Bab.10 Pertunangan

Arne pun mempersiapkan diri untuk hadir dalam pertunangan Aini dan Boy. Meski sakit hatinya masih terasa, tapi Arne tak boleh takut dan kalah oleh rasa sakit tersebut. Arne sudah bertekad untuk menghadapinya dengan berani.

Kenzi pun menemaninya memilih gaun di butik, sementara Nino hanya duduk dan mengantar mereka di butik.

"Bagaimana dengan yg ini?" tanya Kenzi.

"Ken itu terlalu terbuka, nanti aku dinilai murahan." ucap Arne.

"Hmm.. yasudah ayo cari lagi." ucap Kenzi.

"Ken, bagaimana kalau yg merah ini?" tanya Arne.

"Wow.. kau yakin mau pakai ini?" tanya Kenzi.

"Ya.. agar semua melihatku.. itu tujuanku." ucap Arne.

"Nampaknya kau sudah punya rencana, dan gaun ini cukup elegant." ucap Kenzi.

"Cobalah." ucap Kenzi.

"Oke.." ucap Arne lalu pergi ke fitting room.

Tak lama Arne pun keluar dengan gaun merah tersebut.

"Daebak..! kau luar biasa Arne." ucap Kenzi.

"Pilihanku tak salah bukan?" tanya Arne.

"Ya, kau memilih gaun dengan berani." ucap Kenzi.

Nino pun yg melihatnya hanya mengacungkan jempolnya saja. Dimatanya semua gaun sama saja.

Lalu Arne pun membayar gaun tersebut, dan mencari beberapa aksesoris yg cocok untuknya. Dibantu oleh Kenzi yg memilihnya, Arne pun jadi tambah semangat dan bahagia.

Kemudian mereka istirahat di sebuah cafe karena lelah. Kenzi dan Arne pun masih bersemangat, sementara Nino dirinya sudah menyerah mengikuti dua gadis itu.

"Apakah kalian masih ingin jalan lagi? aku lelah."ucap Nino.

"Nino, wanita itu memang begini kalau belanja." ucap Kenzi.

"Makanya aku bertanya karena aku bukan wanita." ucap Nino.

"Ken, lebih baik kita membiarkan Nino pulang saja." ucap Arne.

"Yasudah, kalau kau lelah.. kau bisa pulang." ucap Kenzi.

"Oke.. aku setuju, setelah minumanku habis aku akan pulang." ucap Nino.

"Nanti aku yg akan mengantarmu pulang Ken." ucap Arne.

"Oke, aku setuju." ucap Kenzi.

Setelah mempersiapkan semuanya dengan rapi, Arne pun hanya tinggal menunggu hari H. Ketika hari H, Arne pun mempersiapkan diri dan pergi ke salon yg sudah dipesan oleh Kenzi, Arne pun ingin membuktikan pada Aini dan Boy kalau dirinya bisa bangkit. Dan juga pada papanya kalau tanpa papanya Arne akan baik-baik saja.

Arne pun di make over di salon dan mengenakan gaun yg ia pilih bersama Kenzi. Setelah semuanya rapi, Arne pun melihat dirinya di depan cermin. Semua orang pun memujinya cantik dan luar biasa dengan gaun merah yg berani tersebut.

"Tak semua orang bisa memakai gaun merah.." ucap penata riasnya.

"Terimakasih." ucap Arne tersenyum.

"Kau akan jadi pusat perhatian kalau terlalu cantik begini." ucapnya lagi.

Arne pun hanya tersenyum karena memang itulah tujuannya. Dirinya ingin menjadi pusat perhatian bagi Aini dan Boy, serta papanya yg tega membuangnya demi wanita lain.

"Lihat saja, aku akan menunjukkan taringku pada kalian." gumam Arne dalam hati.

Arne pun pergi ke pesta Aini dan Boy dengan menggunakan mobil baru yg diberikan oleh Jakson. Dirinya sengaja memilih gaun merah agar senada dengan mobilnya dan tampak berani dengan warna tersebut.

Arne pun memasuki rumahnya tempat dirinya tumbuh dulu. Banyak kenangan tentang rumah tersebut yg membuat Arne sedih jika menyadari apa yg terjadi saat ini. Tapi bersedih takkan mengubah keadaan karena papanya tetap memilih selingkuhannya dan Aini.

Arne pun memarkirkan mobil dan membuka atap mobilnya membuat semua perhatian tertuju padanya. Beberapa pelayan pun menyapanya karena sudah lama tak melihatnya.

"Selamat datang nona.."

"Aku senang bertemu nona lagi."

"Terimakasih, apa aku terlambat?" tanya Arne.

"Tidak juga, karena acaranya baru dimulai 5 menit lalu." ucap pelayan itu.

"Oke.. aku akan masuk." ucap Arne tersenyum pada mereka.

Arne pun sengaja datang agak terlambat agar bisa melihat mereka langsung tanpa perlu menunggu. Dan Jakson langsung mengenali cucunya serta memintanya ada di dekatnya.

"Arne, akhirnya kau datang juga." ucap Jakson.

"Tentu kek." ucap Arne.

Sementara beberapa pasang mata menatap pada Arne yg menggunakan gaun merah yg membuat dirinya jadi pusat perhatian.

"Jangan jauh dariku.. nanti mereka bisa menyakitimu." ucap Jakson.

"Baik kek." ucap Arne.

Arne pun duduk di dekat kakeknya dan menyaksikan acara tersebut dimulai. Richard pun dari kejauhan melihat Arne bersama ayahnya Jakson. Rasa rindunya terhadap putrinya pun sedikit terobati, walau Arne tetap memilih ibunya.

Setelah itu, acara demi acara pun dimulai termasuk acara memasangkan cincin di jari pasangan. Arne pun melihatnya untuk kedua kalinya dan rasanya dirinya ingin muntah melihatnya.

"Arne kau baik-baik saja?" tanya Jakson.

"Aku hanya mual kek. Rasanya aku harus ke toilet" ucap Arne.

"Pergilah ke toilet dulu.. dan kabari jika terjadi sesuatu." ucap Jakson.

"Baik kek, aku permisi." ucap Arne menuju ke toilet.

Rasa mual pun menghampirinya tatkala melihat Aini dan Boy saling memasangkan cincin mereka. Saat kondisinya sudah agak tenang, beberapa pelayan pun menghampirinya dan memberinya segelas air.

"Terimakasih." ucap Arne.

Lalu Arne pun ingin kembali ke tempat duduknya. Disana nampak Jakson sedang berbincang dengan seseorang. Saat Arne mendekat Arne mengenali pria tersebut.

"Arne, kemarilah.. kakek akan memperkenalkanmu pada Anderson." ucap Jakson.

"Anda yg di hotel waktu itu kan?" tanya Arne.

"Iya.. kita bertemu di Bali kemarin. Namaku Anderson." ucapnya.

"Arne, salam kenal." ucap Arne.

"Baguslah jika kalian sudah pernah bertemu." ucap Jakson.

"Dia cucuku, dia juga baru akan menjadi dokter. Semoga dia bisa menjadi sepertimu." ucap Jakson.

"Ya.. asalkan dia berusaha pasti dia bisa." ucap Anderson.

Arne pun lebih banyak diam dan mendengarkan obrolan Anderson dan kakeknya. Lalu mereka pergi untuk menyapa Richard dan memberikan selamat.

Saat Arne berjalan semua mata pun menuju padanya, seorang wanita cantik dengan gaun merah yg berani. Bahkan semua orang nampak tersenyum melihat kecantikan Arne. Dari kejauhan, Boy pun memandangnya dan itu membuat Aini sedikit cemburu.

"Boy, kau lihat apa?" tanya Aini.

"Itu ada Arne, dia sangat berani datang kemari." ucap Boy.

"Ck. jangan bohong, dia hanya sedang cari perhatianmu saja.." ucap Aini.

Sementara Arne pun terus berjalan ke arah mereka. Arne pun menyapa ayahnya yg sudah berhari-hari bahkan tak menghubunginya.

"Halo pa.. bagaimana kabarmu? aku terkejut papa memintaku datang kemari." ucap Arne.

"Kelihatannya kau baik-baik saja, karena kakekmu menyayangimu." ucap Richard.

"Begitulah.. sepertinya papa baik-baik saja." ucap Arne.

"Tentu saja aku memperhatikan cucuku satu-satunya.. Kau sudah membuangnya begitu saja." ucap Jakson.

"Ayah." ucap Richard.

"Silahkan papa bicara pada kakek aku mau mengucapkan selamat pada Aini dan Boy." ucap Arne.

Arne pun melangkah menuju ke arah Aini dan Boy. Tanpa sungkan dirinya langsung mengucapkan selamat pada keduanya.

"Selamat untuk kalian berdua.. " ucap Arne.

"Iya terimakasih sudah hadir." ucap Aini.

Sementara Boy terpaku melihat Arne yg terlihat sangat cantik dan anggun malam itu.

"Boy, kau mabuk? " tanya Arne melihatnya terdiam.

"Aa.. terimakasih sudah hadir." ucap Boy.

"Ya.. pokoknya selamat ya.. " ucap Arne lalu pergi.

Aini yg kesal melihat penampilan Arne yg memukau dan bahkan sampai membuat Boy terpaku pun tak tinggal diam. Dirinya bahkan sampai menginjak ekor gaun milik Arne dan membuatnya hampir terjatuh. Beruntung Anderson yg melihatnya segera membantunya agar tak jatuh.

"aah.." ucap Arne terkejut.

Breekk.. Ekor gaunnya pun sobek.

"UPss.. maaf Arne aku tak melihatnya." ucap Aini.

"Sepertinya kau harus memeriksa kedua matamu ke rumah sakit." ucap Anderson yg tahu kalau itu disengaja.

Sementara Arne pun mencoba tenang dengan gaunnya yg sobek di bagian belakang.

"Tak masalah, aku masih bisa membelinya satu lusin jika mau." ucap Arne pada Aini.

"Terimakasih tuan Anderson.. tak usah diladeni ucapannya lebih baik kita kesana." ucap Arne mengajak Anderson pergi.

Anderson pun menemani Arne karena Jakson masih berdebat dengan Richard.

"Wanita tadi sengaja melakukannya." ucap Anderson.

"Aku tahu, dia memang selalu iri padaku dan berusaha merebut semua yg menjadi milikku." ucap Arne.

"Ya aku tak tahu apa masalah kalian, tapi berkatku kau tidak dipermalukan." ucap Anderson.

"Terimakasih atas perhatianmu. Haruskah aku mentraktirmu makan?" ucap Arne.

"Bagaimana kalau minum?" tanya Anderson.

"Aku tidak bisa minum alkohol.. jangan coba ajak aku kesana jika tak ingin berurusan dengan kakekku." ucap Arne.

"Aku hanya bercanda, kau tak perlu mentraktirku untuk berterimakasih." ucap Anderson.

"Ya sesuai keinginanmu tuan." ucap Arne.

Di sudut lain, nampak Boy terus melihat ke arah Arne yg tengah mengobrol bersama pria tadi. Hatinya pun merasa kesal melihatnya, apalagi Arne sangat cantik malam ini.

"Ck.. kenapa setelah putus dia kelihatan cantik sekali? apa aku menyesal telah memilih Aini sekarang?" gumam Boy dalam hati.

Terpopuler

Comments

mei

mei

yang sudah terlepas memang terlihat jadi lebih menawan

2025-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2 Bab.2 Awal Kecurigaan
3 Bab.3 Pengkhianatan
4 Bab.4 Kenyataan Pahit
5 Bab.5 Maaf ini Milikku..
6 Bab.6 Awal Penderitaan
7 Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8 Bab.8 Tegar
9 Bab.9 Invitation
10 Bab.10 Pertunangan
11 Bab.11 Jebakan
12 Bab.12 Iri hati
13 Bab.13 Kontrol diri
14 Bab.14 Resmi Bercerai
15 Bab.15 Prof. Anderson
16 EP.16 Hari yg Berat
17 Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18 EP.18 Fitnah
19 Bab.19 Sebuah Kebaikan
20 Bab.20 Sebuah makan malam
21 Bab.21 Kunjungan Rahasia
22 Bab.22 Kunjungan Resmi
23 Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24 Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25 Bab.25 Situasi yg memanas
26 Bab.26 Pesta Pernikahan
27 Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28 Bab.28 Bertemu cinta lama
29 Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30 Bab.30 Dendam dua pria
31 Bab.31 Makan malam
32 Bab.32 Permainan Kotor
33 Bab.33 Diet menyiksa
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab.35 Serangan Mental
36 Bab.36 Saksi
37 Bab.37 Pelaporan
38 Bab.38 Terungkap
39 Bab.39 Sebuah Keadilan
40 Bab.40 Sindiran
41 Bab.41 Pembelaan
42 Bab.42 Circle
43 Bab.43 Bosan??
44 Bab.44 Pertengkaran
45 Bab.45 Kebodohan
46 Bab.46 Renggang
47 Bab.47 Reuni
48 Bab.48 Drama
49 Bab.49 Perjodohan
50 Bab.50 Perjodohan Kedua
51 Bab.51 Konflik
52 Bab.52 Kencan Pertama
53 Bab.53 Mengantarkan pulang
54 Bab.54 Mata-mata
55 Bab.55 Penangkapan
56 Bab.56 Rencana Jakson
57 Bab.57 Kata maaf
58 Bab.58 Jadwal kencan kedua
59 Bab.59 Kebakaran
60 Bab.60 Keguguran
61 Bab.61 Taktik
62 Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63 Bab.63 Menerima Takdir
64 Bab.64 Karma buruk
65 Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66 Bab.66 Nasihat
67 Bab.67 Sebuah Upaya
68 Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69 Bab.69 Peringatan kecil
70 Bab.70 Sang penggoda
71 Bab.71 Kencan Ketiga
72 Bab.72 Dansa
73 Bab.73 Kekuatan istri Sah
74 Bab.74 Pergerakan Tony
75 Bab.75 Pertarungan dimulai
76 Bab.76 Hadiah
77 Bab.77 Kesempatan
78 Bab.78 Kesungguhan
79 Bab.79 Manfaat
80 Bab.80 Kencan dan Informasi
81 Bab.81 Pecundang
82 Bab.82 Drop
83 Bab.83 Kesalahan
84 Bab.84 Petunjuk
85 Bab.85 Risau
86 Bab.86 Hasil
87 EP.87 Nasib Buruk
88 EP.88 Lemah tak berdaya
89 Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90 Bab.90 Masalah Nino
91 Bab.91 Karma Boy
92 Bab.92 Sebuah Pilihan
93 Bab.93 Mengulang Kenangan
94 Bab.94 Tua-tua Keladi
95 Bab.95 Aib memalukan
96 Bab.96 Pertemuan
97 Bab.97 Double Date
98 Bab.98 Dendam dan Karma
99 Bab.99 Kabur
100 Bab.100 Pencarian
101 Bab.101 Korban kedua
102 Bab.102 Kematian Richard
103 Bab.103 Badai telah berlalu
104 Bab.104 Lamaran
105 Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106 Bab.106 Pertunangan
107 Bab.107 Pengganggu
108 Bab.108 Memanfaatkan situasi
109 Bab.109 Waktu
110 Bab.110 Happy Ending
111 Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112 Bab.112 : Berbelanja
113 Bab.113 : Cinta sepihak
114 Bab.114 : Club malam
115 Bab.115 : Penolakan
116 Bab.116 : Awal yg manis
117 Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118 Bab.118 : Harus Liburan
119 Bab.119 : Rencana yg gagal
120 Bab.120 : Tembok besar
121 Bab.121 : Romantic
122 Bab.122 : Menikmati waktu
123 Bab.123 : Bentuk perhatian
124 Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125 Bab.125 : Aku tidak takut
126 Bab.126 : Tertangkap
127 Bab.127 : Rencana Honeymoon
128 Bab.128 : Drama Honeymoon
129 Bab.129 : Honeymoon
130 Bab.130 : Badai
131 Bab.131 : Honeymoon part.2
132 Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133 Bab.133 : Bencana alam
134 Bab.134 : Bertemu
135 Bab.135 : Kerja Sukarela
136 Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137 Bab.137 : Penyelamatan
138 Bab.138 : Dibenci
139 Bab.139 : Rumah Baru
140 Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141 Bab.141 : Kembali bekerja
142 Bab.142 : Hangout
143 Bab.143 : Mual di pagi hari
144 Bab.144 : Kabar Bahagia
145 Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146 Bab.146 : Kesialan Angel
147 Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148 Bab.148 : Curiga
149 Bab.149 : Pencurian
150 Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151 Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152 Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153 Bab.153 : Sebuah Solusi
154 Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155 Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156 Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157 Bab.157 : Sebuah Hadiah
158 Bab.158 : Kesal
159 Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160 Bab.160 : Penyelamatan
161 Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162 Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163 Bab.163 : Kebohongan
164 Bab.164 : Karma
165 Bab.165 : Pendekatan
166 Bab.166 : To the point !!
167 Bab.167 : Happiness -End
168 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2
Bab.2 Awal Kecurigaan
3
Bab.3 Pengkhianatan
4
Bab.4 Kenyataan Pahit
5
Bab.5 Maaf ini Milikku..
6
Bab.6 Awal Penderitaan
7
Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8
Bab.8 Tegar
9
Bab.9 Invitation
10
Bab.10 Pertunangan
11
Bab.11 Jebakan
12
Bab.12 Iri hati
13
Bab.13 Kontrol diri
14
Bab.14 Resmi Bercerai
15
Bab.15 Prof. Anderson
16
EP.16 Hari yg Berat
17
Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18
EP.18 Fitnah
19
Bab.19 Sebuah Kebaikan
20
Bab.20 Sebuah makan malam
21
Bab.21 Kunjungan Rahasia
22
Bab.22 Kunjungan Resmi
23
Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24
Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25
Bab.25 Situasi yg memanas
26
Bab.26 Pesta Pernikahan
27
Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28
Bab.28 Bertemu cinta lama
29
Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30
Bab.30 Dendam dua pria
31
Bab.31 Makan malam
32
Bab.32 Permainan Kotor
33
Bab.33 Diet menyiksa
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab.35 Serangan Mental
36
Bab.36 Saksi
37
Bab.37 Pelaporan
38
Bab.38 Terungkap
39
Bab.39 Sebuah Keadilan
40
Bab.40 Sindiran
41
Bab.41 Pembelaan
42
Bab.42 Circle
43
Bab.43 Bosan??
44
Bab.44 Pertengkaran
45
Bab.45 Kebodohan
46
Bab.46 Renggang
47
Bab.47 Reuni
48
Bab.48 Drama
49
Bab.49 Perjodohan
50
Bab.50 Perjodohan Kedua
51
Bab.51 Konflik
52
Bab.52 Kencan Pertama
53
Bab.53 Mengantarkan pulang
54
Bab.54 Mata-mata
55
Bab.55 Penangkapan
56
Bab.56 Rencana Jakson
57
Bab.57 Kata maaf
58
Bab.58 Jadwal kencan kedua
59
Bab.59 Kebakaran
60
Bab.60 Keguguran
61
Bab.61 Taktik
62
Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63
Bab.63 Menerima Takdir
64
Bab.64 Karma buruk
65
Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66
Bab.66 Nasihat
67
Bab.67 Sebuah Upaya
68
Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69
Bab.69 Peringatan kecil
70
Bab.70 Sang penggoda
71
Bab.71 Kencan Ketiga
72
Bab.72 Dansa
73
Bab.73 Kekuatan istri Sah
74
Bab.74 Pergerakan Tony
75
Bab.75 Pertarungan dimulai
76
Bab.76 Hadiah
77
Bab.77 Kesempatan
78
Bab.78 Kesungguhan
79
Bab.79 Manfaat
80
Bab.80 Kencan dan Informasi
81
Bab.81 Pecundang
82
Bab.82 Drop
83
Bab.83 Kesalahan
84
Bab.84 Petunjuk
85
Bab.85 Risau
86
Bab.86 Hasil
87
EP.87 Nasib Buruk
88
EP.88 Lemah tak berdaya
89
Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90
Bab.90 Masalah Nino
91
Bab.91 Karma Boy
92
Bab.92 Sebuah Pilihan
93
Bab.93 Mengulang Kenangan
94
Bab.94 Tua-tua Keladi
95
Bab.95 Aib memalukan
96
Bab.96 Pertemuan
97
Bab.97 Double Date
98
Bab.98 Dendam dan Karma
99
Bab.99 Kabur
100
Bab.100 Pencarian
101
Bab.101 Korban kedua
102
Bab.102 Kematian Richard
103
Bab.103 Badai telah berlalu
104
Bab.104 Lamaran
105
Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106
Bab.106 Pertunangan
107
Bab.107 Pengganggu
108
Bab.108 Memanfaatkan situasi
109
Bab.109 Waktu
110
Bab.110 Happy Ending
111
Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112
Bab.112 : Berbelanja
113
Bab.113 : Cinta sepihak
114
Bab.114 : Club malam
115
Bab.115 : Penolakan
116
Bab.116 : Awal yg manis
117
Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118
Bab.118 : Harus Liburan
119
Bab.119 : Rencana yg gagal
120
Bab.120 : Tembok besar
121
Bab.121 : Romantic
122
Bab.122 : Menikmati waktu
123
Bab.123 : Bentuk perhatian
124
Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125
Bab.125 : Aku tidak takut
126
Bab.126 : Tertangkap
127
Bab.127 : Rencana Honeymoon
128
Bab.128 : Drama Honeymoon
129
Bab.129 : Honeymoon
130
Bab.130 : Badai
131
Bab.131 : Honeymoon part.2
132
Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133
Bab.133 : Bencana alam
134
Bab.134 : Bertemu
135
Bab.135 : Kerja Sukarela
136
Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137
Bab.137 : Penyelamatan
138
Bab.138 : Dibenci
139
Bab.139 : Rumah Baru
140
Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141
Bab.141 : Kembali bekerja
142
Bab.142 : Hangout
143
Bab.143 : Mual di pagi hari
144
Bab.144 : Kabar Bahagia
145
Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146
Bab.146 : Kesialan Angel
147
Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148
Bab.148 : Curiga
149
Bab.149 : Pencurian
150
Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151
Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152
Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153
Bab.153 : Sebuah Solusi
154
Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155
Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156
Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157
Bab.157 : Sebuah Hadiah
158
Bab.158 : Kesal
159
Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160
Bab.160 : Penyelamatan
161
Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162
Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163
Bab.163 : Kebohongan
164
Bab.164 : Karma
165
Bab.165 : Pendekatan
166
Bab.166 : To the point !!
167
Bab.167 : Happiness -End
168
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!