Swush...
Setelah berlari menyusuri jalanan berbatu, Su Tianjin akhirnya sampai di dekat gerbang Kota Shamo.
Tatapan matanya yang begitu fokus melihat keadaan gerbang kota, dia tidak melihat adanya perubahan pada gerbang kota, yang artinya semalam tidak terjadi sesuatu pada Kota Shamo.
Su Tianjin tersenyum melihat semua terlihat baik-baik saja, dan dengan segera dia berjalan menuju gerbang kota yang dijaga oleh empat orang prajurit kota.
Prajurit kota yang berjaga, mereka sedikit menundukkan kepala saat Su Tianjin memasuki kota.
“Selamat datang kembali Tuan Muda!” kata ke-empat prajurit bersamaan.
Su Tianjin tersenyum mendengar sapaan mereka, lalu dia bicara, “Pagi yang cerah dan suasana yang menyenangkan. Semoga pekerjaan Paman sekalian berjalan lancar!” balas Su Tianjin, lalu dia melangkahkan kakinya memasuki Kota Shamo.
Orang-orang di Kota Shamo sangat menghormati Su Tianjin. Bagi mereka, keberadaan Su Tianjin di Kota Shamo adalah bintang keberuntungan yang diturunkan Dewa pada Kota Shamo.
Semua orang tentu saja tahu sejak kedatangan Su Tianjin dan kelompoknya, Kota Shamo senantiasa diberkati oleh keberuntungan, dan sampai hari ini keberuntungan itu belum terputus.
Lima tahun sudah berlalu sejak pertama kali Su Tianjin menginjakkan kaki di Kota Shamo, dan selama itu juga keberuntungan Kota Shamo terus saja berdatangan seolah tidak akan ada habisnya.
Keberuntungan itu membuat keadaan Kota Shamo saat ini jauh berbeda dari lima tahun yang lalu, sebelum kedatangan Su Tianjin.
Tidak ada lagi kota gersang di tengah gurun pasir.
Kota Shamo kini menjadi kota yang sangat subur, bahkan tumbuhan hijau tumbuh subur sejauh belasan kilometer dari Kota Shamo.
Jauh berbeda dengan apa yang terlihat di masa lalu, yang mana sekeliling Kota Shamo adalah padang pasir, dan sama sekali tidak ada tumbuhan hijau.
Persawahan, perkebunan, peternakan, bahkan kolam budidaya ikan, semua bisa ditemukan di Kota Shamo, setelah lima tahun keberadaan Su Tianjin di kota yang dulunya dianggap sebagai kota mati.
Selain kehidupan penduduk kota yang semakin membaik dengan semua yang kini di miliki Kota Shamo, kini Kota Shamo memiliki prajurit yang jauh lebih kuat dibandingkan kedua kota lainnya, yang berada di tanah terbuang.
Saat ini lebih dari lima belas ribu orang tercatat sebagai penduduk Kota Shamo, dan empat ribu di antaranya kini menjadi prajurit kota.
Pria maupun wanita, selama mereka memiliki kekuatan dan kemampuan, mereka bisa mendaftarkan diri sebagai prajurit kota.
Empat dari sepuluh pengawal yang merupakan pengawal Su Tianjin, mereka ditunjuk sebagai Empat Jenderal Kota Shamo, yang masing-masing dari mereka memimpin seribu prajurit.
Mereka berempat dan enam lainnya adalah kultivator, dan dengan kekuatan berada di tingkat aura berwarna Hijau, mereka sangatlah layak menjadi seorang Jenderal.
Untuk keberadaan para pengawal lainnya, saat ini mereka bekerja di belakang meja, membantu pekerjaan Penguasa Kota Shamo.
Lalu siapa Penguasa Kota Shamo, dia adalah Su Tianjin. Meski masih sangat muda, semua orang setuju jika dia menjadi Penguasa Kota Shamo.
“Bibi, aku pulang!” Su Tianjin sampai di rumahnya, dan dia mendapatkan sambutan hangat dari empat wanita yang sudah merawatnya sedari bayi.
Ke-empat wanita yang melayani Su Tianjin, mereka juga kultivator, dan kekuatan mereka setara dengan kesepuluh pengawal.
Jika di masa lalu keempatnya tida memiliki nama marga, kini mereka memilikinya, dan itu semua karena paksaan Su Tianjin.
Su Liyun, Su Jingmi, Su Jing, dan Su Yin, ke-empat pelayan yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh Su Tianjin, begitu juga dengan kesepuluh pengawal.
“Tuan Muda, selamat ulang tahun, dan semoga segala kebaikan senantiasa menyertai kemanapun Tuan Muda melangkah!” kata Su Liyun, dan dia memberikan mangkuk berisikan mie panjang umur pada Su Tianjin.
Su Jingmi yang memiliki keahlian menjahit, dia memberikan baju baru hasil jahitannya sendiri sebagai hadiah ulang tahun Su Tianjin.
Su Jing dan Su Yin yang memiliki keahlian seorang alkemis, keduanya memberi masing-masing lima pil penempa tulang pada Su Tianjin.
Dengan sepuluh pil penempa tulang, Su Tianjin bisa meningkatkan kekuatan fisiknya menjadi dua sampai tiga kali lebih kuat dari sebelumnya.
Su Tianjin sangat menyukai hadiah yang diberikan semua Bibinya, dan dia sangat berterimakasih atas apa yang diberikan padanya. Selesai pemberian hadiah, sekarang mereka semua segera menikmati mie panjang umur, yang dimasak khusus oleh Su Liyun.
Usai makan bersama, Su Tianjin pergi ke halaman belakang rumahnya untuk membersihkan tubuhnya sekaligus berganti pakaian.
Begitu tubuhnya bersih dan mengganti pakaiannya dengan pakaian baru hadiah dari Su Jingmi, tidak lupa dia mencuci pakaian kotornya, dan menjemur nya di bawah terik matahari.
Sebisa mungkin Su Tianjin tidak ingin membuat repot orang lain. Selagi dia bisa mengerjakannya sendiri, dia tidak akan menyerahkan pekerjaan itu pada orang lain.
Dari halaman belakang, setelah menyelesaikan apa yang dikerjakannya, Su Tianjin sebenarnya ingin pergi ke istana Penguasa Kota Shamo, untuk melihat ada tidaknya pekerjaan yang membutuhkan dirinya.
Namun, belum juga sampai di istana Penguasa Kota Shamo, Su Tianjin bertemu prajurit kota yang terlihat terburu-buru.
“Apa yang membuat Paman begitu terburu-buru?” tanya Su Tianjin mengejutkan prajurit yang sebelumnya tidak menyadari keberadaannya.
Prajurit itu adalah salah satu prajurit yang berjaga di gerbang kota.
Melihat keberadaan Su Tianjin dan mendengar pertanyaan yang ditujukan pada dirinya, prajurit itu segera menyampaikan apa yang saat ini terjadi di gerbang kota.
“Tuan Muda, ada ratusan orang yang diasingkan ke kota ini, dan saat ini mereka berada di depan gerbang kota.”
Mendengarnya Su Tianjin tidak terkejut karena akhir-akhir ini cukup banyak orang-orang yang diasingkan ke Kota Shamo, dikarenakan dua kota lainnya sudah hampir penuh.
“Kenapa Paman tidak langsung membiarkan mereka masuk, dan menempati sisi barat kota yang masih kosong?” ujar Su Tianjin.
“Tuan Muda, kalau sikap mereka seperti orang-orang yang sebelumnya diasingkan ke kota ini, pasti gerbang kota sudah terbuka lebar untuk mereka, tapi sikap mereka jauh berbeda dari orang-orang yang sebelumnya datang!”
Kerutan muncul di kening Su Tianjin muncul begitu mendengar semua itu.
“Sikap seperti apa yang mereka tunjukkan pada Paman dan yang lainnya?”
“Tuan Muda, orang-orang itu ingin kami semua menghormati keberadaan mereka, dan mereka hanya ingin tinggal di rumah terbaik yang ada di kota ini! Bahkan salah satu dari mereka menginginkan kedudukan Penguasa Kota Shamo, dan dia akan membunuh Penguasa Kota Shamo saat ini untuk membuktikan diri jika dia jauh lebih layak menjadi Penguasa Kota Shamo!”
“Orang-orang itu bukanlah kultivator, tapi dari kekuatan fisiknya, kami merasa mereka sangatlah kuat, mungkin setara kekuatan kultivator tingkat aura warna Kuning!”
Su Tianjin yang mendengar seluruh perkataan prajurit kota, dia sangat penasa dengan seberapa kuat orang yang ingin membunuhnya. Entah kenapa dia tiba-tiba ingin bertarung dengan orang itu, dan membuktikan jika dirinya jauh lebih kuat darinya.
“Paman, kembalilah ke gerbang kota, tapi tidak perlu berlari-lari! Aku akan lebih dulu pergi ke gerbang kota!” Usai mengatakan itu, sosok Su Tianjin berlari cepat menuju gerbang ibukota.
Kecepatan lari Su Tianjin benar-benar cepat, bahkan prajurit yang melihat kecepatan larinya, dia seolah melihat ada aura berwarna jingga, yang tertinggal di belakang Su Tianjin.
“A-Aura itu, jangan-jangan Tuan Muda telah bisa berkultivasi!” kata prajurit, dan sesaat kemudian dia tersenyum lebar. “Sungguh keberuntungan senantiasa menyertai Tuan Muda dan Kota Shamo!” katanya, kemudian dia bergegas pergi ke gerbang kota, untuk memastikan apa yang akan terjadi di tempat itu.
Sampai di gerbang kota, Su Tianjin melihat orang-orang yang mencoba menghancurkan gerbang kota. Apa yang terlihat membuatnya marah karena gerbang kota saat ini belum genap satu bulan selesai dibangun, lalu saat ini orang-orang asing itu mencoba menghancurkannya.
“Hentikan apa yang sedang kalian lakukan, atau kalian akan menyesali, apa yang selanjutnya bakalan terjadi pada diri kalian!” Su Tianjin beeteriak dengan suara lantang, begitu dia sampai di gerbang Kota Shamo.
Ada dua lapisan gerbang Kota Shamo, dan orang-orang itu saat ini mencoba menghancurkan lapisan pertama gerbang kota, yang bentuknya menyerupai jeruji besi, sehingga mereka yang berada di luar maupun di dalam gerbang masih bisa berkomunikasi.
“Bocah, apa kau sedang mengancam kami? Cih, kami tidak takut dengan ancamanmu, dan aku sarankan pada kalian semua untuk segera membuka gerbang ini! Kami semua adalah calon orang berpengaruh di Kota Shamo, jadi sebelum hal buruk menimpa kalian semua, sebaiknya segera persilahkan kami masuk! Sambut baik kedatangan kami, dan persiapkan para wanita untuk melayani sekaligus memuaskan kami!” teriak salah satu pria di luar gerbang, yang disambut gelak tawa semua orang di luar gerbang.
Mendengar mereka semua tertawa, yang seolah meremehkan kekuatan milik Kota Shamo, Su Tianjin menggertakkan giginya marah.
Swush...
Sosok Su Tianjin tiba-tiba menghilang dari tempatnya.
Bugh... Bugh... Bugh...
Satu-persatu orang-orang yang sedang tertawa terlempar jauh dari gerbang Kota Shamo, dan semua itu dilakukan oleh Su Tianjin yang kini tubuhnya terselimuti aura berwarna Jingga, dan semua bisa melihat jika aura Jingga itu sedikit memiliki warna Kuning.
Boom... Boom... Boom...
Aaaargh...
Suara orang-orang yang terlempar menghantam pepohonan tidak jauh dari gerbang kota serta suara kesakitan turut terdengar, saat Su Tianjin semakin menjadi-jadi menyerang mereka yang telah meremehkan kekuatan Kota Shamo.
“Kalian yang meremehkan kekuatan Kota Shamo, kalian hanya akan hancur di tanganku!” kata Su Tianjin dingin.
......................
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Zainuri Zaira
ppx dan raifan skolh langsung pulang ke Indonesia dan Malaysia dan Indonesia Timur e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai do lai nampak e lai 6 dan raifan skolh langsung ka pokan yang tidak pernah bisa menjauh dan raifan skolh langsung ka pokan yang tidak pernah bisa menjauh dan raifan skolh langsung ka pokan yang tidak
2025-02-21
1
Zainuri Zaira
saya orng tua mu gk mau ngomong apa sih sebenarnya sudah cukup lama dan ribet amat sih jadi orang tua yang tidak dapat di akses oleh manusia dan lingkungan hidup dan kehidupan
2025-02-21
1
Zainuri Zaira
racun tikus putih abu2 dan dani gk ad otak yh aq yg di foto itu pun kalau tak boleh tidur dah ke dalam
2025-02-21
0