Meisya

"Rumah ini pasti sepi, dan disekolah pasti aku akan digangguin lagi oleh teman laki-laki jika kakak tidak disini" jawab Maudy

"Memangnya kamu sering di ganggu" tanya Deenra terkejut

"Iya, tapi aku tidak pernah bilang kakak" jawab Maudy pelan

Deenra menjambak rambutnya dengan kasar, karena dia bisa kecolongan menjaga adiknya.

"Kan kakak sudah bilang, harus bicara jujur pada kakak, dekat dengan mu saja kakak terlewat tentang hal itu" ucap Deenra kesal

Deenra jadi berpikir sendiri, bagaimana jika dia benar-benar pergi dan meninggalkan adiknya sendiri.

Apa Ali dan Gunawan tau jika Maudy sering di ganggu, makanya mereka tadi mengingatkan aku secara tidak langsung, tetapi kenapa Ali dan Gunawan tidak bilang juga. Batin Deenra penuh pertanyaan

...*****☟☟☟*****...

Maudy tetap menjalankan pendidikannya, sedangkan Deenra menunggu hasil kelulusan.

Deenra masih rajin ke sekolah menemani Maudy, dia juga penasaran siapa yang sering gangguin adiknya disekolah.

Saat ini Deenra lagi menikmati mie ayam di kantin sekolah.

"Walah dalah, bule lagi nangkring disini" ucap Ali duduk di hadapan Deenra dengan wajah konyol.

"What are you doing here" tanya Deenra

"Want to find a mate" jawab Ali tertawa

"Pikiran mu jodoh terus" ucap Deenra masih menikmati mie ayam

"Eh bro, jodoh itu harus dicari dari sekarang, emang kamu tidak mau dapat jodoh orang Indonesia" jawab Ali meminum es milik Deenra

"Kamu tuh kebiasaan, kalau lagi ngobrol asal minum punya orang" ucap Deenra kesal

"Bagi dikit, lagian aku bebas dari virus penyakit" jawab Ali meninggalkan Deenra untuk memesan makanan

"Kenapa aku bisa punya teman kaya dia sih" lirih Deenra

"Pagi menjelang siang, Ra" sahut Gunawan

"Kamu ngapain disini juga" tanya Deenra

"Habis melakukan transaksi" jawab Gunawan tertawa

"Kenapa pada tidak jelas" ucap Deenra

"Aku habis mengembalikan buku-buku ke perpus" jawab Gunawan

"Kamu pinjam buku diperpus?" tanya Deenra

Gunawan hanya menganggukkan kepalanya.

"Weh bos Awan baru datang" ucap Ali duduk disamping Gunawan

"Mau dong, Li" sahut Gunawan mengambil cilok Ali

Plakkk... Ali memukul tangan Gunawan

"Apaan sih, yang punya aja belum makan, beli sono kalau mau" ucap Ali sinis

"Pelit" jawab Gunawan memesan cilok

"Kamu setiap kesekolah makannya cilok terus" ucap Deenra

"Ini cilok enak disini, karena ada campuran sedikit daging ayamnya, jadi bukan tepung doang" jawab Ali

"Hanya sedikit ayamnya" ucap Deenra aneh

"Eh, kalau banyak namanya baso ayam bukan cilok ayam" jawab Ali kesal

"Tapi itu kuahnya berminyak sekali" ucap Deenra melihat mangkok Ali

"Biarkan saja, toh kamu juga sering banget makan mie ayam kenapa" jawab Ali

"Karena enak" ucap Deenra singkat

"Ya sudah sama aja dengan cilok yang aku beli, ini enak" jawab Ali

"Ada yang mau aku tanya sama kamu dan Gunawan" ucap Deenra, Ali hanya melihat sekilas dan tetap menikmati makanannya

"Tanya apa" sahut Gunawan

"Kalian pernah lihat Maudy di gangguin sama lelaki disini" tanya Deenra serius

Gunawan dan Ali hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Kenapa kalian tidak cerita padaku" ucap Deenra kesal

"Maudy yang melarang" jawab Ali santai

"Alasannya" tanya Deenra

"Maudy tidak mau kamu kepikiran, karena dia tau kamu mau kuliah diluar" jawab Gunawan menikmati cilok yang dia beli

"Tapi sekarang aku yang kepikiran, dan aku merasa gagal menjaga dia" ucap Deenra

"Lagian disaat Maudy di ganggu, kami selalu melindunginya, jadi aman adikmu" jawab Ali

"Kalau ada kalian, jika kalian tidak ada lalu siapa yang menolong" ucap Deenra

"Bawel dah, kan aku sudah bilang, lebih baik kamu kuliah masih disini, tidak perlu banyak gaya kuliah diluar, mau dibilang hebat dan kaya" jawab Ali kesal tidak bisa fokus menikmati cilok

"Aku ingin menambah wawasan lebih dari negara-negara lain, tidak ada maksud pamer atau pun bergaya" ucap Deenra

"Ya udah pikir aja sendiri jika kamu perg bagaimana nasib adikmu" jawab Gunawan

Deenra sudah badmood duluan, dan dia melanjutkan makan mie ayam, sedangkan Ali dan Gunawan hanya saling lirik dan tersenyum.

"Hai boleh gabung tidak" ucap perempuan baru saja duduk di samping Deenra

"Nanya boleh gabung apa tidak tapi sudah duduk, aneh" sahut Gunawan sinis

"Badannya lagi gatel tuh" timpal Ali melihat perempuan tersebut menempel dengan Deenra

"Awas Ra, badan mu gatal-gatal" ucap Gunawan

Deenra berusah menghindari perempuan tersebut.

"Kenalin dong, nama ku Meisya, aku sih anak jurusan IPS" ucap Meisya mengulurkan tangan

Ali dengan semangat menjabat tangan Meisya.

"Ali" jawab Ali senyum, Meisya langsung melepaskan tangan Ali

"Ganggu aja kamu, Li" ucap Meisya kesal

"Maaf ini tempat duduk panjang, bisa tidak bergeser dan agak menjauh dari saya" tutur Deenra datar

"Kalau aku maunya dekat sama kamu gimana" jawab Meisya mendekatkan kembali badanny disamping Deenra

"Anget, Wan" ledek Ali tertawa

"Ho'oh, nikmat betul" jawab Gunawan

"Maaf boleh minggir" ucap Maudy menoel bahu Meisya

"Bangku lain banyak duduk aja disana, kenapa mesti ngusir" jawab Meisya jutek

"Saya mau duduk disini, kenapa marah" ucap Maudy cemburu kakaknya didekati perempuan aneh baginya

"Anak SMP itu kantinnya disana, bukan disini, ini khusus anak SMA" jawab Meisya

"Disekolah ini tidak ada larangan anak SMP berkunjung ke kantin SMA, semua murid bebas" ucap Maudy ketus

"Lagian untuk apa kamu duduk disini, mau godain kakak kelas, ganjen jadi orang" jawab Meisya mencoba memegang tangan Deenra

Plakk... Maudy memukul tangan Meisya saat menempel dengan tangan kakaknya.

"Kurang ajar lu ya, main pukul tangan gua" jawab Meisya membentak Maudy

Deenra berdiri menggandeng tangan Maudy untuk pergi dari kantin.

"Dasar anak SMP gatel, j**la**g" teriak Meisya

Deenra kesal adiknya di hina dan menatap Meisya penuh amarah dan jijik.

"Dengar baik-baik, lihat dirimu, apa kamu lebih baik dari dia, justru kamu yang menjijikan bagi saya, hinaan kamu pada adik saya, akan selalu saya ingat betapa menjijikkannya dirimu" ucap Deenra pedas meninggalkan Ali, Gunawan dan Meisya.

Meisya hanya terdiam saat Deenra memberikan ultimatum padanya.

"Makanya jadi perempuan itu jaga sikap, sedikit jual mahal, ini kok dijual murah" sahut Gunawan

"Kacang kali murah" jawab Ali tertawa ngakak

Meisya duduk di depan Ali dan Gunawan.

"Pergi, ngapain masih disini" ucap Ali

"Siapa perempuan tadi, dan kelas berapa tuh anak" tanya Meisya merasa kesal, dia tidak fokus saat Deenra menyebutkan kata adik

"Mau ngapain?" tanya Gunawan ketus

"Bukan urusan lu, sebut aja namanya siapa dan kelas berapa?" jawab Meisya

"Dia itu adiknya Deenra bodoh, jika lu macem-macem sama tuh cewe tadi, gua jamin si Deenra semakin menganggap lu sampah" ucap Ali serius

"Ngibul aja lu" jawab Meisya

"Sate ngibul" sahut Gunawan

"Itu sate kebul yang jualannya dipanggul" timpal Ali tertawa

Brakkk... Meisya menggebrak meja

"Bangsut, main gebrak meja aja" ucap Ali emosi

"Gua serius siapa tuh perempuan tadi" jawab Meisya

"Dia adiknya Deenra, sekuat tenaga apapun lu pisahin dia, itu tak akan mungkin, namanya ikatan darah mana bisa dipisahkan" ucap Ali meninggalkan Meisya

Meisya masih belum percaya dengan ucapan Ali, dia berpikir Ali membohonginya agar dia tidak mendekati Deenra.

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏😊...

Terpopuler

Comments

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

haduh asal kau tau maisya si Maudy itu adeknya Deenra tau

2023-09-03

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

waduh di kaya ulet bulu ya bikin gatel lagian tuh cewe sapa ya naksir ma Deenra ya kau hihi

2023-09-03

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

cilok dah jadi makanan favoritnya Deenra asal gak berubah jadi cilok aja tuh si Ali karena keseringan hihi

2023-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!