Dengan langkah malas Yuizi pergi ke dapur untuk mengembalikan minuman dan tak hanya itu Yuizi juga akan membawakan cemilan nya untuk mereka semua yang suka bergadang bila di rumah ini.
Yuizi tahu betul kebiasaan Paman dan dua temannya yaitu membuat rumah berantakan dan begadang sampai larut malam.
''Aku sedikit lega untuk malam ini karena ada Ibu Risma disini ya Aku jadi tidak terlalu takut kalau pria itu berbuat macam-macam.'' gumam Yuizi sambil meletakkan snack di atas nampan .
Tak tak, Yuizi samar-samar mendengar suara langkah seseorang seperti mendekati nya.
Setengah ketekunan Yuizi berbalik dan siap melindungi diri.
''Hah ... Bu..'' Yuizi sedikit kaget karena yang datang bukan yang dia takutkan namun detik berikutnya ia lega.
''Yui ada apa ? Kamu terlihat ketakutan dan kaget gitu saat ibu datang, kenapa Yui ?'' tanya Risma
''Em t-tidak Bu, a-aku tidak apa-apa. A-aku baik-baik saja.'' Yuizi terbata bicaranya.
''Tapi Ibu lihat ada yang aneh dengan kamu Yui, kamu sangat ketakutan ada apa hm? Bicara sama ibu, barangkali ada yang bisa ibu bantu kamu tidak perlu sungkan ya Yui.'' bujuk Risma dengan nada bicara pelan
''Itu Bu, Aku --''
''Yui.'' seseorang tiba-tiba memanggil Yuizi
Risma dan Yuizi langsung menoleh dan tenyata yang datang ke dapur itu Dhika entah ingin apa.
Disini Risma menatap gerak gerik pria itu, yang secara tiba-tiba datang ke dapur entah mau apa. Pun begitu juga dengan Dhika ia terkejut karena di sini bukan hanya ada Yuizi tapi ada satu wanita lagi yang umurnya jauh dari Yuizi.
'Hm ... Siapa wanita ini? Kenapa bisa ada di rumah si Yui?'
'Lumayan juga nih cewek, dan sepertinya cocok untuk main-main.' batin Dhika
'Sial, kenapa dengan tatapan pria itu? Menyebalkan sekali, dasar mata keranjang.' batin Risma kesal
''Paman, ada apa kesini.'' tanya Yuizi cetus
''Oh ini Kakak sangat haus Yui, makanya Kakak kesini mau nyusulin kamu, kamu nya sih kelamaan eh taunya lagi ngobrol dengan cewek ini.'' jawab Dhika tentu itu tidak mudah Yuizi percayai, bahkan Yui langsung berpikir kearah yang membahayakan bagaimana tidak, jelas di dapur ini hanya ada dia itu kalau Risma tidak disini, dan Yui langsung berpikir buruk.
''Yaudah Paman kan bisa nunggu sebentar didepan sama Paman Niel, gak perlu ikutin aku ke dapur segala ini juga sudah selesai kok.'' balas Yuizi menunjuk air juga cemilan.
Tatapan Dhika tidak lepas pada Risma bahkan sesekali Risma melihat kegenitan yang di tunjukkan Dhika padanya.
''Yui, cewek ini siapa? Dia kenapa ada disini, dan kayaknya Kakak baru lihat dia deh, apa kamu saudara nya Yessi?'' tanya Dhika sangat kepo dan Dhika menebak Risma ini adalah saudara Bunda nya Yuizi.
''Paman tidak perlu tahu, dan sebaiknya paman cepat kembali ke depan karena Aku juga sudah mau kesana paman ayo '' tegas Yui mengusir Dhika Yui tidak ingin pria itu bertanya banyak hal lagi .
''Kamu ini kenapa jutek banget sama kakak, mau Kakak adukan hah sama si Daniel?'' bisa-bisanya Dhika mengancam
''Maaf ya Tuan, Anda tidak sadar apa yang sudah Anda katakan? Dia ini masih anak kecil tapi Anda Bisa-bisanya mengancam anak kecil seperti Yui, Anda ini benar-benar punya pikiran ya.'' Risma menyahuti dan memojokkan Dhika. Risma sangat tidak suka dengan sikap Dhika kepada Yuizi muridnya.
''Lo ini siapa memang nya hah? Jangan ikut campur.'' sentak Dhika marah pada Risma.
''Itu tidak penting karena disini saya tidak terima atas perkataan Anda pada Yuizi.'' kata Risma tidak takut sedikitpun.
''Heh wanita berani kau sama saya hah '' Dhika maju dan akan menantang Risma
''Paman stop! Sebaiknya Paman kembali ke depan !'' kata Yuizi seraya menarik lengan Dhika.
Kali ini Dhika menurut bukan semata-mata dia memang mengalah tapi pria itu memanfaatkan kesempatan untuk berdekatan dengan Yuizi.
''Baiklah Kakak mendengarkan mu Yuizi, ayo kita ke sana.'' Dhika tersenyum genit
''Paman tolong jaga sikap Paman ya.'' desis Yuizi
''Iya udah ayo paman sudah haus ini.'' Dhika pun mencoba bersikap biasa karena dia sadar disana masih ada Risma yang jelas memperhatikan dia.
Sambil melangkah pergi dalam pikirannya Dhika terus menebak-nebak siapa wanita di dapur bersama Yuizi tadi itu. 'Siapa sih tuh cewek, galak juga.'
'Gue coba tanya si Yuizi deh.'
''Yui.'' Dhika memanggil
''Ya.''
''Wanita yang tadi di dapur itu siapa Yui? Kok sepertinya Kakak baru melihatnya deh.'' tanya Dhika sangat penasaran
'Gimana ya aku jawab jujur atau tidak, tapi aku rasa Paman Dhika ini bakal terus bertanya padaku tapi aku juga tidak ingin dia berbuat hal yang macam-macam pada Bu Risma.' batin Yuizi
''Hei, malah bengong itu siapa?'' desak Dhika
''Itu ... Anu Paman--''
''Kalian lama sekali, ngapain aja di dapur hah? Yui ayo bawakan minum nya.'' tiba-tiba Daniel datang dan memotong ucapan Yuizi namun ini menyelamatkan Yuizi sebab karena datangnya Daniel Yuizi tak perlu menjelaskan siapa Risma pada Dhika.
''Baik Paman.'' cepat-cepat Yuizi sekali lagi pergi menjauhi Dhika.
'Ada yang tidak beres dengan anak itu.'.batin Dhika kesal pada Yuizi karena sepertinya Yuizi menjauhinya.
''Ngapain Lo?'' tanya Daniel
''gak ada '' jawabnya singkat
**
Daniel, Louis, juga Dhika mereka memulai pesta yang awalnya masih biasa dan terlihat wajar tapi hingga pada akhirnya mereka pun mabuk juga.
Sementara di kamar nya kini Yuizi tengah duduk bersama Risma dan kali ini Risma tak bisa hanya tinggal diam saja, Risma mulai bertanya serius pada Yuizi.
''Yui, Ibu ingin bertanya hal ini padamu dan ini harap kamu mau mengatakan dengan jujur Yui, kamu tidak usah takut apapun itu kalau ibu bisa bantu ya ibu akan membantu mu dan bila kamu mau menjawab jujur ibu sangat senang Yui ayo ceritakan.'' ujar Risma lembut tapi penuh keseriusan.
''Bu hikss.'' Yuizi langsung menunduk dan mulai menangis padahal tadi masih baik-baik saja.
''Yui you ok?'' Risma mengelus rambut Yuizi
''Bu a-aku takut hikss '' Yuizi semakin terisak-isak
''Tenang lah ada ibu disini, ibu bersama mu.'' tak kuasa melihatnya Risma langsung mendekap erat tubuh Yuizi.
''Tidak Bu, Aku gak bisa cerita.''
''Kenapa hm? Apa ada yang mengancam mu kah?'' tanya Risma pelan
''Bu...''
''Ayo cerita pada ibu, jangan takut lagi ''
''B-bu, p-paman yang tadi itu adalah teman nya Paman aku.''
''Ya lalu?'' Risma masih tenang mendengarkan
''Paman suka mengajak teman temannya kesini ketika Bunda dan Ayah tidak ada, t-tapi hikss.''
''Bicara dengan tenang lah.''
''Tapi Bu, akhir-akhir ini paman Dhika mulai menunjukkan sikap aslinya dia- dia mau mencoba melecehkan ku Bu, hikss hikkss.''
''Apa Yui kamu serius'' Risma benar-benar terkejut dan mungkin firasat nya ini benar
''I-iya Bu, saat itu aku lagi di kamar tapi Paman Dhika tiba-tiba datang dan dia mencoba melakukan itu Bu, a-aku takut aku sangat takut.'' Yuizi sampai bergetar
''tenang Yui ada Ibu, jangan takut.'' Risma semakin memeluk erat.
''Aku takut kadang Paman Dhika mengancam ku, katanya dia akan melakukan hal lebih kalau aku jujur pada ayah Bunda dan Paman Niel, aku sangat takut.''
''Jangan takut ibu sesamamu, ibu akan melindungi mu dan kita bisa bicarakan ini dengan orang tua mu, Ibu yang akan mengatakan nya kamu percaya saja pada Ibu.''
''Tidak Bu, aku- aku takut Paman Niel menyakiti Ibu.''
''Yui, lalu IBu harus apa hm? Ibu tidak mungkin hanya tinggal diam saja saat mendengar murid ibu sedang bahaya tentu semua orang juga akan berpikir yang sama Yui, dengar selagi ibu mampu ibu Janji akan membela kebenaran.''
''Bu Risma, terima kasih banyak Bu.''
''Sama-sama Yui.'' Risma mendekap dan menguatkan Yuizi.
Tanpa mereka sadari dari celah pintu yang sedikit terbuka itu ada yang mendengarkan semua pembicaraan Yuizi dengan Risma. Orang tersebut nampak marah, gigi nya gemerlutuk, tangan mengepal dan juga rahang yang mengeras.
'Kurang ajar!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
sella surya amanda
lanjut
2023-05-07
2