Bab.15 Prof. Anderson

Arne pun memulai pekerjaannya yg berat dengan semangat. Walau ia sudah beberapa hari ini shift malam dan jam tidurnya berubah. Tapi Arne mencoba profesional dan menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam merawat pasien.

Nino dan Kenzi juga sudah mulai ada peningkatan dan perkembangan. Dan mereka bertiga sudah kebal dimarahi, jadi selalu mencari jalan keluar dari setiap masalahnya.

Malam ini adalah malam terakhir mereka bertiga shift malam. Dan besok mereka akan libur dirumah dan bersantai ria.

"Akhirnya besok libur juga." ucap Kenzi.

"Iya.. aku kangen kasur." ucap Nino.

"Benar, ini malam terakhir kita shift malam. Aku tak sabar menunggu hari esok." ucap Arne.

Begitulah mereka menjalani malam mereka dengan bekerja dan membaca buku. Atau mereka mempelajari banyak video operasi. Senior mereka juga mengawasi mereka dengan ketat agar mereka bisa cepat beradaptasi dengan berbagai situasi darurat.

Pada saat jam mereka habis, ketiganya pun memilih tidur di ruangan mereka. Rasanya sudah tak mungkin lagi mereka pulang dengan kondisi yg ngantuk berat. Alhasil ketiganya pun tidur dan baru terbagun saat sudah mulai siang.

Kenzi pun terbangun lebih dulu karena perutnya lapar. Lalu membangunkan Arne dan Nino.

"Arne.. Nino bangunlah.. sudah siang." ucap Kenzi.

"Ukh.. aku masih ngantuk." ucap Arne.

"Ken.. kita baru tidur pagi tadi." ucap Nino.

"Apa kalian tak lapar? sebentar lagi jam makan siang dan kita bahkan tidak sarapan pagi." ucap Kenzi.

"Kau benar juga." ucap Nino.

"Aku juga lapar." ucap Arne.

"Oke.. semuanya sadar, cuci muka dan kita cari makan." ucap Kenzi.

"Hmm.. padahal aku masih ngantuk." ucap Arne.

"Memangnya kau bisa tidur kalau lapar?" tanya Nino.

"Bisa kalau terlalu lelah." ucap Arne tersenyum.

Kemudian ketiganya pun keluar dan mencari tempat makan. Mereka pun memilih makan roti lapis atau sandwich yg sedang viral. Setelah itu mereka mencari tempat duduk dan makan disana.

Ketiganya pun selalu tertawa saat bersama, dan menjahili satu sama lain. Dan kebersamaan itupun membuat mereka lupa rasa lelahnya. Ketiganya pun tak peduli pada penampilannya yg lumayan kusut karena kurang tidur.

"Akh.. habis ini aku mau pulang dan lanjut tidur." ucap Arne.

"Aku juga.. mataku lelah sekali." ucap Kenzi.

"Tak kusangka shift malam sangat menyebalkan." ucap Nino.

"Biasanya juga begadang main game biasa aja." sindir Kenzi.

"Main game itu beda sensasinya.. kalau bekerja kau harus fokus, serius, tak ada menang dan kalah." ucap Nino.

"Memangnya kau kalau main game tidak fokus? kau itu harusnya ngaca saat main game.." ucap Kenzi.

"Memangnya bisa ya Ken ngaca sambil main game.?" tanya Arne tersenyum jahil.

"Ck.. haruskah kubuat videonya?" balas Kenzi.

Kemudian mereka bertiga pun tertawa akan kekonyolan mereka. Setelah selesai makan mereka pun duduk sebentar sebelum pergi.

Di sudut lain, nampak Aini dan teman kerjanya sedang makan siang. Dirinya pun melihat Arne yg kucel sedang makan roti lapis di pojokan bersama teman-temannya. Muncullah ide jahat untuk menghinanya.

Aini pun meminta teman-temannya menunggu di depan sementara dirinya menemui Arne.

"Hai Arne kau tampak kucel sekali? apa kau belum mandi?" sindir Aini.

"Memang belum, kenapa?" balas Arne santai.

"Iihhh.. kau jorok sekali.. " ucap Aini.

"Terserah aku, tubuh tubuhku kok.." ucap Arne santai.

"Pantas aja Boy meninggalkanmu ternyata kau sejorok ini.." ucap Aini mempermalukan Arne.

"Oh ya?? maaf ya Aini aku lelah karena bekerja semalaman di rumah sakit, kalau mau cari masalah jangan padaku tapi ke kantor polisi.." ucap Arne sarkas.

"Guys yuk cabut, suasananya mulai suram." ucap Arne.

"Oke Arne." ucap Kenzi.

"Oh iya, Aini pekerjaan kita berbeda aku punya jam kerja yg tak tentu sebagai seorang dokter, dan tak mungkin aku jorok karena setiap dokter harus bersih setiap menangani pasiennya." ucap Arne kemudian menepuk pundaknya.

Sementara pandangan orang-orang pun sudah tak peduli lagi pada Arne.

"Berani sekali ja**ang itu ingin mempermalukanku?" gumam Arne.

"Ja**ng itu harus kita beri pelajaran rupanya." ucap Kenzi.

"Sudahlah Ken, kemampuannya hanya bicara." ucap Arne.

"Sepertinya Arne benar, selama ini dia hanya bicara saja." ucap Nino.

"Oke.. tapi hati-hati Arne." ucap Kenzi.

"Tentu." ucap Arne.

"Ayo kita pulang.. aku sudah kenyang dan ingin tidur lagi." ucap Nino.

Ketiganya pun pulang ke rumah masing-masing dan menikmati liburannya dengan istirahat full. Apalagi saat nanti masuk mungkin tugas berat akan datang.

.

.

Keesokannya ketiganya pun datang dengan wajah secerah matahari. Berharap hari ini takkan ada yg menyulitkan mereka serta semua pekerjaannya lancar.

Tiba-tiba mereka dari dokter residen tahun pertama di kumpulkan karena ada seorang profesor baru yg bergabung dengan rumah sakit. Mereka pun menyambutnya dengan antusias, apalagi katanya profesor tersebut tampan.

"Arne, kalau benar rumornya tampan, aku jadi semangat bekerja." bisik Kenzi.

"Kan lumayan ya cuci mata pas lagi capek." balas Arne.

"Ck.. kalian ini." ucap Nino.

"Sstt.. kau itu pria mana paham." ucap Arne dan Kenzi.

Tak berapa lama senior mereka pun memperkenalkan profesor baru tersebut. Seorang pria yg tak asing bagi ketiganya, terutama Arne.

"Dia kan.." gumam ketiganya.

"Halo semuanya, aku Anderson, semoga kita bisa bekerjasama demi membantu pasien yg membutuhkan." ucap Anderson memberi salam.

"Tentu prof, salam kenal.." balas Kenzi dengan lancarnya.

"Kenzi kalau soal giniian cepat banget." bisik Nino.

"Nanti aku mau ngomong soal profesor." bisik Arne.

Setelah sesi perkenalan, Arne pun memberitahu mereka kalau Arne juga bertemu dengan Anderson di pesta pertunangan Aini, bahkan yg mengantarkannya pulang adalah Anderson. Seketika Kenzi pun iri pada Arne.

"Aku iri padamu Arne.. kok bisa sih koneksimu cakep begitu." ucap Kenzi.

"Ya.. dia kenalan kakekku." ucap Arne.

"Tapi kau takkan seperti Aini kan?" tanya Arne.

"Mana mungkin, pria itu ada banyak di dunia ini.. kalau cinta tak sampai ya kagum saja sudah cukup bagiku." ucap Kenzi.

"Syukurlah, aku agak trauma gara-gara Aini." ucap Arne.

"Kau menyukainya?" tanya Kenzi.

"Mana mungkin Ken, aku saja baru kenal dan prof itu orangnya dingin.." ucap Arne.

"Aww.. aku suka yg cool begitu." ucap Kenzi.

"Dih Ken.. sadar.." ucap Nino.

"Kalian sedang bergosip ya..?" ucap Anderson dari belakang.

"Ee.. prof.." ucap Kenzi dan Arne.

"Kami hanya bicarakan soal ini prof." ucap Nino.

"Arne, walaupun aku mengenal kakekmu aku takkan mengampunimu jika berbuat salah." ucap Anderson.

"Baik prof.." ucap Arne memasang senyum secerah matahari pagi.

"Bagus, kalian semua jangan santai-santai, ayo kita mulai bekerja.." ucap Anderson.

"Siap Prof .." balas ketiganya.

Sementara Arne menggerutu karena dianggap memiliki koneksi.

"Siapa juga yg mau diperlakukan spesial.." gerutu Arne.

Dan Anderson pun mendengarnya.

"Bagus.. karena aku takkan segan-segan padamu dan semuanya." ucap Anderson.

Setelah Anderson pergi, Arne pun berbisik pada rekannya.

"Kok bisa ya kedengaran.." bisik Arne.

"ssstt.. " ucap Kenzi menutup mulut Arne.

Nino juga memberi kode pada Arne untuk tenang.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

kenal ni laki atau cewek ya thor

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2 Bab.2 Awal Kecurigaan
3 Bab.3 Pengkhianatan
4 Bab.4 Kenyataan Pahit
5 Bab.5 Maaf ini Milikku..
6 Bab.6 Awal Penderitaan
7 Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8 Bab.8 Tegar
9 Bab.9 Invitation
10 Bab.10 Pertunangan
11 Bab.11 Jebakan
12 Bab.12 Iri hati
13 Bab.13 Kontrol diri
14 Bab.14 Resmi Bercerai
15 Bab.15 Prof. Anderson
16 EP.16 Hari yg Berat
17 Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18 EP.18 Fitnah
19 Bab.19 Sebuah Kebaikan
20 Bab.20 Sebuah makan malam
21 Bab.21 Kunjungan Rahasia
22 Bab.22 Kunjungan Resmi
23 Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24 Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25 Bab.25 Situasi yg memanas
26 Bab.26 Pesta Pernikahan
27 Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28 Bab.28 Bertemu cinta lama
29 Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30 Bab.30 Dendam dua pria
31 Bab.31 Makan malam
32 Bab.32 Permainan Kotor
33 Bab.33 Diet menyiksa
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab.35 Serangan Mental
36 Bab.36 Saksi
37 Bab.37 Pelaporan
38 Bab.38 Terungkap
39 Bab.39 Sebuah Keadilan
40 Bab.40 Sindiran
41 Bab.41 Pembelaan
42 Bab.42 Circle
43 Bab.43 Bosan??
44 Bab.44 Pertengkaran
45 Bab.45 Kebodohan
46 Bab.46 Renggang
47 Bab.47 Reuni
48 Bab.48 Drama
49 Bab.49 Perjodohan
50 Bab.50 Perjodohan Kedua
51 Bab.51 Konflik
52 Bab.52 Kencan Pertama
53 Bab.53 Mengantarkan pulang
54 Bab.54 Mata-mata
55 Bab.55 Penangkapan
56 Bab.56 Rencana Jakson
57 Bab.57 Kata maaf
58 Bab.58 Jadwal kencan kedua
59 Bab.59 Kebakaran
60 Bab.60 Keguguran
61 Bab.61 Taktik
62 Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63 Bab.63 Menerima Takdir
64 Bab.64 Karma buruk
65 Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66 Bab.66 Nasihat
67 Bab.67 Sebuah Upaya
68 Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69 Bab.69 Peringatan kecil
70 Bab.70 Sang penggoda
71 Bab.71 Kencan Ketiga
72 Bab.72 Dansa
73 Bab.73 Kekuatan istri Sah
74 Bab.74 Pergerakan Tony
75 Bab.75 Pertarungan dimulai
76 Bab.76 Hadiah
77 Bab.77 Kesempatan
78 Bab.78 Kesungguhan
79 Bab.79 Manfaat
80 Bab.80 Kencan dan Informasi
81 Bab.81 Pecundang
82 Bab.82 Drop
83 Bab.83 Kesalahan
84 Bab.84 Petunjuk
85 Bab.85 Risau
86 Bab.86 Hasil
87 EP.87 Nasib Buruk
88 EP.88 Lemah tak berdaya
89 Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90 Bab.90 Masalah Nino
91 Bab.91 Karma Boy
92 Bab.92 Sebuah Pilihan
93 Bab.93 Mengulang Kenangan
94 Bab.94 Tua-tua Keladi
95 Bab.95 Aib memalukan
96 Bab.96 Pertemuan
97 Bab.97 Double Date
98 Bab.98 Dendam dan Karma
99 Bab.99 Kabur
100 Bab.100 Pencarian
101 Bab.101 Korban kedua
102 Bab.102 Kematian Richard
103 Bab.103 Badai telah berlalu
104 Bab.104 Lamaran
105 Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106 Bab.106 Pertunangan
107 Bab.107 Pengganggu
108 Bab.108 Memanfaatkan situasi
109 Bab.109 Waktu
110 Bab.110 Happy Ending
111 Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112 Bab.112 : Berbelanja
113 Bab.113 : Cinta sepihak
114 Bab.114 : Club malam
115 Bab.115 : Penolakan
116 Bab.116 : Awal yg manis
117 Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118 Bab.118 : Harus Liburan
119 Bab.119 : Rencana yg gagal
120 Bab.120 : Tembok besar
121 Bab.121 : Romantic
122 Bab.122 : Menikmati waktu
123 Bab.123 : Bentuk perhatian
124 Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125 Bab.125 : Aku tidak takut
126 Bab.126 : Tertangkap
127 Bab.127 : Rencana Honeymoon
128 Bab.128 : Drama Honeymoon
129 Bab.129 : Honeymoon
130 Bab.130 : Badai
131 Bab.131 : Honeymoon part.2
132 Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133 Bab.133 : Bencana alam
134 Bab.134 : Bertemu
135 Bab.135 : Kerja Sukarela
136 Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137 Bab.137 : Penyelamatan
138 Bab.138 : Dibenci
139 Bab.139 : Rumah Baru
140 Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141 Bab.141 : Kembali bekerja
142 Bab.142 : Hangout
143 Bab.143 : Mual di pagi hari
144 Bab.144 : Kabar Bahagia
145 Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146 Bab.146 : Kesialan Angel
147 Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148 Bab.148 : Curiga
149 Bab.149 : Pencurian
150 Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151 Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152 Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153 Bab.153 : Sebuah Solusi
154 Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155 Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156 Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157 Bab.157 : Sebuah Hadiah
158 Bab.158 : Kesal
159 Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160 Bab.160 : Penyelamatan
161 Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162 Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163 Bab.163 : Kebohongan
164 Bab.164 : Karma
165 Bab.165 : Pendekatan
166 Bab.166 : To the point !!
167 Bab.167 : Happiness -End
168 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2
Bab.2 Awal Kecurigaan
3
Bab.3 Pengkhianatan
4
Bab.4 Kenyataan Pahit
5
Bab.5 Maaf ini Milikku..
6
Bab.6 Awal Penderitaan
7
Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8
Bab.8 Tegar
9
Bab.9 Invitation
10
Bab.10 Pertunangan
11
Bab.11 Jebakan
12
Bab.12 Iri hati
13
Bab.13 Kontrol diri
14
Bab.14 Resmi Bercerai
15
Bab.15 Prof. Anderson
16
EP.16 Hari yg Berat
17
Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18
EP.18 Fitnah
19
Bab.19 Sebuah Kebaikan
20
Bab.20 Sebuah makan malam
21
Bab.21 Kunjungan Rahasia
22
Bab.22 Kunjungan Resmi
23
Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24
Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25
Bab.25 Situasi yg memanas
26
Bab.26 Pesta Pernikahan
27
Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28
Bab.28 Bertemu cinta lama
29
Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30
Bab.30 Dendam dua pria
31
Bab.31 Makan malam
32
Bab.32 Permainan Kotor
33
Bab.33 Diet menyiksa
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab.35 Serangan Mental
36
Bab.36 Saksi
37
Bab.37 Pelaporan
38
Bab.38 Terungkap
39
Bab.39 Sebuah Keadilan
40
Bab.40 Sindiran
41
Bab.41 Pembelaan
42
Bab.42 Circle
43
Bab.43 Bosan??
44
Bab.44 Pertengkaran
45
Bab.45 Kebodohan
46
Bab.46 Renggang
47
Bab.47 Reuni
48
Bab.48 Drama
49
Bab.49 Perjodohan
50
Bab.50 Perjodohan Kedua
51
Bab.51 Konflik
52
Bab.52 Kencan Pertama
53
Bab.53 Mengantarkan pulang
54
Bab.54 Mata-mata
55
Bab.55 Penangkapan
56
Bab.56 Rencana Jakson
57
Bab.57 Kata maaf
58
Bab.58 Jadwal kencan kedua
59
Bab.59 Kebakaran
60
Bab.60 Keguguran
61
Bab.61 Taktik
62
Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63
Bab.63 Menerima Takdir
64
Bab.64 Karma buruk
65
Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66
Bab.66 Nasihat
67
Bab.67 Sebuah Upaya
68
Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69
Bab.69 Peringatan kecil
70
Bab.70 Sang penggoda
71
Bab.71 Kencan Ketiga
72
Bab.72 Dansa
73
Bab.73 Kekuatan istri Sah
74
Bab.74 Pergerakan Tony
75
Bab.75 Pertarungan dimulai
76
Bab.76 Hadiah
77
Bab.77 Kesempatan
78
Bab.78 Kesungguhan
79
Bab.79 Manfaat
80
Bab.80 Kencan dan Informasi
81
Bab.81 Pecundang
82
Bab.82 Drop
83
Bab.83 Kesalahan
84
Bab.84 Petunjuk
85
Bab.85 Risau
86
Bab.86 Hasil
87
EP.87 Nasib Buruk
88
EP.88 Lemah tak berdaya
89
Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90
Bab.90 Masalah Nino
91
Bab.91 Karma Boy
92
Bab.92 Sebuah Pilihan
93
Bab.93 Mengulang Kenangan
94
Bab.94 Tua-tua Keladi
95
Bab.95 Aib memalukan
96
Bab.96 Pertemuan
97
Bab.97 Double Date
98
Bab.98 Dendam dan Karma
99
Bab.99 Kabur
100
Bab.100 Pencarian
101
Bab.101 Korban kedua
102
Bab.102 Kematian Richard
103
Bab.103 Badai telah berlalu
104
Bab.104 Lamaran
105
Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106
Bab.106 Pertunangan
107
Bab.107 Pengganggu
108
Bab.108 Memanfaatkan situasi
109
Bab.109 Waktu
110
Bab.110 Happy Ending
111
Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112
Bab.112 : Berbelanja
113
Bab.113 : Cinta sepihak
114
Bab.114 : Club malam
115
Bab.115 : Penolakan
116
Bab.116 : Awal yg manis
117
Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118
Bab.118 : Harus Liburan
119
Bab.119 : Rencana yg gagal
120
Bab.120 : Tembok besar
121
Bab.121 : Romantic
122
Bab.122 : Menikmati waktu
123
Bab.123 : Bentuk perhatian
124
Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125
Bab.125 : Aku tidak takut
126
Bab.126 : Tertangkap
127
Bab.127 : Rencana Honeymoon
128
Bab.128 : Drama Honeymoon
129
Bab.129 : Honeymoon
130
Bab.130 : Badai
131
Bab.131 : Honeymoon part.2
132
Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133
Bab.133 : Bencana alam
134
Bab.134 : Bertemu
135
Bab.135 : Kerja Sukarela
136
Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137
Bab.137 : Penyelamatan
138
Bab.138 : Dibenci
139
Bab.139 : Rumah Baru
140
Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141
Bab.141 : Kembali bekerja
142
Bab.142 : Hangout
143
Bab.143 : Mual di pagi hari
144
Bab.144 : Kabar Bahagia
145
Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146
Bab.146 : Kesialan Angel
147
Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148
Bab.148 : Curiga
149
Bab.149 : Pencurian
150
Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151
Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152
Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153
Bab.153 : Sebuah Solusi
154
Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155
Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156
Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157
Bab.157 : Sebuah Hadiah
158
Bab.158 : Kesal
159
Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160
Bab.160 : Penyelamatan
161
Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162
Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163
Bab.163 : Kebohongan
164
Bab.164 : Karma
165
Bab.165 : Pendekatan
166
Bab.166 : To the point !!
167
Bab.167 : Happiness -End
168
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!