"Aku tidak pernah dekat dengan adik perempuan ku" ucap Rudy tiba-tiba sedih
"Kenapa?" tanya Deenra dan Maudy bersamaan
"Karena adik ku masih SD" jawab Rudy nyengir
"Justru bagus tau kak, jadi kakak pendekatan dari mereka masih kecil, kakak harus menjadi kakak yang hebat dan selalu melindungi serta menyayangi adiknya, aku full dapat kasih sayang dari kak Deenra, karena mama dan papa sibuk, jadi kakak lah yang selalu ada untuk ku" tutur Maudy bangga pada kakaknya yang selalu ada
...****☟☟☟*****...
"Aku terlalu gengsi untuk bersikap romantis pada adikku" jawab Rudy
"Gengsi kenapa? Justru dia akan senang jika kamu perhatian padanya" sahut Deenra santai
"Dimulai nya dari mana?" tanya Rudy penasaran cara mendekati adiknya
Deenra menekan hatinya Rudy.
"Dari situ dimulai" jawab Deenra senyum
"Untung aku punya adik cowo bukan cewe" timpal Ali
"Apalagi aku, tidak punya adik sama sekali" ucap Gunawan tertawa
"Apa aku harus kasih hadiah lebih dulu pada adik ku" tanya Rudy serius
"Tanpa hadiah juga bisa, kakak cukup melakukan pendekatan, tanyain saja lebih dulu, apakah dia ada tugas sekolah kalau ada kakak ajarin deh, lalu ingatkan dia makan makanan sehat" jawab Maudy semangat
"Kamu ini serius ya, Rud?" tanya Ali menatap Rudy
"Iyalah serius, tapi terkadang aku malu, apalagi jika disuruh jemput sekolah, banyak yang teriakin aku, pada bilang habis jemput anak ya, gitu" jawab Rudy kesal
"Tinggal jawab saja iya, apa susahnya" sahut Deenra
"Emang adik kakak SD kelas berapa?" tanya Maudy
"Baru kelas 1" jawab Rudy lesu
"Banyak loh anak jaman sekarang mendapatkan perlakuan pel*c*h*n, lagi viral dimana-mana anak dibawah umur dibegituin" sahut Gunawan menakuti
"Eh jangan nakutin dong, kalau ada apa-apa pada adik ku, aku pasti yang hancur" jawab Rudy tidak bisa membayangkan apa yang diucapkan Gunawan
"Makanya jagain dodol" timpal Ali senyum
"Iya deh, mulai besok aku coba" jawab Rudy
"Kok besok, sekarang dong" ucap Deenra emosi
"Kenapa jadi kamu yang marah" jawab Rudy
"Kamu hubungi adik mu, tanya dia sedang apa" ucap Deenra
"Besok aja lah" jawab Rudy masih gengsi
"Sekarang kak, karena 1 detik kedepan kita tidak akan tau apa yang akan terjadi" sahut Maudy
"Bisanya kalian pada nakutin, orang tuh kasih semangat aja tidak perlu nakut-nakutin" jawab Rudy kesal mengambil ponselnya dari saku celana untuk menelpon pengasuh adiknya
📱Rudy
Mbak, Shifa sedang apa?
📱Baby Sister
Lagi mainan den
📱Rudy
Kasih ponselnya ke Shifa
📱Baby Sister / Shifa
Iya abang
📱Rudy
Shifa sudah makan?
"Jangan ketus, nada bicara mu harus dilembutkan kalau bicara pada adikmu" ucap Deenra mengingatkan Rudy agar berbicara lebih ramah pada adiknya
Rudy hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.
📱Baby Sister / Shifa
Sudah abang, abang lagi dimana?
📱Rudy
Makan sama apa, Shifa hari ini melakukan apa saja, abang masih dirumah teman
📱Baby Sister / Shifa
Shifa makan sayur, tadi pulang sekolah langsung les terus baru pulang deh, sekarang Shifa lagi mainan boneka
📱Rudy
Berarti Shifa belum istirahat dong.
📱Baby Sister / Shifa
Shifa mau main, Shifa bosan, mama hari ini pergi lagi ninggalin Shifa.
Shifa berbicara dengan mata berkaca-kaca, karena kedua orangtuanya sibuk dengan urusan masing-masing.
Rudy membuang nafasnya dengan kasar, dia sudah terbiasa dengan sikap kedua orangtuanya, dia sudah merasakan lebih dulu apa yang Shifa rasakan.
📱Rudy
Shifa mau abang bawakan apa?
📱Baby Sister / Shifa
Shifa hanya mau teman untuk bermain (sedih)
📱Rudy
Kan ada mbak Nia yang menemani Shifa
📱Baby Sister / Shifa
Tapi Shifa bosan dengan mbak Nia
"Tawari makanan yang dia suka" ucap Maudy senyum
Ali dan Gunawan hanya diam saja, mereka tau kehidupan Rudy yang kekurangan kasih sayang orangtuanya.
Papanya Rudy sibuk bekerja, terkadang pulang larut malam, sedangkan mama nya juga sibuk dengan dunianya, entah itu arisan atau kongkow-kongkow bersama teman sosialitanya.
📱Rudy
Ya sudah, abang pulang deh untuk menemani Shifa main, Shifa mau waffle tidak?
📱Baby Sister / Shifa
Asiikkk, abang cepat pulang ya, Shifa juga mau waffle rasa coklat keju
📱Rudy
Siap, abang akan belikan untuk Shifa, bye Shifa
📱Baby Sister / Shifa
Dadah abang, Shifa sayang abang
Rudy menutup panggilannya bersama Shifa.
"Harusnya kamu membalas ucapan terakhir Shifa" ucap Deenra
"Bales apa, emang tadi dia terakhir bilang apa" jawab Rudy mengantongi kembali ponselnya
Ali, Gunawan dan Maudy menepuk dahinya, kesal dengan Rudy.
"Tadi adikmu bilang, Shifa sayang abang, harusnya kamu jawab, abang juga lebih sayang sama Shifa, gitu" bentak Deenra ikutan kesal
"Pasti Shifa sedih, abangnya tidak membalas sayang adiknya" hasut Maudy
"Giliran ke cewe gatel, bisa bilang cinta, aku sayang kamu, aku cinta kamu, tanpa mu aku tidak bisa hidup, preettt masih hidup kan lu" timpal Ali mengingat Rudy pernah menembak cewe hanya sebulan jadian lalu diputusin dan Rudy menjadi galau.
"Tidak perlu buka kartu orang deh" sahut Rudy
"Sono pulang, jangan lupa belikan Shifa waffle dan minumannya biar tambah senang tuh bocil" ucap Ali mengusir
"Helloooo, lihat ini rumah siapa, yang punya rumah aja belum ngusir" jawab Rudy membereskan tasnya siap untuk pulang
"Oh iya lupa" ucap Ali nyengir
"Bro, balik duluan ya" tutur Rudy menyalami Deenra
"Iya, jangan lupa berikan adikmu kasih sayang, kalau bisa berangkat sekolah kamu antar" jawab Deenra
"Siap Bro, thanks atas hari ini untuk semuanya" ucap Rudy meninggalkan rumah Deenra
"Li, balik juga yuk" sahut Gunawan
"Buru-buru amat, santai aja kali" jawab Ali
"Yang punya rumah juga mau istirahat kali, Li" ucap Gunawan
"Iya kah" jawab Ali melihat Deenra dan Maudy bergantian
Maudy hanya senyum aja melihat Ali dan Gunawan.
"Meleleh hati abang lihat senyum adek" ucap Ali
Dengan refleks Gunawan menonyor kepala Ali.
"Asem lu" sahut Ali
"Cepat lah balik, gua kalau bawa mobil tidak akan numpang sama lu" ucap Gunawan
"Iya-iya bawel, padahal gua masih berharap ada makanan lain keluar" jawab Ali cemberut
Lagi lagi Gunawan menonyor kepala Ali.
"Ya Allah semoga pahala Gunawan pindah ke Ali Sebastian, karena dia kebanyakan menonyor kepala Ali Sebastian, padahal nih kepala selalu di fitrahkan sama orangtua Ali" ucap Ali berdoa dengan muka sedih
Deenra dan Maudy hanya senyum mendengar doa yang Ali panjatkan.
"Denger ya, Allah juga tau bagaimana orang yang bernama Ali Sebastian, apakah pantas dia mendapatkan pahala lebih" sahut Gunawan malas dengan tingkah Ali
"Bilang aja sirik" timpal Ali
"Bro bule kami balik dulu ya, sampai ketemu besok di sekolah dan dirumah mu lagi" ucap Ali berlari lebih dulu keluar rumah Deenra
"Apa maksud dia?" sahut Deenra tidak mengerti
...*****☛☛☛*****...
...Bersambung🙏😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
off
wkwkwkwk enteng banget kalo ngomong
2023-09-24
2
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
Orang tua kadang abai dengan anak2 yang butuh kasih sayang atau hanya perhatian kecil sekali pun. Lebih mementingkan ego nya sendiri.
2023-09-20
1
sᴀɪɴᴛs
dihh gak lucu🤣🤣 padahal udah serius naggepinnya 🤣
2023-09-01
2