Bab.9 Invitation

Arne pun tiba di apartemennya dengan bahagia. Dan Jeny pun senang melihat putrinya sedikit lebih ceeah dari kemarin.

"Mama.." panggil Arne.

"Bagaimana liburannya?" tanya Jeny.

"Sangat menyenangkan.." ucap Arne memeluk mamanya.

"Baguslah mama senang mendengarnya.. sekarang kau mandi lalu makan." ucap Jeny.

"Oke ma.." ucap Arne lalu masuk ke kamarnya.

Setelah itu, Arne pun keluar kamar dan makan pagi bersama mamanya. Dan Jeny melihat Arne tampak bahagia setelah liburan dengan temannya. Jeny pun sedikit merasa bersalah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan dan perceraiannya.

"Arne maafkan mama ya yg selalu sibuk." ucap Jeny.

"Tidak ma.. tidak apa." ucap Arne.

"Mama janji setelah perceraian dengan papamu selesai, kita akan pergi liburan." ucap Arne.

"Yeay.. aku menantikannya ma." ucap Arne.

Arne pun tak menanyakan soal perceraian mamanya lebih lanjut karena sudah tak perduli lagi. Yg terpenting baginya adalah kebahagiaannya dan mamanya. Lalu selanjutnya adalah memulai karirnya sebagai dokter.

Beberapa hari kemudian pun Arne menunggu pengumuman hasil tesnya. Dan nampak Jeny juga risau menunggu kabar dari Arne soal hasilnya. Jeny berharap Arne bisa memulai karirnya dengan baik walaupun ada banyak masalah menghampirinya.

Setelah menunggu dengan sabar, akhirnya Arne pun bisa melihat pengumumannya. Dan Arne lolos untuk menjadi dokter residen di rumah sakit yg ia daftarkan. Betapa senangnya dirinya dan langsung menghubungi mamanya lalu kedua temannya.

Begitu juga dengan Nino dan Kenzi yg dinyatakan lolos, mereka pun bahagia dan akan bekerja di tempat yg sama nantinya. Dan untuk merayakan keberhasilan mereka, mereka pun akan berkumpul di sebuah cafe.

.

.

Disinilah mereka bertiga berkumpul dan merayakan keberhasilannya. Mereka pun tertawa dan bercanda gurau di tempat tersebut. Lalu berbagi informasi mengenai rumah sakit tempat mereka akan bekerja. Sebagai anak muda yg penuh semangat mereka pun tak sabat untuk bisa bekerja dan menyalurkan ilmu yg sudah mereka pelajari selama ini.

Dan Nino juga memberitahu mereka kalau dokter residen tidaklah mudah. Mereka akan mengalami banyak kesulitan di tahun pertama. Setelah mendengar kata itu Kenzi pun hanya bisa tersenyum.

"Ayolah, kita takkan kesulitan sendirian kan??" ucapnya.

"Itu benar, semua residen tahun pertama pasti begitu." ucap Arne.

"Bingo.. ! jadi mohon kerjasamanya ya. " ucap Nino.

"Oke.." ucap Arne dan Kenzi.

Sementara itu disudut lain, ada Boy dan Aini di cafe yg sama. Yang entah bagaimana mereka selalu bertemu, padahal Arne sudah tidak peduli lagi. Disana Boy melihat Arne tertawa bebas bersama teman barunya. Tawa yg tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Kau lihat apa?" tanya Aini.

"Itu Arne kan? kenapa kita harus selalu bertemu dia." ucap Boy.

"Sudahlah, lebih baik kita beri dia undangan pertunangan kita agar dia sadar diri." ucap Aini.

"Kau yakin mengundangnya?" tanya Boy.

"Kami juga bersaudara walau saudara tiri, papa juga sudah bicara padaku." ucap Aini.

"Yasudah, kau saja yg memberikannya." ucap Boy.

Saat Arne sedang tertawa bersama temannya, Aini pun datang menghampirinya. Nampak aura suram pun langsunh tercipta.

"Aura suram macam apa ini?" ucap Arne.

"Arne.." ucap Aini sinis.

"Langsung to the point.. apa maksud dan tujuanmu?" ucap Arne.

"Aku hanya ingin memberimu ini.. undangan pertunanganku dengan Boy.. jangan terkejut ya." ucap Aini tersenyum.

"Aku tidak terkejut tuh, pasti papa yg menyuruhmu." ucap Arne.

"Ya.. dia masih peduli padamu." ucap Aini.

"Terserah, tapi aku akan usahakan hadir.." ucap Arne.

"Guys tadi sampai mana? bedah apa? coba lihat videonya." ucap Arne langsung bicara pada temannya dan mengacuhkan Aini.

"Arne, kau langsung begini ya setelah dapat teman baru.. dasar teman palsu." ucap Aini.

"Setidaknya aku tak menikung temanku sendiri dengan merebut pacarnya." ucap Arne.

"Ck.. awas kau ya." ucap Aini lalu pergi.

Sementara Arne sibuk dengan teman-temannya dan tak mengkhiraukan Aini.

"Teman palsu? rasanya dia sedang me-roasting dirinya sendiri." ucap Nino.

"Kau benar, aku hampir tertawa tadi." ucap Kenzi.

"Sudahlah, biarkan saja dia bahagia.. " ucap Arne.

"Kau yakin bisa datang kesana?" tanya Kenzi.

"Benar, lebih baik kau tidak datang sekalian." ucap Nino.

"Jika aku absen, mereka akan berpikir aku sedang menderita dan tak sanggup melihat kebahagiaan mereka." ucap Arne.

"Lalu?" tanya Nino tak paham.

"Wanita berkelas akan menunjukkan kemampuannya.." ucap Kenzi.

"Kenzi benar, aku akan datang dengan penampilan terbaikku." ucap Arne.

"Aku semakin tak paham wanita." ucap Nino.

"Kalau tak paham, perhatikan kami saja." ucap Arne.

"Kau harus tampil cantik maksimal agar mantanmu itu menyesal dan terus melihatmu sampai Aini gila." ucap Kenzi.

"Kenzi kau memang mengerti soal wanita." ucap Arne.

"Aku angkat tangan.. tapi jika ada yg bisa kubantu katakan saja." ucap Nino.

"Kalian temani aku belanja saja." ucap Arne.

"Oke.. aku siap Arne, pembalasan dendam dimulai." ucap Kenzi senang.

"Yaya.. terserah kalian saja ya." ucap Nino tak paham.

Kenzi pun mencarikan salon terbaik dan membooking untuk Arne. Dan Nino hanya menemani keduanya dengan polosnya karena terpaksa dan dipaksa ikut.

Dan besok mereka akan membantu Arne mencari gaun untuk Arne menghadiri acara mantan sahabatnya tersebut.

.

.

Saat pulang ke apartemen, Arne pun dikejutkan oleh kakeknya yg datang padanya.

"Arne.." ucap Jakson.

"Kakek.." ucap Arne tersenyum.

"Selamat ya kau diterima bekerja di rumah sakit." ucap Jakson.

"Terimakasih kek." ucap Arne.

"Kakek punya hadiah kecil untukmu.. " ucap Jakson memberikan Arne sekotak hadiah kecil.

"Kakek, aku bukan anak kecil lagi." ucap Arne tersenyum.

"Ayolah.. kau satu-satunya cucu kakek." ucap Jakson.

"Baiklah, terimakasih kek." ucap Arne.

"Ayo buka hadiahnya." ucap Jakson.

Arne pun membukanya dan melihat dua benda di dalam kotak kecil tersebut. Sebuah kunci mobil dan sebuah blackcard yg membuat Arne terdiam.

"Kakek, ini hadiahnya besar sekali jumlahnya." ucap Arne.

"Sudahlah, karena ayahmu tidak peduli lagi padamu, kakek tak bisa melihatmu kesulitan." ucap Jakson.

"Tapi mama bisa memenuhi semuanya." ucap Arne.

"Ssttt.. kau itu cucu kakek, kau harus terima semua pemberian kakek.. " ucap Jakson.

"Baiklah, terimakasih kek." ucap Arne.

"Ya.. kau sudah tahu kan minggu depan saudari tirimu mau bertunangan.?" tanya Jakson.

"Ya.. tadi aku menerima undangannya." ucap Arne.

"Arne.. kakek tak mau kau dipermalukan, gunakan kartu dan mobil ini untuk membungkam mulut mereka." ucap Jakson.

"Tentu saja kek." ucap Arne tersenyum.

Jakson pun menemani Arne untuk melihat mobil barunya. Nampak mobil merah mengkilat model terbaru pun terparkir dengan mulus.

"Wah.. selera kakek hebat." ucap Arne.

"Bukan, tapi kakek tahu seleramu." ucap Jakson.

Arne pun bahagia, karena ditengah masalah yg menghampirinya silih berganti selalu ada orang yg menghibur dan membantunya. Dan tentu saja Arne tak ingin diam saja melihat Aini bertunangan dengan Boy dan mempermalukannya.

Episodes
1 Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2 Bab.2 Awal Kecurigaan
3 Bab.3 Pengkhianatan
4 Bab.4 Kenyataan Pahit
5 Bab.5 Maaf ini Milikku..
6 Bab.6 Awal Penderitaan
7 Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8 Bab.8 Tegar
9 Bab.9 Invitation
10 Bab.10 Pertunangan
11 Bab.11 Jebakan
12 Bab.12 Iri hati
13 Bab.13 Kontrol diri
14 Bab.14 Resmi Bercerai
15 Bab.15 Prof. Anderson
16 EP.16 Hari yg Berat
17 Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18 EP.18 Fitnah
19 Bab.19 Sebuah Kebaikan
20 Bab.20 Sebuah makan malam
21 Bab.21 Kunjungan Rahasia
22 Bab.22 Kunjungan Resmi
23 Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24 Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25 Bab.25 Situasi yg memanas
26 Bab.26 Pesta Pernikahan
27 Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28 Bab.28 Bertemu cinta lama
29 Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30 Bab.30 Dendam dua pria
31 Bab.31 Makan malam
32 Bab.32 Permainan Kotor
33 Bab.33 Diet menyiksa
34 Bab.34 Ketahuan
35 Bab.35 Serangan Mental
36 Bab.36 Saksi
37 Bab.37 Pelaporan
38 Bab.38 Terungkap
39 Bab.39 Sebuah Keadilan
40 Bab.40 Sindiran
41 Bab.41 Pembelaan
42 Bab.42 Circle
43 Bab.43 Bosan??
44 Bab.44 Pertengkaran
45 Bab.45 Kebodohan
46 Bab.46 Renggang
47 Bab.47 Reuni
48 Bab.48 Drama
49 Bab.49 Perjodohan
50 Bab.50 Perjodohan Kedua
51 Bab.51 Konflik
52 Bab.52 Kencan Pertama
53 Bab.53 Mengantarkan pulang
54 Bab.54 Mata-mata
55 Bab.55 Penangkapan
56 Bab.56 Rencana Jakson
57 Bab.57 Kata maaf
58 Bab.58 Jadwal kencan kedua
59 Bab.59 Kebakaran
60 Bab.60 Keguguran
61 Bab.61 Taktik
62 Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63 Bab.63 Menerima Takdir
64 Bab.64 Karma buruk
65 Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66 Bab.66 Nasihat
67 Bab.67 Sebuah Upaya
68 Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69 Bab.69 Peringatan kecil
70 Bab.70 Sang penggoda
71 Bab.71 Kencan Ketiga
72 Bab.72 Dansa
73 Bab.73 Kekuatan istri Sah
74 Bab.74 Pergerakan Tony
75 Bab.75 Pertarungan dimulai
76 Bab.76 Hadiah
77 Bab.77 Kesempatan
78 Bab.78 Kesungguhan
79 Bab.79 Manfaat
80 Bab.80 Kencan dan Informasi
81 Bab.81 Pecundang
82 Bab.82 Drop
83 Bab.83 Kesalahan
84 Bab.84 Petunjuk
85 Bab.85 Risau
86 Bab.86 Hasil
87 EP.87 Nasib Buruk
88 EP.88 Lemah tak berdaya
89 Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90 Bab.90 Masalah Nino
91 Bab.91 Karma Boy
92 Bab.92 Sebuah Pilihan
93 Bab.93 Mengulang Kenangan
94 Bab.94 Tua-tua Keladi
95 Bab.95 Aib memalukan
96 Bab.96 Pertemuan
97 Bab.97 Double Date
98 Bab.98 Dendam dan Karma
99 Bab.99 Kabur
100 Bab.100 Pencarian
101 Bab.101 Korban kedua
102 Bab.102 Kematian Richard
103 Bab.103 Badai telah berlalu
104 Bab.104 Lamaran
105 Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106 Bab.106 Pertunangan
107 Bab.107 Pengganggu
108 Bab.108 Memanfaatkan situasi
109 Bab.109 Waktu
110 Bab.110 Happy Ending
111 Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112 Bab.112 : Berbelanja
113 Bab.113 : Cinta sepihak
114 Bab.114 : Club malam
115 Bab.115 : Penolakan
116 Bab.116 : Awal yg manis
117 Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118 Bab.118 : Harus Liburan
119 Bab.119 : Rencana yg gagal
120 Bab.120 : Tembok besar
121 Bab.121 : Romantic
122 Bab.122 : Menikmati waktu
123 Bab.123 : Bentuk perhatian
124 Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125 Bab.125 : Aku tidak takut
126 Bab.126 : Tertangkap
127 Bab.127 : Rencana Honeymoon
128 Bab.128 : Drama Honeymoon
129 Bab.129 : Honeymoon
130 Bab.130 : Badai
131 Bab.131 : Honeymoon part.2
132 Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133 Bab.133 : Bencana alam
134 Bab.134 : Bertemu
135 Bab.135 : Kerja Sukarela
136 Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137 Bab.137 : Penyelamatan
138 Bab.138 : Dibenci
139 Bab.139 : Rumah Baru
140 Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141 Bab.141 : Kembali bekerja
142 Bab.142 : Hangout
143 Bab.143 : Mual di pagi hari
144 Bab.144 : Kabar Bahagia
145 Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146 Bab.146 : Kesialan Angel
147 Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148 Bab.148 : Curiga
149 Bab.149 : Pencurian
150 Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151 Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152 Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153 Bab.153 : Sebuah Solusi
154 Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155 Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156 Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157 Bab.157 : Sebuah Hadiah
158 Bab.158 : Kesal
159 Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160 Bab.160 : Penyelamatan
161 Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162 Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163 Bab.163 : Kebohongan
164 Bab.164 : Karma
165 Bab.165 : Pendekatan
166 Bab.166 : To the point !!
167 Bab.167 : Happiness -End
168 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab.1 Arnetha Julia Richardo
2
Bab.2 Awal Kecurigaan
3
Bab.3 Pengkhianatan
4
Bab.4 Kenyataan Pahit
5
Bab.5 Maaf ini Milikku..
6
Bab.6 Awal Penderitaan
7
Bab.7 Sebuah Lamaran menyakitkan
8
Bab.8 Tegar
9
Bab.9 Invitation
10
Bab.10 Pertunangan
11
Bab.11 Jebakan
12
Bab.12 Iri hati
13
Bab.13 Kontrol diri
14
Bab.14 Resmi Bercerai
15
Bab.15 Prof. Anderson
16
EP.16 Hari yg Berat
17
Bab.17 Keributan di Rumah Sakit
18
EP.18 Fitnah
19
Bab.19 Sebuah Kebaikan
20
Bab.20 Sebuah makan malam
21
Bab.21 Kunjungan Rahasia
22
Bab.22 Kunjungan Resmi
23
Bab.23 Kehamilan diluar pernikahan
24
Bab.24 Mempermalukan diri sendiri
25
Bab.25 Situasi yg memanas
26
Bab.26 Pesta Pernikahan
27
Bab.27 Fakta kejahatan Rafli
28
Bab.28 Bertemu cinta lama
29
Bab.29 Tangisan Bulan Madu
30
Bab.30 Dendam dua pria
31
Bab.31 Makan malam
32
Bab.32 Permainan Kotor
33
Bab.33 Diet menyiksa
34
Bab.34 Ketahuan
35
Bab.35 Serangan Mental
36
Bab.36 Saksi
37
Bab.37 Pelaporan
38
Bab.38 Terungkap
39
Bab.39 Sebuah Keadilan
40
Bab.40 Sindiran
41
Bab.41 Pembelaan
42
Bab.42 Circle
43
Bab.43 Bosan??
44
Bab.44 Pertengkaran
45
Bab.45 Kebodohan
46
Bab.46 Renggang
47
Bab.47 Reuni
48
Bab.48 Drama
49
Bab.49 Perjodohan
50
Bab.50 Perjodohan Kedua
51
Bab.51 Konflik
52
Bab.52 Kencan Pertama
53
Bab.53 Mengantarkan pulang
54
Bab.54 Mata-mata
55
Bab.55 Penangkapan
56
Bab.56 Rencana Jakson
57
Bab.57 Kata maaf
58
Bab.58 Jadwal kencan kedua
59
Bab.59 Kebakaran
60
Bab.60 Keguguran
61
Bab.61 Taktik
62
Bab.62 Hukuman tanpa ampun
63
Bab.63 Menerima Takdir
64
Bab.64 Karma buruk
65
Bab.65 Ulang Tahun Jeny
66
Bab.66 Nasihat
67
Bab.67 Sebuah Upaya
68
Bab.68 Kisah cinta yg rumit
69
Bab.69 Peringatan kecil
70
Bab.70 Sang penggoda
71
Bab.71 Kencan Ketiga
72
Bab.72 Dansa
73
Bab.73 Kekuatan istri Sah
74
Bab.74 Pergerakan Tony
75
Bab.75 Pertarungan dimulai
76
Bab.76 Hadiah
77
Bab.77 Kesempatan
78
Bab.78 Kesungguhan
79
Bab.79 Manfaat
80
Bab.80 Kencan dan Informasi
81
Bab.81 Pecundang
82
Bab.82 Drop
83
Bab.83 Kesalahan
84
Bab.84 Petunjuk
85
Bab.85 Risau
86
Bab.86 Hasil
87
EP.87 Nasib Buruk
88
EP.88 Lemah tak berdaya
89
Bab.89 Akhir Ketidakjelasan
90
Bab.90 Masalah Nino
91
Bab.91 Karma Boy
92
Bab.92 Sebuah Pilihan
93
Bab.93 Mengulang Kenangan
94
Bab.94 Tua-tua Keladi
95
Bab.95 Aib memalukan
96
Bab.96 Pertemuan
97
Bab.97 Double Date
98
Bab.98 Dendam dan Karma
99
Bab.99 Kabur
100
Bab.100 Pencarian
101
Bab.101 Korban kedua
102
Bab.102 Kematian Richard
103
Bab.103 Badai telah berlalu
104
Bab.104 Lamaran
105
Bab.105 Pernikahan Jeny dan Sammy
106
Bab.106 Pertunangan
107
Bab.107 Pengganggu
108
Bab.108 Memanfaatkan situasi
109
Bab.109 Waktu
110
Bab.110 Happy Ending
111
Bab.111 Season ke-2 : Kehidupan setelah menikah
112
Bab.112 : Berbelanja
113
Bab.113 : Cinta sepihak
114
Bab.114 : Club malam
115
Bab.115 : Penolakan
116
Bab.116 : Awal yg manis
117
Bab.117 : Strategi pengusiran pelakor
118
Bab.118 : Harus Liburan
119
Bab.119 : Rencana yg gagal
120
Bab.120 : Tembok besar
121
Bab.121 : Romantic
122
Bab.122 : Menikmati waktu
123
Bab.123 : Bentuk perhatian
124
Bab.124 : Sejenis Kuntilanak berambut pirang
125
Bab.125 : Aku tidak takut
126
Bab.126 : Tertangkap
127
Bab.127 : Rencana Honeymoon
128
Bab.128 : Drama Honeymoon
129
Bab.129 : Honeymoon
130
Bab.130 : Badai
131
Bab.131 : Honeymoon part.2
132
Bab.132 : Strategi Pengusiran Pelakor
133
Bab.133 : Bencana alam
134
Bab.134 : Bertemu
135
Bab.135 : Kerja Sukarela
136
Bab.136 : Nilai Kemanusiaan
137
Bab.137 : Penyelamatan
138
Bab.138 : Dibenci
139
Bab.139 : Rumah Baru
140
Bab.140 : Asisten Rumah Tangga
141
Bab.141 : Kembali bekerja
142
Bab.142 : Hangout
143
Bab.143 : Mual di pagi hari
144
Bab.144 : Kabar Bahagia
145
Bab.145 : Memperoleh banyak perhatian
146
Bab.146 : Kesialan Angel
147
Bab.147 : Senjata Makan Tuan
148
Bab.148 : Curiga
149
Bab.149 : Pencurian
150
Bab.150 : Demi kebahagiaan istri
151
Bab.151 : Hadiah yg membuatnya tersenyum
152
Bab.152 : Pasangan Menjijikan
153
Bab.153 : Sebuah Solusi
154
Bab.154 : Takkan bisa lolos lagi
155
Bab.155 : Awal hidup baru Kenzi
156
Bab.156 : Pesta Pernikahan Mantan
157
Bab.157 : Sebuah Hadiah
158
Bab.158 : Kesal
159
Bab.159 : Sebuah Tanggungjawab
160
Bab.160 : Penyelamatan
161
Bab.161 : Angel kau sudah Tamat !!
162
Bab.162 : Mulai Menuai Karma
163
Bab.163 : Kebohongan
164
Bab.164 : Karma
165
Bab.165 : Pendekatan
166
Bab.166 : To the point !!
167
Bab.167 : Happiness -End
168
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!