03. Tempat Misterius di Tempat terlarang.

"Gadis itu menuju kawasan terlarang!" seru salah satu dari mereka.

"Sudah jangan dikejar, jika ingin selamat." seorang lagi kini berucap.

Beralih ke Lan Hua sendiri, dengan nafas terengah ia menumpu tangannya pada kedua lutut. Menengok ke belakang dan merasa lega setelah tidak mendapati orang-orang itu mengejarnya lagi. Tetapi masalah baru kembali muncul.

Melihat-lihat sekelilingnya, tempat ini begitu aneh. Sepanjang matanya memandang hanya ada bangunan yang sudah rapuh termakan usia, tanpa adanya penerangan dan juga tanda-tanda kehidupan sama sekali. Tanahnya sangat lembab hingga menyebabkan ujung hanfunya kotor, padahal Lan Hua yakin seharian ini tidaklah turun hujan.

"Mengapa tempat ini sangat aneh?"

Hawa dingin menyelimuti, hanya dengan cahaya bulan yang remang tidak bisa membuat Lan Hua melihat semuanya dengan jelas. Dengan sedikit rasa takut Lan Hua melangkahkan kakinya ke sembarang arah. Ia tidak tahu cara keluar dari tempat ini dan tentu tidak tahu arah.

Langkahnya terhenti saat sebuah ingatan hingga di kepalanya. "Tunggu, apakah ini tempat terlarang yang sering Xiao Min ceritakan?"

Xiao Min adalah pelayan pribadi milik Lan Hua, Xiao Min orangnya ceria dan selalu menceritakan apapun pada Lan Hua sehingga gadis itu tidak pernah sekalipun tertingga gosip.

"Tidak jauh dari pusat keramaian kota ada sebuah tempat terlarang yang berisi sangat banyak arwah penasaran, tempat itu dulunya desa yang entah mengapa menjadi sangat angker dan sudah tidak pernah dimasuki sejak puluhan tahun lalu. Sampai sekarang tidak ada yang berani masuk atau mengintip bahkan di siang hari, karena setiap orang yang kesana pasti tidak akan kembali." itu adalah hal yang Xiao Min ucapkan.

"Sudah ditinggalkan sangat lama pantas saja jika bangunannya sangat tua dan rapuh, tapi aku tidak menemukan arwah penasaran disini. Gosip memang sangat berlebihan."

Dengan rasa takut yang mulai menguap, Lan Hua melangkahkan kakinya semakin cepat. Alih-alih takut Lan Hua justru penasaran mengapa tempat ini disebut daerah terlarang dan siapapun takut untuk memasukinya. Sedangkan terbukti sendiri olehnya jika tidak ada satupun arwah penasaran dan hal jangan di tempat ini. Hanya seperti kota mati yang sudah tua dan sangat lama ditinggalkan.

Sebuah kediaman lengkap dengan pagar tinggi membuat Lan Hua terkejut, ia menyipit memastikan matanya tidak salah lihat. Dari semua bangunan di tempat ini hanyalah halaman rumah itu yang memiliki lentera sebagai penerangan, halaman yang bersih dan juga beberapa pohon ceri yang tumbuh subur di sekeliling tembok pagar.

"Aneh sekali, mengapa ada kediaman berpenghuni di tengah tempat terlarang ini?"

Rasa penasaran Lan Hua semakin memuncak, memikirkan cara untuk memasuki kediaman itu Lan Hua memanjat salah satu pohon ceri sehingga ia bisa naik ke atas tembok pagar.

"Bagaimana cara aku turun?"

Itu memang lumayan tinggi hingga saat melompat ke bawah Lan Hua harus tersungkur dengan kaki yang sedikit nyeri.

Lan Hua terkejut melihat keadaan di dalam yang begitu indah, tempat itu terang dengan banyaknya lentera dan lampion. Sebuah paviliun utama dengan halaman yang begitu indah. Air terjun buatan yang tidak terlalu tinggi terapit oleh dua batu menjulang. Pohon ceri yang tinggi itu tengah berbunga dengan di depannya hamparan kolam teratai yang sangat luas.

Untuk menuju ke pavilun utama diharuskan untuk melewati jembatan di tengah kolam teratau. Jembatan berwarna putih itu senada dengan bangunan paviliun utama yang juga memiliki warna cat putih.

"Woah kediaman milik siapa ini?"

Dengan adanya lentera menyala dan juga tempat ini sangat rapi, Lan Hua yakin jika tempat ini adalah tempat berpenghuni.

Sringg,

Belum sempat Lan Hua menoleh karena bunyi pedang yang dikeluarkan dari sarungnya itu. Kini sebuah pedang tajam sudah bertengger di lehernya, beberapa inci lagi akan menggores leher jenjangnya. Tentu saja nafasnya tercekat dengan jantung yang berdetak sangat kencang.

"Siapa kau?" pertanyaan itu berasal dari orang yang menyodorkan pedang.

Jangankan untuk menjawab, menelan ludahnya saja Lan Hua merasa susah payah. Takut saja jika tergores pedang tajam itu.

════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════

Dont forget to click the vote button!

════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════

Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^

And, see you.

Episodes
1 01. Perjodohan Mutlak Dari Raja.
2 02. Rencana Kabur Yang Berujung Petaka.
3 03. Tempat Misterius di Tempat terlarang.
4 04. Apakah Itu Mimpi?
5 05. Kekasih Masa Kecil.
6 06. Perpisahan.
7 07. Merebut Keperawanannya.
8 08. Tidak Ada Sedikitpun Pembelaan.
9 09. Suami Paling Buruk.
10 10. Putra Mahkota Meninggal.
11 11. Sudah Terlambat.
12 12. Kekhawatiran Raja.
13 13. Pemakaman Putra Mahkota.
14 14. Rencana Jahat Lan Hua.
15 15. Siapakah Dia?
16 16. Nekat.
17 17. Tubuhmu Cukup Menarik.
18 18. Arak Dewa Untuk Pangeran Ke-tiga.
19 19. Membunuhnya Atau Tidak?
20 20. Sisi Lain Pangeran Ketiga.
21 21. Pesona Ming Xia.
22 22. Qian Yue Sangat Berbeda.
23 23. Pengamatan Menyeluruh.
24 24. Siapakah Ayahnya?
25 25. Bunga Naga Suci.
26 26. Tahta Itu Tidak Mudah Didapatkan.
27 27. Kehilangan Keperawanan.
28 28. Maafkan Aku.
29 29. Apakah Janji Itu Akan Nyata?
30 30. Berkatmu Sekarang Sedikit Lebih Baik.
31 31. Perburuan Istana Atau Perburuan Nyawa?
32 32. Apakah Mereka Akan Selamat?
33 33. Apakah Ini Keberhasilan?
34 34. Ketulusan Qian Yue.
35 35. Jati Diri Pemilik Paviliun Fei.
36 36. Kekecewaan Su Ho.
37 37. Bukan Cinta Tapi Rasa Bersalah.
38 38. Masih Peduli.
39 39. Tidak Berhati Baik.
40 40. Penyelamat.
41 41. Tertangkap basah.
42 42. Harus Fokus Pada Tujuan Utama.
43 43. Anak Ini Seharusnya Mati.
44 44. Maksud Tersembunyi.
45 45. Itu Palsu.
46 46. Apakah Dia Dalangnya.
47 47. Apakah Ini Yang Sebenarnya.
48 48. Ketahuan.
49 49. Paviliun Fei Dan Lelaki Arogan.
50 50. Perubahan Ming Xia.
51 51. Mempertahankan Anak Atau Tidak.
52 52. Lelaki Cabul.
53 53. Jangan Menutupinya.
Episodes

Updated 53 Episodes

1
01. Perjodohan Mutlak Dari Raja.
2
02. Rencana Kabur Yang Berujung Petaka.
3
03. Tempat Misterius di Tempat terlarang.
4
04. Apakah Itu Mimpi?
5
05. Kekasih Masa Kecil.
6
06. Perpisahan.
7
07. Merebut Keperawanannya.
8
08. Tidak Ada Sedikitpun Pembelaan.
9
09. Suami Paling Buruk.
10
10. Putra Mahkota Meninggal.
11
11. Sudah Terlambat.
12
12. Kekhawatiran Raja.
13
13. Pemakaman Putra Mahkota.
14
14. Rencana Jahat Lan Hua.
15
15. Siapakah Dia?
16
16. Nekat.
17
17. Tubuhmu Cukup Menarik.
18
18. Arak Dewa Untuk Pangeran Ke-tiga.
19
19. Membunuhnya Atau Tidak?
20
20. Sisi Lain Pangeran Ketiga.
21
21. Pesona Ming Xia.
22
22. Qian Yue Sangat Berbeda.
23
23. Pengamatan Menyeluruh.
24
24. Siapakah Ayahnya?
25
25. Bunga Naga Suci.
26
26. Tahta Itu Tidak Mudah Didapatkan.
27
27. Kehilangan Keperawanan.
28
28. Maafkan Aku.
29
29. Apakah Janji Itu Akan Nyata?
30
30. Berkatmu Sekarang Sedikit Lebih Baik.
31
31. Perburuan Istana Atau Perburuan Nyawa?
32
32. Apakah Mereka Akan Selamat?
33
33. Apakah Ini Keberhasilan?
34
34. Ketulusan Qian Yue.
35
35. Jati Diri Pemilik Paviliun Fei.
36
36. Kekecewaan Su Ho.
37
37. Bukan Cinta Tapi Rasa Bersalah.
38
38. Masih Peduli.
39
39. Tidak Berhati Baik.
40
40. Penyelamat.
41
41. Tertangkap basah.
42
42. Harus Fokus Pada Tujuan Utama.
43
43. Anak Ini Seharusnya Mati.
44
44. Maksud Tersembunyi.
45
45. Itu Palsu.
46
46. Apakah Dia Dalangnya.
47
47. Apakah Ini Yang Sebenarnya.
48
48. Ketahuan.
49
49. Paviliun Fei Dan Lelaki Arogan.
50
50. Perubahan Ming Xia.
51
51. Mempertahankan Anak Atau Tidak.
52
52. Lelaki Cabul.
53
53. Jangan Menutupinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!