Reinkarnasi Pendekar Manusia

Reinkarnasi Pendekar Manusia

0 (Prolog)

Kenapa?

Kenapa bisa …?

“Ling Chen!!!” Aku melesat cepat ke depan dengan Naga Emas-ku. Pedang kuarahkan ke depan, menyerang seorang pria berambut panjang yang kini melarikan diri dengan hewan peliharaannya—Qi Lin, makhluk berwujud kijang dengan sisik keras dan kepala naga.

“Zaman sudah berubah, Luo Xiao!” seru Ling Chen. “Kau sudah berakhir!”

Tepat setelah Ling Chen menghentikan kalimatnya, dia berhenti, kemudian banyak pendekar yang menunggangi Naga dan Phoenix, mengepungku. Terpaksa aku harus ikut berhenti, bersiap untuk pertarungan habis-habisan.

“Luo Xiao, kau memang pendekar yang menakjubkan. Bahkan, setelah diracuni dengan racun terkuat, kau masih bisa mengangkat pedangmu. Orang lain pasti sudah terbaring dan tidak dapat melakukan apa pun sekarang,” kata seorang pendekar tua berambut panjang dengan warna putih. Janggut putihnya tampak sama panjang dengan rambut di kepalanya.

Sial … jika saja aku tidak terkena racun itu, aku pasti dapat menghabisi mereka dengan mudah. Ling Chen sialan, aku akan mengutukmu!

“Tunggu apa lagi?!” Ling Chen mulai memberi komando, “Dia sudah tak bisa lagi menggunakan Chi dalam tubuhnya setelah racun itu bereaksi!”

“Serang!”

Aku tidak memerhatikan siapa yang memberikan komando untuk menyerang, tetapi yang pasti mereka semua segera bergerak mengincar kepalaku. Mereka tampaknya sangat meremehkan aku!

Aku berdiri tegak di atas Naga Emas, mengayunkan pedang dengan kencang secara horizontal. Gelombang angin yang keras segera menyebar ke segala arah, membuat beberapa pendekar terhempas ke belakang. Namun, memaksa menggunakan Chi saat aliran Chi-ku tersumbat, membuatku muntah darah.

“Jangan berhenti! Serangannya tadi membuat dia terluka parah.” Aku tahu itu adalah suara komando dari Ling Chen, penghianat yang menusukku dari belakang.

Aku mengangkat pedang, mengarahkannya ke langit. “Namaku Luo Xiao, Raja Daratan, tidak akan mengampuni kalian orang-orang licik dan picik!”

Pedangku seketika mengeluarkan cahaya emas, menjulang tinggi ke angkasa. Seperti yang aku duga, darahku dibakar habis oleh jurus ini. Selain itu, aliran Chi yang tersumbat membuat luka yang aku terima menjadi berlipat ganda.

“Apa yang kalian lakukan?!” seru Ling Chen, mulai panik. “Segera serang dia dengan serangan terkuat kalian, sebelum raja diktator dan egois itu menghabisi kita semua!”

“Serang!!!”

Sudah kuduga Ling Chen tidak akan membiarkanku berhasil mengaktifkan jurus ini. Akan tetapi, serangan gabungan para pendekar ini tidak cukup untuk menghentikanku.

“Tuan …,” kata Naga Emas-ku melewati telepati.

Aku menggelengkan kepala, lalu menjawab, “Maaf, Luo Ching, aku mengandalkanmu.”

“Baik, Tuan!”

Luo Ching—Naga Emas-ku segera mengumpulkan seluruh kekuatannya di mulut, lalu menembakkan bola cahaya emas berkecepatan tinggi yang langsung berbenturan dengan serangan gabungan para pendekar. Serangan musuh memang dapat ditangkal, tetapi sebagai bayarannya, Luo Ching kehilangan seluruh sisik emasnya, membuat dia menjadi sangat lemah.

“Tidak berguna!” Ling Chen kini melesat dengan kecepatan tinggi ke arahku.

“Raja Daratan, Hukuman Langit—” Aku tidak sempat menyerang balik dengan jurus terkuatku. Ling Chen berhasil menembus pertahanan tubuhku dengan pedangnya, menusuk jantungku.

Tidak hanya aku, Qi Ling milik Ling Chen juga berhasil membunuh Luo Ching dengan satu tendangan saja di kepala. Pengorbanan Luo Ching, menjadi sia-sia ….

“Katakan padaku, Ling Chen ….” Aku sudah tak bisa mengaktifkan jurus Hukuman Langit lagi, tetapi tanganku masih kokoh mengangkat pedang. “Mengapa kau berkhianat …?”

“Berkhianat?” Ling Chen mengulangi. “Sejak awal, sejak pertama kali kita bertemu, kita memang tidak pernah menjadi teman.” Dia berhenti sebentar. “Masa kejayaanmu sudah berakhir, Luo Xiao. Dunia pendekar kini menjadi milik kegelapan.”

Aku … sebentar lagi akan mati, tetapi dalam hatiku sudah tak ada penyesalan. Entah mengapa, saat aku kehilangan semuanya, aku tidak menyimpan dendam apa pun pada Ling Chen yang merebutnya dariku. Apa karena aku sudah puas dengan hidupku selama ini?

“Selamat tinggal, temanku ….”

Terpopuler

Comments

Fatha M

Fatha M

aku padamu thor, tapi aku gak kuat...
aku pergi... maafkan aku, krna aku adalah aku.....

2023-07-29

0

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Ikhlas kah, seperti ini ya

2023-06-30

0

Rahma_adhn

Rahma_adhn

Baru juga baca, udah ditinggal aja thor

2023-06-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!