Kehebohan Di Rumah Rudy

"Ya Allah semoga pahala Gunawan pindah ke Ali Sebastian, karena dia kebanyakan menonyor kepala Ali Sebastian, padahal nih kepala selalu di fitrahkan sama orangtua Ali" ucap Ali berdoa dengan muka sedih

Deenra dan Maudy hanya senyum mendengar doa yang Ali panjatkan.

"Denger ya, Allah juga tau bagaimana orang yang bernama Ali Sebastian, apakah pantas dia mendapatkan pahala lebih" sahut Gunawan malas dengan tingkah Ali

"Bilang aja sirik" timpal Ali

"Bro bule kami balik dulu ya, sampai ketemu besok di sekolah dan dirumah mu lagi" ucap Ali berlari lebih dulu keluar rumah Deenra

"Apa maksud dia?" sahut Deenra tidak mengerti

...*****☟☟☟*****...

"Kak Ali hanya bercanda, selama kak Ali dan yang lain masih menjadi teman kakak pasti mereka akan sering main ke sini" jawab Maudy merangkul lengan kakaknya

"Jangan keseringan juga dong" ucap Deenra

"Apa perasaan kakak setelah seminggu lebih tinggal di Indonesia khususnya jakarta" tanya Maudy

"Belum ada yang menarik" jawab Deenra naik ke lantai dua meninggalkan adiknya di lantai 1

"Dasar kepala batu" gumam Maudy ikut naik ke lantai 2

Rumah Rudy

Saat mobil Rudy masuk ke pekarangan rumah, adiknya sudah menunggu dengan senyuman, membuat Rudy pun ikut tersenyum.

"Abang" teriak Shifa berlari ke arah Rudy

"Hei adik abang yang cantik, habis mandi ya" ucap Rudy memangku adiknya

"Iya, kan Shifa mau menyambut abang" jawab Shifa memeluk Rudy

"Abang sayang banget dengan Shifa" ucap Rudy mengelus rambut adiknya yang masih memeluk

"Shifa juga" jawab Shifa senang

"Abang bawa waffle yang Shifa ingin kan, bagaimana kalau kita makan bersama" ucap Rudy menggendong adiknya masuk kedalam rumah

"Iya, tapi abang harus mandi dulu biar wangi dan tidak bau acem" jawab Shifa tertawa menutup mulutnya

"Sudah pandai meledeki abang ya" ucap Rudy menarik pelan hidung Shifa

Shifa hanya tersenyum, Rudy mengikuti saran Shifa untuk mandi terlebih dahulu sebelum bermain dengan adiknya.

Selesai membersihkan tubuhnya, Rudy langsung berlari ke arah meja makan dimana Shifa sudah menunggu sang kakak dengan antusias.

"Wow sudah di buka ternyata waffle nya" ucap Rudy duduk di samping Shifa

"Ini terlihat enak" jawab Shifa mencoel sedikit lelehan coklat

"Pasti enak dong, ini kan makanan spesial untuk Shifa yang abang beli, dan juga abang membelinya penuh kasih sayang" ucap Rudy mencium kepala Shifa

"Boleh dimakan sekarang?" tanya Shifa tidak sabar

"Jelas boleh, namanya juga makanan wajib dimakan dan dihabiskan" jawab Rudy senyum

Shifa berdoa sebelum memulai makan, Rudy senang melihat adiknya asik makan kue yang dia beli, sesekali Shifa menyuapi abangnya.

Malam hari masih dirumah Rudy, sekitar pukul 22.00, kedua orangtua Rudy baru saja pulang dari aktifitasnya.

Rudy sengaja menunggu papa dan mama nya.

"Sudah lupa kah kalian jika memiliki 2 orang anak dirumah ini" ucap Rudy ketus dan dingin tanpa melihat ke arah orangtuanya yang datang dengan tertawa bersama

"Kamu belum tidur, Rud" sahut papa berbasa basi

Rudy hanya tersenyum kecut dengan pertanyaan papanya.

"Ingatkah kalian jika mempunyai 2 orang anak" ucap Rudy lagi dengan mata tetap fokus ke tv

"Kamu bicara apa, kami tidak mengerti" jawab mama Rudy santai

"JIKA KALIAN TIDAK INGIN MEMILIKI ANAK ATAU MENGURUSINYA LEBIH BAIK KALIAN TIDAK PERLU MEMBUATNYA" bentak Rudy emosi berdiri menghadap ke orangtuanya

Plakkkk... Suara tamparan yang mendarat di pipi Rudy dari sang papa

"Bicara sama orangtua harus pakai sopan santun dan etika" ucap papa Rudy tegas dengan mata melotot

"Papa kontrol emosi papa" timpal mama Rudy mengelus dada suaminya agar tenang

"Apa kalian pernah mengajarkan kami tentang sopan santun ataupun attitude?" tanya Rudy dengan mata memerah

"Sekali lagi mulut mu tidak bisa berbicara yang baik pada orangtua, papa tampar lagi kamu" ucap papa Rudy

"Jika kalian tidak ingin memiliki kami sebagai anak, seharusnya kalian tidak perlu melahirkan kami" tutur Rudy

"Rudy sayang, kita bicara baik-baik ya, kamu ada apa sebenarnya" sahut mama Rudy mencoba menengahi

"Anak tidak tau di untung, kamu pikir kami bersenang-senang di luar, kami bekerja untuk menghidupi kalian dengan kehidupan yang mewah" ucap papa Rudy masih emosi

"Yang di butuhkan seorang anak bukan hanya kemewahan orangtuanya, tapi kasih sayang orangtuanya" jawab Rudy

"Kita selalu memberikan apa yang kalian mau, apa kurang kasih sayang kami" ucap papa

"Kasih sayang bukan hanya harta pah, tapi waktu yang dimiliki untuk selalu bersama" jawab Rudy

"Anak bau kencur seperti kamu tau apa tentang kehidupan ini, tanpa harta apa yang bisa kamu banggakan" ucap papa Rudy

"Jangan salahkan aku, jika suatu saat aku akan membawa Shifa pergi dari rumah ini" jawab Rudy kesal

"Peduli apa kamu dengan adikmu, selama ini kamu juga selalu mengabaikannya, jangan menjadi pahlawan kesiangan" ucap papa Rudy menonyor kepala Rudy dengan keras

"Rudy, kamu tidak perlu macem-macem, kamu mau bawa adikmu, bisa kasih makan apa kamu" sahut mama ikut emosi anaknya mengancam

"Setiap hari juga hanya bisa menghabiskan uang orangtua, banyak gaya mau pergi dari rumah membawa Shifa" ucap papa Rudy tersenyum sinis

"Kita lihat saja nanti" jawab Rudy masuk kedalam kamarnya

Didalam kamar pun Rudy menangis karena melihat kehidupan keluarganya tidak seperti teman-temannya yang bahagia bersama orangtua mereka.

Rudy mencari ponselnya dan ingin menghubungi nenek kakeknya yang berada di luar kota.

📱Rudy

Assalamu'alaikum

📱Nenek

Wa'alaikunsalam, ini dengan siapa?

📱Rudy

Apa benar ini kontak nenek Medina?

📱Nenek

Iya itu saya, ini siapa?

📱Rudy

Ini Rudy nek, anak papa Erland

📱Nenek

Masya Allah, Rudy anak Erland, apakabar cucu nenek

📱Rudy

Rudy dan Shifa baik, nek (sedih)

📱Nenek

Sudah lama nenek menunggu telepon dari mu, kenapa baru sekarang menghubungi nenek

📱Rudy

Maaf nek (sedih)

📱Nenek

Ada apa sayang, cerita sama nenek, kakek juga lagi ada disebelah nenek sedang ikut mendengarkan suara mu

Rudy menceritakan kehidupannya selama ini, dari sikap orangtuanya hingga berdebatan yang baru saja dia lakukan dengan papa dan mama nya.

📱Nenek / Kakek

Kakek akan menjemput kalian, dan membawa kalian pergi dari jakarta, apa Rudy dan Shifa siap?

📱Rudy

Rudy siap Kek, Rudy kasihan dengan Shifa yang selalu kekurangan kasih sayang dari papa dan mama

📱Nenek / Kakek

Persiapka dirimu, besok siang kakek akan ke jakarta

📱Rudy

Apa Rudy harus pindah sekolah?

📱Nenek / Kakek

Iya, nanti biar kakek yang urus semuanya

📱Rudy

Bolehkan besok sebelum pergi Rudy menemui sahabat-sahabat Rudy terlebih dahulu

📱Nenek / Kakek

Boleh, nanti kita kunjungi rumah sahabat mu.

Setelah berkomunikasi dengan kakek dan neneknya, Rudy masuk ke kamar Shifa untuk membereskan semua pakaian Shifa dan perlengkapan lain dengan dibantuin mbak Nia, pengasuh Shifa.

"Simpan barang ini, jangan sampai papa dan mama mengetahui lebih dulu" ucap Rudy pada mbak Nia

"Baik den" jawab mbak Nia dengan bingung dan penasaran

"Oh iya satu lagi, mbak Nia juga bereskan barang-barang mbak Nia, karena mbak Nia akan ikut saya besok" ucap Rudy meninggalkan kamar Shifa

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

sedih 🤧🤧

2023-09-22

1

Ñůŕšý

Ñůŕšý

kepala batu bikin kesal orang aja ya

2023-09-16

1

sᴀɪɴᴛs

sᴀɪɴᴛs

gapapa lah deen biar rame 🤣

2023-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!