"Bagaimana kalau mama memanggil tukang minuman kopi gitu untuk datang ke acara untuk kakak, jadi tidak repot langsung bawa stand nya" usul Maudy
"Aku setuju dengan ide Maudy, makanan juga begitu mam, dan kalau bisa makanan yang jarang mereka makan, mereka itu pada sok kaya semua, jadi kalau ada jajannya pinggir jalan suka pada sombong dan tidak mau menyentuh, sekarang kita tes pakai jajan yang disewa" tutur Deenra antusias
"Papa setuju" ucap papa
"Mama juga setuju itu jauh lebih bagus" timpal mama
"Papa punya kenalan beberapa UMKM, nanti papa kasih ke mama, karena yang jualan ibu-ibu dan untuk kopi ada yang anak muda, papa tidak mau pusing" ucap papa tertawa.
...*****☟☟☟*****...
Keesokan harinya seperti biasa Deenra dan Maudy masih bersantai ria di rumah sebelum acara nanti malam tiba.
Ponsel Deenra berdering dari nomor luar negeri
📱Deenra
Merhaba, kiminle konuşuyorum?
(Halo, dengan siapa saya bicara)
📱xxx
Ben Albarack senin çocukluk arkadaşın
(Aku Albarack teman masa kecilmu)
📱Deenra
Nasılsın uzun zamandır gözükmüyorsun
(Bagaimana kabarmu, sudah lama tidak berjumpa)
📱Albarack
Sesimden de anlayabileceğiniz gibi iyi değil mi?
(Seperti yang kamu dengar dari suara ku, baik-baik saja bukan)
📱Deenra
Sizinle oynamayı gerçekten özledim çocuklar
(Sungguh aku kangen bermain dengan kalian)
📱Albarack
türkiyeye ne zaman döneceksin?
(Kapan kamu akan pulang ke Turki?)
📱Deenra
Henüz bilmiyorum ama daha sonra zamanım olduğunda kesinlikle geri geleceğim
(Aku belum tau, pasti nanti aku akan pulang)
📱Albarack
Burada, belki senin de onu tanıdığın biriyle birlikteyim.
(Aku disini sedang bersama seseorang, mungkin kamu mengenalnya)
📱Deenra
birisi, ne demek istediğini anlamıyorum
(seseorang siapa, aku tidak tau maksud kamu)
📱Albarack
Ona seninle konuşması için bir şans vereceğim.
(Aku akan memberikan kesempatan dia bicara pada mu)
📱Deenra
beni meraklandırma
(Jangan buat aku penasaran)
📱Albarack
Merhaba Deenra, nasılsın?
(Halo Deenra apa kabar?)
📱Deenra
Sen kimsin?
(Kamu siapa?)
"Bilmen gereken kişi bu" sahut Albarack
(itulah orang yang seharusnya kamu kenal)
Deenra tampak berpikir dengan suara yang baru saja menyapanya, dia menjadi tambah penasaran suara yang sangat familiar tapi dia tidak bisa mengingatnya.
"Aha, aku ingat sekarang" ucap Deenra senang
📱Albarack
Neyden bahsediyorsun, anlamıyorum
(Kamu bicara apa, aku tidak paham)
📱Deenra
O Aergul olmalı
(Dia pasti Aergul)
📱Albarack
Tahminin doğru
(Tebakan mu tepat sekali)
📱Deenra
Onunla tekrar konuşabilir miyim?
(Boleh aku bicara lagi padanya)
📱Albarack
Onu daha sonra doğrudan cep telefonundan arayabilirsin, hala başka aktivitelerim var.
(Nanti saja kamu hubungi ke ponsel dia, aku masih ada kegiatan lain)
Selesai berkomunikasi dengan teman lamanya, Deenra jadi senyum sendiri mengingat nama perempuan yang selama ini dia sukai dari masa anak-anak.
"Aku tidak menyangka bisa mendengar suara dia" lirih Deenra senyum
"Kenapa aku jadi seperti orang gila mendengar dan mengingat namanya" ucap Deenra tersenyum sendiri
Ponsel Deenra berbunyi tanda ada pesan masuk, ternyata dari Albarack yang memberikan nomor Aergul.
Dengan perasaan senang, Deenra loncat-loncat di tempat tidurnya, dan dia juga beguling ke kanan dan kekiri tersenyum bahagia.
"Akhirnya aku punya nomor ponselnya" ucap Deenra berteriak tidak jelas
Tok... Tok... Suara ketukan pintu
Karena Deenra sedang bahagia dia tidak membuka kan pintu kamarnya.
Ceklek... Suara pintu terbuka
"Kakak sedang apa" tanya Maudy terkejut kakak nya lagi berguling-guling di tempat tidur
"Kenapa masuk tidak ketuk pintu, sungguh tidak sopan" ucap Deenra dengan posisi duduk
"Aku sudah ketuk pintu berkali-kali, tapi tidak kakak bukain, ya sudah aku buka sendiri, ternyata kakak lagi guling-guling tidak jelas" jawab Maudy kesal disalahkan
"Sudah sana balik ke kamar kamu, mengganggu saja" ucap Deenra mengibas-ngibaskan tangannya agar Maudy keluar dari kamar
"Ada apa sih kalian ini" sahut Mama masuk ke kamar Deenra karena tadi sempat mendengar suara Deenra berteriak
"Kakak tuh tidak jelas guling-guling dikasur" jawab Maudy
"Deenra tadi ada apa teriak?" tanya mama mendekati Deenra
Deenra menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia juga bingung harus menjelaskan apa pada mamanya.
"Mam, liburan aku boleh main ke Turki ya?" ucap Deenra senyum
"Aku curiga" sahut Maudy menyipitkan matanya
"Ish, aku itu hanya kangen dengan Turki dan teman-teman ku disana, lagian aku kan sudah lulus" ucap Deenra
"Nanti mama dan papa diskusikan lebih dulu" jawab mama meninggalkan Deenra
"Kenapa sih kalau Kakak minta ini itu mama dan papa akan memikirkannya, sedangkan aku yang minta mama dan papa selalu mengatakan tidak" sahut Maudy sedih melewati mama nya yang masih diambang pintu kamar Deenra
Deenra yang meliha adiknya sedih jadi tidak tega, dia menuju kamar adiknya.
Tok... tok... Suara ketukan
"Maudy sayang buka dong pintunya" ucap Deenra lembut
Maudy tidak menyauti sama sekali panggilan kakaknya.
"Sayang, jangan ngambek dong, nanti kan mau pergi sama kakak" ucap Deenra lagi membujuk
"Maudy tidak jadi ikut, kakak pergi aja sendiri" teriak Maudy menangis
"Sayang buka pintunya, mama mau bicara" ucap mama
"Maudy, mama mau bicara tuh sama kamu, buka dong pintunya, jangan ngambek begitu nanti cantiknya hilang" timpal Deenra
Tok... tok... suara ketukan pintu
Deenra masih berusaha mengetuk pintu kamar adiknya yang lagi ngambek.
📱Deenra
Assalamualaikum pah
📱Papa
Waalaikumsalam, ada apa Deen?
📱Deenra
Pah, Maudy lagi ngambek, papa tolong telepon dia dong
📱Papa
Ada apa dengan adikmu, bukannya tadi baik-baik saja
Deenra menjelaskan apa yang membuat adiknya ngambek.
📱Papa
Baiklah papa akan bicara pada adik mu
Papa mengakhiri panggilan dari Deenra dan mencari nomor putrinya
📱Papa
Assalamualaikum, anak papa yang cantik, lagi apa ini?
📱Maudy
Lagi istirahat aja
📱Papa
Loh kok seperti habis menangis suaranya
📱Maudy
Tidak, biasa saja
📱Papa
Maudy jadi pergi dengan kakak malam ini?
📱Maudy
Tidak jadi, males
📱Papa
Bukannya kamu ingin banget ikut ke acara yang disekolah
📱Maudy
Sudah tidak minat
📱Papa
Mau pergi dengan papa berdua?
📱Maudy
Tidak juga
📱Papa
Anak papa jadi jutek sekali, ya sudah tunggu papa pulang ya, hari ini kerjaan papa sedikit
Maudy mematikan ponselnya secara sepihak.
"Bikin gemas papa nya saja nih anak" ucap papa senyum dan melanjutkan pekerjaannya
Dirumah Deenra dan mama nya masih menunggu Maudy keluar kamar, mereka juga khawatir, Maudy tidak pernah iri seperti itu.
"Mama tenang saja, Maudy pasti akan bersikap seperti biasa" ucap Deenra menenangkan mama nya
"Ini baru pertama Maudy ngambek" jawab mama khawatir
"Maudy sudah makin remaja, jadi dia sudah bisa mengeluarkan isi hatinya termasuk kecemburuan pada ku yang selalu mama dan papa berikan" ucap Deenra
"Mama dan Papa juga tidak langsung memberikan sesuatu pada mu, semua itu keputusan bersama, kenapa mama dan papa selalu menolak keingin Maudy seperti menginap atau lainnya, karena dia perempuan berbeda dengan mu yang laki-laki, walau rasa was-was itu ada" tutur mama
...*****☛☛☛*****...
...Bersambung🙏😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
Halah Maudy seketika langsung gak mood gara-gara cemburu ini kakanya mau ke Turki ada maksud lainnya juga
2023-09-06
2
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
pengen ketemu ma cewe mu juga kan sapa tadi namanya lupa aku hihihi
2023-09-06
2
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
si Deenra dah kaya cacing kepanasan guling-guling kagak jelas di kasur ya Dy itu Kaka mu habis dapet jackpot waw
2023-09-06
2