EP.18 Fitnah

Malam harinya, Arne pun kembali ke rumah sakit untuk bekerja sesuai jadwalnya. Dirinya pun kali ini bekerja dengan Kenzi, dan memiliki teman untuk bicara. Arne pun menceritakan kejadian kemarin pada Kenzi dan temannya itu pun terkejut.

"Akh.. itu gila, cuma pingsan saja seheboh itu? pantas para perawat sedang bergosip." ucap Kenzi.

"Ya.. begitulah Ken, pokoknya kau yg tangani tunangan wanita gila itu jangan aku." ucap Arne.

"Ya kau tenang saja, aku akan menanganinya." ucap Kenzi.

Kemudian mereka pun bekerja dan melakukan tugasnya masing-masing. Anderson pun lagi-lagi satu shift dengan Arne malam itu. Hingga Arne harus melaporkan segalanya pada Anderson.

Dan malam itu, Aini datang mengunjungi Boy. Dirinya pun dengan percaya diri mendatangi ruangan Boy sendirian.

"Sayang.." ucap Aini.

"Kau akhirnya datang juga." ucap Boy.

"Kau sendirian disini?" tanya Aini.

"Ya.. biarlah aku tak masalah." ucap Boy.

"Si Arna tidak cari perhatian denganmu kan?" tanya Aini.

"Tidak, aku bahkan tak melihatnya hari ini." jawab Boy.

"Pokoknya kalau dia mengajakmu bicara abaikan saja, dia itu hanyalah perempuan gatal." ucap Aini.

"Apa yg kau khawatirkan Aini, bukankah kita sudah bertunangan? dan kita akan segera menikah." ucap Boy.

"Tetap saja, wanita itu membuatku cemas jika didekatmu." ucap Aini.

"Aku mengerti, Aini aku merindukanmu." ucap Boy menarik Aini dan memeluknya lalu menciumnya.

Brak.. Pintu pun terbuka dan membuat suasana menjadi canggung. Dan Anderson pun memasuki ruangan dengan Kenzi.

"Tuan Boy, nampaknya anda sudah baik-baik saja." ucap Anderson memeriksa jarum infusnya.

"Benar aku sudah lebih baik." jawan Boy malu.

"Tapi ini rumah sakit, kuharap kalian menjaga sikap.. meski ini bukan urusanku tapi ada baiknya jika ingin melakukan sesuatu pada tempatnya." ucap Anderson menyindir secara halus.

"Maaf dok, aku mengerti." ucap Boy.

Kemudian Anderson pun memiksa kondisi Boy dan pergi. Sementara Boy dan Aini malu setengah mati karena hampir melakukan hal tersebut di rumah sakit.

"Sebaiknya kita tunggu sampai aku keluar dari sini." ucap Boy.

"Itu benar." ucap Aini.

Ya, keduanya memanglah sangat tak sopan karena sampai nekat ingin melakukan hal itu di rumah sakit. Untungnya yg datang Anderson, dan hanya memperingati mereka. Mungkin jika staf rumah sakit lain mereka takkan segan untuk melaporkannya.

Malam pun semakin larut, dan Aini harus pulang agar tidak dimarahi orangtuanya. Meski dirinya ingin sekali menemani Boy malam ini. Aini pun akhirnya berpamitan pada tunangannya dan keluar dari kamar Boy.

Aini pun berjalan dan melihat Arne sedang menuju ke UGD. Arne pun terlihat terburu-buru, dan Aini mengejarnya karena mungkin saja bisa mempermalukan Arne kali ini.

"Arne tunggu.." panggil Aini tapi Arne tak mendengar dan bergegas menuju ke UGD sesuai panggilan.

Arne pun tiba di UGD untuk mengecek pasien yg butuh pertolongannya. Dan Aini mengikutinya dengan tujuan menjatuhkan nama baik Arne. Di ruangan tersebut ada beberapa korban kecelakaan yg harus mendapatkan penanganan.

Arne menghampiri beberapa perawat dan menanyakan kondisi pasien tersebut. Langsung saja Arne memberikan tindakan tapi Aini menarik tangannya.

"Arne.." ucap Aini.

"Ada apa? jangan masuk ke ruangan ini sembarangan." ucap Arne.

Dan Aini melihat ada banyak darah dari para korban kecelakaan. Dirinya pun langsung syok dan lemas.

"Ck.. menyusahkan sekali." ucap Arne.

"Kalian urus pasien ini, aku akan membawa wanita ini ke tempatnya." ucap Arne.

Arne pun menuntun Aini ke ruangan Boy dan meminta Boy untuk menghubungi keluarga Aini.

"Tolong urus tunanganmu, dia mengikutiku sampai UGD dan entah apa maunya, lalu melihat darah dan jadi begini." ucap Arne.

"Apa Aini baik-baik saja?" tanya Boy.

"Dia hanya syok, aku sudah meminta perawat menanganinya untuk anisipasi.."

"Aku buru-buru, ada pasien darurat.. kau urus dia." ucap Arne lalu meninggalkan Aini dan Boy.

Arne pun kembali ke UGD dan menangani pasiennya. Ada banyak sekali korban kecelakaan malam ini. Dan masih ada korban yg akan datang sebentar lagi. Arne pun akan sangat sibuk beserta rekan-rekannya yg bertugas malam ini.

Ditambah lagi korban terus berdatangan membuat beberapa ruangan penuh. Mau tak mau mereka harus cepat menangani semuanya agar semua nyawa terselamatkan.

"Kenzi, panggil prof Anderson dan senior yg lain.. sepertinya akan butuh tindakan operasi." ucap Arne.

"Kau benar, kondisinya cukup parah." ucap Kenzi.

Kenzi pun segera menghubungi Anderson dan beberapa seniornya untuk meminta bantuan karena ada banyak pasien malam ini.

Datanglah, seorang pasien yg dalam kondisi kritis dan sangat membutuhkan tindakan operasi. Arne pun memeriksa keseluruhan agar tak terjadi kesalahan. Dan memang pasien itu butuh tindakan operasi segera.

"Prof.. kemarilah ada pasien kritis." panggil Arne.

"Bagaimana keadaanya?" tanya Anderson dan Arne menjelaskan kondisi kritis pasien tersebut.

"Kalian siapkan ruang operasi, dan kau Arne bantu aku.. yg lainnya tangani yg bisa segera ditangani." ucap Anderson.

Mereka pun bergerak cepat untuk menyelamatkan nyawa orang-orang tersebut. Apalagi ada pasien yg kondisinya kritis dan butuh tindakan operasi sesegera mungkin.

Arne pun mengganti pakaiannya karena akan memasuki ruangan operasi. Tapi saat menuju ke ruangan, tangannya ditarik oleh seseorang.

"Aduh.." ucap Arne kesakitan.

"Papa.. ada apa?" tanya Arne bingung.

Plaakkk..

"Apa-apaan ini?? aku salah apa?" tanya Arne.

"Kau salah apa?? bagaimana bisa kau membuat trauma Aini dengan menunjukkannya darah." ucap Richard marah.

"Dia yg main masuk ke ruang UGD dimana ada banyak darah dari korban kecelakaan.. Dimana letak salahku?" tanya Arne kesal.

"Kau harusnya mencegahnya." ucap Richard.

"Aku bahkan tak tahu kedatangannya, jadi papa minggir aku sedang bekerja."ucap Arne pergi meninggalkan Richard.

"Aku menunggumu di taman." ucap Richard.

"Ya terserah, nyawa pasienku lebih berarti daripada keluhan anak kesayangan papa." balas Arne.

Arne pun menuju ke ruang operasi, dan dirinya berpapasan dengan Anderson. Anderson melihat pipi Arne yg merah bekas tamparan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Anderson.

"Aku baik-baik saja, pasien kita yg tak baik-baik saja." balas Arne.

"Kau benar, apapun yg terjadi aku takkan mengampunimu jika berbuat kesalahan." ucap Anderson.

"Baik prof." ucap Arne.

Mereka pun memasuki ruang operasi dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Setelah operasi selesai Anderson keluar lebih dahulu, baru Arne menyusul dibelakangnya. Keluarga pasien pun nampak berterimakasih padanya dan Anderson karena nyawa anak mereka selamat.

"Terimakasih banyak dokter.. kami sangat berterimakasih."

"Iya bu, Pak.. semoga putra kalian lekas sembuh.. kalian bisa menemuinya setelah pasien di ruangannya." ucap Arne.

"Baik dok."

Arne pun sudah selesai dengan tugasnya dan kini harus bertemu dengan ayahnya yg entah apa maunya. Arne pun pergi ke taman yg dijanjikan.

"Akhirnya kau datang." ucap Richard.

"Jelaskan ada apa?" tanya Arne.

"Kenapa kau terus menyakiti dan mengganggu Aini.?" tanya Richard.

"Aku?? aku bahkan tak peduli padanya." balas Arne.

"Lalu kenapa Aini bilang kau memperlihatkan darah di hadapannya." ucap Richard.

"Apa papa lupa kalau aku seorang dokter yg bekerja di rumah sakit, darah bukan apa-apa bagiku dan setiap harinya aku harus melihatnya. Lalu kenapa papa tidak tanya kenapa dia mengikutiku sampai ruangan UGD dan malah menyalahkanku? Ha??" tanya Arne kesal.

"Tapi Aini hanya ingin bicara denganmu." ucap Richard.

"Harusnya dia lihat situasi, aku sedang bekerja dan nyawa pasienku ada di tanganku.. Dan untuk apa dia memaksa masuk ruang UGD? sepenting apa urusannya denganku?" tanya Arne.

Plakkk..

"Arne kau sudah kelewatan." ucap Richard.

"Papa sudah menamparku 3x.. kuharap papa tidak sial setelah ini." ucap Arne meninggalkan Richard.

"Arne..!!" teriak Richard.

Sementara itu ada yg melihat Richard menampar Arne dan tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

Episodes
1 Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2 Bab.2 Awal Kecurigaan
3 Bab.3 Pengkhianatan
4 Bab.4 Kenyataan Pahit
5 Bab.5 Maaf ini Milikku..
6 Bab.6 Awal Penderitaan
7 Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8 Bab.8 Tegar
9 Bab.9 Invitation
10 Bab.10 Pertunangan
11 Bab.11 Jebakan
12 Bab.12 Iri hati
13 Bab.13 Kontrol diri
14 Bab.14 Resmi Bercerai
15 Bab.15 Prof. Anderson
16 EP.16 Hari yg Berat
17 Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18 EP.18 Fitnah
19 Bab.19 Sebuah Kebaikan
20 Bab.20 Sebuah makan malam
21 Bab.21 Kunjungan Rahasia
22 Bab.22 Kunjungan Resmi
23 Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24 Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25 Bab.25 Situasi yg memanas
26 Bab.26 Pesta Pernikahan
27 Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28 Bab.28 Bertemu cinta lama
29 Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30 Bab.30 Dendam dua pria
31 Bab.31 Makan malam
32 Bab.32 Permainan Kotor
33 Bab.33 Diet menyiksa
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab.35 Serangan Mental
36 Bab.36 Saksi
37 Bab.37 Pelaporan
38 Bab.38 Terungkap
39 Bab.39 Sebuah Keadilan
40 Bab.40 Sindiran
41 Bab.41 Pembelaan
42 Bab.42 Circle
43 Bab.43 Bosan??
44 Bab.44 Pertengkaran
45 Bab.45 Kebodohan
46 Bab.46 Renggang
47 Bab.47 Reuni
48 Bab.48 Drama
49 Bab.49 Perjodohan
50 Bab.50 Perjodohan Kedua
51 Bab.51 Konflik
52 Bab.52 Kencan Pertama
53 Bab.53 Mengantarkan pulang
54 Bab.54 Mata-mata
55 Bab.55 Penangkapan
56 Bab.56 Rencana Jakson
57 Bab.57 Kata maaf
58 Bab.58 Jadwal kencan kedua
59 Bab.59 Kebakaran
60 Bab.60 Keguguran
61 Bab.61 Taktik
62 Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63 Bab.63 Menerima Takdir
64 Bab.64 Karma buruk
65 Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66 Bab.66 Nasihat
67 Bab.67 Sebuah Upaya
68 Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69 Bab.69 Peringatan kecil
70 Bab.70 Sang penggoda
71 Bab.71 Kencan Ketiga
72 Bab.72 Dansa
73 Bab.73 Kekuatan istri Sah
74 Bab.74 Pergerakan Tony
75 Bab.75 Pertarungan dimulai
76 Bab.76 Hadiah
77 Bab.77 Kesempatan
78 Bab.78 Kesungguhan
79 Bab.79 Manfaat
80 Bab.80 Kencan dan Informasi
81 Bab.81 Pecundang
82 Bab.82 Drop
83 Bab.83 Kesalahan
84 Bab.84 Petunjuk
85 Bab.85 Risau
86 Bab.86 Hasil
87 EP.87 Nasib Buruk
88 EP.88 Lemah tak berdaya
89 Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90 Bab.90 Masalah Nino
91 Bab.91 Karma Boy
92 Bab.92 Sebuah Pilihan
93 Bab.93 Mengulang Kenangan
94 Bab.94 Tua-tua Keladi
95 Bab.95 Aib memalukan
96 Bab.96 Pertemuan
97 Bab.97 Double Date
98 Bab.98 Dendam dan Karma
99 Bab.99 Kabur
100 Bab.100 Pencarian
101 Bab.101 Korban kedua
102 Bab.102 Kematian Richard
103 Bab.103 Badai telah berlalu
104 Bab.104 Lamaran
105 Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106 Bab.106 Pertunangan
107 Bab.107 Pengganggu
108 Bab.108 Memanfaatkan situasi
109 Bab.109 Waktu
110 Bab.110 Happy Ending
111 Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112 Bab.112 : Berbelanja
113 Bab.113 : Cinta sepihak
114 Bab.114 : Club malam
115 Bab.115 : Penolakan
116 Bab.116 : Awal yg manis
117 Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118 Bab.118 : Harus Liburan
119 Bab.119 : Rencana yg gagal
120 Bab.120 : Tembok besar
121 Bab.121 : Romantic
122 Bab.122 : Menikmati waktu
123 Bab.123 : Bentuk perhatian
124 Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125 Bab.125 : Aku tidak takut
126 Bab.126 : Tertangkap
127 Bab.127 : Rencana Honeymoon
128 Bab.128 : Drama Honeymoon
129 Bab.129 : Honeymoon
130 Bab.130 : Badai
131 Bab.131 : Honeymoon part.2
132 Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133 Bab.133 : Bencana alam
134 Bab.134 : Bertemu
135 Bab.135 : Kerja Sukarela
136 Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137 Bab.137 : Penyelamatan
138 Bab.138 : Dibenci
139 Bab.139 : Rumah Baru
140 Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141 Bab.141 : Kembali bekerja
142 Bab.142 : Hangout
143 Bab.143 : Mual di pagi hari
144 Bab.144 : Kabar Bahagia
145 Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146 Bab.146 : Kesialan Angel
147 Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148 Bab.148 : Curiga
149 Bab.149 : Pencurian
150 Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151 Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152 Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153 Bab.153 : Sebuah Solusi
154 Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155 Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156 Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157 Bab.157 : Sebuah Hadiah
158 Bab.158 : Kesal
159 Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160 Bab.160 : Penyelamatan
161 Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162 Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163 Bab.163 : Kebohongan
164 Bab.164 : Karma
165 Bab.165 : Pendekatan
166 Bab.166 : To the point !!
167 Bab.167 : Happiness -End
168 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2
Bab.2 Awal Kecurigaan
3
Bab.3 Pengkhianatan
4
Bab.4 Kenyataan Pahit
5
Bab.5 Maaf ini Milikku..
6
Bab.6 Awal Penderitaan
7
Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8
Bab.8 Tegar
9
Bab.9 Invitation
10
Bab.10 Pertunangan
11
Bab.11 Jebakan
12
Bab.12 Iri hati
13
Bab.13 Kontrol diri
14
Bab.14 Resmi Bercerai
15
Bab.15 Prof. Anderson
16
EP.16 Hari yg Berat
17
Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18
EP.18 Fitnah
19
Bab.19 Sebuah Kebaikan
20
Bab.20 Sebuah makan malam
21
Bab.21 Kunjungan Rahasia
22
Bab.22 Kunjungan Resmi
23
Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24
Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25
Bab.25 Situasi yg memanas
26
Bab.26 Pesta Pernikahan
27
Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28
Bab.28 Bertemu cinta lama
29
Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30
Bab.30 Dendam dua pria
31
Bab.31 Makan malam
32
Bab.32 Permainan Kotor
33
Bab.33 Diet menyiksa
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab.35 Serangan Mental
36
Bab.36 Saksi
37
Bab.37 Pelaporan
38
Bab.38 Terungkap
39
Bab.39 Sebuah Keadilan
40
Bab.40 Sindiran
41
Bab.41 Pembelaan
42
Bab.42 Circle
43
Bab.43 Bosan??
44
Bab.44 Pertengkaran
45
Bab.45 Kebodohan
46
Bab.46 Renggang
47
Bab.47 Reuni
48
Bab.48 Drama
49
Bab.49 Perjodohan
50
Bab.50 Perjodohan Kedua
51
Bab.51 Konflik
52
Bab.52 Kencan Pertama
53
Bab.53 Mengantarkan pulang
54
Bab.54 Mata-mata
55
Bab.55 Penangkapan
56
Bab.56 Rencana Jakson
57
Bab.57 Kata maaf
58
Bab.58 Jadwal kencan kedua
59
Bab.59 Kebakaran
60
Bab.60 Keguguran
61
Bab.61 Taktik
62
Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63
Bab.63 Menerima Takdir
64
Bab.64 Karma buruk
65
Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66
Bab.66 Nasihat
67
Bab.67 Sebuah Upaya
68
Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69
Bab.69 Peringatan kecil
70
Bab.70 Sang penggoda
71
Bab.71 Kencan Ketiga
72
Bab.72 Dansa
73
Bab.73 Kekuatan istri Sah
74
Bab.74 Pergerakan Tony
75
Bab.75 Pertarungan dimulai
76
Bab.76 Hadiah
77
Bab.77 Kesempatan
78
Bab.78 Kesungguhan
79
Bab.79 Manfaat
80
Bab.80 Kencan dan Informasi
81
Bab.81 Pecundang
82
Bab.82 Drop
83
Bab.83 Kesalahan
84
Bab.84 Petunjuk
85
Bab.85 Risau
86
Bab.86 Hasil
87
EP.87 Nasib Buruk
88
EP.88 Lemah tak berdaya
89
Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90
Bab.90 Masalah Nino
91
Bab.91 Karma Boy
92
Bab.92 Sebuah Pilihan
93
Bab.93 Mengulang Kenangan
94
Bab.94 Tua-tua Keladi
95
Bab.95 Aib memalukan
96
Bab.96 Pertemuan
97
Bab.97 Double Date
98
Bab.98 Dendam dan Karma
99
Bab.99 Kabur
100
Bab.100 Pencarian
101
Bab.101 Korban kedua
102
Bab.102 Kematian Richard
103
Bab.103 Badai telah berlalu
104
Bab.104 Lamaran
105
Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106
Bab.106 Pertunangan
107
Bab.107 Pengganggu
108
Bab.108 Memanfaatkan situasi
109
Bab.109 Waktu
110
Bab.110 Happy Ending
111
Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112
Bab.112 : Berbelanja
113
Bab.113 : Cinta sepihak
114
Bab.114 : Club malam
115
Bab.115 : Penolakan
116
Bab.116 : Awal yg manis
117
Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118
Bab.118 : Harus Liburan
119
Bab.119 : Rencana yg gagal
120
Bab.120 : Tembok besar
121
Bab.121 : Romantic
122
Bab.122 : Menikmati waktu
123
Bab.123 : Bentuk perhatian
124
Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125
Bab.125 : Aku tidak takut
126
Bab.126 : Tertangkap
127
Bab.127 : Rencana Honeymoon
128
Bab.128 : Drama Honeymoon
129
Bab.129 : Honeymoon
130
Bab.130 : Badai
131
Bab.131 : Honeymoon part.2
132
Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133
Bab.133 : Bencana alam
134
Bab.134 : Bertemu
135
Bab.135 : Kerja Sukarela
136
Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137
Bab.137 : Penyelamatan
138
Bab.138 : Dibenci
139
Bab.139 : Rumah Baru
140
Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141
Bab.141 : Kembali bekerja
142
Bab.142 : Hangout
143
Bab.143 : Mual di pagi hari
144
Bab.144 : Kabar Bahagia
145
Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146
Bab.146 : Kesialan Angel
147
Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148
Bab.148 : Curiga
149
Bab.149 : Pencurian
150
Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151
Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152
Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153
Bab.153 : Sebuah Solusi
154
Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155
Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156
Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157
Bab.157 : Sebuah Hadiah
158
Bab.158 : Kesal
159
Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160
Bab.160 : Penyelamatan
161
Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162
Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163
Bab.163 : Kebohongan
164
Bab.164 : Karma
165
Bab.165 : Pendekatan
166
Bab.166 : To the point !!
167
Bab.167 : Happiness -End
168
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!