Freya Kanaya adalah sekretaris baru Mark Lee. Kepintaran dan keuletan Freya dalam bidangnya membuat dirinya naik jabatan. Tak hanya itu wajahnya sangat cantik, walau sudah bersuami. Mark puas memiliki Freya. Minimal dia bisa cuci mata saat lelah bekerja.
"Apa saja jadwalku hari ini?" tanya Mark datar tak menunjukkan ketertarikan pada Freya.
Padahal saat pertama kali bertemu jantung Mark berdegup kencang. Namun, apalah daya, hasratnya yang meluap-luap untuk menggoda Freya hancur seketika saat mengetahui Freya sudah menikah.
"Anda memiliki jadwal meeting bersama beberapa klien bisnis. Jam 10:00-12:00 WIB rapat bersama klien PT. Bumi Gas. Acara makan siang bersama nona Caitlin, lanjut rapat bersama klien Jepang Tuan Yuko Ogura jam 13:30-14:15 WIB. Setelah itu Anda harus balik ke perusahaan lagi untuk menandatangani kontrak dengan perusahaan yang diajukan!"
Freya menjelaskan secara terperinci. Tidak ada yang terlewatkan sama sekali. Mark mengenal nafas berat, menjadi orang kaya sangat melelahkan. Namun, menyenangkan karena bisa membeli apa saja yang diinginkan, walau ada perjuangan di baliknya.
"Sebelumnya kamu kerja di mana?" tanya Mark seraya menaikkan alisnya sebelah.
Freya terhenyak. Bingung tiba-tiba Mark menanyakan hal itu.
"Saya kerja di perusahaan Bapak juga, sebelumnya saya berada di tim pemasaran, Pak." Freya menjawab dengan lugas membuat Mark manggut-manggut.
Mark menelisik penampil Freya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Semuanya tertutup kecuali kepala, karena Freya tak memakai rok hitam seksi dan kemeja ketat seperti sekretaris lain pada umumnya.
Mark tidak mempermasalahkan penampilan Freya. Namun, dia gerah melihat rambut Freya tergerai apalagi cuaca sedang panas dan pakaian Freya serbat tertutup.
"Kuncir rambut kamu menjadi satu kepalan!" titah Mark dingin membuat Freya termangu.
Wanita itu menatap heran Mark.
"Tapi, Pak."
"Tidak ada tapi tapi … kuncir rambut kamu menjadi satu kepalan atau kamu pangkas pendek rambut kamu!" tukas Mark membuat Freya menelan ludahnya kasar.
"Ba-baik, Pak."
Freya segera menguncir rambutnya seperti yang diinginkan oleh Mark. Dirinya lupa kalau ada sesuatu yang ditutupinya selama ini.
Mark melirik Freya sekilas, pria itu menggerutu kesal dalam hati.
"Sial, kenapa yang cantik-cantik selalu istri orang. Dan kenapa aku selalu tertarik pada istri orang? Ahhh … apa aku sudah tidak waras?"
Mark menyalahkan dirinya sendiri. Entah mengapa dia sangat menyukai istri orang. Apalagi modelan nya seperti Freya, bertubuh kecil dan menggemaskan. Meski wajahnya tak terlalu cantik, tetapi pesona Freya tidak ada duanya.
"Sudah, Pak," beritahu Freya pada Mark.
"Buatkan saya kopi hitam, jangan terlalu pahit atau manis. Sedang saja dan panaskan airnya dengan kompor. Jangan dengan dispenser!" titah Mark tanpa menoleh ke Freya, dia terlalu sibuk dengan isi kepalanya yang menyuruh Mark untuk menggoda Freya.
"Baik, Pak."
Wanita cantik itu segera pergi keluar untuk membuatkan kopi. Freya bersyukur karena Mark tidak genit atau mesum seperti bos di luar sana.
"Huff … hari pertama menjadi sekretaris cukup aman bagiku. Meski pak Mark datar, setidaknya beliau tidak genit," gumam Freya pelan.
Dia tersenyum cerah sambil berjalan menuju pantry minuman. Menjadi sekretaris tentunya gaji Freya akan lebih banyak.
"Aku tidak sabar nunggu gajian," gumam Freya pelan.
Setelah selesai membuatkan kopi, Freya segera masuk ke dalam ruangan Mark lagi. Tak lupa dia mengetuk pintu, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Sehingga wanita itu memutuskan untuk masuk.
Namun … dia terkejut saat melihat Mark sedang berciuman panas dengan seorang wanita.
"Eumm … Mark, jangan putusin aku," balas wanita itu di sela-sela ciuman nya. Lalu kembali menggigit bibir Mark lalu memasukkan indera pengecap ke dalam mulut Mark dan mengobrak semua isi dalam mulut pria tampan itu.
Freya memberanikan diri untuk mengetuk pintu lagi.
Tok.
Tok.
Ciuman panas itu terlepas, lebih tepatnya di lepas paksa oleh Mark.
"Kopinya sudah siap, Pak. Lebih enak diseduh sekarang secara perlahan, mumpung masih panas," balas Freya datar seraya meletakkan kopi di atas meja.
Wanita tadi merasa sangat kesal, karena Freya mengganggu ciuman panas mereka. Dengan lancang dia menjambak rambut Freya hingga membuat wanita itu tertarik ke depan.
"Dasar bawahan sialan. Apa kau tidak tahu kami sedang sibuk, huh?!" bentaknya keras. Mark yang melihatnya tak diam, dia langsung melerainya, dia tidak suka kekerasan.
"Berhenti, Jennifer! Sudah ku katakan kalau aku tidak suka kekerasan!" tegas Mark dengan nada dingin.
Dia menarik tangan Jenifer, sebisa mungkin dia melepaskan tangan Jenifer dari rambut Freya secara lembut agar tak menyakiti sekretaris barunya.
Namun, mata Mark tertuju pada bekas luka pada tengkuk Freya. Bekas luka yang sangat mengerikan.
Seperti bekas luka yang disebabkan dari puntung rokok.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Mark dalam hati pada dirinya sendiri.
*
*
Hihihi … gak sabar nunggu Mark tahu semuanya 🤭🤭😎😎
Guys, yuk komentar yang banyak biar author semangat up 🥰🙏
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sungguh kejam perbuatan suami Freya😠😠
2023-12-03
0
Wati_esha
😲😲😲😲😲🤭😢
Mark Lee telah melihat bekas luka pada tengkuk Sekretarisnya.
2023-08-21
1
Ass Yfa
sebelumnya adakah novel Mark Lee tersangkut dimana? kalo ada judulnya apa kak
2023-07-23
2