Rumah

"Sepertinya mamih dan papih harus kasih hukuman ke kamu" ucap mamih Ali

"Jangan dong mih, masa anak ganteng seperti Ali dihukum, nanti kadar ke gantengan Ali hilang, begini saja cewek pada tidak mau" jawab Ali memelas

"Mamih tidak peduli, hari ini kamu sudah bolos segala macem les" ucap mamih Ali tegas

Alamak, bisa-bisa potong jajan nih hukumannya, atau tidak dibolehin lagi bawa mobil. Batin Ali frustasi

...*****☟☟☟*****...

Selesai makan mereka berpisah, tidak lupa juga, mama Deenra meminta nomor ponsel Ali, dan Ali dengan senang hati memberikannya.

Perjalanan arah pulang, jalanan ibu kota seperti biasa padat merayap, karena sudah menjelang jam kantor bubar.

Sebenarnya Deenra sudah tidak sabar dengan kemacetan yang ada, tetapi dia tidak berani protes di depan mamanya.

"Mama untuk apa meminta nomor telepon si Oncom itu" ucap Deenra menghilangkan kebosanan, lebih baik mengajak mamanya bicara

"Namanya Ali, sayang" jawab mama lembut

"Siapapun namanya lah" ucap Deenra

"Setidaknya lumayan kamu mendapat satu teman baru di jakarta" jawab mama

"Aku tidak mau berteman dengan manusia aneh itu" ucap Deenra kesal

"Dia anak yang baik, jadi apa salahnya mencoba berteman" jawab mama

"Kalau dia anak baik, dia tidak mungkin kabur saat ada kegiatan harian" ucap Deenra

"Anak itu berbeda-beda, ada yang rajin sekali untuk belajar dan tidak ada bosannya, tetapi ada juga orang yang mulai merasa jenuh dengan kegiatan sehari-hari" jawab mama santai

"Kak Ali juga orangnya lucu" sahut Maudy

"Tidak perlu kamu ikut-ikut bicara" ucap Deenra kesal

"Kan semua orang bebas berpendapat, termasuk aku" jawab Maudy

"Hari ini mama dan Maudy membuat aku kesal" ucap Deenra

Mama hanya senyum aja anaknya menggerutu, sudah biasa bagi mama.

"Mam, papa pulang kerja jam berapa?" tanya Maudy

"Harusnya keluar kantor jam 5 sore, belum macet seperti ini, pasti sampe rumah ya habis maghrib kalau tidak isya" jawab mama

"Kasihan sekali papa ku" ucap Maudy menatap jendela mobil ke arah luar

"Sebisa mungkin kalau kita sampai rumah lebih dulu dari pada papa, maka kita sambut kepulangannya dengan senyuman, jangan ada yang cemberut apalagi bete-bete tidak jelas" tutur mama mengingatkan anaknya

"Kakak tuh yang sering betean" sahut Maudy

Deenra dan yang lain tiba di rumah saat bada maghrib, mereka membersihkan diri lalu menunggu kedatangan papa nya sambil menonton tv diruang keluarga.

Tin.. Suara klakson mobil

"Itu mobil papa bukan?" tanya Maudy tidak sabar

"Sepertinya iya" jawab mama

Maudy sudah berlari ke arah pintu untuk membukakan pintu menyambut kepulangan papa nya.

"Papa" teriak Maudy senang melihat papanya turun dari mobil

"Hai, darling" ucap papa memeluk anak gadis satu-satunya

"Papa lama sekali pulangnya" sahut Maudy manja

"Papa kan bekerja, agar cita-cita anak papa terwujud" ucap papa berjalan masuk ke dalam rumah

Deenra mencium tangan papa nya.

"Bagaimana keadaan mu di hari pertama sekolah" ucap papa mengelus kepala Deenra

"Buruk pa" jawab Deenra biasanya

"Ada kejadian apa?" tanya papa

"Papa mandi dulu saja, setelah itu kita diskusi sambil makan malam" ucap mama menyela, agar suaminya terlihat lebih segar

"Baiklah, papa mandi dulu, setelah itu kita diskusi, papa penasaran dengan hari ini yang kalian lakukan" jawab papa masuk ke dalam kamar bersama mama.

"Maudy mau ke dapur duluan ya, bantuin bibi menyiapkan makanan" ucap Maudy meninggalkan kakaknya diruang tv

Deenra duduk di sofa.

"Aku harus bisa melawan rasa kesal ku selama di jakarta, papa di hari pertama bekerja dia begitu semangat" ucap Deenra sendiri

"Tapi memang kesabaran ku tidak sebanyak papa dan mama" ucapnya lagi

Maudy selesai menyiapkan makanan segera memanggil orangtuanya dan tidak lupa mengajak kakaknya untuk ke meja makan.

"Waw, sudah menu Indonesia makanannya malam ini" ucap papa senang

"Biar Deenra terbiasa dengan makanan Indonesia, dimulai dari sekarang" jawab mama santai

"Ini makanan apa?" tanya Deenra mengambil tempe goreng tepung

"Itu namanya tempe selimut" jawab Maudy asal

"Hah, selimut? Lalu dimana selimutnya" ucap Deenra masih memperhatikan tempe goreng yang dia pegang

"Namanya gorengan tempe, dan yang kamu ambil biasanya di sebut tempe mendoan" timpal papa

"Susah sekali bahasanya, rasanya seperti apa" ucap Deenra ngeri

"Cobain aja, jangan banyak komentar" sahut Maudy kesal

"Lalu ini apa?" tanya Deenra menunjuk ikan teri

"Itu ikan teri main bola" jawab Maudy

"Ikan main bola, mana bolanya" ucap Deenra

"Itu ikan teri pakai kacang, anggap saja bolanya itu kacang, kakak banyak tanya deh" jawab Maudy

"Gimana tidak banyak tanya, makanan yang ada di meja tidak ada yang kakak kenal, dan bentuknya aneh semua" ucap Deenra

"Dicicipi sedikit-sedikit dari semua menu, nanti kamu tentukan yang mana menurut mu enak" sahut mama

"Ini sangat meragukan semuanya" ucap Deenra takut mencicipi

"Makan nak, disini masih banyak orang yang kesusah untuk bisa makan, sekarang alhamdulillah keluarga kita masih bisa di kasih makan enak" tutur papa melihat Deenra

"Hargai juga bibi yang sudah bersedia memasak ini semua" ucap mama menambahi

"Aku tidak tau harus berkata apa" jawab Deenra

"Berkatalah, Alhamdulillah, makanan ini sangat enak" sahut Maudy.

Menikmati makan malam sambil sedikit berbincang, keluarga tersebut hingga lupa waktu.

"Cepat sekali malam" ucap Maudy cemberut

"Kamu itu terlalu berlebihan, Maudy" sahut Deenra meninggalkan Maudy, dia masuk ke dalam kamar masing-masing.

Kamar mama

"Pah, tadi mama bertemu seseorang sepantaran Deenra, dia tidak sengaja menyenggol Deenra, lalu mama ajak makan bersama, anaknya lucu deh pah" ucap mama bercerita pertemuannya dengan Ali di salah satu mall jakarta

"Sekolah dimana anak itu?" tanya papa fokus pada ponselnya

"Mama tidak bertanya, keburu mamihnya itu anak datang dan menjewer telinganya" jawab mama senyum mengingat tingkah Ali dengan mamihnya

"Kenapa anaknya di jewer?" tanya papa lagi heran

"Biasa anak remaja, bolos dari bimbingan belajar dan les piano gitu" jawab mama

"Ya siapa tau bisa menjadi temannya Deenra" ucap papa

"Mama juga berharap Deenra punya teman, jadi dia bergaul disini" jawab mama

"Setelah sekolah pasti akan banyak yang ingin berteman dengan Deenra, ketampanan yang dia punya pasti membuat wanita tergila-gila deh" ucap papa yakin

"Masih kecil, kalau bisa tidak mengenal cinta dulu pada perempuan di Indonesia, suruh aja dia Cinta lebih dulu pada Indonesia" jawab mama

"Iya papa tau, tapi kita juga tidak boleh mendidik anak-anak mengikuti masa kita, mereka harus di didik dengan cara mengikuti masa-masa saat ini, masa kita dan sekarang berbeda" ucap papa

"Papa benar sekali, kita jangan meksakan kehendak" jawab mama

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Terpopuler

Comments

🟡⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝓰ₐₙⱼᵢₗ🧡🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

🟡⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝓰ₐₙⱼᵢₗ🧡🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

😅😅😅baru tahu Ali, klo mm mu orang yg killer

2023-09-24

1

off

off

lah benar juga gak mungkin kalo kabur

2023-09-20

4

off

off

bersyukur kepada siapapun

2023-09-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!