Episode 12

Oliv menghentak hentakkan kakinya dengan sangat kesal.

" Awas kau nenek lampir, lo orang yang pertama kai akan gue singkirkan dari muka bumi ini.' Batin Oliv.

Olive mengambil hpnya, lalu membuka aplikasi youtube. Oliv membuka kulkas dan mengeluarkan Daging, ayam serta kentang dari dalam lemari es.

Oliv ingin membuat stik sapi dan ayam, lalu dia melihat tutorial dari aplikasi merah tersebut.

Dengan jijik Oliv membuka daging beku tersebut lalu melemparkannya ke wastafel, lalu membuka Ayam juga. merendam kedua jenis daging tersebut di bawah kran. lalu dia memotong motong kentang dan memasukkannya dalam panci, mengisi Air lalu menyalakan kompor. bahkan dia kesusahan untuk menyalakan kompor itu, semua tak luput dari penglihatan Dona, tapi Dona tidak mau tahu. Dona mengambil kotak kue yang tadi dia beli, lalu memakan sendiri kue tersebut.

Oliv mencuci dan memukul mukul Daging tersebut, meski masih beku tpi dia tidak peduli.

Olive memasukkan minyak dalam wajan, memanaskan sesuai dengan Arahan di Aplikasi. Bukannya hati hati memasukkan ayam ke minyak tersebut, Oliv malah melemparnya, membuat minyak muncrat kemana mana, bahkan meletup, karena ayam tersebut masih mengandung air.

Oliv berteriak histeris.

"Tolong, tolong, kebakaran, Dirga sayang, panas, terbakar."Teriak Oliv.

Dirga masuk ke dalam dapur dengan panik, dan melihat api besar di atas wajan.

"Api." Tunjuk Oliv pada kompornya.

Dirga langsung menyalakan kran Air dan mengisi sebuah panci dengan penuh. Lalu menyiramkannya pada Wajan dan kompor yang menyala. Api langsung padam, tapi kompornya juga pasti rusak, ayam di wajan berubah menjadi hitam dan berenang dalam Air.

" Kau telah menghancurkan Dapur saya, bersihkan sekarang juga!"Perintah Dona.

"Ma, suruh Minah dan Susi saja, Oliv ini calon nyonya disini, dia wanita kelas atas." Jawab Dirga.

"Pilih mana, mama setujui hubungan kalian, tapi dia harus nurut kata mama, atau angkat kaki dari rumah ini, tanpa uang sepeserpun juga, karena semua warisan papamu, di berikan pada Menantunya, Aisyah." Ucap mama.

"Apa, tidak bisa begitu ma, siapa yang buat keputusan itu?" tanya Dirga.

"Papamu, dan semua surat wasiatnya di simpan di kantor pengacara papa kamu, pilih mana suruh perempuan ini bereskan dapur mama, atau kalian jadi gelandangan di luar sana."Bentak Dona.

Setelah bicara seperti itu ,Dona langsung pergi keluar entah kemana.

Pasangan yang masih berada di dapur itu masih syok dengan apa yang Dona katakan barusan, kalau Aisyah lah yang mewarisi kekayaan prayoga.

" Sayang, ini tidak bisa di biarkan, jangan sampai wanita itu tahu, dan kita harus bisa menyingkirkan dia secepatnya, atau menyingkirkan surat wasiat tersebut, apa kamu mau kalau dia yang menguasai semua jerih payah papa kamu selama ini, lihat terbuktikan kalau ternyata wanita sok alim dan sok polos itu adalah ular betina." Oliv mengompori Hati Dirga yang sudah mulai panas.

"Ini tidak bisa di biarkan begitu saja, kita harus menciptakan sebuah neraka untuknya, sehingga tidak ada harapan untuk hidup, lalu aku ada tugas untukmu sayang." bisik Dirga.

" Rayu pengacara bodoh itu, aku yakin dia akan klepek klepek melihat kecantikan calon nyonya Dirgantara prayoga ini."Dirga juga meminta Oliv untuk merayu, Abimanyu pengacara kepercayaan Arman.

"Siap sayang, soal itu serahkan padaku, untukmu apapun akan aku lakukan, tapi kita lepaskan dulu tiga perempuan bodoh itu, enak saja, mereka bersantai di gudang itu sementara kita harus membereskan semua ini." Oliv berinisiatif mengeluarkan Aisyah dan kedua Art rumah itu, untuk membersihkan dapur yang sudah dia rusak.

"Ide ide kamu memang sungguh brilian, jadi makin cinta deh sama kamu sayang." Dirga mengecup bibir Oliv lalu mereka sama sama ke gudang dimana Aisyah di kurung.

Oliv membuka pintu gudang itu, dan nampak ketiga wanita beda usia itu,tiduran di atas kardus.

"Enak sekali kalian, jam berapa ini santai santai tidur di sini, cepat keluar dari sana, dan ikut kami."Perintah Oliv pada mereka.

Ketiganya, saling pandang satu sama lain, lalu berdiri dari tempatnya.

"Cepat kalian masuk rumah!"Imbuh Dirga.

Ketiganya keluar mengikuti Oliv dan Dirga sampai di dapur.

Ketiga perempuan itu kaget melihat dapur tersebut, seperti kapal pecah, semua. berserakan banyak air dan bau gosong.

" bersihkan dapur ini, sama seperti semula, kalau tidak dia akan aku hukum lebih parah lagi." ancam Dirga sambil menunjuk ke arah Aisyah.

Mereka membersihkan semua kekacauan yang di buat oleh Oliv, baru bisa kembali ke kamar, Oliv dan Dirga entah pergi kemana, sampai semua beres mereka belum kembali.

" Ah, akhirnya selesai juga, oh iya mbak Sus, budhe tadi Ais bawa kue dari toko, ayo kita makan, sebelum mereka kembali, kuenya Ais taruh di pos satpam tadi." Aisyah mengambil satu kotak bolu pandan dari pos satpam, tadi dia bawa 2 kotak, tapi yang sati di berikan pada pak satpam, dan sopir.