Bermain

"Seperti kakak yang selalu ada untuk aku" ucap Maudy memeluk kakaknya

"Itu juga sudah tugas kakak, melindungi dan memberikan ketenangan untuk mu, jadi kakak harap jika ada hal yang menurut mu salah, cerita lah pada kakak, jangan pernah kamu menutupi masalah sekecil apapun" jawab Deenra

"Siap kakak, tapi kakak juga harus janji jika aku cerita apapun jangan marah lebih dulu, tapi dengarkan sampe selesai baru boleh komentar" ucap Maudy

"Iya adik ku sayang" jawab Deenra menciun kening adiknya

Mobil yang ditumpangi Deenra dan Maudy sudah tiba dirumah, dan mereka keluar semua dari mobil.

...*****☟☟☟*****...

"Maaf jika rumah kami tidak semewah rumah kalian" ucap Maudy senyum

"Iya rumahnya tidak mewah, biasa saja, tapi perumahan ini terkenal mewah tau" sahut Rudy melihat sekeliling rumah Deenra

"Tadinya kami bukan disini, kami juga baru pindah disini karena kasihan dengan papa jarak kantornya jauh dari rumah pertama kali kita datang lagi ke Indonesia, terkena macet terlalu lama" jawab Maudy mengajak semua teman kakaknya masuk

"Bro numpang ke toilet dong, kebelet nih" timpal Ali memegang benda pusakanya

"Baru juga datang, kebiasaan banget pasti langsung ke toilet" sahut Gunawan kesal

"Bawel" jawab Ali meringis

"Ada di belakang tangga posisinya sedikit turun kebawa" ucap Deenra menunjuk ke arah tangga

Ali segera berlari ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.

"Sepi banget nih rumah" ucap Rudy

"Iya bagaikan kuburan" jawab Gunawan

"Akhirnya selesai juga" sahut Ali membetulkan celana nya

"Keluarnya dari belakang apa depan?" tanya Rudy tertawa

"Depan lah, emangnya nabung dari belakang" jawab Ali sinis

"Kirain" sahut Gunawan

"Mana tuh bocah yang punya rumah, tidak keliatan" ucap Ali melihat sekeliling rumah

"Pada ganti pakaian dulu" jawab Gunawan

Bibi menyediakan minuman dan beberapa cemilan untuk ketiga teman Deenra.

"Silahkan aden-aden di minum dan di cicipi makanannya" ucap bibi ramah

"Terima kasih bibi" jawab mereka semua

"Maaf jika lama" ucap Deenra ikut bergabung dengan temannya

"Adik mu mana, tidak ikut gabung" tanya Ali

"Dia harus istirahat" jawab Deenra menatap tajam Ali

"Jangan salah paham dulu dong, santuy bro" ucap Ali nyengir

"Dirumah ku tidak ada hal yang menarik, disini banyaknya hanya buku-buku saja" tutur Deenra santai

"Punya alat musik tidak, supaya tidak sepi" tanya Gunawan

"Ada, mau alat musik apa?" jawab Deenra

"Sombong amat" sahut Ali

"Gitar saja, emang kamu punya apa" ucap Gunawan

"Apa aja ada" jawab Deenra

"Gimana kalau kita ambil gitarnya sama-sama" ucap Rudy memberikan usul

"Boleh tidak bro" sahut Ali

"Boleh, silahkan saja" jawab Deenra

Deenra mengajak temannya menuju ke salah satu ruangan.

"Walah dalah, ini sih gila" ucap Ali tercengang melihat isi di dalam ruangan tersebut

"Edan ini" sahut Gunawan terpana

"W.O.W" timpal Rudy

"Ini bener-bener gila, Ra kamu punya alat musik band dengan lengkap" ucap Gunawan memegang alat-alat musiknya

"Ini hobi papa ku, dia senang main musik makanya dia buat ruangan khusus untuk menghilangkan penat selama seminggu bekerja" jawab Deenra

"Tapi kamu bisa memainkan alat musik?" tanya Rudy melihat Deenra

"Bisa, hampir semua alat musik yang aku miliki, aku bisa memainkannya" jawab Deenra yakin

"Bagus, gimana kalau kamu ajarkan aku" sahut Ali menaik turunkan alisnya

"Berani bayar berapa" tanya balik Deenra melipat kedua tangannya di dada

"Ya ampun sama teman saja perhitungan" jawab Ali cemberut

"Bukan kah kamu yang bilang hidup di sini keras" ucap Deenra melihat Ali

"Aku les di luar sekali pertemuan bayar 500 ribu, jadi gimana kalau harganya samain, kamu ajarkan aku beberapa alat musik dalam sekali pertemuan" jawab Ali

Deenra sedikit berpikir, beberapa alat musik dalam sekali pertemuan itu tidak mungkin rasanya, bukannya pandai bermain musik yang ada emosi muncul.

"Hanya 2 alat musik sekali pertemuan dan masing-masing alat musik durasinya 1 jam" ucap Deenra yakin

"Boleh lah, aku akan bilang pada mamih" jawab Ali mengelus Bass yang ada di samping dia

"Aku juga deh mau" sahut Gunawan

"Emang kamu tidak bisa juga?" tanya Deenra, Rudy pun melihat ke arah Gunawan, karena setau Rudy Gunawan bisa main alat musik

"Aku tidak bisa main piano yang mewah seperti itu" jawab Gunawan menunjuk piano yang ada

"Aku juga tidak bisa main piano" sahut Rudy nyengir menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Tapi harganya kurangin, aku kan hanya 1 alat doang" ucap Gunawan

"Yang ada aku stres ngajarin kalian semua, sudah ambil gitarnya setelah kita keluar dari ruangan ini" sahut Deenra malas menghadapi teman-temannya

"Permisi den" ucap bibi

"Iya bi, ada apa?" tanya Deenra

"Makanan sudah siap di meja makan" jawab bibi

"Baiklah, tolong panggilkan Maudy ya bi, supaya dia juga ikut makan" ucap Deenra

"Baik den" jawab bibi meninggalakn anak majikannya

"Asik makan gratis" timpal Ali senyum

Mereka sudah berkumpul dimeja makan dan mulai makan, kecuali Maudy belum ada di meja makan.

"Adik mu tidak jadi makan" tanya Gunawan

Deenra mengambil ponselnya dari saku celana, dan mencari nama Maudy.

📱Deenra

Sedang apa?

📱Maudy

Lagi mengerjakan tugas

📱Deenra

Makan bareng kakak sini, tadi mama memesankan steak untuk kita semua

📱Maudy

Sedikit lagi selesai

📱Deenra

Apa kakak harus menyuapi kamu?

📱Maudy

Mau dong disuapi

📱Deenra

Turun ya kebawah, pakai pakaian yang benar, disini masih ada teman kakak

📱Maudy

Ok siap

"Rajin sekali pulang sekolah bikin tugas" ucap Rudy

"Kepala kita mah sudah ngebul ya kaya sate lagi dibakar, hahaha" timpal Ali tertawa

"Soalnya otak kita masih rata-rata" ucap Gunawan ikut tertawa

"Hai, kakak-kakak" sahut Maudy duduk disamping Deenra

Deenra membuka kan makanan untuk Maudy dan memotongi dagingnya.

Teman-teman Deenra hanya memperhatikan kakak beradik yang sangat romantis.

"Banyak sekali kak" ucap Maudy melihat potingan daging

"Tidak banyak, kamu lagi buat tugas, otak mu butuh asupan" jawab Deenra

"Mana aku belum makan buah" ucap Maudy cemberut

Kebiasaan keluarga Deenra sebelum makan makanan yang berat, mereka selalu mengutamakan memakan buah lebih dulu.

"Bukannya bibi tadi pulang sekolah kamu minum jus stroberi dan sampai rumah meminta pada bibi jus sirsak" tutur Deenra bingung pada adiknya

"Jus sama buah potong berbeda lah" jawab Maudy nyengir

Deenra hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.

"Aku tidak pernah dekat dengan adik perempuan ku" ucap Rudy tiba-tiba sedih

"Kenapa?" tanya Deenra dan Maudy bersamaan

"Karena adik ku masih SD" jawab Rudy nyengir

"Justru bagus tau kak, jadi kakak pendekatan dari mereka masih kecil, kakak harus menjadi kakak yang hebat dan selalu melindungi serta menyayangi adiknya, aku full dapat kasih sayang dari kak Deenra, karena mama dan papa sibuk, jadi kakak lah yang selalu ada untuk ku" tutur Maudy bangga pada kakaknya yang selalu ada

Terpopuler

Comments

🟡⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝓰ₐₙⱼᵢₗ🧡🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

🟡⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝓰ₐₙⱼᵢₗ🧡🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

wiiih Ali kereeeen loh...
bs memainkan berbagai macam akat musik
mang olang kaya gk kaleng2an , buat les main alat musik sekali pertemuan aja 500rb, begitu mudah y buang uang

2023-09-29

0

off

off

wkwkwkwk kayak mantul

2023-09-23

4

off

off

keliling rumah sampai ke mana tuh

2023-09-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!