatan!’ bati Su Tianjin.
......................
Di aula Kota Shamo.
Setelah menjelaskan pada ke-enam Pamannya tentang segel yang selama ini membuat penduduk Kota Shamo tidak bisa berkultivasi, dan cara menghancurkan segel itu, sekarang Su Tianjin ingin mendengar kesalahan mereka melatih penduduk kota yang sudah bisa berkultivasi.
Mereka dengan senang hati akan melatih penduduk kota, jika benar mereka bisa berkultivasi seperti apa yang dikatakan Su Tianjin.
Sebuah kebetulan atau kembali sebuah keberuntungan, di hutan tidak jauh dari Kota Shamo, di tempat itu ditumbuhi banyak tanaman spiritual, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan seseorang yang baru menapaki jalan kultivator.
Mereka yang nantinya berhasil menapaki jalan seorang kultivator, mereka bisa memanfaatkan tanaman spiritual itu untuk meningkatkan kekuatannya.
Selanjutnya, untuk membuktikan pada para Pamannya jika dia bisa menghancurkan segel pada diri orang-orang yang selama ini tidak bisa berkultivasi, lima prajurit dipanggil memasuki aula Kota Shamo.
Semua orang terlihat memiliki segel, yang menyegel dantian mereka, dan hanya dalam waktu singkat segel di dalam tubuh kelima prajurit berhasil dihancurkan Su Tianjin.
“Paman sekalian bisa mulai melatih mereka untuk menjadi seorang kultivator!” kata Su Tianjin, tentu membuat terkejut lima prajurit yang selama ini sadar jika diri mereka adalah seorang pemboros, yang artinya tidak mungkin bisa berkultivasi.
“Tuan Muda, kami tidak mungkin bisa berkultivasi, jadi tidak perlu mengajari kami sesuatu yang sia-sia!” kata salah satu prajurit, sedangkan empat prajurit lainnya hanya menganggukkan kepala setuju.
“Sebelumnya penyebab kalian tidak bisa berkultivasi, itu karena ada segel yang menyegel dantian milik kalian. Sekarang segel itu sudah aku hancurkan, dan seharusnya saat ini kalian sudah bisa melihat keberadaan energi spiritual yang ada di tempat ini!” ungkap Su Tianjin.
Mendengar semua itu, kelima prajurit yang semula menundukkan kepala, kini mereka mengangkat kepala, dan melihat keadaan di sekitar mereka.
Begitu melihat sekitar, mereka bisa melihat cahaya warna-warni, yang selama ini belum pernah mereka lihat.
Mengingat buku mengenai kultivasi yang pernah mereka baca sebelum dianggap sebagai pemboros, mereka tahu jika cahaya warna-warni itu merupakan energi spiritual, dan keberadaan energi spiritual hanya bisa dilihat oleh mereka yang ditakdirkan menapaki jalan seorang kultivator.
“Tuan Muda, mungkinkah cahaya warna-warni yang kami lihat adalah energi spiritual?” tanya salah satu prajurit.
“Ya, itu adalah energi spiritual, dan mulai sekarang kalian bisa menapaki jalan sebagai seorang kultivator!” jawab Su Tianjin, dan dia menunjukkan senyuman di wajahnya.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
kenta jaya
aipp.. /Determined//Determined/
2025-01-21
0
Harman Loke
bunuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanyaaaaa
2024-09-18
1
Suket Tekikapisan
bagong
2024-07-28
2