"Gunawan maju, bacain surah Al-Baqarah" sahut Ali turun dari panggung memberikan mic pada Gunawan dengan wajah kesal
"Bapak mau nya kamu yang ngaji, kenapa dikasih ke Gunawan" ucap pak Dodit guru olahraga
"Bapak ingin mempermalukan saya, sudah tau saya tidak pandai mengaji" jawab Ali duduk di bangku yang sudah disusun rapi
"Bukan mempermalukan, kita sama-sama belajar, lagian bacanya bisa pakai Al-Qur'an, melihat supaya tidak salah" ucap pak Dodit
"Gunawan aja sono yang mengaji" sahut Ali masih kesal
Temannya hanya tertawa melihat tingkah Ali yang konyol dan lucu.
...*****☟☟☟*****...
Beberapa menit kemudian Deenra tiba disekolah dengan membawa makanan yang dipesan oleh mama nya khusus teman-teman Deenra.
"Assalamualaikum, Pak" ucap Deenra menyalami guru olahraganya
"Waalaikumsalam, datang sendiri?" tanya pak Dodit
"Sama supir pak" jawab Deenra
"Bro" teriak Ali senang
"Wih bawa apa tuh" sahut Gunawan melihat banyak tentengan yang dibawa Deenra
"Ini makanan dari mama ku untuk kalian semua, dan ada beberapa cemilan juga supaya kita semangat" jawab Deenra
"Sungguh pengertian calon mertua ku" timpal Ali nyengir
"Tidak sudii aku memiliki adik ipar seperti mu" ucap Deenra kesal
"Santai brother" jawab Ali menepuk bahu Deenra
"Keputusan yang baik dan benar" timpal pak Dodit ketawa
"Bapak ikut campur aja urusan anak muda" sahut Ali sinis
Gunawan menyusun makanan dan minum diatas meja prasmanan yang sudah disediakan untuk besok acara.
"Li, nanti makanan di dalam box atau prasmanan?" tanya Deenra melihat beberapa alat makan
"Untuk para siswa dan siswi memakai box, sedangkan para guru kita memakai piring dan gelas, agar terlihat lebih sopan aja, rasanya kalau mereka pakai box ada yang kurang menarik" jawab Ali santai
"Kenapa tidak semuanya aja pakai piring" tanya Deenra lagi
"Karena kita tidak tau siapa dari teman-teman kita yang perutnya seperti karet, jadi bairkan kita-kita pakai box saja" jawab Ali
"Li, aula sudah siap tuh" sahut Gunawan mendekati Ali dan Deenra yang duduk santai di atas panggung
"Pokoknya nanti meja prasmanan khusus guru akan dipindahkan ke dalam aula, dan mereka makan disana, kita makan di lapangan sambil dengerin live music" ucap Ali sebelum meninggalkan Deenra dan Gunawan untuk cek ke aula
"Encer juga otak si Ali" timpal Deenra
"Urusan begini dia encer, tapi kalau urusan pelajaran otaknya tiba-tiba mampet" jawab Gunawan
Deenra dan Gunawan tertawa bersama, tidak lama papih nya Ali ikut bergabung.
"Ada yang kurang?" tanya papih Ali
"Sampai saat ini masih aman terkendali om" jawab Gunawan
"Kalian tidak mengundang Rudy?" tanya papih Ali
"Sudah om, besok subuh Rudy baru bisa kembali kejakarta, itu pun dia membawa adiknya" jawab Deenra
"Bagus jika kalian masih berkomunikasi dengan Rudy" ucap papih Ali melihat sekeliling sekolahan yang dirubah oleh anaknya
"Menurut kalian masih ada yang kurang tidak?" tanya Ali kembali bergabung
"Ini hanya kelas 3 doang kan yang ikut acara?" tanya balik Gunawan
"Semua nya ikut merayakan, termasuk anak kelas 1 dan 2, aku sudah undang mereka 2 hari yang lalu" jawab Ali
"Apa mesti ada junior nya" tanya Deenra
"Oh tentu sangat harus mengundang junior, karena aku juga membuat lomba live music, bagi mereka yang mau nyanyi dan suaranya bagus akan aku kasih hadiah" jawab Ali yakin
"Dan sekalian untuk merayakan, selama ini senior itu selalu diangkat kejam oleh junior" sahut Gunawan menambahi jawaban Ali
"Betul sekali" timpal Ali senang
"Aku boleh bawa Maudy?" tanya Deenra
"Boleh dong kenapa tidak, sangat senang jika Maudy di ajak" jawab Ali Menaik turunkan alisnya
"Tadi dia merengek ingin ikut, tapi aku bilang kordinasi dulu dengan kalian" ucap Deenra
"Rudy kan juga besok bawa adik" sahut Ali
"Iya aku tau, tapi kan aku bertanya lagi pada kalian selaku panitia acara" jawab Deenra
Sekita pukul 20.00 persiapan sudah rampung, tinggal menunggu hari esok untuk mengadakan acara tersebut.
Deenra sampai rumah langsung menginfokan pada adiknya yang masih menunggu dirumah keluarga bersama papa serta mama.
"Halo adik ku sayang" ucap Deenra mencium pipi adiknya
"Kakak gimana, apa aku bisa ikut ke acara kakak" sahut Maudy sudah tidak sabar
"Ternyata adik ku sudah tidak sabar ya" goda Deenra
"Ish, aku tuh tanya serius" jawab Maudy cemberut
"Pah, Maudy tuh bicara sama aku pakai ish, ish segala" adu Deenra meledek
"Maudy sayang" ucap papa tegas
"Maaf pah, kakak tukang ngadu sekarang" jawab Maudy kesal
"Ya sudah kakak juga minta maaf ya, besok kamu boleh ikut, tapi ada syaratnya" ucap Deenra
"Apa syaratnya" tanya Maudy senang
"Kamu harus selalu ada disamping kakak, dan tidak boleh menjauh" jawab Deenra
"Siap kakak, terimakasih" ucap Maudy memeluk kakaknya
"Acaranya jam berapa?" tanya mama
"Kita kumpul sekitar jam 5 sorean mam, karena kalau kata Ali, pasti banyak yang pada terlambat" jawab Deenra
"Apa perlu bantuan dari papa?" tanya papa serius
"Deenra rasa belum deh pah, Ali juga belum kasih lihat anggaran yang sudah keluar" jawab Deenra
"Sebelum membuat acara pasti ada proposal anggaran yang dibutuhkan, apa tidak membuat itu" tanya mama
"Buat mam, hanya saja banyak yang diluar dugaan, tiba-tiba papihnya Ali memasang alat peredam suara dilapangan karena kita mau adakan live music, agar tetangga lain tidak ada yang terganggu" jawab Deenra
"Mungkin selesai acara, kak Ali akan membuka semua rincian anggaran" sahut Maudy senyum
"Besok mama nyumbang makanan ringan ya" timpal mama
"Yang ikut acara kami dari kelas 1 sampai 3 mam, pasti sangat dibutuhkan makanan ringan tuh" ucap Deenra
"Sekalian mam tambahin minuman segar" sahut papa
"Puding aja bagaimana, kalau minuman mama bingung" jawab mama
"Puding boleh, tambah lagi minuman kopi-kopi botol gitu tapi yang fresh dan dingin" ucap papa
"Nanti mama cari info dulu deh tentang minuman kopi-kopi gitu" jawab mama
"Kalau bisa membeli semuanya di UMKM, secara tidak langsung kita membantu mereka" ucap papa
"Bagaimana kalau mama memanggil tukang minuman kopi gitu untuk datang ke acara untuk kakak, jadi tidak repot langsung bawa stand nya" usul Maudy
"Aku setuju dengan ide Maudy, makanan juga begitu mam, dan kalau bisa makanan yang jarang mereka makan, mereka itu pada sok kaya semua, jadi kalau ada jajannya pinggir jalan suka pada sombong dan tidak mau menyentuh, sekarang kita tes pakai jajan yang disewa" tutur Deenra antusias
"Papa setuju" ucap papa
"Mama juga setuju itu jauh lebih bagus" timpal mama
"Papa punya kenalan beberapa UMKM, nanti papa kasih ke mama, karena yang jualan ibu-ibu dan untuk kopi ada yang anak muda, papa tidak mau pusing" ucap papa tertawa.
...*****☛☛☛*****...
...Bersambung🙏😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
ku harap acaranya berlangsung lancar tanpa adanya halangan sedikit pun
2023-09-05
1
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
hohoho kaya semen yang baru diaduk ya encerrrr
2023-09-05
1
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
heleh calon mertua sintil mu Li perbaiki dulu agamamu baru boleh sebut mertua ya
2023-09-05
1