Biasa Saja

"Deenra kenapa diam saja?" tanya mama khawatir

"Tidak apa-apa" jawab Deenra tanpa menoleh ke mama nya

"Bu evde rahatsız olmaya mı başladın?" tanya papa Deenra

(Apa kamu mulai tidak nyaman dirumah ini?)

"Sorun değil, sadece okuldaki bir arkadaşımı hatırlıyorum" jawab Deenra santai

(Tidak papa, aku hanya teringat teman disekolah)

...*****☟☟☟*****...

Papa Deenra melirik ke Maudy dia yakin bahwa anak perempuannya tau kenapa sang kakak melamun.

"Di sekolah ada teman Kakak yang bernama Rudy, kak Rudy pindah sekolah" jawab Maudy singkat

"Lalu kenapa kakak mu seperti orang patah hati, menjadi galau" sahut Mama Deenra menggoda anaknya

"Apaan mam, ya kali si Rudy pacar Deenra" timpal Deenra tidak suka

"Makanya jelasin yang benar pada kami" ucap papa

Deenra menjadi duduk dengan benar dan tegap.

"Apa ada orangtua yang tidak peduli pada anaknya?" tanya Deenra serius

"Seharusnya tidak ada orangtua yang tidak peduli pada anaknya, tapi juga kemungkinan ada orangtua yang begitu" jawab papa senyum

"Kalau orangtua menyakiti perasaan anaknya, ada juga?" tanya Deenra lagi

"Ada saja secara tidak sengaja ataupun sengaja, kamu jangan buat papa pusing, papa sudah lelah dengan pekerjaan yang harus berpikir ditambah kamu bicara seperti main tebak-tebakan" jawab papa

"Deenra hanya bingung saja, teman-teman pada cerita jika Rudy dari kecil hingga sekarang dia memiliki adik diabaikan oleh orangtuanya, orangtuanya lebih asik dengan dunianya, apa bisa orangtua tidak memikirkan anaknya dirumah lagi apa atau bagaimana gitu" ucap Deenra

"Papa tidak mau terlalu menanggapi cerita kamu, karena kamu juga belum terlalu mengenal Rudy itu" jawab papa enggan untuk menceritakan hal negatif pada anaknya

"Tapi kak Rudy baik, kemarin dia minta tolong pada kakak supaya bisa mendekati adiknya, selama ini dia juga cuek pada adiknya yang masih SD, lalu kakak kasih masukan deh" sahut Maudy

"Sudah jangan dipikirkan, lebih baik kita mendoakan Rudy dan adiknya, supaya mereka selalu sehat dan di lindungi Allah SWT" timpal mama

"Mama mu benar, perkara cerita teman-teman benar atau salah, doakan yang terbaik saja" ucap papa mengelus kepala Maudy yang masih bergelayut manja di lengan papa nya.

"Minggu ini kita ada jadwal pergi tidak?" tanya Deenra

"Papa belum tau tuh, apa kamu punya rencana" jawab papa

"Aku mau ikut Ali dan Gunawan main kerumah Rudy di Bandung" ucap Deenra

"Siapa Ali dan Gunawan?" tanya papa yang memang belum mengenal teman Deenra

"Itu teman Deenra, pah. Mereka bertiga pernah main kesini kemarin, orangnya lucu-lucu" jawab mama senyum

"Lucu apanya sih mam mereka" sahut Deenra tidak setuju

"Loh, Ali memang lucu anaknya, Gunawan dan Rudy pun tidak kalah lucu kok" jawab mama santai

"Ya ampun si Ali itu seperti cacing yang di kasih garam, itu badannya tidak bisa diam" ucap Deenra

"Jadi penasaran papa dengan teman mu" timpal papa

"Yang ada papa darah tinggi melihat tingkah Ali dan Gunawan kalau bicara tidak bisa di saring ucapannya" jawab Deenra

"Kamu ajak teman mu menginap disini, Sabtu nya kamu pergi lah ke Bandung dengan mereka, tapi ada syaratnya" ucap papa

"Syaratnya apa?" tanya Deenra

"Kalian di antar supir dari sini" jawab papa simple

"Biasanya Ali bawa mobil sendiri" ucap Deenra

"Mobil Ali simpan dirumah ini, kalian juga jauh lebih nyaman jika ada supir" jawab papa

"Lalu mama bagaimana kalau mau pergi tidak ada supir" ucap Deenra

"Mama tidak kemana-mana, kemarin pergi karena ada hal mendesak saja, sekarang sudah selesai, semua aman" jawab mama menyakini Deenra

"Maudy boleh ikut?" tanya Maudy berharap

"Tidak" ucap Deenra, papa dan juga mama

"Kompak sekali kalian" sahut Maudy cemberut

"Kalau Kakak pergi lalu kamu ikut, papa siapa yang temenin sayang" ucap papa lembut

"Ada mama dirumah" jawab Maudy masih cemberut

"Mama itu beda, tidak bisa diajak kencan lama-lama" ucap papa merayu Maudy

"Jahat sekali papa ini" sahut Mama pura-pura kesal

"Tapi Maudy mau ikut" jawab Maudy

"Nanti saja, ini juga kan perjalanan pertama kakak ke rumah Rudy, Kakak juga lihat situasi dulu, jika kemungkinan biasa-biasa saja, lain waktu kakak akan ajak kamu ikut" ucap Deenra

"Deenra ke atas dulu ya pah, mam. Mau istirahat" ucapnya lagi

"Ya sudah istirahat sana, Maudy juga bobo ya" sahut Mama

Deenra dan Maudy mencium pipi orangtuanya sebelum masuk ke kamar masing-masing.

"Semoga Deenra masih nyaman tinggal disini ya, mam" ucap papa setelah kepergian anaknya

"Iya pah, mama juga berharap seperti itu" jawab mama

"Kita juga istirahat, papa rasanya lelah dan ingin di pijat oleh mama" ucap papa merangkul istrinya

"Setiap hari juga di pijat sama mama" jawab mama cemberut

"Iya kali ini pijatnya pakai plus ya" ledek papa membuat wajah istrinya merona malu

"Sudah tua juga mikirin nya itu saja" jawab mama berjalan cepat meninggalkan suaminya.

Kamar Deenra

"Aku harus chat mereka" ucapnya sendiri mengambil ponsel yang ada di atas nakas

📩 Group Sableng (Deenra)

Guys, Minggu ini jadwal papa ku dirumah saja, kita bisa main ke rumah Rudy yang di Bandung

📩 Group Sableng (Ali)

Muantappp, fix ya kita ke Bandung

📩 Group Sableng (Rudy)

Wah senang sekali aku, jika kalian mau berkunjung Minggu ini

📩 Group Sableng (Deenra)

Iya tapi, kata papa ku Ali dan Gunawan harus menginap dirumah ku sebelum berangkat ke Bandung, jadi kita berangkat dari rumah ku di antar supir

📩 Group Sableng (Ali)

Asikkk nginap dirumah Deenra, kapan lagi ooiii, kenapa harus pakai supir

📩 Group Sableng (Deenra)

Itu syarat dari papa ku, agar aku di izinkan, bagaimana?

📩 Group Sableng (Ali)

Gaskeun lah, apapun demi Rudy kita cuss Bandung

📩 Group Sableng (Deenra)

Gunawan bagaimana, dia tidak ada komen

📩 Group Sableng (Ali)

Anak itu pasti mau tenang aja, biasanya dia jam segini lagi ngajarin anak tetangga ngaji

📩 Group Sableng (Deenra)

Dia guru ngaji? (penasaran)

📩 Group Sableng (Rudy)

Iya, hanya untuk anak-anak saja, maklum lah orangtua Gunawan islami banget

📩 Group Sableng (Ali)

Sayang si Gunawan nya kurang islami (tertawa)

📩 Group Sableng (Deenra)

Ya sudah aku mau bikin tugas

📩 Group Sableng (Ali)

Besok aku nyontek ya (tertawa)

Deenra tidak membalas lagi pesan tersebut.

Keesokan paginya, seperti biasa Deenra dan Maudy berangkat ke sekolah dengan pak supir yang sudah di sediakan oleh papa nya.

Selama diperjalanan Deenra lebih banyak mengajari Maudy tentang pelajaran yang Maudy tidak mengerti.

Selama di sekolah masih terlihat aman terkendali, belum ada kejadian yang aneh atau yang lainnya.

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

Keluarga harmonis ya

2023-09-24

1

Ñůŕšý

Ñůŕšý

betul kata mama. Jangan memikirkan masalah orang lain Deenera bikin pusing saja

2023-09-18

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

walah kau ini Li

2023-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!