Seorang pria tampan gagah baru keluar dari kantornya dan ia bergegas menuju mobil untuk pulang ke rumah sang kakak, tentu untuk menjaga keponakan nya yaitu Yuizi.
Di perjalanan pulang Daniel menyempatkan untuk berkirim pesan kepada dua sahabatnya yaitu Dhika dan Louis.
[Bro, malam ini kita pesta.] begitu isi pesan dari Daniel
[Dimana Bro,?] balas Louis
[Club?] balas Dhika
[Bukan tapi rumah Kakak gue.] jawab Daniel
[Ok gue kesana sekarang.] yang duluan membalas Dhika dengan bersemangat
[Ka, Lo kayak bersemangat banget ya kalau harus ke rumahnya Kak Doni, ada apa ?] ejek Louis menaruh kecurigaan
[Apaan sih Lo, ya gue jawab sewajarnya kan, iya kan Niel ?] Dhika meminta pembelaan
[Napa Lo tanya gue, yaudah pokoknya awas kalau telat datang Lo berdua gak akan gue buka pintu.] ancam Daniel
[Astaga tega sekali Lo.] protes Louis
[Gue gak akan telat Niel Lo bisa jamin ] sahut Dhika
[Bagus.]
**
Mobil Daniel pun sampai di halaman rumah sang Kakak dan pria itu memarkirkan kendaraan nya di tempat biasa, Daniel tak langsung masuk kedalam dia menatap aneh pada satu benda yang begitu asing di matanya.
''Mobil siapa itu?'' gumamnya menatap mobil tua yang terparkir di halaman rumah ini
''Siapa yang datang ? Tidak mungkin kan itu rekan kerja Kakak atau tamu kakak gue.'' monolog nya
Tin Tin.
Dari belakang terlihat mobil masuk dan itu adalah dua temannya Daniel rupanya mereka sudah sampai.
Maka Daniel pun turun dari mobilnya kemudian menunggu dua sahabatnya yang juga baru turun,
''Lo baru sampai juga.'' sapa Louis
''Iya gue baru sampai,''
''Yaudah ayo masuk nunggu apa lagi.'' sahut Dhika mau buru-buru kedalam.
Rupanya Dhika dan Louis tidak fokus pada keadaan sekitar sehingga mereka tak melihat ada mobil lain di halaman itu.
Karena di paksa masuk Daniel pun memilih mengikuti dua temannya yang sudah berjalan lebih dulu dan tidak memberi tahu pada dua temannya soal mobil asing itu biarlah nanti dia melihat langsung dan bertanya pada Yuizi saja.
Ting tong.
Daniel memencet bel rumah.
Kemudian pintu terbuka oleh Yuizi. Saat melihat yang datang dengan Paman nya yaitu orang yang Yuizi takutkan ekspresi anak itu langsung menunduk tidak berani menatap pada Dhika.
''Yui ada apa ? Kau sakit sayang ?'' tanya Daniel khawatir, memang Daniel bukan lah pria yang baik dia selalu bermain wanita namun kepada Yuizi sang ponakan jelas Daniel begitu menyayanginya bahkan Daniel akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Yuizi Seperti sekarang ia rela menemani Yuizi kalau Kakak nya sedang keluar kota.
Yuizi menggeleng tapi dia langsung tersenyum agar Paman nya itu tidak cemas. ''Gak kok paman.'' ujarnya
''Tapi wajah mu pucat Yui, serius kamu baik-baik saja sayang ?''
''Iya paman aku baik-baik saja, oh ya Paman baru pulang ya.'' Yuizi sengaja mengalihkan pembicaraan
''Ya Paman langsung kesini Yui, Paman ke kamar sebentar kamu disini ada Paman Louis dan paman Dhika yang akan jagain kamu.'' ujar Daniel sambil mereka masuk kedalam rumah .
Yuizi sekilas melihat senyum menyeramkan dari bibir Dhika itu membuatnya begitu jijik.
''Yui, bagaimana sekolah mu?'' tanya Louis begitu wajar
''Em baik Paman.'' jawabnya
''Bagus lah, belajar yang baik Yui agar kau pintar.'' kata Loius memberi nasihat
''Iya paman.'' Yui mengangguk
''Oh ya Yui kalau ada pelajaran yang tidak kamu pahami kamu bisa kasih tahu Kakak ya, nanti akan Kakak bantu sampai kamu paham pokoknya kamu gak perlu cemas karena kakak akan bantu kamu '' tiba-tiba ucap Dhika sangat menyebalkan bagi Yuizi.
Yuizi tak menjawab sepatah katapun dia cukup tersenyum tipis sebagai jawabannya, Yuizi benar-benar tidak ingin membalas ucapan pria itu bahkan menatap wajahnya saja Yuizi amat tidak suka.
Namun dia tak bisa berbuat apa-apa sebab dia tidak memiliki bukti atas kebejatan sahabat paman nya ini.
''Heh Dhika, Lo lebay banget sih '' omel Loius
''Kenapa Lo?''
'.Ya Lo lebay, Lo gak ingat umur apa.''
''Ya apa maksud Lo hah?''
''Ingat umur dong, Lo gak pantas disebut kakak, umur sudah tua gitu Lo pantas nya jadi bapak si Yui bukan kakak, atau gak sebut Paman ini lebay banget mau di panggil kakak cih.'' ejek Louis merasa ingin muntah ketika mendengar sebutan Dhika.
''Ya suka-suka gue dong Lui, ngapain Lo yang repot gue yang ngomong ini kan, bahkan tuh si Yui aja gak keberatan, napa Lo yang protes iri ya sama gue?''
''Iri, ngapain gue iri sama orang lebay kayak Lo gak banget.''
''Munafik Lo makanya diam saja lah ''
''Heh ada apa ini, kalian ribut kenapa?'' tiba-tiba Daniel datang dan melihat perdebatan dua temannya.
''Tau tuh si Louis, iri aja kerjaannya.'' cetus Dhika
''Gue bukan iri, tapi Lo yang menjijikkan.''
''Woi apa maksud Lo sih '' Dhika maju dan dia pasang badan menantang Loius
''Stop ngapain pada ribut, udah kayak emak-emak sih Lo berdua. Disini kita mau happy happy malah pada adu bacot, kalau mau ribut sana Lo keluar dari rumah ini, gue gak nerima emak-emak.'' Daniel mengusir mereka
Dhika langsung diam karena dia tidak ingin di usir oleh Daniel sebab Dhika ingin bermain-main dengan Yuizi malam ini.
''Oh ya Yui, kamu gak ambil minum untuk mereka?'' Daniel menatap ponakannya
''Em iya Paman Yui ambilkan dulu ya.'' Yuizi cepat berlalu dari sana.
Diam-diam sedari tadi ada yang memperhatikan mereka semua, orang itu melihat ada yang tak beres dengan gelagat satu pria dari tiga pria yang datang ke rumah ini.
'Aku rasa Pria itu memiliki niat jahat pada Yui, terlihat sekali wajah nakal nya itu.'
'Yui, Ibu harus bertanya ini padamu.'
Risma pun akan menanyakan hal yang penting pada Yuizi setelah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
sella surya amanda
next
2023-05-06
1