Freya membanting pintu kamarnya dengan keras, tak lupa dia mengunci pintu kamar dengan gembok agar Ozan tidak bisa masuk. Bila hanya mengunci dengan kunci biasa, maka Ozan bisa masuk dengan mudah.
Hah.
Freya menghela nafas lega. Untuk pertama kalinya dia membalas perbuatan Ozan. Ada rasa takut dalam hatinya, namun dia berusaha untuk kuat agar bisa melindungi putranya.
Freya menghapus sisa air matanya dengan kasar. Dia tak mau lagi lemah, Freya harus kuat secara mental dan fisik agar Ozan tak bisa melukainya lagi.
Wanita itu berdiri di depan cermin panjang. Dia membuka seluruh kain yang melekat pada tubuhnya, hanya menyisakan pakaian dalam saja. Freya menahan tangisnya di kala melihat seluruh tubuhnya memiliki bekas luka.
Freya meraba lengan nya yang pernah diiris oleh Ozan. Lalu, turun pada belahan dada hingga perut terdapat bekas luka jahitan panjang di sana.
"Ozan …"
"Aku akan membalasmu."
"Setiap bekas luka yang kau lukis di tubuhku menjadi pecutan agar aku kuat."
"Aku …"
"Bersumpah akan membalasmu sepuluh kali lipat dari ini."
Freya melihat bingkai foto masa kecilnya saat berumur tujuh tahun, memakai seragam putih taekwondo. Dia tersenyum tipis, dulu sebelum diangkat menjadi anak keluarganya yang sekarang, Freya tinggal di panti asuhan dan dia pernah belajar ilmu bela diri di sana.
"Andai aku meneruskan mimpiku untuk menjadi atlet taekwondo, mungkin sekarang aku sudah punya sabuk hitam," gumamnya pelan seraya membelai bingkai foto.
"Aku harus belajar lagi … agar bisa menghajar Ozan hingga ke tulang nya," tambah Freya penuh semangat dan ambisi.
Wanita itu memutuskan untuk melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu agar otot-otot tubuhnya lentur.
Freya melakukan push up satu set, wake up satu set dan bergerak menuju angin. Membayangkan di depannya ada Ozan yang berdiri menatap remeh dirinya.
"Aku bersumpah akan membalas mu Ozan?!" teriak Freya keras dalam kamar kedap suara itu.
*
*
Pagi telah tiba, acara sarapan pagi pun terjadi. Marcel keluar dari kamarnya, dia duduk di kursi kosong milik ibunya. Bocah kecil itu tak berani menatap Ozan yang sedang sibuk menyantap makanannya.
Ozan melirik sesekali ke arah Marcel. Tidak ada perasaan bersalah di hatinya. Menurut Ozan anak laki-laki harus terbiasa dengan luka.
"Bibirmu … apa sudah diobati?" tanya Ozan datar membuat bocah itu langsung menoleh ke arahnya dengan sorot mata takut.
"Sudah," cicit Marcel dengan suara pelan.
"Lain kali jangan membuatku marah! Kalau aku bilang tidak ya tidak, mengerti!" tegas Ozan membuat Marcel menganggukkan kepalanya takut-takut.
Pria itu mengeluarkan kartu hitam dari dompetnya. Lalu ia lemparkan ke arah Marcel membuat bocah kecil itu menatapnya bingung.
"Setelah pulang sekolah, ajak Nanny belanja ke toko mainan! Beli apapun yang kau suka," suruh Ozan datar membuat Marcel tersenyum cerah.
Ozan tak menjawab. Dia melanjutkan aktivitasnya, Marcel menatap ke arah Ozan dengan sorot mata penuh arti. Sesekali dia melirik ke arah pisau roti yang berada di tangannya.
Entah apa yang ada di pikiran anak kecil korban kekerasan fisik dan mental oleh ayahnya.
Suara ketukan high heels di lantai membuat Ozan dan Marcel menoleh ke kiri. Wajah Marcel berubah khawatir ketika melihat wajah ibunya terdapat luka lebam.
Begitupun Ozan yang ikut terheran-heran, karena biasanya Freya selalu menutupi bekas luka di wajahnya dengan makeup.
"Mama …"
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Ozan dingin membuat Freya tersenyum sinis.
"Kenapa? Aku makin cantik?" Freya bertanya balik membuat Ozan terhenyak, karena Freya tak lagi diam.
Biasanya wanita itu diam seribu bahasa di hadapannya, berbicara sesekali bila menyangkut Marcel.
"Makin ngelunjak kamu ya!" desis Ozan membuat Freya menatap dingin pria itu.
"Seekor semut akan ngelunjak bila sarang nya di injak!" balas Freya penuh makna.
Keduanya saling beradu pandang. Seolah ada percikan api di antara keduanya. Freya sudah mengibarkan bendera perang, begitupun Ozan yang dengan senang hati memerangi Freya.
"Tunggu aku, Ozan," batin Freya menyeringai kejam.
"Sepertinya anak kucing ku sudah menjadi singa betina," batin Ozan tersenyum sinis.
*
*
Maaf baru up lagi ya cinta , ❤️❤️
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Akunsuka Freyanyg sekarang..Harusnyangitu dong kamu dari dulu,Jangan mau di injak2..
2024-05-07
0
Yunerty Blessa
di tunggu pembalasan Freya..
2023-12-03
0
Wati_esha
Freya ... tak rahu siapa ayah Marcel?
2023-08-21
1