Setelah berkomunikasi dengan kakek dan neneknya, Rudy masuk ke kamar Shifa untuk membereskan semua pakaian Shifa dan perlengkapan lain dengan dibantuin mbak Nia, pengasuh Shifa.
"Simpan barang ini, jangan sampai papa dan mama mengetahui lebih dulu" ucap Rudy pada mbak Nia
"Baik den" jawab mbak Nia dengan bingung dan penasaran
"Oh iya satu lagi, mbak Nia juga bereskan barang-barang mbak Nia, karena mbak Nia akan ikut saya besok" ucap Rudy meninggalkan kamar Shifa
...*****☟☟☟*****...
Keesokan harinya Rudy dan adiknya pergi ke sekolah terlebih dahulu, kali ini Rudy benar-benar mengantar adiknya sekolah.
Tidak lupa juga Rudy menginfokan pada kakeknya agar menjemput langsung ke sekolah adiknya lalu ke sekolah Rudy.
Sekolah Rudy, jam pulang tiba kakeknya sudah menunggu diparkiran dan sudah mengurus semua surat kepindahan Rudy serta adiknya.
Kantin
"Bro, lama banget dari mana kau" tanya Ali sambil meminum es teh
"Ada yang mau gua bicarakan pada kalian" jawab Rudy melihat Ali, Gunawan, Maudy dan Deenra secara bergantian
"Serius sekali" sahut Gunawan
"Mulai besok, aku sudah tidak bersekolah lagi disini" ucap Rudy menunduk sedih
Hukkk.. Hukkk... Tiba-tiba saja Ali tersedak mendengar ucapan Rudy
"Ini serius atau bercanda?" tanya Gunawan serius
"Iya jangan bercanda, kita baru kenal" sahut Deenra yang ikut terkejut
"Kemarin aku ribut dengan papa dan mama, dan aku sudah tidak sanggup lagi melihat mereka" ucap Rudy
"Masalah apa?" tanya Deenra bingung
Ali menepuk bahu Rudy lalu memeluknya, dia tau masalah apa yang menimpa Rudy.
"Kita tetap berteman dan bersahabatkan, selalu kabari kita-kita ya, walaupun sudah tidak sekolah tempat yang sama, tapi hati dan pikiran kita tetap bersama" tutur Ali ikut sedih dengan nasib temannya
Gunawan pun ikut memeluk Rudy.
"Sayang sekali pertemuan kita hanya 2 kali saja" sahut Maudy ikut sedih
"Kita masih bisa bertemu lagi, tenang saja aku pindahnya tidak jauh, masih terjangkau jaraknya oleh kalian" ucap Rudy senyum
"Pindah kemana rencana?" tanya Deenra
"Tadinya mau ke Bogor, tapi kata kakek ku pindah ke Bandung saja biar lebih nyaman disana, karena masih banyak sanak saudara orang Bandung" jawab Rudy
"Sukses ya Bro" ucap Ali kembali menepuk pelan bahu Rudy
"Kalian juga harus sukses, jangan aku doang" jawab Rudy tertawa dan di ikuti yang lain
"Hari libur aku dan Gunawan akan main ke Bandung" ucap Ali semangat dan di setujui oleh Gunawan
"Hanya kalian berdua, Maudy dan Deenra tidak diajak" jawab Rudy melihat kakak dan adik itu.
"Insyaa Allah deh, kami tidak bisa bilang iya karena belum tau jadwal papa dan mama apa minggu ini" ucap Deenra
"Iya biasanya kalau weekend papa dan mama akan mengajak kali jalan-jalan bersama, ya walau hanya ke mall" timpal Maudy menambahi
Seketika wajah Rudy menjadi sendu, dia berharap orangtua nya melakukan hal yang sama, tetapi nyatanya ya berbeda.
"Siap, aku tunggu kedatangan kalian semua, aku langsung pamit ya, kakek dan nenek ku sudah diparkiran sejak tadi" ucap Rudy hendak melangkah pergi
"Good luck brother" teriak Ali memberi semangat
"Waktunya giliran kita pulang" sahut Gunawan
"Tunggu" ucap Deenra menahan kedua temannya
"Ada apa, masih kangen ya sama kami, ternyata benar pesona Ali Sebastian tidak diragukan lagi" cerocos Ali dengan kepercayaan diri yang tinggi
"Aku mau tau, Rudy ada masalah apa?" tanya Deenra to the point
"Rudy itu tidak akur dengan orangtua nya, karena orangtua Rudy sibuk bekerja" jawab Ali santai
"Orangtua kami juga bekerja, tapi tidak masalah" sahut Maudy masih tidak mengerti
"Berbeda dengan kalian, papa dan mama nya Rudy hanya asik dengan dunia nya masing-masing, mereka seperti mengabaikan Rudy dan Shifa, dan dari Rudy kecil nasibnya sama seperti Shifa adiknya sekarang, sedangkan orangtua nya asik bersosialita" tutur Gunawan serius
"Kalian jangan membuat cerita yang ada kebohongannya, mana ada orangtua tidak peduli pada anaknya, buktinya Rudy mendapatkan fasilitas yang wow" ucap Deenra masih tidak percaya
"Eh bro bule denger ya, ente pikir kasih sayang hanya dari harta, sekarang bayangkan jika ente yang diperlakukan sama seperti Rudy, papa dan mama ente cuek dan bodo amat bagaimana perasaan ente" sahut Ali kesal
"Kamu bicara apa sih, aku tidak paham bahasa mu" jawab Deenra berpikir apa yang diucapkan Ali
"Kasihan Shifa, dia lagi butuh-butuhnya kasih sayang dari mama nya atau keduanya" timpal Maudy sedih
"Dia itu suka iri dan sedih jika ada keluarga yang harmonis dengan anaknya, tapi aku dan Ali selalu menguatkan Rudy, bahwa kami berdua adalah saudara seimannya jadi ada masalah apapun Rudy dengan mudah cerita pada kami, bahkan pada orangtua kami" ucap Gunawan
"Jadi penasaran dengan orangtua Rudy" sahut Deenra
"Tenang bro, besok kamu pasti melihat orangtua Rudy" jawab Ali yakin
"Besok, emang kita mau kerumah Rudy?" tanya Deenra bingung
"Bukan kimpritt, maksudnya pasti orangtua Rudy akan datang ke sekolah mencari Rudy apalagi Rudy membawa Shifa pergi juga" jawab Ali menggebrak meja kantin
"Katanya orangtua kak Rudy cuek dan memikirkan dunia sendiri, lalu untuk apa mencari kak Rudy" tanya Maudy
"Jelas mereka akan mencari Rudy dan Shifa, papa nya Rudy pernah di ancam oleh keluarga besarnya, jika mereka berdua tidak bisa menjaga Rudy dan Shifa, maka mereka tidak mendapatkan warisan keluarga" jawab Gunawan
"Betul itu" timpal Ali menyetujui ucapan Gunawan
"Rumit sekali urusan keluarga si Rudy" sahut Deenra
"Sudah lah balik, kita lihat besok kejutan apa yang akan kita dengar" ucap Ali melenggang pergi lebih dulu
"Tuh bocah bagaikan cacing di kasih garam tingkahnya" gerutu Deenra
"Itulah keunikan dia, Ra. Walaupun petakilan tapi memiliki hati bagaikan hello kitty" jawab Gunawan tertawa menggoda Deenra
Deenra dan Maudy sudah tiba dirumah dan sudah bersih dengan pakaian rumahan, tidak lama mereka pulang, mama dan papa nya juga pulang.
"Papa, Maudy kangen" ucap Maudy memeluk papa nya dengan manja
"Papa juga kangen sekali dengan putri cantik ini" jawab papa Deenra mencium pipi Maudy
"Sama mama tidak kangen" sahut mama Deenra duduk di samping suaminya
"Mama kan lebih sering dirumah, kalau papa kadang pulang kerja aku sudah bobo dan pagi papa juga sudah tiba-tiba hilang" jawab Maudy masih memeluk lengan papa nya
"Deenra kenapa diam saja?" tanya mama khawatir
"Tidak apa-apa" jawab Deenra tanpa menoleh ke mama nya
"Bu evde rahatsız olmaya mı başladın?" tanya papa Deenra
(Apa kamu mulai tidak nyaman dirumah ini?)
"Sorun değil, sadece okuldaki bir arkadaşımı hatırlıyorum" jawab Deenra santai
(Tidak papa, aku hanya teringat teman disekolah)
...*****☛☛☛*****...
...Bersambung🙏🏻😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
Harta melimpah tak akan pernah sama bila dibandingkan perhatian walau pun kecil tp itu sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak2.
2023-09-23
1
Ñůŕšý
Harta saja tidak membuat hati kita nyaman justru hanya kehampaan yang ia peroleh. Maka bentuk perhatian kasih sayang yang tulus dari orang tua akan menjadikan anak merasa bersyukur dan nyaman walaupun tidak memiliki apa2.
2023-09-17
1
վմղíα | HV💕
kasihan Rudy 😭
2023-08-29
2