EP.16 Hari yg Berat

Kedatangan Anderson pun membuat suasana rumah sakit ceria terutama para pegawai wanita dan pasien wanita. Beberapa dokter wanita dan perawat pun mengidolakannya. Tapi tidak bagi dokter residen, karena mereka disiksa dan dididik dengan keras oleh Anderson.

"Nino.. berdiri yg tegap saat di meja operasi..!" sentak Anderson saat Nino membantunya di meja operasi.

Lalu pada Kenzi..

"Kenzi..! kau itu dokter jangan hanya fokus pada riasan wajahmu..!" ucap Anderson dengan tegas.

Sementara Arne, dirinya yg tak salah apa-apa pun ikut dimarahi agar tak ada perbedaan antara dokter residen lainnya.

"Arne..! kalau lagi santai bantu teman yg lain..!" perintah Anderson.

"Tapi prof, aku tidak sedang berantai tapi sedang membuat makalah.." ucap Arne.

"Tak ada alasan..! cepat bantu temanmu di ruangan Xx.." ucap Anderson.

Sementara Arne, mau tak mau meninggalkan meja kerjanya dan menuju ke ruang perawatan tersebut. Nampak disana sudah teratasi dan semuanya sudah selesai.

"Ada yg bisa aku bantu?" tanya Arne.

"Tidak ada, Arne.. kami sudah selesai." ucap salah seorang.

"Huft.. dasar profesor Anderson mengerjaiku rupanya." gerutu Arne.

"Dia memang terkenal keras pada dokter residen.. kau harus bersabar." ucap seniornya.

"Terimakasih senior." ucap Arne tersenyum.

Arne pun membantu rekannya mengerjakan tugas lain karena jika Anderson tahu ia duduk maka pria dingin itu akan memarahinya dan menyuruhnya bergerak. Padahal Arne bahkan tak salah apa-apa. Pekerjaannya juga bagus, dan Arne tak pernah lalai menjalankan tugasnya.

.

.

Saat mendekati jam makan siang, ada seorang pasien darurat dan Anderson biasanya akan mengambil anak residen untuk ikut membantunya. Para dokter residen pun tengah menunggu giliran siapa yg akan dibawa masuk ke ruang operasi selanjutnya bersama Anderson.

"Arne.. kau ikut aku ke ruang operasi." ucap Anderson.

Sementara yg lainnya menghela nafas lega karena bisa istirahat. Hanya Arne yg merana dan harus menahan lapar di meja operasi.

"Arne, semangat.." ucap Kenzi.

"Pokoknya kau harus fokus di dalam.. jangan terlihat lemah." ucap Nino mengingatkan.

"Baiklah.." balas Arne lemas.

"Arne jangan lemas, atau dia akan memarahimu." ucap Nino.

"Iya.." balas Arne.

"Kami akan belikan roti isi untukmu nanti.." ucap Kenzi.

"Sekalian belikan nasi padang ya.. aku lapar berat." ucap Arne.

"Baiklah.. sudah sana temui prof Anderson sebelum dia berteriak." ucap Kenzi.

Arne pun berkumpul di ruang operasi dan membantu seniornya mempersiapkan segalanya. Lalu Anderson masuk ke dalam ruang operasi dan memulai semuanya. Arne pun harus fokus dan memerhatikan dengan seksama karena pengalaman adalah pelajaran yg paling berharga.

Anderson pun bertanya beberapa pertanyaan soal pasien dan penilaian Arne tentang penyakit ini. Dan Arne selamat karena pengetahuannya yg luas. Jawabannya pun tepat dan Anderson tak punya alasan untuk memarahinya.

"Kau cukup pintar dalam hal pengetahuan, kuharap tindakanmu juga bijak pada pasien." ucap Anderson.

"Baik prof." ucap Arne.

Operasi pun berlanjut dengan serius dan fokus. Terlebih Anderson tak suka melakukan kesalahan hingga semua yg ada diruangan tak boleh lengah, termasuk Arne si dokter residen tahun pertama.

Begitu operasi selesai, Arne pun keluar ruangan paling akhir karena harus membereskan beberapa barang. Lalu dirinya pergi ke ruangannya untuk makan karena lapar. Dan Kenzi menepati janjinya untuk membelikan Arne makanan.

"Arne, makananmu di meja.. makanlah dengan tenang." ucap Kenzi saat mereka berapapasan.

"Terimakasih Kenzi." ucap Arne.

Arne pun masuk ke ruangannya dan makan makanannya. Kemudian saat Arne selesai makan, Anderson pun masuk ke ruangannya dan mencium aroma nasi padang yg khas.

"Ck.. Arne, makananmu membuat ruangan ini bau." ucap Anderson.

"Maaf prof.. nanti aku semprot pengharum ruangan." ucap Arne geram.

"Baiklah, kalau sudah makan berkumpul dengan rekanmu di ruang S." ucap Anderson.

"Baik prof." ucap Arne.

Arne pun membersihkan bekas makanannya dan menyemprotkan pengharum ruangan agar bau makanannya hilang. Lalu dirinya berkumpul di ruangan S.

Sesampainya disana, semua orang tengah berkumpul membahas sebuah penyakit yg dialami oleh beberapa pasien. Sebagai dokter residen, mereka pun diminta hadir agar memiliki pengetahuan yg luas soal beberapa penyakit yg jarang di temui. Beberapa profesor pun berdiskusi dan para juniornya mendengarkan dengan seksama.

Arne dan beberapa temannya sesama residen pun mencatat banyak hal penting yg mestinya mereka ingat. Karena suatu hari nanti mereka pasti akan menemukan berbagai macam situasi dan kondisi yg tak seperti biasanya, bahkan mungkin mereka bisa menemukan penyakit langka pada pasien.

Anderson pun membeberkan banyak fakta soal penyakit itu karena memiliki pengalaman menangani pasien dengan kondisi serupa. Serta dirinya berbagi ilmu cara menangani pasien dengan penyakit tersebut pada semua orang.

Para dokter dan profesor pun memujinya dan menyangjungnya karena kontribusinya dalam hal ini. Kemampuan Anderson pun tak diragukan lagi, dan pria itu mampu memberikan solusi pada pasien dengan penyakit berat.

Setelah pertemuan selesai, semuanya pun kembali bekerja dan melakukan tugasnya masing-masing. Arne dan Kenzi pun berbagi catatan dan saling mengkoreksi. Lalu Nino mencari refrensi buku untuk mempelajarinya lebih dalam.

Mereka pun bekerja keras setiap harinya, karena tiada cara instan untuk menjadi seorang dokter yg hebat dan baik. Dimarahi, ditegur adalah hal biasa bagi mereka. Bahkan kurang tidur adalah makanan sehari-hari mereka.

.

.

Malam itu Arne dan Nino pun sedang jaga malam. Dan mereka kedatangan pasien menyebalkan. Pasien itu adalah Aini, yg dibawa dalam keadaan pingsan bersama tunangannya Boy. Padahal yg terluka adalah Boy, tapi yg pingsan adalah Aini, cukup aneh bukan?

"Apa yg terjadi?" tanya Arne pada perawat.

"Ada kecelakaan kecil dokter, dan wanita ini pingsan." ucap perawat.

"Aini.." ucap Arne.

"Dokter tolong selamatkan calon istriku." ucap Boy lalu terkejut karena Arne yg ada di hadapannya.

"Boy.." ucap Arne.

"Permisi tuan, sepertinya anda yg butuh penanganan." ucap Nino melihat kepala Boy berdarah.

"Tapi dia pingsan." ucap Boy.

"Kepala anda yg berdarah, jika dibiarkan anda akan pingsan karena kekurangan darah." ucap Nino.

Tak berapa lama Boy pun pingsan.

"Baru juga dibilangin, ngeyel sih." gumam Nino lalu dibantu perawat mengangkatnya ke tempat tidur.

Nino pun mengobati Boy dan Arne menangani Aini. Kondisi Aini hanya pingsan karena syok, yg mungkin karena melihat darah. Sementara Boy dirinya terluka di bagian kepala dan sudah ditangani oleh Nino. Kondisinya juga tak parah setelah menjalani MRI.

"Bagaimana kondisi wanita itu?" tanya Nino.

"Hanya pingsan, dia memiliki trauma akan darah. Itu wajar melihat tunangannya yg terluka. Lalu pria itu?" tanya Arne.

"Dia juga baik-baik saja, hasil pemeriksaannya juga bagus. Hanya luka luar." ucap Nino.

"Sepertinya sebentar lagi akan heboh." ucap Arne memprediksi.

"Kau jangan membuatku merinding." ucap Nino.

Tak lama berselang, Martha pun datang bersama Richard ke rumah sakit karena mendengar Aini berada di rumah sakit.

"Permisi, dimana Aini putriku dan tunangannya." ucap Martha.

"Akhirnya kalian datang juga, Aini baik-baik saja di ruangan 103.. dia hanya pingsan." ucap Arne.

"Arne.. kau bekerja disini." ucap Richard.

"Tak penting soal diriku tuan, putri anda di ruangan 103." ucap Arne.

Arne pun mengantar mereka sebagai dokter yg menangani Aini. Sementara Nino menghadapi keluarga Boy.

"Kau yakin putriku baik-baik saja?" tanya Martha.

"Ya menurut pemeriksaan, dia baik-baik saja.. mungkin dia hanya pingsan karena melihat darah, kalau tak salah dia masih punya trauma akan darah kan?" tanya Arne.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Martha.

"Aku berteman dengannya cukup lama, dan tunangannya tadi datang dengan penuh darah pada pakaiannya." ucap Arne.

"Ck.." ucap Martha tak menyukai Arne.

"Arne kau yakin Aini baik-baik saja?" tanya Richard.

"Silahkan lihat sendiri hasil pengecekannya." ucap Arne.

"Aku tak percaya padanya, kau hanya dokter baru.. aku ingin ganti dokter yg lebih senior dan lebih hebat..!" ucap Martha membuat keributan.

Bahkan hingga terdengar sampai ke ruangan Nino. Nino pun yg sedang menjelaskan kondisi Boy sampai paham maksud perkataan Arne tadi.

"Jadi ini yg dimaksud heboh oleh Arne." gumam Nino dalam hati.

Terpopuler

Comments

Noby Kurniawan

Noby Kurniawan

lnjut dong thor.... klau bsa buat perushaan richard bangkrut biar sich martha itu jdi gila thor, biar tau rasa

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2 Bab.2 Awal Kecurigaan
3 Bab.3 Pengkhianatan
4 Bab.4 Kenyataan Pahit
5 Bab.5 Maaf ini Milikku..
6 Bab.6 Awal Penderitaan
7 Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8 Bab.8 Tegar
9 Bab.9 Invitation
10 Bab.10 Pertunangan
11 Bab.11 Jebakan
12 Bab.12 Iri hati
13 Bab.13 Kontrol diri
14 Bab.14 Resmi Bercerai
15 Bab.15 Prof. Anderson
16 EP.16 Hari yg Berat
17 Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18 EP.18 Fitnah
19 Bab.19 Sebuah Kebaikan
20 Bab.20 Sebuah makan malam
21 Bab.21 Kunjungan Rahasia
22 Bab.22 Kunjungan Resmi
23 Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24 Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25 Bab.25 Situasi yg memanas
26 Bab.26 Pesta Pernikahan
27 Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28 Bab.28 Bertemu cinta lama
29 Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30 Bab.30 Dendam dua pria
31 Bab.31 Makan malam
32 Bab.32 Permainan Kotor
33 Bab.33 Diet menyiksa
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab.35 Serangan Mental
36 Bab.36 Saksi
37 Bab.37 Pelaporan
38 Bab.38 Terungkap
39 Bab.39 Sebuah Keadilan
40 Bab.40 Sindiran
41 Bab.41 Pembelaan
42 Bab.42 Circle
43 Bab.43 Bosan??
44 Bab.44 Pertengkaran
45 Bab.45 Kebodohan
46 Bab.46 Renggang
47 Bab.47 Reuni
48 Bab.48 Drama
49 Bab.49 Perjodohan
50 Bab.50 Perjodohan Kedua
51 Bab.51 Konflik
52 Bab.52 Kencan Pertama
53 Bab.53 Mengantarkan pulang
54 Bab.54 Mata-mata
55 Bab.55 Penangkapan
56 Bab.56 Rencana Jakson
57 Bab.57 Kata maaf
58 Bab.58 Jadwal kencan kedua
59 Bab.59 Kebakaran
60 Bab.60 Keguguran
61 Bab.61 Taktik
62 Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63 Bab.63 Menerima Takdir
64 Bab.64 Karma buruk
65 Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66 Bab.66 Nasihat
67 Bab.67 Sebuah Upaya
68 Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69 Bab.69 Peringatan kecil
70 Bab.70 Sang penggoda
71 Bab.71 Kencan Ketiga
72 Bab.72 Dansa
73 Bab.73 Kekuatan istri Sah
74 Bab.74 Pergerakan Tony
75 Bab.75 Pertarungan dimulai
76 Bab.76 Hadiah
77 Bab.77 Kesempatan
78 Bab.78 Kesungguhan
79 Bab.79 Manfaat
80 Bab.80 Kencan dan Informasi
81 Bab.81 Pecundang
82 Bab.82 Drop
83 Bab.83 Kesalahan
84 Bab.84 Petunjuk
85 Bab.85 Risau
86 Bab.86 Hasil
87 EP.87 Nasib Buruk
88 EP.88 Lemah tak berdaya
89 Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90 Bab.90 Masalah Nino
91 Bab.91 Karma Boy
92 Bab.92 Sebuah Pilihan
93 Bab.93 Mengulang Kenangan
94 Bab.94 Tua-tua Keladi
95 Bab.95 Aib memalukan
96 Bab.96 Pertemuan
97 Bab.97 Double Date
98 Bab.98 Dendam dan Karma
99 Bab.99 Kabur
100 Bab.100 Pencarian
101 Bab.101 Korban kedua
102 Bab.102 Kematian Richard
103 Bab.103 Badai telah berlalu
104 Bab.104 Lamaran
105 Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106 Bab.106 Pertunangan
107 Bab.107 Pengganggu
108 Bab.108 Memanfaatkan situasi
109 Bab.109 Waktu
110 Bab.110 Happy Ending
111 Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112 Bab.112 : Berbelanja
113 Bab.113 : Cinta sepihak
114 Bab.114 : Club malam
115 Bab.115 : Penolakan
116 Bab.116 : Awal yg manis
117 Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118 Bab.118 : Harus Liburan
119 Bab.119 : Rencana yg gagal
120 Bab.120 : Tembok besar
121 Bab.121 : Romantic
122 Bab.122 : Menikmati waktu
123 Bab.123 : Bentuk perhatian
124 Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125 Bab.125 : Aku tidak takut
126 Bab.126 : Tertangkap
127 Bab.127 : Rencana Honeymoon
128 Bab.128 : Drama Honeymoon
129 Bab.129 : Honeymoon
130 Bab.130 : Badai
131 Bab.131 : Honeymoon part.2
132 Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133 Bab.133 : Bencana alam
134 Bab.134 : Bertemu
135 Bab.135 : Kerja Sukarela
136 Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137 Bab.137 : Penyelamatan
138 Bab.138 : Dibenci
139 Bab.139 : Rumah Baru
140 Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141 Bab.141 : Kembali bekerja
142 Bab.142 : Hangout
143 Bab.143 : Mual di pagi hari
144 Bab.144 : Kabar Bahagia
145 Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146 Bab.146 : Kesialan Angel
147 Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148 Bab.148 : Curiga
149 Bab.149 : Pencurian
150 Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151 Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152 Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153 Bab.153 : Sebuah Solusi
154 Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155 Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156 Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157 Bab.157 : Sebuah Hadiah
158 Bab.158 : Kesal
159 Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160 Bab.160 : Penyelamatan
161 Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162 Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163 Bab.163 : Kebohongan
164 Bab.164 : Karma
165 Bab.165 : Pendekatan
166 Bab.166 : To the point !!
167 Bab.167 : Happiness -End
168 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2
Bab.2 Awal Kecurigaan
3
Bab.3 Pengkhianatan
4
Bab.4 Kenyataan Pahit
5
Bab.5 Maaf ini Milikku..
6
Bab.6 Awal Penderitaan
7
Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8
Bab.8 Tegar
9
Bab.9 Invitation
10
Bab.10 Pertunangan
11
Bab.11 Jebakan
12
Bab.12 Iri hati
13
Bab.13 Kontrol diri
14
Bab.14 Resmi Bercerai
15
Bab.15 Prof. Anderson
16
EP.16 Hari yg Berat
17
Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18
EP.18 Fitnah
19
Bab.19 Sebuah Kebaikan
20
Bab.20 Sebuah makan malam
21
Bab.21 Kunjungan Rahasia
22
Bab.22 Kunjungan Resmi
23
Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24
Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25
Bab.25 Situasi yg memanas
26
Bab.26 Pesta Pernikahan
27
Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28
Bab.28 Bertemu cinta lama
29
Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30
Bab.30 Dendam dua pria
31
Bab.31 Makan malam
32
Bab.32 Permainan Kotor
33
Bab.33 Diet menyiksa
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab.35 Serangan Mental
36
Bab.36 Saksi
37
Bab.37 Pelaporan
38
Bab.38 Terungkap
39
Bab.39 Sebuah Keadilan
40
Bab.40 Sindiran
41
Bab.41 Pembelaan
42
Bab.42 Circle
43
Bab.43 Bosan??
44
Bab.44 Pertengkaran
45
Bab.45 Kebodohan
46
Bab.46 Renggang
47
Bab.47 Reuni
48
Bab.48 Drama
49
Bab.49 Perjodohan
50
Bab.50 Perjodohan Kedua
51
Bab.51 Konflik
52
Bab.52 Kencan Pertama
53
Bab.53 Mengantarkan pulang
54
Bab.54 Mata-mata
55
Bab.55 Penangkapan
56
Bab.56 Rencana Jakson
57
Bab.57 Kata maaf
58
Bab.58 Jadwal kencan kedua
59
Bab.59 Kebakaran
60
Bab.60 Keguguran
61
Bab.61 Taktik
62
Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63
Bab.63 Menerima Takdir
64
Bab.64 Karma buruk
65
Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66
Bab.66 Nasihat
67
Bab.67 Sebuah Upaya
68
Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69
Bab.69 Peringatan kecil
70
Bab.70 Sang penggoda
71
Bab.71 Kencan Ketiga
72
Bab.72 Dansa
73
Bab.73 Kekuatan istri Sah
74
Bab.74 Pergerakan Tony
75
Bab.75 Pertarungan dimulai
76
Bab.76 Hadiah
77
Bab.77 Kesempatan
78
Bab.78 Kesungguhan
79
Bab.79 Manfaat
80
Bab.80 Kencan dan Informasi
81
Bab.81 Pecundang
82
Bab.82 Drop
83
Bab.83 Kesalahan
84
Bab.84 Petunjuk
85
Bab.85 Risau
86
Bab.86 Hasil
87
EP.87 Nasib Buruk
88
EP.88 Lemah tak berdaya
89
Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90
Bab.90 Masalah Nino
91
Bab.91 Karma Boy
92
Bab.92 Sebuah Pilihan
93
Bab.93 Mengulang Kenangan
94
Bab.94 Tua-tua Keladi
95
Bab.95 Aib memalukan
96
Bab.96 Pertemuan
97
Bab.97 Double Date
98
Bab.98 Dendam dan Karma
99
Bab.99 Kabur
100
Bab.100 Pencarian
101
Bab.101 Korban kedua
102
Bab.102 Kematian Richard
103
Bab.103 Badai telah berlalu
104
Bab.104 Lamaran
105
Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106
Bab.106 Pertunangan
107
Bab.107 Pengganggu
108
Bab.108 Memanfaatkan situasi
109
Bab.109 Waktu
110
Bab.110 Happy Ending
111
Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112
Bab.112 : Berbelanja
113
Bab.113 : Cinta sepihak
114
Bab.114 : Club malam
115
Bab.115 : Penolakan
116
Bab.116 : Awal yg manis
117
Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118
Bab.118 : Harus Liburan
119
Bab.119 : Rencana yg gagal
120
Bab.120 : Tembok besar
121
Bab.121 : Romantic
122
Bab.122 : Menikmati waktu
123
Bab.123 : Bentuk perhatian
124
Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125
Bab.125 : Aku tidak takut
126
Bab.126 : Tertangkap
127
Bab.127 : Rencana Honeymoon
128
Bab.128 : Drama Honeymoon
129
Bab.129 : Honeymoon
130
Bab.130 : Badai
131
Bab.131 : Honeymoon part.2
132
Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133
Bab.133 : Bencana alam
134
Bab.134 : Bertemu
135
Bab.135 : Kerja Sukarela
136
Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137
Bab.137 : Penyelamatan
138
Bab.138 : Dibenci
139
Bab.139 : Rumah Baru
140
Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141
Bab.141 : Kembali bekerja
142
Bab.142 : Hangout
143
Bab.143 : Mual di pagi hari
144
Bab.144 : Kabar Bahagia
145
Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146
Bab.146 : Kesialan Angel
147
Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148
Bab.148 : Curiga
149
Bab.149 : Pencurian
150
Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151
Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152
Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153
Bab.153 : Sebuah Solusi
154
Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155
Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156
Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157
Bab.157 : Sebuah Hadiah
158
Bab.158 : Kesal
159
Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160
Bab.160 : Penyelamatan
161
Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162
Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163
Bab.163 : Kebohongan
164
Bab.164 : Karma
165
Bab.165 : Pendekatan
166
Bab.166 : To the point !!
167
Bab.167 : Happiness -End
168
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!